Anda di halaman 1dari 10

LKS PEGADAIAN SYARI’AH (RAHN)

DOSEN PENGAMPU:
Nurna Hanik M.H.I
DI SUSUN OLEH:
Uzlifatil Jannah
Iva Havid Kusnaini
Masdar Hilmi
PEMBAHASAN
• Pengertian Rahn

• Dasar Hukum Rahn

• Rukun dan Syarat-syarat Gadai (rahn)

• Kegiatan Usaha dan Manfaat


Pengertian Rahn
• Gadai dalam fiqh disebut rahn yang menurut
bahasa adalah nama barang yang dijadikan
sebagai jaminan kepercayaan. Sedangkan
menurut syara’ artinya menyandera sejumlah
harta yang diserahkan sebagai jaminan secara
hak, tetapi dapat diambil kembali sebagai
tebusan.
Pengertian Rahn
• Gadai atau al-rahn (‫ )ا لرهن‬secara bahasa dapat
diartikan sebagai (al stubut,al habs) yaitu penetapan
dan penahanan. Sedangkan menurut Sabiq, rahn
adalah menjadikan barang yang mempunyai nilai
harta menurut pandangan syara’ sebagai jaminan
hutang, hingga orang yang bersangkutan boleh
mengambil hutang atau ia bisa mengambil sebagian
(manfaat) barangnya itu.
Dasar-dasar Hukum Gadai (Rahn)

• Akad rahn diperbolehkan oleh syara’ dengan


berbagai dalil Al-Qur’an ataupun Hadits nabi
SAW. Begitu juga dalam ijma’ ulama’.
Diriwayatkan oleh Ahmad, Bukhari, Nasai, dan
Ibnu Majah dari Anas r.a berkata:
‫ لَقَ ْد َرهَ َن النَّبِ ُّى – صل هللا‬: ‫س – رضى هللا عنه – قال‬ ٍ َ‫ى َع ْن َأن‬
‫عليه وسلم – ِدرْ ًعا لَهُ بِ ْال َم ِدينَ ِة ِع ْن َد يَهُو ِدىٍّ َوَأ َخ َذ ِم ْنهُ َش ِعي ًرا‬
Rukun dan Syarat-syarat Gadai (rahn)

• Rukun Gadai (Rahn)


• Shigat adalah ucapan berupa ijab dan qabul.
• Orang yang berakad, yaitu orang yang
menggadaikan (rahin) dan orang yang
menerima gadai (murtahin).
• Harta atau barang yang dijadikan jaminan
(marhun).
• Hutang (marhun bih).
Syarat-syarat Gadai (Rahn)

• Rahin dan murtahin


Mempunyai kecakapan dalam melakukan akad
(ahliyah al-tasharruf), yaitu balig, berakal, cerdas,
dan tidak terhalang melakukan akad seperti orang
yang sedang dipenjara. Pendapat tersebut sepakat
dikemukakan oleh mayoritas ulama kecuali
Hanafiyah yang menyatakan balig tidak menjadi
syarat. Oleh karena itu, anak yang sudah mumayyiz
asalkan ada izin orang tuanya, sah melakukan akad.
Syarat-syarat Gadai (Rahn)

• Marhun

1. Dapat dijual apabila pada waktunya utang tidak terbayar yang


nilainya seimbang dengan utang.
2. Bernilai harta dan boleh dimanfaatkan. Oleh karena itu misalnya
khamr dan bangkai tidak sah dijadikan marhun.
3. Dapat diketahui dengan jelas pada waktu akad. oleh karena itu
misalnya tidak sah menggadaikan burung yang sedang terbang di
uadara atau ikan yang ada di kolam.
4. Dapat diserahterimakan pada waktu akad. Oleh karena itu utang
yang berada dalam tanggungan tidak sah dijadikan marhun.
5. Dapat dikuasai oleh murtahin.
Kegiatan Usaha dan Manfaat Rahn

• Kedudukan Barang Gadai.


Selama ada di tangan pemegang gadai, maka kedudukan
barang gadai hanya merupakan suatu amanat yang
dipercayakan kepadanya oleh pihak penggadai.
• Pemanfaatan Barang Gadai.
Pada dasarnya barang gadai tidak boleh diambil manfaatnya
baik oleh pemiliknya maupun oleh penerima gadai. Hal ini
disebabkan status barang tersebut hanya sebagai jaminan
utang dan sebagai amanat bagi penerimanya. Apabila
mendapat izin dari masing-masing pihak yang bersangkutan,
maka barang tersebut boleh dimanfaatkan.
• Terimah kasih

Anda mungkin juga menyukai