Oleh:
FAJAR ABDUL BASIT
NIM: 22.13.00.39
ROHMAT ROSYIDIN
NIM: 22.13.00.74
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, Yang telah memberikan rahmat-Nya
sehingga kami bisa menyelesaikan makalah ini yang mencakup:
• Devinisi Akad Rahn
• Syarat rukun akad rahn
• Implementasi Akad Rahn Dalam Praktek Ekonomi Dan Lembaga Keuangan
Syariah
Kami mengharapkan makalah ini dapat digunakan sebagai pedoman dalam mempelajari
agama Islam terutama pada bidang studi pendidikan agama Islam. Dan kami selaku
penulis menyadari masih banyak kekurangan yang ada pada makalah kami ini.
Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran dari pembaca khususnya
pada Dosen Bidang Studi ini. Demi kesempurnaan dalam membuat makalah (karya tulis)
pada waktu mendatang. Untuk itu saya selaku penulis mengucapkan terima kasih.
Kelompok 8
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................i
DAFTAR ISI........................................................................................................ii
BAB I. PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah..................................................................................1
C. Tujuan Penulisan....................................................................................1
G. Implementasi Rahn................................................................................4
A. Kesimpulan............................................................................................6
B. Saran.......................................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................7
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam hal jual beli sungguh beragam, bermacam-macam cara orang untuk
mencari uang dan salah satunya dengan cara Rahn (gadai). Para ulama
berpendapat bahwa gadai boleh dilakukan dan tidak termasuk riba jika
memenuhi syarat dan rukunnya.Akan tetapi banyak sekali orang yang
melalaikan masalah tersebut senghingga tidak sedikit dari mereka yang
melakukan gadai asal-asalan tampa mengetahui dasar hukum gadai tersebut.
Oleh karena itu kami akan mencoba sedikit menjelaskan apa itu gadai dan
hukumnya.
B. Rumusan Masalah
Dari permasalahan diatas, maka makalah ini akan membahas mengenai Rahn.
C. Tujuan Penulisan
Makalah ini bertujuan agar penulis maupun pembaca bisa lebih mengerti dan
memahami tentang Rahn.
1
BAB II
PEMBAHASAN
َ َان َم ْقب
)۲۸۳ : (البقرة.… ٌُوضة ٌ َوِإ ْن ُك ْنتُ ْم َعلَى َسفَ ٍر َولَ ْم ت َِج ُدوا َكاتِبًا فَ ِره
“Apabila kamu dalam perjalanan dan bermuamalah tidak secar tunai, sedang
kamu tidak memperoleh seorang penulis hendaklah ada barang yang di pegang”
(Q.S. 2: 283)
Dari Assunah :
طعاما ورهنه درعا من حديدu أشتر ى من يهودي.م. ان رسول هللا ص.ع.عن عائسة ر
2
. (uوالمسلم )روه البخارى
“Dari Siti Ai’sah r.a. bahwa rasulullah saw bersabda: pernah membeli makanan
dengan baju besi”. (H.R. Bukhari dan Muslim)
Dari ayat dan hadits di atas,jelaslah bahwa gadai hukumnya boleh,baik
baik bagi orang yang perjalanan atau tinggal di rumah.
Hukum hukum gadai dan dampaknya
Ada dua hal yang menjadi pembahasan hokum gadai(rahn):
1. Hukum gadai yang shahih
2. Hukum gadai yang ghair shahih
Gadai(rahn) yang shahih adalah akad gadai yang syarat syaratnya
terpenuhi,sedangkan gadai(rahn) ghair shahih adalah akad yang syarat syaratnya
tidak terpenuhi.
Dampak gadai(rahn) apabila akad gadai telah sempurna dengan di
serahkannya barang yang di gadaikan kepada murtahin,maka timbullah hukum
hukum sebagai berkut :
A. Adanya Hubungan Antara Utang dengan Borg
B. Hak untuk menahan borg
C. Menjaga borg
D. Pembiayaan atas borg.
C. Rukun dan syarat rahn
a. Rukun rahn
Para ulam fikih berbeda pendapat dalam menetapkan hokum rukun rahn,
namun bila di gabungkan menurut jumhur ulama,rahn ada lima :
1) Rahin(orang yang menggadaikan)
2) Murtahin(orang yang menerima gadai)
3) Marhun/rahn(objek/barang gadia)
4) Marhun bih(hutang)
5) Sighat(ijab kabul)
b. Syarat-syarat rahn
Para ulam fikih mengemukakan syarat-syarat ar rahn sesuai dengan rukun
ar-rahn itu sendiri yaitu :
G. Implementasi Rahn
Implementasi operasional pegadaian syariah hampir bermiripan dengan
pegadaian konvensional. Seperti halnya pegadaian konvensional, pegadaian
syariah juga menyalurkan uang pinjaman dengan jaminan barang
bergerak. Prosedur untuk memperoleh kredit gadai syariah sangat sederhana,
masyarakat hanya menunjukkan bukti identitas diri dan barang bergerak sebagai
jaminan, uang pinjaman dapat diperoleh dalam waktu yang tidak relatif lama
(kurang lebih 15 menit saja).
6
BAB III
PENUTUP
7
DAFTAR PUSTAKA
https://textayang.blogspot.com/2017/09/makalah-tentang-rahn.html
https://www.kompasiana.com/adikurniasandy8065/5afc3bcbdd0fa85d541479c4/
implementasi-rahn-dalam-penggadaian-syariah