Anda di halaman 1dari 5

Koperasi dalam Analisis Organisasional Kompratif

1. Konsep Koperasi

Dua contoh pengertian koperasi yang mcncantumkan prinsip -prinsip koperasi


adalah yang dikemukakan oleh International Cooperative Alliance (ICA) dan UU
No. 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian di Indonesia. International
Cooperative Alliance (ICA) mendefinisikan koperasi sebagai kumpulan orang-
orang atau badan hukum yang bertujuan untuk perbaikan social ekonomi anggotanya
dengan memenuhi kebutuhan ekonomi anggotanya dengan jalan berusaha bersama dengan
saling membantu antara satu dengan lainnya dengan Cara membatasi keuntungan,usaha
tersebut harus di dasarkan prinsip-prinsip koperasi (Ima Suandi, 1985). Prinsip-prinsip
yang dimaksud adalah prinsip-prinsip koperasi yang dikemukakan ICA.

Pada UU No. 25 tahun 1992, koperasi didefinisikan sebagai "badan usaha yang
beranggotakan orang seorang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan
kegiatannya berdasarkan prinsip-prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi
rakyat yang berdasar atas asas kekeluargaan". Pengertian ini disusun tidak hanya
berdasar pada konsep koperasi sebagai organisasi ekonomi dan sosial tetapi secara
lengkap telah mencerminkan norma-norma/kaidah-kaidah yang berlaku bagi bangsa
Indonesia. Norma-norma atau kaidah-kaidah tersebut tercermin dari fungsi dan peranan
koperasi sebagai,
a) Alat untuk membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi
anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk meningkatkan
kesejahteraan ekonomi dan sosialnya,
b) Alat untuk rnempertinggi kualitas kehidupan manusia dan masyarakat,
c) Alat untuk memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan
ketahanan perekonomian nasional, dan
d) Alat untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional yang
merupakan usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi.

Definisi koperasi yang tidak berdasarkan prinsip-prinsip koperasi banyak juga


dikemukakan oleh beberapa ahli, seperti yang dikemukakan olch Calvert, Moh. Hatta
dan ILO, meskipun difinisi yang dikemukakan kedua ahli tersebut belum mampu
untuk menjelaskan karakteristik koperasi secara universal yang mampu membedakan
organisasi koperasi dari jenis organisasi lainnya.

Menurut Calvert (1959) dalarn bukunya yang berjudul The law and Principles of
Cooperation koperasi didefinisikan sebagai organisasi orang-orang yang hasratnya
dilakukan secara sukarela sebagai manusia atas dasar kmampuan untuk mencapai
tujuan ekonomi masing-masing. Ideologi yang terkandung dalam definisi ini adalah

a. Menolong diri sendiri (self help) atau swadaya.


b. Kerjasama orang-orang (personal cooperation) dalam mana anggota yang
terhimpun dianggap sebagai manusia, bukan semata-mata sebagai pemegang saham.
c. Persamaan hak bagi anggota (equality of members).
d. Perhimpunan atau perkumpulan sukarela (voluntary sociation).
e. Mengutamakan kepentingan anggota (member promotion).

Moh. Hatta dalam bukunya "Koperasi Membangun dan Membangun


Koperasi" mendefinisikan koperasi sebagai usaha bersama untuk memperbaiki
nasib penghidupan ekonomi berdasarkan tolong menolong.

Definisi koperasi yang dikemukakan oleh Moh. Hatta lebih tepat jika dipandang dari
segi ideologi koperasi. beliau sangat menginginkan membangun ekonomi Indonesia
dengan basis koperasi, sebab koperasi menawarkan konsep semangat kebersamaan asas
kekeluargaan, dan kegotongroyongan. Oleh karena itu secara ideologi koperasi dapat
menjadi tulang punggung (soko guru) perekonomian Indonesia, karena koperasi
mengisi baik tuntutan konstitusional maupun tuntutan pembangunan dan
perkembangannya. Koperasi merangkum aspek kehidupan yang sifatnya menyeluruh,
substantif makro dan bukan hanya partial mikro.

Secara rinci, alasan koperasi menjadi tulang punggung perekonomian Indonesia


dijelaskan oleh Sri Edi Swasono (1985) sebagai berikut :
a. Koperasi merupakan wadah menampung pesan politik bangsa terjajah yang
miskin ekonominya dan didominasi oleh sistem ekonomi penjajah.
b. Koperasi adalah bentuk usaha yang tidak saja menampung teapi mempertahankan
serta memperkuat idealitas dan budaya bangsa Indonesia.
c. Koperasi adalah wadah yang tepat untuk membina golongan ekonomi kecil
(pribumi).
d. Koperasi adalah lembaga ekonomi yang berwatak sosial.
e. Koperasi adalah wahana yang tepat untuk merealisasikan Ekonorni Pancasila,
terutama karena terpenuhinya tuntutan kebersamaan dan asas kekeluargaan.
Dalam keseluruhan koperasi adalah pusat kemakmuran rakyat.

Sedangkan menurut International Labour Organization (ILO), melalui Rekomendasi


No. 127, koperasi didefinisikan sebagai suatu perkumpulan orang, yang ber gabung
secara sukarela untuk mewujudkan tujuan bersama, melalui pembentukan suatu
organisasi yang diawasi secara demokratis, dengan memberikan kontribusi yang sama
sebanyak jumlah yang diperlukan, turut serta menanggung risiko yang layak, untuk
memperoleh kemanfaatan dari kegiatan usaha, di mana para anggota berperan secara
Aktif (Hanel, 1989).

Dari definisi-definisi tersebut beberapa pemikiran pokok tentang koperasi dapat dijelaskan
sebagai berikut :
a. Koperasi adalah organisasi yang terdiri atas orang-orang (kumpulan orang) atau dapat
pula kumpulan badan hukum koperasi (untuk koperasi yang terintegrasi) yang
mempunyai kepentingan yang sama.
b. Koperasi adalah sebuali perusahaan dimana orang -orang berkumpul bukan
untuk menyatukan uang atau modal melainkan sebagai akibat kesamaan kebutuhan
ekonomi.
c. Koperasi adalah perusahaan yang harus dapat memberikan pelayanan ekonomi
kepada anggotanya dan masyarakat lingkungannya.
d. Koperasi adalah perusahaan yang didukung orang-orang sebagai anggotanya
dalam menghimpun kekuatan-kekuatan yang meliputi para penghasil barang,
pemberi jasa dan pemakai barang dan jasa yang ada.
e. Dalam tubuh koperasi terkandung aspek pendidikan yang sangat dalam
f. Di Indonesia koperasi berwajah ganda bila dilihat dari tujuannya, sebab
selain untuk memenuhi kebutuhan anggotanya juga merupakan alat yang
sesuai untuk mempercepat proses pembangunan.
Dengan memperhatikan hal ini, koperasi didefinisikan sebagai suatu or ganisasi yang
mempunyai karakteristik sebagai berikut :
a. adanya sekelompok omng yang menjalin hubungan antara sesamanya atas dasar
sekurang-kurangnya satu kebutuhan atau kepentingan yang sama (Kelompok
Koperasi),
b. adanya dorongan atau motivasi untuk mengorganisasikan diri dalam
kelompok guna memenuhi kebutuhan ekonomi melalui usaha bersama atas dasar
swadaya dan saling tolong menolong (Motivasi Swadaya),
c. adanya perusahaan yang didirikan clan dikelola secara bersama-sama (Perusahaan
Koperasi), dan
d. tugas perusahaan tersebut (Perusahaan Koperasi) adalah memberikan pelayanan
kepada anggotanya dengan jalan menyediakan autau menawarkan
barang atau jasa yang dibutuhkan anggota dalam kegiatan
ekonominya (MemberPromotion). (Muenkner : 1976, Hanel/Muller: 1976)

Bila digambarkan dalam sebuah diagram maka organisasi koperasi dapat dijelaskan sebagai
berikut :

Keterangan : AI = Anggota Individu

UA= Usaha Anggota


a = Hubungan kepemilikan
b = Hubungan pelayanan
c = Hubungan pasar
Berdasarkan definisi diatas niaka dapat dilihat perbedaan antara koperasi dengan
organisasi yang bukan koperasi dan jenis-jenis koperasi.

1. Koperasi dengan organisasi perusahaan yang mcmperoleh laba (perusahaan


konvensional).

Komponen Koperasi Perusahaan Konvensional

Anggota Keanggotan terbuka untuk semua Keanggotaan terbuka untuk para


pemakai. Modal awal yang penanam modal tertentu. Pemilik yang
dimasukkan minimal dan karenanya ada biasanya hanya menambah jumlah
tidak merupakan rintangan bagi anggota sebanyak penanam modal
keanggotaan. Para anggota dapat baru yang dipandangnya perlu.
memasukkan dana tambahan sesuai Penanam modal baru diperoleh melalui
dengan manfaatnya terhadap penjualan saham yang ditawarkan
pelayanan koperasi. dengan harga pasar.

Pemilik Pemakai adalah pemilik Penanam modal adalah pemilik

Anda mungkin juga menyukai