Anda di halaman 1dari 44

MAKALAH

MANAJEMEN KOPERASI DAN UKM


“Teori Koperasi Dalam Ekonomi Mikro Dan Sistem Pasar”
Dosen Pengampu : Zainal Arifin, SE., ME

Disusun Oleh :
Kelompok 6
Maya Restia Ningsih (101211010021)
Nuraini (101211010101)
Saudah (101211010001)
Tina Ariska (101211010027)
Triana Aulia (101211010011)
Zera Hernisa (101211010042)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM INDRAGIRI
2022
KATA PENGANTAR

Ahamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT.Yang telah memberikan rahmat dan
inayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah manajemen koperasi dan ukm yang
berjudul “teori koperasi dalam ekonomi mikro dan sistem pasar”.
Terima kasih kami ucapkan kepada bapak zainal arifin yang telah membantu kami
baik secara moral maupun materi.Kami juga mengucapkan terima kasih kepada teman-teman
yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini. Makalah ini memberikan panduan
dalam pembelajaranManajemen Koperasi Dan Ukm bagi mahasiswa/i serta kami selaku
penyusun itu sendiri untuk memahami pembelajaran semester 3 ini.
Kami menyadari, bahwa makalah yang kami buat ini masih jauh dari kata sempurna
baik segi penyusunan, Bahasa, maupun penulisannya. Oleh karena itu, kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pembaca guna menjadi acuan
agar kami bias menjadi lebih baik lagi di masa mendatang.
Semoga makalah ini bisa menambah wawasan para pembaca dan bias bermanfaat
untuk perkembangan dan peningkatan ilmu pengetahuan.

Tembilahan, 14 September 2022

Penyusun

ii
DAFTAR ISI
KATAPENGANTAR...............................................................................................................ii
BAB I......................................................................................................................................
PENDAHULUAN.....................................................................................................................
A. Latar Belakang Masalah.......................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...............................................................................................................1
BAB II........................................................................................................................................
PEMBAHASAN........................................................................................................................2
2.1 koperasi Dalam Ekonomi Mikro..........................................................................................
Teori prilaku produsen dan pasar .....................................................................................
Sasaran perusahaan Koperasi .......................................................................................
2.2 Koperasi dalam sisistem pasar ..........................................................................
Koperasi dalam rantai tata niaga ................................................................................
Sasaran integrasi vertikal melalui koperasi .............................................................................
Sikap terhadap kebijakan harga koperasai........................................................................
BAB III.....................................................................................................................................
PENUTUP................................................................................................................................
A. Kesimpulan......................................................................................................................
B. Saran................................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................

iii
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah

Pengertian/ definisi koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-orang


atau badan hukum dengan melaksanakan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sehingga
sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan asas kekeluargaan.

Gerakan koperasi digagas oleh Robet Owen (1771-1858), yang menerapkannya


pertama kali pada usaha pemintalan kapas di New Lanark, Skotlandia. Gerakan koperasi ini
dikembangkan lebih lanjut oleh William King (1786-1865) dengan mendirikan took koperasi
di Brighton, Inggris. Pada 1 Mei 1828, King menerbitkan publikasi bulanan yang bernama
The Cooperator yang berisi berbagai gagasan dan saran-saran praktis tentang mengelola took
dengan prinsip koperasi.

Koperasi dikenalkan di Indonesia oleh R.Aria Wiriatmadja di Purwokerto, Jawa


Tengah pada tahun 1896. Pada tanggal 12 Juli 1947, pergerakan koperasi di Indonesia
mengadakan kongres koperasi yang pertama di Tasikmalaya. Tanggal dilaksanakannya
kongres ini kemudian di tetapkan sebagai hari koperasi Indonesia.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Teori perilaku produsen dan pasar di dalam koperasi ?
2. Bagaimana sasaran perusahaan koperasi ?
3. Bagaimana dalam rantai tata niaga ?
4. Bagaimana integrasi vertical melalui koperasi ?
5. Bagaimana sikap terhadap kebijakan harga koperasi ?

iv
BAB II

PEMBAHASAN

A. KOPERASI DALAM EKONOMI MIKRO


Dalam melihat kehidupan ekonomi dapat ditinjau dari dua sudut
pandang, pertama kehidupan ekonomi itu dipandang sebagai sistem
keseluruhan (agregat), dan kedua kehidupan ekonomi yang dipandang sebagai
bagian kecil dari sistem keseluruhan (unit). Sedangkan dengan itu maka ilmu
ekonomi dibagi menjadi dua cabang ilmu, yaitu ilmu ekonomi mikro dan
ilmu ekonomi makro

Teori ekonomi mikro adalah ilmu yang mempelajari variabel-variabel


ekonomi berserta hubungannya secara individual seperti konsumsi rumah
tangga, investasi perusahaan dan hubungan antara sektor rumah tangga dengan
perusahaan. Ekonomi mikro adalah sebatas unit-unit aktivitas, yang
dilakukan oleh individu-individu (baik orang-seorang, rumah tangga,
perusahaan, maupun industri). Dalam ekonomi mikro, harga memainkan
peranan yang relatif penting. Oleh karena itu, ilmu ekonomi mikro sering
disebut teori harga (price theory)
Hal ini disebabkan karena setiap barang ekonomis baik itu berupa
output maupun input pasti akan memiliki harga. Seandainya barang itu tidak
memiliki harga (price) maka teori ekonomi pasti tidak akan ada. BiasanyaTeori
ekonomi mempelajari tentang harga output dan input. Input dan output
bagi semua perusahaan yang ada tidak sama, tergantung pada pemakainya.
Sedangkan ilmu ekonomi makro memfokuskan kajiannya kepada
perekonomian secara keseluruhan (agregat), seperti konsumsi masyarakat,
pendapatan masyarakat, tabungan masyarakat, produksi total masyarakat dan
tingkat harga umum. Ekonomi makro juga memusatkan perhatian kepada
masalah kebijakan-kebijakan ekonomi dan variable-variabel kebijakan yang
menyebut ekonomi makro dengan teori pendapatan nasional (National
income theory.
Secara keseluruhan teori ekonomi mikro membahas arus barang dan
jasa dari sektor perusahaan ke sektor rumah tangga, arus sektor faktor
produksi dari sektor rumah tangga ke sektor perusahaan.Susunan arus
tersebut dan terciptanya harga dari arus tersebut. Dengan demikian teori
ekonomi mikro mempelajari tiga kegiatan pokok dalam masyarakat yaitu: kegiatan
produksi,konsumsi dan pertukaran.Dari kegiatan pokok dalam
masyarakattersebut,menimbulkankonsepbaru dalam teori ekonomi yaitu
konseppasar.Pasar adalahpenghubungantara produsen dengan konsumen.
Konseppasar akanmelahirkanpembahasan dalam teori ekonomi mikro, yang
dibagikedalamtigakelompokbesar teori, yaitu teori perilaku konsumen, teori
perilakuprodusen,danteoripasar.

v
Dari uraian di atas dapat diketahui, koperasi dalam teori ekonomi mikroterdapat perbedaan
sasaran perusahaan.Dalam pandangan ekonomi mikro,setiap perusahaan (termasuk koperasi)
dipandang sebagai badan usaha yangberusaha mencari laba yang maksimal. Jadi orientasinya
bukan laba (non-profit) tetapi cenderung ke sevice oriented (maksimalisasi pelayanan).
Namunperbedaan pandangan ini bukan berarti tidak ada relevansi teori ekonomi
mikro dalam koperasi, dalam hal konsep-konsep yang diajukan dapatdigunakan sebagai dasar
untuk menganalisis keberadaan koperasi, denganpenyesuaian-penyesuaian tertentu.
Berbeda dengan perusahaan individual yang berorientasi padamaksimalisasi laba,perusahaan
koperasi mempunyai dua misi utama, yaknipelayanan terhadap anggotanya dan
meningkatkan pertumbuhan badan usahaitu sendiri. Dari sudut ekonomi koperasi menghadapi
dua pasar yangpotensial, yaitu pasar internal dan eksternal.Pasar internal adalah pasar
antaraperusahaan koperasi dengan anggotanya.Pasar eksternal adalah pasar antara
perusahaan koperasi dengan non anggota atau anggota potensial.Dalam pasar internal
anggotanya berpartisipasi dalam pembelian barangatau jasa kepada badan usaha
koperasi.Sebagai imbal baliknya, badan usahakoperasi memperoleh pendapatan dari hasil
penjualan tersebut.Jadi ada aliranbarang atau jasa dari badan usaha koperasi ke anggota dan
ada aliran
pendapatan dari anggota kepada koperasi.Sedangkan pasar eksternal (pasarantara perusahaan
koperasi dengan non anggotanya). Pasar eksternal samaseperti perusahaan individual yaitu
memaksimalkan keuntungan dari produkyang dijualnya.
Adanya pasar internal dan eksternal pada organisasi koperasi membawakonsekuensi tertentu
terhadap Dsitribusi Surplus (Sisa Hasil Usaha). Jikakoperasi melayani kebutuhan anggotanya,
maka setiap transaksi anggotadengan koperasinya akan memberikan kontribusi tertentu
terhadappembentukkan Sisa Hasil Usaha (SHU). Kontribusi ini dinilai sebagai jasa
anggota. Dengan berpedoman pada prinsip pembagian SHU sesuai denganjasa anggota, maka
besarnya jasa anggota yang dimiliki setiap anggotakoperasi menjadi dasar dalam perolehan
Sisa Hasil Usaha (SHU) di akhirtahun buku
Dalam koperasi nilai-nilai luhur terkandung di dalamnya bersifatuniversal dan merakyat,
maka tidak heran jika koperasi menjadi salah satubadan usaha yang merakyat karena memang
ada unsur kekeluargaan yangmelekat. Ekonomi kerakyatan yang dimaifestasikan melalui
koperasimemiliki pijakan konstitusional yang kuat dan bergayut langsung dengan
nadikehidupan rakyat.

Prinsip-prinsip koperasi adalah :


a. Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka
Sukarela artinya anggota bergabung tanpa paksaan. Terbuka berarti siapa saja yang
mampu menjalankan kewajiban sebagai anggota berhak bergabung dalam koperasi
b. Pengawasan oleh anggota diselenggarakan secara demokrasi
Demokrasi artinya setiap anggota diperbolehkan menyampaikan pendapat sesuai
dengan ketentuan yang berlaku. Pengurus maupun pengawas tidak bisa mencabut
hak-hak seorang anggota kecuali anggota tersebut mengundurkan diri dari posisinya
c. Anggota berpartisipasi aktif dalam kegiatan ekonomi koperasi
Setiap anggota memiliki perannya sendiri-sendiri dalam koperasi,baik sebagai
pengurus,pengawas maupun anggota yang berkontribusi dengan melaksanakan
kegiatan usaha koperasi
d. Pemberian balas jasa sesuai moda

vi
Balas jasa berupa SHU diberikan kepada anggotanya secara adil. Bagi anggota yang
menyertakan modal besar,maka SHU diterima akan besar juga. Begitu juga
sebaliknya.
e. Koperasi merupakan badan usaha swadaya yang otonom dan independen
Artinya dalam menjalankan usahanya koperasi tidak dipengaruhi oleh kepentingan
individu anggotanya maupun kepentingan pihak luar
f. Koperasi menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan
Pendidikan dan pelatihan diberikan baik untuk anggota atau masyarakat
umum .pendidikan dan pelatihan untuk anggota bertujuan untuk meningkatkan
kesadaran masyarakat akan peran koperasi dalam meningkatkan kesejahteraan
g. Koperasi memperkuat gerakan dengan bekerjasama
Kerjasama dengan koperasi lain maupun dengan organisasi lain dapat dilakukan lewat
jaringan kegiatan pada tingkat local,regional,nasional dan internasional. Tujuan dari
kerjasama adalah untuk memperkuat gerakan koperasi sehingga dapat memberikan
manfaat yang lebih besar lagi bagi perekonomian nasional

Bentuk dan kedudukan koperasi


Koperasi terdiri dari dua bentuk, yaitu Koperasi Primer dan Koperasi Sekunder:
a. Koperasi Primer adalah koperasi yang beranggotakan sekelompok orang dengan
jumlah Anggotavsekurang-kurangnya 20 orang.
b. Sedangkan Koperasi Sekunder adalah koperasi yang beranggotakan badan-badan
hukum koperasi, yangdibentuk oleh sekurang-kurangnya 3 koperasi yang telah
berbadan hukum.
c. Pembentukan koperasi, baik itu primer dan sekunder dilakukan dengan akta
pendirian yang memuatAnggaran Dasar.
d. Koperasi memiliki tempat kedudukan di dalam wilayah negara Republik
Indonesia.
e. Koperasi memiliki status badan hukum setelah akta pendiriannya disahkan oleh
Pemerintah.
f. Di Indonesia itu sendiri, hanya terdapat dua badan usaha yang diakui
kedudukannya sebagai badanhukum, yaitu Koperasi dan Perseroan Terbatas (PT).
Oleh karena itu, kedudukan atau status hukumKoperasi sama dengan Perseroan
Terbatas.

Persiapan mendirikan koperasi


Anggota Masyarakat yang harus mendirikan koperasi harus mengerti maksud dan
tujuan dalamberkoperasi itu sendiri, termasuk kegiatan usaha yang
akandilaksanakan oleh koperasi untukmeningkatkan pendapatan dan manfaat yang
sebesar-besarnya bagi Anggota.Agar orang-orang yang mendirikan koperasi
memperoleh pengertian, maksud, tujuan, struktur organisasi,manajemen, prinsip-
prinsip koperasi, serta prospek pengembangan koperasi itu sendiri, maka mereka
harusmendapatkan penyuluhan dan pendidikan serta latihan dari Kantor
Departmen Koperasi, Pengusaha Kecil,dan Menengah setempat

Koperasi dalam Undang-Undang


UU No.17 tahun 2012 tentang Perkoperasian merupakan pengganti UU No.25
Tahun 1992 tentangPerkoperasian yang memuat pembaharuan hukum, sehingga
mampu mewujudkan Koperasi sebagaiorganisasi ekonomi yang sehat, kuat,
mandiri, dan tangguh, serta terpercaya sebagai entitas bisnis, yangmendasarkan
kegiatannya pada nilai dan prinsip Koperasi.

vii
Undang-Undang Nomor 17 tahun 2012 tentang Perkoperasian menegaskan bahwa
pemberian status danpengesahan perubahan Anggaran Dasar dan mengenai hal
tertentu merupakan wewenang dan tanggungjawab Menteri. Pun Pemerintah
memiliki peran dalam menetapkan kebijakan serta menempuh langkahyang
mendorong Koperasi sehingga dapat tumbuh dan berkembang dengan baik. Untuk
mendoronglangkah tersebut, Pemerintah wajib menghormati jati diri,
keswadayaan, otonomi, dan independensiKoperasi tanpa melakukan campur
tangan terhadap urusan internal Koperasi.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 tahun 2012 tentang Perkoperasian
disahkan pada tangal 29Oktober 2012 di Jakarta oleh Presiden Dr. H. Susilo
Bambang Yudhoyono. Undang-Undang RepublikIndonesia Nomor 17 tahun 2012
tentang Perkoperasian diundangkan oleh Menkumham.Amir Syamsudindan mulai
berlaku pada tanggal 30 Oktober 2012. UndangUndang Nomor 17 tahun 2012
tentangPerkoperasian diumumkan pada Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2012 Nomor 212, danPenjelasan Atas Undang-Undang Nomor 17 tahun
2012 tentang Perkoperasian diumumkan dalamTambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5355, agar seluruh orang Indonesiamengetahuinya.

Koperasi dalam UU cipta-kerja terbaru


Undang-Undang (UU) Cipta Kerja yang disahkan pada rapat Paripurna DPR RI
pada 5 Oktober lalu taklepas membahas mengenai Koperasi.Pembahasan terkait
koperasi dijabarkan dalam Bab V tentangKemudahan, Perlindungan, dan
Pemberdayaan, Koperasi, Usaha, Mikro, Kecil dan Menengah.Ada beberapa
perubahan UU tentang Koperasi di dalam UU Cipta Kerja. Perubahan diantaranya
adalahterkait dengan pembentukan koperasi, dimana pada UU Cipta Kerja diatur
ketentuan pasal 6 diubahmenjadi:
Pasal 6 (1) Koperasi Primer dibentuk paling sedikit oleh 9 (sembilan) orang. Pada
UU sebelumnya yaituUU No.25 tahun 1992 mengenai Perkoperasian diatur bahwa
Koperasi Primer dibentuk sekurang-kurangnya 20 orang.
Adapula aturan mengenai digitalisasi koperasi diakomodir dengan buku daftar
Anggota dapat berupadokumen tertulis atau dokumen elektronik.Tak hanya itu
digitalisasi koperasi juga mengakomodir rapatsecara daring.
Kemudian di antara Pasal 44 dan Pasal 45 disisipan satu pasal, yakni Pasal 44A
yang berisimengenkoperasi dengan prinsip Syariah diakomodir penuh dari
perangkat organisasi, kegiatan usahakoperasi hingga Dewan Pengawas Syariah.
Adapun pasal tersebut berbunyi sebagai berikut:
Pasal 44A:
1. Koperasi dapat menjalankan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah
2. Koperasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus mempunyai dewan
pengawas syariah.
3. Dewan pengawas syariah sebagaimana dimaksud pada ayat (2) terdiri atas 1
(satu) orang atau lebih yangmemahami syariah dan diangkat oleh Rapat
Anggota.
4. Dewan pengawas syariah sebagaimana dimaksud pada ayat (2) bertugas
memberikan nasihat dan sarankepada Pengurus serta mengawasi kegiatan
Koperasi agar sesuai dengan prinsip syariah
5. Dewan pengawas syariah sebagaimana dimaksud pada ayat (2) selanjutnya
mendapatkan pembinaanatau pengembangan kapasitas oleh Pemerintah Pusat
dan/atau Dewan Syariah Nasional Majelis UlamaIndonesia.

viii
6. Ketentuan lebih lanjut mengenai Koperasi yang menjalankan kegiatan usaha
berdasarkan prinsip syariahdiatur dalam Peraturan Pemerintah.

Jenis-jenis koperasi :
1. Non KSP, meliputi:
 Koperasi Produsen yaitu koperasi yang berfungsi membantu kegiatan
proses produksi yang dilakukanAnggotanya. Proses produksi ini mencakup
menyediakan bahan baku untuk proses produksi, membantu
menyediakan berbagai macam alat yang digunakan dalam proses produksi
dan juga membantu produksiberbagai macam jenis barang tertentu.
Contoh, koperasi membantu mempersiapkan bibit dan pupuk untuk
menanam padi, koperasi perajin batik,koperasi peternak sapi perah,
koperasi produsen tahu tempe, dan lainnya. Dalam Gabungan Koperasi
Susu sgt9 .Indonesia (GKSI) misalnya, Anggotanya adalah peternak yang
menghasilkan susu. Lewat koperasi, kerjasama berlangsung vertikal. Susu
didistribusikan dari peternak ke koperasi. Susu kemudian
disalurkankepada Industri Pengolah Susu (IPS). Sebagian besar produksi
susu segar berasal dari peternakan rakyat.
Koperasi berfungsi sebagai pengumpul dan penyalur. Koperasi juga
memberi layanan input produksi agarsusu yang diproduksi sesuai dengan
kebutuhan di pasaran. Sistem ini disebut sistem klaster (cluster).
 Koperasi Konsumen yaitu koperasi yang menjual barang-barang
kebutuhan sehari-hari Anggotanya.Kelebihannya adalah jika Anggota
yang berbelanja kebutuhan maka harga yang ditawarkan lebih murah
dibandingkan dengan harga di toko lain. Karena tujuan utama dari
koperasi ini adalah mensejahterakan paraAnggotanya.
Contoh koperasi konsumen adalah koperasi sekolah, koperasi serbausaha
(KSU), koperasi unit desa(KUD), dan koperasi pegawai negeri (KPN)
 Koperasi Pemasaran yaitu koperasi yang dibentuk untuk membantu
Anggota mendistribusikan barangatau jasa yang dihasilkan hingga sampai
di tangan konsumen.
2. KSP (Koperasi Simpan Pinjam).
Yaitu koperasi dapat menyediakan pinjaman uang sekaligus tempat menyimpan
uang. Uang pinjamandiperoleh dari dana yang dikumpulkan secara bersama-sama
oleh para Anggotanya.
 Konvensional.
Koperasi merupakan organisasi swasta, yang dibentuk secara sukarela oleh
orang-orang yang mempunyaipersamaan kepentingan, dengan maksud
mengurusi kepentingan para Anggotanya serta menciptakankeuntungan
timbal balik bagi Anggota koperasi maupun perusahaan koperasi.
 Syariah.
Koperasi syari’ah juga memiliki pengertian yang sama yang kegiatan
usahanya bergerak di bidangpembiayaan, investasi, dan simpanan sesuai
pola bagi hasil (syariah), atau lebih dikenal dengan KoperasiSimpan
Pinjam Pola Syariah (KSPPS).

Tujuan koperasi :
Berdasarkan UU yang mengatur koperasi pada pasal 3, koperasi memiliki tujuan
untuk mensejahterakanAnggota pada khususnya dan Masyarakat pada umumnya,

ix
serta ikut membangun tatanan perekonomiannasional dalam rangka mewujudkan
Masyarakat yang maju, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila danUUD 1945.

Berdasarkan pasal tersebut, bisa disimpulkan bahwa yang menjadi prioritas untuk
disejahterakan adalahAnggota koperasi terlebih dahulu, kemudian koperasi
diharapkan bisa memberikan kontribusi jikamemungkinkan untuk Masyarakat sekitar.
Karena pada dasarnya, Anggota koperasi adalah AnggotaMasyarakat, maka dengan
jalan ini diharapkan koperasi dapat berperan aktif dalam menaikkan taraf
hidupMasyarakat

Fungsi koperasi :
Berdasarkan UU No.25 tahun 1992 tentang perkoperasian, fungsi-fungsi koperasi
adalah sebagai berikut:
 Membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi Anggota
pada khususnya danMasyarakat pada umumnya untuk meningkatkan
kesejahteraan ekonomi dan sosialnya.
 Berperan serta secara aktif dalam upaya meningkatkan kualitas kehidupan
manusia dan Masyarakat.
 Memperkukuh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan
perekonomian nasionaldengan koperasi sebagai guru utamanya.
 Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional
yang merupakan usahabersama berdasar atas asas kekeluargaan dan demokrasi
ekonomi.

1. Teori Perilaku Produsen dan Pasar


Koperasi dipandang sebagai badan usaha yang paling baik untuk mendorong dan
mendukung pertumbuhan ekonomi kerakyatan. Sebelum lebih jauh, yang
dimaksud rakyat" disini bukanlah definisi secara aritmatik atau statistik. Rakyat
yang dimaksud adalah 'common people" atau orang kebanyakan. Dengan
demikian yang dimaksud dengan kepentingan rakyat adalah kepentingan publik
bukannya rakyat sebagai seorang. Makna mengandung sendiriKoperasi
"kerjasama. Koperasi (coorperative) bersumber dari kata cooperation yang artinya
"kerjasama". Enriques memberikan pengertian bahwa koperasi yaitu menolong
satu sama lain (to help one another) atau saling bergandengan tangan (hand in
hand). Koperasi berkenaan dengan manusia sebagai individu dan dengan
kehidupannya dalam masyarakat. Manusia tidak dapat melakukan kerja sama
sebagai satu unit, dia memerlukan orang lain dalam suatu kerangka kerja sosial
(social framework). Karakter koperasi berdimensi ganda (ekonomi dan sosial),
sehingga untuk menjelaskan fenomena kerjasama dalam koperasi, kita terlebih
dahulu harus memahami pengetahuan dasar dari kondisi sosial, ekonomi, politik,
dan etika. Dengan demikian bentuk usaha yang merupakan penjelmaan dari.
ekonomi rakyat adalah badan usaha dalam sekala mikro, kecil, danmenengah
(UMKM). Untuk memperkuat diri dan kelompok dalam industrinya maka
koperasi bisa dijadikan salah satu wadah yang tepat untuk itu. Koperasi sebagai
gerakan ekonomi rakyat maupun sebagai badan usaha berperanserta untuk

x
mewujudkan masyarakat yang maju, adil dan makmur berdasarkan pancasila dan
undang-undang dasar 1945 dalam tata perekonomian nasional yang disusun
sebagai usaha bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan dan demokrasi
ekonomi, oleh karenanya koperasi dijadikan soko guru perekonomian Indonesia.
Paradigma seperti ini didukung oleh pemerintahan baik dari orde lama hingga
orde reformasi ini. Akan tetapi tidak sedikit tantangan dan hambatan yang dialami
pergerakan koperasi ini. Kondisi empiris mengungkapkan bahwa banyak sekali
koperasi yang ada di Indonesia tidak dlapat mensejahterakan anggotanya. bahkan
banyak yang mengalami kegagalan seiring dengan waktu sehingga bubar dengan
sendirinya akibat berbagai faktor. Bahkan pada tahun 1970 an, Bung Hatta
sebagai Bapak Koperasi, mengkritik pedas terhadap jalannya koperasi.

Koperasi yang ada selama itu dianggap sebagai koperasi pengurus bukannya koperasi
anggota. Keberadaan koperasi pada kenyataan dianggap hanya bisa mensejahterakan
pengurusnya bukan anggotanya. Koperasi pada waktu itu banyak didirikan dengan
fasilitas pemerintah dan berdiri hanya sebagai prasyarat untuk media penyaluran pupuk,
walaupun secara ril tidak ada anggotanya. Anggota baru masuk mendaftar ketika koperasi
itu berdiri, hal ini tentu bertentangan dengan konsep koperasi. dimana secara konsep
koperasi Aberdiri berdasarkan kepentingan anggota dan sebelum berdiri tentunya sudah
ada dulu anggota sebagai prasyarat pendiriannya. Banyak sekali kenyataan empiris
tentang keterpurukan koperasi. Dan hal terpenting yang kita ambil dar koperasi bahwa
koperasia adalah soko guru perekonomian yang mempunyai sifat unggul di dalamnya.

Dua hal sifat unggul dan dianggap sebagai alasan kenapa koperasi mesti dipertahankan
adalah:

1. Koperasi bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan anggotanya.


2. Koperasi mengedepankan demokrasi ekonomi dan pelaksanaannya.

Dua hal yang ideal ini sangat penting mengingat banyaknya komposisi rakyat kita
yang sangat bergantung pada pergerakan ekonomi rakyat dalam skala kecil dan menengah.
Agar aktifitas ekonomi dalam skala ini kuat dan punya daya tawar maka sebaiknya melebur
dalam wadah koperasi. Jika ekonomi rakyat ini tidak diperkuat maka dengan sendirinya akan
terguras dalam era globalisasi dan perdagangan bebas terlebih dalam era pemerintah otonomi
daerah dan adanya isu disintegrasi bangsa. Jaringan Usaha Koperasi (JUK) merupakan
kerjasama bisnis dari paling sedikit tiga Koperasl Usaha untuk meraih peluang bisnis
terutama secara lebih kompetitif tanpa melepaskan identitas dan idenpendensi dari
masingmasing usaha yang terkait. Jaringan Usaha Koperasi merupakan wujud keinginan dari
masing-masing anggota dalam upaya menjawab tantangan dan peluang usaha. Melalui
kerjasama ini masing-masingkoperasidapat berbagi fesiko. mengurangi biaya. Meningkatkan
laba.serta eningkatkan kemampuan terutama dalam mengatasi masalah klasik seperti
kekurangan modal. Kelangkaan teknologi. dan kelemahan pemasaran. Jaringan
usahaKoperasi bukan merupakan konsep baru, akan tetapi telah sejak lama dilaksanakan.
Pada usaha bangunan, join-venture antara arsitek. insinyur. dan pekerja bangunan merupakan
suatu bentuk kerjasama. Pada usaha pariwisata, kerjasama untuk pemasaran daerah tujuan

xi
wisata secara bersama adalah hal biasa Tidak seperti bentuk kerjasama pada umumya.
Jaringan Usaha Koperasi dibentuk lebih fleksibel dan tidak birokratis. Dalam hal ini masing-
masing peserta dapat saling terbukadalam pembuat keputusan. perencanaan. dan pelaksanaan
strategi.

Jaringan usaha Koperasi dapat mengembangkan tjuanra secara luas, sesuai dengan
kebutuhan masing-masing pesertanya. Struktur organisasi dapat berupa formal ataupun
informal. Sebelum mengetahui pengertian jaringan usaha koperasi terlebih dahulu kita
ketahui tentang.Kerjasama koperasi, adalah hubungan antara perkumpulan yang
beranggotakan orang-orang atau badan-badan hukum, baik antara koperasi dengan bukan
koperasi dan di bidang usahaantara koperasi dapat dilakukan dengan cara membentuk
organisasi baru yang berbadanhukum. Koperasi di Indonesia bekerjasama dengan baik,
dengan sesama koperasi maupundengan badan usaha selain yang bukan koperasi. Kerjasama
dibidang usaha antara koperasidapat dilakukan dengan cara membentuk organisasi baru
berbadan hukum. Maka kesimpulankerjasama koperasi dibidang usaha yaitu pada dasarnya
segala bentuk kerjasama yangbertujuan untuk mempertahankan diri terhadap tindakan pihak
luar, dengan menarik manfaatyang sebesar-besarnya dari suatu suasana hidup berkumpul.
Setelah kita mengetahuipenjelasan tentang kerjasama koperasi selanjutnya akan dijelaskan
mengenai pengertianjaringan kerjasama usaha koperasi. Jaringan Kerjasama Usaha Koperasi
adalah suatu polakerjasama usaha koperasi dengan tujuan untuk mencapai kesatuan dan
kekuatan bersama.Macam-macam jaringan kerjasama koperasi.

1. Vertikal Adalah kerjamasa antara Koperasi-koperasi primer dengan Koperasi-


koperasisekunder yang sejenis.
2. Horizontal Adalah kerjasama antara koperasi primer dengan koperasi primer
dan koperasisekunder dengan koperasi sekunder.
3. Diagonal Adalah kerjasama antara koperasi primer dengan koperasi sekunder
yang tidaksejenis, dan antara koperasi dengan non koperasi.
4. Internasional Adalah kerjasama koperasi didalam negeri dengan koperasi
diluar negeri.

Teori ekonomi mikro adalah ilmu yang Kegiatan produksi dilakukan guna
menghasilkanproduk (barang atau jasa) yang dapat memenuhi kebutuhan konsumen.
Kegiatan konsumsidilakukan guna memenuhi kebutuhan dan keingingan akan barang dan
jasa yang dihasilkanoleh sektor perusahaan. Sektor rumah tangga disamping melakukan
kegiatan konsumsi jugamenyediaakn tenaga dan faktor-faktor produksi lain sebagai input
bagi proses produksi sektorperusahaan. Sebagai umpan balik dari penyerahan input
konsumenakan memperoleh tersebutsektor pendaapatan berupa upah, bunga dan sewa.
Kegiatan pertukaran menimbulkan konsepbaru dalam teori mikro 4 ekonomi yaitu konsep
pasar. Dengan demikian pasar adalahpertemuan antara permintaan dan penawaran akan
sumber daya. Barang dan jasa. Pasar tidakhanya diartikan sebagai lokasi geografis tetapi
lebih luas lagi dimana batas-batas geografistersebut diabaikan karena komunikasi modern
memungkinkan pembeli dan penjual bertemutanpa pernah melihat wajah satu sama lain. Dari,
kegiatan pokok dalam masyarakat tersebut.menimbulkan konsep baru dalam teori ekonomi
ratu konsep pasar. Pasar adalah penghubungantara produsen dan konsumen.Konsep pasar

xii
akan melahirkan pembahasan dalam teori ekonomi mikro. yang dibagi kedalamtiga kelompok
besar teori yaitu :

1. Teori perilaku konsumen


2. Teori perilaku produsen
3. Teori pasar

Mempelajari Variabel-variabel ekonomi beserta hubungannya secara individual


sepertikonsumsi rumah tangga.investasi perusahaan. dan hubungan antara sektor rumah
tanggadengan perusahaan Secara kaseluruhan teon, ekonomi mikro membahas arus barang
dan jasadari sektor perusahaan ke sektor rumah tangga. arus sektor faktor produksi dari sektor
rumahtangga ke sektor perusahaan Susunan arus tersebut dan terciptanva harga dari arus
tersebut.'"Dengan demikian teor ekonom mikro mempelajari tiga kegiatan pokok dalam
masyarakatyaitu: kegiatan produksi, konsumsi dan pertukaran.Teori penilaku konsumen lebih
banyak mempelajari bagaimana membelanjakan pendapatanyang terbatas yang sehingga
dapat memberikan kepuasan maksimumkepadakonsumen yangbersangkutan.Perilaku
produsenlebih banyak mempelajari bagaimana mengkombinasikanfaktor- faktor produksi
sehingga memperoleh produksi optimal, yaitu tingkatpenggunaaninput tertentu yang
menghasilkan output tertentu yang memberikan labamaksimal. Pasar akan menghubungkan
antara produsen dan konsumen, ada beberapa jenispasar yang dipelajari dalam ekonomi
mikro, seperti di pasar output di pelajari pasarmonopoli, oligopoli. persaingan monopolistik,
dan pasar persaingan sempurna. Kemudian dipasar input dipelajari pasar persaingan
sempurna di pasar input. monopsoni, oligopsoni, danpasar persaingan monopolistik di pasar
input.

Jenis-jenis produsen :

a. Total produk
Produk total ialah faktor variabel produksi yang mengidentifikasi suatu output yang
mungkin menggunakan berbagai tingkat input variabel
b. Produk fisik rata-rata
Produk fisik rata-rata ialah total produksi dibagi dengan jumlah unit input variabel
yang digunakan
c. Produk fisik marjinal
Produk fisik marjinal dari sebuah input variabel ialah perubahan total output yang
disebabkan oleh perubahan satu unit pada input variabel

Analisis teori produsen

a. Produksi jangka pendek:


Merupakan suatu perusahaan yang memiliki input tetap dalam menentukan beberapa
banyaknya jumlah input variabel yang harus digunakan untuk kegiatan produksi,untuk
membuat suatu keputusan,seorang pengusaha akan memperhitungkan seberapa besar
dampak penambahan input variabel terhadap produksi total
b. Produksi jangka panjang :

xiii
Adalah suatu proses produksi tidak bisa diukur dengan waktu tertentu,misalnya 5
tahun,10 tahun,20 tahun dan seterusnya. Jangka input yang digunakan untuk proses
produksi bersifat variabel,dengan kata lain, dalam jangka panjang tidak ada input
yang tetap.

Tujuan koperasi perusahaan :

Pengertian badan usaha/perusahaan


Menurut Diminick Salvatore (1989), Badan Usaha atau Perusahaan adalah suatu
organisasiyang mengkombinasikan dan mengorganisasikan sumber-sumber daya
untuktujuanmemproduksi atau menghasilkan barang atau jasa untuk dijual. Setiap
perusahaanmodern,ada 4 sistem yang berinteraksi dalam mencapai tujuan yang ingin
dicapaiperusahaantersebut, yaitu : Sistem keuangan / ekonomi, Sistem teknik, Sistem
organisasi dan personalia,Sistem informasi

Koperasi sebagai badan usaha


UU No.25 tahun 1992 Koperasi adalah badan usaha. Sebagai badan usaha, koperasi
tetaptunduk terhadap kaidah kaidah perusahaan dan prinsip prinsip ekonomi yang
berlaku.Denganmengacu pada konsepsi sistem yang bekerja pada suatu badan usaha,
maka koperasi sebagaibadan usaha juga berarti merupakan kombinasi dari manusia,
aset-aset fisik dan nonfisik,informasi dan teknologi.Badan Usaha koperasi
merupakanwadahkesatuantindakanekonomidalamrangkamempertinggi efisiensi dan
efektifitas pencapain tujuan ekonomi individu anggotanya.

Tujuan dan nilai perusahaan


Prof William F. Glueck (1984), dalam bukunya Strategy Manajemen And Busssines
Policy,2nd ed., mendefinisikan tujuan perusahaan sebagai hasil terakhir yang dicari
organisasi melalui eksistensi dan operasinya.
4 alasan mengapa perusahaan harus mempunyai tujuan menurut Glueck :
i. Tujuan membantu mendefinisikan organisasi dalam lingkungannya
ii. Tujuan membantu mengkoordinasi keputusan dan pengambilan keputusan
iii. Tujuan menyediakan norma untuk menilai pelaksanaan prestasi organisasi
iv. Tujuan merupakan sasaran yang lebih nyata daripada pernyataan misi.

Tujuan perusahaan tidak terbatas pada pemenuhan kepentingan manajemen seperti


memaksimumkan keuntungan ataupun efisiensi, tetapi juga harus mempertimbangkan
kepentingan pemilik, modal, pekerja, konsumen, pemasok (suppliers), lingkungan,
masyarakat , dan pemerintah

Dalam banyak kasus perusahaan bisnis,tujuan umumnya dikelompokkan menjadi 5 yaitu :

1. Memaksimumkan keuntungan
Agar konsep tujuan perusahaan ini lebih mudah dipahami, maka pendekatan yang
dilakukanadalah dari aspek ekonomi manajerial (managerial economics). Seperti

xiv
diketahui bahwakeuntungan (profit=P) diperoleh dari penerimaan total (Total
revenue=TR)dikurangidenganbiayatotal(totalcost=TC).
Perlu diketahui bahwa penerimaan total tergantung dari aktivitas Penjualan atau
permintaanatas output perusahaan dan Harga

2. Memaksimumkan nilai perusahaan


Nilai Perusahaan (value of firm) adalah nilai dari laba yang diperoleh dan diharapkan
padamasa yang akan datang, yang dihitung pada masa sekarang dengan
memperhitungkan tingkatresiko dan tingkat bunga yang tepat

3. Meminimumkan biaya
Tujuan dari kegiataan perusahaan ini secara umum adalah menyangkut efisiensi atau
lebihdikenal dengan meminimumkan biaya.Dilihat sari aspek teori organisasi,
tanggung jawabutama dalam meminimasi biaya terletak pada bagian produksi yang
didukung oleh bagianpersonalia.

4. Keseimbangan kompetitif
5. Memaksimumkan deviden (SHU) setiap anggota
Dalam perusahaan koperasi laba disebut Sisa Hasil Usaha (SHU). Laba yang tinggi
adalahpertanda bahwa konsumen menginginkan output yang lebih dari industri.
Sebaliknya labayang rendah atau rugi adalah pertanda bahwa konsumen
menginginkan kurang dari produkyang ditangani, laba memberikan pertanda krusial
untuk realokasi sumberdaya yang dimilikimasyarakat.
Laba bukanlah satu-satunya yang di kejar oleh manajemen, melainkan juga aspek
pelayanan.Fungsi laba bagi koperasi tergantung pada besar kecilnya pada besar
kecilnya partisipasiataupun transaksi anggota dengan koperasinya

Mendefinisikan tujuan perusahaan koperasi


Tujuan koperasi sebagai perusahaan atau badan usaha tidaklah semata-semata hanya
padaorientasi laba (profit oriented), melainkan juga pada orientasi manfaat (benefit
oriented).
Karena itu, dalam banyak kasus koperasi, manajemen koperasi tidak mengejar
keuntungansebagai tujuan perusahaan karena mereka bekerja di dasari dengan
pelayanan (service at cost).Untuk koperasi di Indonesia,tujuan badan usaha/
Perusahaan koperasi adalahmemajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan
masyarakat pada umumnya (UUNo.25/1992 pasal 3). Tujuan ini dijabarkan dalam
berbagaiaspekprogramolehmanajemenkoperasi pada setiap rapat angggota tahunan.
Berdasarkan pendapat saya , Koperasi sebagai Badan usaha atau Perusahaan harus
memilikitujuan atau sasaran yang jelas. Hal tersebut di karenakan sebagai suatu badan
usaha ,Koperasi memiliki Tanggung jawab dalam mengelola Dana dan Modal dari
para anggota,Pemegang saham dan Pemerintah. Namun karena Koperasi diharuskan
jugauntukmelakukan Pelayanan atau Services terhadap para anggota nya,sehingga

xv
Tujuanmengejarkeuntungan Perusahaan koperasi harus di maksimalkan,namun
denganmemperhatikan pelayanan terhadap anggota secara Khusus dan Masyarakat
secaraUmumnya.Koperasisebagai perusahaan harus mengejar memaksimalkan
keuntungan,memaksimalkanproduksidan meminimalkan Biaya tanpa mengurangi
kualitaspelayanankoperasiterhadapanggotanya. Besar nya partisipasi anggota dalam
kegiatankoperasijugadapatmeningkatkan labayang di peroleh Koperasi, yang berarti
paraanggotamendapatkanSHUyanglebihbanyakjuga.

Sasaran Perusahaan Koperasi

Definisi koperasi :
Menurut UU No.25/1992,Koperasi sebagai “suatu badan usaha yang beranggotakan
orang seorang,atau Badan Hukum

Koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip-prinsip koperasi


sekaigus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan kekeluargaan”.
Moh.Hatta,mendefinisikan bahwa :
“Koperasi adalah usaha bersama untuk memperbaiki nasib penghidupan ekonomi
berdasarkan tolong-menolong”

Koperasi adalah merupakan singkatan dari kata ko/co dan operasi.operation.koperasi


adalah suatu kumpulan orang-orang untuk bekerja sama demi kesejahteraan bersama.
Berdasarkan undang-undang nomor 12 tahun 1967,koperasi Indonesia adalah
organisasi ekonomi rakyat yang berwatak social dan beranggotakan orang-
orang,badan-badan hukum koperasi yang merupakan tata susunan ekonomi sebagai
usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan.

Secara harfiah,koperasi yang berasal dari bahasa inggris yaitu cooperation yang terdiri
dari dua suku kata yaitu : “co” yang berarti bersama dan “operation” yang berarti
bekerja. Jadi koperasi berarti bekerja sama,sehingga setiap bentuk kerja sama dapat
disebut koperasi.

Tujuan koperasi
Yaitu menjadikan kondisi social dan ekonomi anggotanya lebih baik dibandingkan
sebelum bergabung dalam koperasi.

Koperasi menurut UU 17/12


Koperasi adalah badan hukum yang didirikan oleh orang perseorangan atau badan
hukum koperasi,dengan pemisahan kekayaan para anggotanya sebagai modal untuk
menjalankan usaha,yang memenuhi aspirasi dan kebutuhan bersama dibidang
ekonomi,social,dan budaya sesuai dengan nilai dan prinsip koperasi.

Keuntungan menjadi anggota koperasi:


Keuntungan ekonomi :
a. Peningkatan skala usaha

xvi
b. Pemasaran
c. Pengadaan barang dan jasa
d. Fasilitas pinjaman
e. Pembagian sisa hasil usaha (SHU)

Keuntungan social :

a. Keuntungan berkelompok (bersosialisasi)


b. Pendidikan dan pelatihan
c. Program social lainnya yaitu memupuk rasa kesetiakawanan antar anggota
koperasi

Tujuan utama koperasi Indonesia adalah :

Mengembangkan kesejahteraan anggota,pada khususnya,dan masyarakat pada


umumnya. Koperasi Indonesia adalah perkumpulan orang-orang,bukan perkumpulan
modal sehingga laba bukan merupakan ukuran utama kesejahteraan anggota. Manfaat
yang diterima anggota lebih diutamakan daripada laba.Meskipun demikian harus
diusahakan agar kopeasi tidak menderita rugi.Tujuan ini dicapai dengan karya dan
jasa yang disumbangkan pada masing-masing anggota.Selain itu tujuan utama lainnya
adalah mewujudkan masyarakat adil makmur material dan spiritual berdasarkan
pancasila dan undang-undang dasar 1945.

Hak anggota koperasi :

a. Menghadiri,menyatakan pendapat dan memberikan suara dalam rapat anggota


b. Memilih dan dipilih menjadi pengurus/pengawas koperasi
c. Meminta diadakan rapat anggota
d. Mengemukakan pendapat anggota pengurus diluar rapat anggota
e. Memanfaatkan pelayanan koperasi
f. Mendapatkan keterangan mengenai perkembangan koperasi
g. Menyetujui dan atau mengubah AD/ART serta ketetapan-ketetapan lainnya

Pelaksanaan hak dan kewajiban secara rinci diatur dalam AD/ART atau peraturan
khusus koperasi.

Kewajiban anggota koperasi:

a. Mematuhi AD/ART koperasi seta keputusan yang disahkan dalam RAT


b. Menandatangani perjanjian kerja sama sebagai pasar tetap koperasi
c. Menjadi pelanggan tetap koperasi
d. Memberikan modal pada koperasi
e. Mengembangkan dan memelihara kebersamaan atas dasar kekeluargaan

xvii
Sasaran pemberdayaan koperasi dan ukm :

a. Meningkatkan produktivitas dan nilai eksport produk usaha mikro


b. Berkembangnya usaha mikro dipedesaan atau didaerah tertinggi dan kantong-kantong
kemiskinan
c. Meningkatkan kualitas kelembagaan dan organisasi koperasi sesuai dengan jati diri
koperasi
d. Kenaikan omset dan pendapatan koperasi
e. Kenaikan jumlah KSP/USP yang berpredikat sehat
f. Kenaikan jumlah koperasi aktif yang melakukan rapat anggota tahunan
Sasaran perusahaan koperasi :
Koperasi dalam teori ekonomi mikro terdapat perbedaan sasaran perusahaan. Dalam
pandangan ekonomi mikro,setiap perusahaan (ternasuk koperasi ) dipandang sebagai
badan usaha yang berusaha mencari laba yang maksimal. Jadi orientasi bukan laba
(non profit) tetapi cenderung ke service oriented (maksimalisasi pelayanan)

Berbeda dengan perusahaan individual yang berorientasi pada maksimalisasi


laba,perusahaan koperasi mempunyai dua misi:
 Yakni pelayanan terhadap anggotanya dan
 meningkatkan pertumbuhan badan usaha sendiri

Mengingat teori ekonomi mikro disebut juga teori harga,maka ada aturan harga
yang harus diikuti oleh koperasi.

Pada koperasi dikenal 5 peraturan harga yaitu :


1. Memaksimumkan profit
2. Memaksimumkan output
3. Meminimumkan biaya rata-rata
4. Keseimbangan kompetitif
5. Memaksimumkan deviden (SHU) peranggota

A. KOPERASI DALAM SISTIM PASAR


KEKUATAN DAN KELEMAHAN KOPERASI DALAM SISTIM PASAR

a. Koperasi Dalam Rantai Tata Niaga

Pada dasarnya dalam kegiatan arus barang atau jasa dapat dibedakan pelaku –
pelakunya, yaitu pihak produsen, konsumen, dan pedagang sebagai perantara dari
produsen dan konsumen. Produsen adalah orang atau badan usaha yang memerhatikan
produk tertentu, baik produk tersebut adalah hasil jual dari suatu rangkaian proses
produksi maupun produk setengah jadi yang memerlukan proses lanjutan untuk
menghasilkan produk jual. Sedang yang menerima input adalah konsumen atau

xviii
pedagang. Konsumen adalah orang atau badan yang dalam kegiatannya menerima
input dari pihak – pihak lain guna pemakaian sendiri atau diproses lebih lanjut untuk
kepentingan pihak lain. Pedagang adalah orang atau badan yang menjadi
mediator.Meskipun rangkaian kerja produsen bisa merangkap tugas – tugas pedagang,
perlu diperhitungkan apakah dengan organisasi yang begitu luas ia akan mampu dan
sanggup melakukannya dibandingkan apabila untuk menyerahkan tugas – tugas
pedagang itu kepada relasinya.
Konsumen bekerjasama dalam mendirikan koperasi konsumen dan dengan itu
langsung bersaing dengan pengencer lainnya.Para pengencer dapat mendirikan
koperasi yang kegiatannya berupa membeli dari pedagang besar atau bahkan kontrak
langsung dengan produsen. Maka dengan cara itu sangat mungkin bahwa koperasi
disetiap tingkat rantai tata niaga akan bersaing satu dengan yang lain
a. Koperasi konsumen bersaing satu dengan yang lain (kompetisi horizontal)
b. Koperasi konsumen dapat juga konflik dengan tingkat yang lebih rendah
baik wholesaler maupun produsen (kompetisi vertical/kompetisi saluran)
c. Pada tingkat wholesaler (pedagang besar),koperasi dengan keanggotaan
dan interest yang berbeda bisa bersaing dengan koperasi yang dimiliki oleh
para pengecer atau tingkat yang sama dari rantai tata niaga

Secara teori keunggulan – keunggulan yang dimiliki organisasi koperasi ialah :


1. Untuk mencapai skala ekonomi, koperasi dengan para anggotanya yang semuanya
produsen dapat mengatur tingkat volume produksi – bersama
2. Biaya transaksi bisa dikoordinasikan, sehingga biaya tersebut bisa ditekan serendah –
rendahnya
3. Dalam hal posisi koperasi di pasar, secara bersama – sama dengan para anggota bisa
diadakan kesepakatan agar harga jual produk koperasi tetap menarik bagi konsumen

Koperasi mempunyai dua pasar :


1. Internal Market, di mana arah penyaluran barang koperasi ditujukan kepada
anggota – anggota. Bagi koperasi pasar internal merupakan captive market ( pasar
yang dapat dikuasai ). Dengan adanya captive market tersebut, setidaknya
memberikan kepastian dalam penyaluran produksi koperasi dan terjamin pasarnya
2. External Market adalah pasar yang ditujukan di luar anggota atau untuk umum.

xix
Kendati pun banyak peluang yang dapat dimanfaatkan koperasi, di sisi lain
masih terdapat hal – hal yang menunjukkan kelemahan – kelemahan, antara lain :
1. Struktur dasar koperasi yang kurang mendukung kewirausahaan koperasi
2. Bagi seorang anggota koperasi yang diharapkan mengembangkan kemampuannya
untuk memajukan koperasi tidak dapat memperoleh benefitmaterial sebanyak yang
bisa diterima apabila ia bekerja di perusahaan nonkoperasi, karena pembagian SHU
sesuai jasanya menurut peraturan koperasi
3. Anggota yang sebetulnya sangat produktif bisa menjadi pesaing bagi koperasi
dengan mendirikan usaha sendiri yang terpisah dari koperasi
4. Dalam permodalan di mana anggota yang sebetulnya mampu menyediakan dana
bagi koperasi akan berpikir dan memperhitungkan untung – ruginya jika ia
menanam di proyek atau usaha nonkoperasi. Penanaman modal dalam perusahaan
nonkoperasi akan mendapatkan wewenang dalam pengelolaan perusahaan sesuai
dengan nilai sahamnya dan bonus dapat ditetapkan menurut wewenang pemegang
saham tersebut
5. Bila kita tinjau pasal 42 UU No. 25 / 1992 tentang perkoperasian dengan jelas
disebutkan, bahwa mitra usaha pemilik modal tidak mempunyai kuasa dalam rapat
anggota bahkan tetap harus menanggung kerugian koperasi.

Gambaran tentang kemampuan potensial koperasi seperti yang diuraikan di


atas adalah dengan asumsi – asumsi ( assumptions) sebagai berikut.
1. Koperasi secara vertikal mempunyai rangkaian hubungan yang erat dan berjalan
tanpa hambatan di tiap tingkatan koordinasi
2. Semua tingkatan dan semua unit serta semua anggota koperasi bekerja sesuai
dengan pola kerja orang yang mempunyai sifat dan jiwa tanpa pamrih, orang yang
mempunyai sifat tanpa pamrih selalu mendahulukan keperluan orang lain ( suatu
sifat berlawanan dari egois ).

Seorang produsen mempunyai tiga alternative yang akan dipilih,yaitu :


a. Menjual langsung ke konsumen
b. Menjual ke pedagang
c. Menjual ke koperasi
Tetapi bila seorang produsen membutuhkan beberapa input untuk keperluan
produksinya,alternative yang harus dipilih akan menjadi empat,yaitu :

xx
a. Menyediakan input lehnya sendiri
b. Membeli input dari produsen input
c. Mengontrak dengan pedagang input
d. Berdagang dengan sebuah koperasi

b. Sasaran Integrasi Vertikal Melalui Koperasi


Menurut R.A Supriyono (1985) integrasi vertikal merupakan salah satu
strategi alternatifdalam perusahaan memperluas ruang lingkup kegiatannya
dengan melaksanakan integrasi kebelakang (hulu) atau ke depan (hilir).
Integrasi ke belakang bertujuan membantu kalancaran ataukemanfaatan
sumber-sumber bahan mentah.Dengan demikian, dapat meminimumkan
risikokekurangan bahan mentah dan menjamin biaya nahan yang rendah
sehingga perusahaanmemiliki keuntungan. Sedangkan integrasi ke depan
bertujuan sebagai jalan keluar untukmenjamin kelancaran penjualan
produk atau jasa yang dihasilkan perusahaan.L Sedangkan menurut Porter
(1996), integrasi vertikal merupakan kombinasi dari proses-proses
produksi, distribusi dan atau proses ekonomi lainnya yang secara teknologi
berbeda dalambatas-batas satu perusahaan tunggal. Strategi ini
mencerminkan keputusan perusahaan untukmenggunakan transaksi intern
dan bukan transaksi pasar untuk mencapai tujuan ekonomisnya.

Manfaat integrasi vertikal yang paing umum adalah penghematan atau penekanan
biaya dalam produksi,penjualan,pembelian,biaya transaksi dan bidang lain.
Disamping ituoperasi terpadu dapat mengurangi kebutuhan untuk mengumpulkan
jenis-jenis informasi tertentu mengenai pasar. Biaya tetap untuk memantau pasar dan
memperkirakan pasok,permintaan dan harga dapat disebarkan ke seluruh bagian dari
perusahaan yang terpadu,sedangkan dari perusahaan yang tidak terpadu ditanggung
oleh masing-masing unit.

Perusahaan utama integrasi vertical adalah efisiensi yang berhubungan dengan


biaya transaksi.Biaya transaksi dapat di efisiensikan melalui koordinasi kegiatan-
kegiatan dalam perusahaan. Bila semua perantara atau pemasok diberitahu informasi
sepenuhnya ,maka biaya transaksi tidak aka nada.

xxi
Koperasi dapat mengadakan integrasi vertical kehulu atau kehilir dengan
membentuk koperasi primer,sekunder,atau tersier. Disamping jaur tata niaga suatu
produk. Strategi ini dapat diterapkan di Indonesia menurut Ima Suwandi
(1985),integrasi vertical yang ada di Indonesia hanya dikenal tiga bentuk :

a. Bentuk federasi (federated)


b. Bentuk pemusatan (centralized)
c. Bentuk campuran

Dalam integrasi vertical,semakin banyak unit usaha yang dilaksanakan sehingga dapat
melakukan subsidi s i l a n g . j i k a s a l a h s a t u u n i t m e n g a l a m i k e r u g i a n ,
m a k a d a p a t d i t u t u p d e n g a n k e u n t u n g a n u n i t l a i n n y a . Di samping itu
karena perusahaan pada industri hulu dimiliki oleh pengusaha pada
industri hilir,maka risikoketidakpastian dalam pengadaan bahan dan pemasaran
hasil produksi.
Ti n g k a t i n t e g r a s i v e r t i k a l k o p e r a s i y a n g a d a d i I n d o n e s i a a d a
u m u m n y a b e r b e n t u k f e d e r a s i , y a i t u menyatu dengan masing-masing
masih bebas berusaha. Karena koperasi primer yang tidak ada
membentuk koperai di tingkat atasnya guna melaksakan kegiatan-kegiatan
tertentu,jika dilaksanakan sendiri kurang efisien
Untuk meningkatkan efisiensi,beberapa koperasi primer dapat mendirikan
koperasi di tingkat atasnya (pusa t koperasi). Pada pusat koperasi didirikan
pabrik penopang yang memban tu keperluan di tingkat bawah,yaitu koperasi
primer dan usaha anggotanya.Untuk menopang kegiatan koperasi dan efisien di
tingkat bawah,beberapa pusat koperasi mendirikan induk koperasi yang mempunyai
beberapa pabrik penopang yang menopang kegiatan usaha di tingkat pusat koperasi,
koperasi primer dan anggota koperasi
Intergasi vertikal yang kegiatannya dipusatkan
( c e n t r a l i z e d ) , c a b a n g - c a b a n g k e g i a t a n u s a h a n y a dikembangkan di
berbagai tempat. Cabang-cabang dapat langsung memberikan pelayanan kepada
anggota dan masyarakat. Pemusatan usaha dapat terjadi pada koperasi
primer,koperasi tingkat pusat,gabungan dan induk  koperasi.Anggota tidak
langsung dilayani oleh koperasi tetapi dilayani oleh cabang atau tempat
khusus untuk itu.
Bentuk campuran merupakan gabungan antara federasi dan
c e n t r a l i z e d . Koperasi di tingkat provinsimempunyai anggota koperasi primer
yang memiliki berbagai cabang usaha dan kegiatan pengeceran di daerah.tujuannya
untuk meningkatkan efisiensi usaha koperasi yang bersangkutan

c,. Sikap Terhadap Kebijakan Harga Koperasi

Bila dilihat dari peranan anggotadalam koperasi yang bergitu


d o m i n a n , s e t i a p h a r g a y a n g a k a n ditetapkan koperasi harus dibedakan antara
anggota dan nonanggota. Hal inilah yang membedakan kebijakan harga di koperasi

xxii
dengan perusahaan nonkoperasi.Segmen pasar dalam koperasi terbagi
dua,yaitu anggota dan nonanggota.
Perusahaan nonkoperasiadalah masyarakat umum yang tidak punya kaitan
kepemilikan dengan perusahaan tersebut. Pada koperasi yangmampu menyatukan
unit-unit usaha melalui integrasi vertical,umumnya mempunyai anggota
yang cukupbanyak terutama di tingkat koperasi primer. Anggota-anggota koperasi
primer pada umumnya penghasil input  untuk produk yang diproduksi dan dijual oleh
koperasi-koperasi di tingkat yang lebih tinggi.B i l a a n g g o t a d i p e r t i m b a n g k a n
dalam pengambilan keputusan harga,maka koperasi tidak dapat
menentukan harga pada saat keuntungan maksimum.Harga tidak lagi
didasarkan pada prinsip profit motive,tetapi sudah memperhatikan pelayanan
kepada anggota
Jika harga yang diberlakukan sama,anggota harus memperoleh SHU yang
lebih besar sebab anggota tidak memperol eh keuntungan langsung dari
harga pelayanan,namun kondisi ini kurang disukai anggo ta koperasi yang
jumlahnya banyak. Alasannya kontrol terhadap jumlah anggota yang
banyak akan lebih susah,sistem administrasi lebih rumit,dan taksiran jasa
anggota yang sulit.Berbeda dengan sistem harga pelayanan yang
memperoleh keuntungan langsung atas pembelian produk kesulitan itu akan mudah
ditangani.
Koperasi menetapkan harga jual kepada anggota yang lebih rendah
dibanding dengan harga kepada n o n a n g g o t a . D i s a m p i n g a n g g o t a d i
tingkat bawah atau pada koperasi primer (petani,pengrajin) dap at
memperlancar pemasaran bahan/produk, juga memperoleh keuntungan langsung dari
hasil pembelian produk koperasi di tingkat yang lebih tinggi

Sekarang bagaimana jika harga yang diberlakukan sama bagi anggota dan bukananggota?
Tentu saja jika harga yang diberlakukan sama anggota harus memperoleh SHU yang lebih
besar sebab anggota tidak memperoleh keuntungan langsung dari harga pelayanan, namun
kondisi ini kurang disukai oleh anggota koperasi-koperasi yang terintegrasi dengan anggota
yang jumlahnya banyak. Alasannya adalah kontrol terhadap jumlah anggota yang banyak
akan lebih susah, sistem administrasi yang lebih rumit dan taksiran jasa anggota yang relatif
sulit sehingga jumlah SHU yang diperoleh kadan-kadang tidak sesuai dengan yang
diharapkan. Berbeda dengan sistem pelayanan yang memperoleh keuntungan langsung atas
pembelian produk, kesulitan-kesulitan itu akan mudah direduksi. Disamping itu anggota
dapat menjual kembali produk yang dibeli dari koperasi kepada masyarakat dengan tingkat
harga pasar yang berlaku.
Alasan tersebut kiranya kurang tepat bila kebijakan harga yang sama bagi anggota dan
nonanggota. Sudah seharusnya koperasi menetapkan harga jual kepada anggota yang lebih
rendah dibanding dengan harga kepada nonanggota. Dengan cara seperti ini disamping
anggota ditingkat bawah atau pada koperasi primer (petani, peternak, pengrajin, dan lain-lain)
disamping dapat memperlancar pemasaran bahan/produk yang dihasilkan, juga memperoleh
keuntungan langsung dari hasil pembelian produk koperasi ditingka yang lebih tinggi (misal
pusat atau gabungan koperasi).hal inilah yang sebenarnya diharapkan oleh anggota koperasi
karena dengan cara inilah tingkat kesejaheran anggota pada tingkat kopesi paling bawah
(koperasi primer) dapat ditingkatkan.

xxiii
Jadi menurut saya, ada perbedaan antara harga untuk anggota dengan harga untuk
nonanggota bila dilihat dari peranan anggotanya dalam koperasi yang begitu dominan. Hal ini
yang membedakan segmen pasar dengan non pasar. Bila anggota tersebut dipertimbangkan
dalam pengambilan keputusan tentang harga, maka koperasi tidak dapat menentukan harga
pada saat keuntungan maksimum. Jadi harga tidak lagi didasarkan pada prinsip profit motive
tetapi sudah memperhatikan pelayanan kepada anggota.

Kekuatan Dan Kelemahan Sistim Pasar


Kelemahan koperasi sistim pasar
Terdapat beberapa kekuatan koperasi yang masih dapat dimanfaatkan oleh koperasi
untuk menjalankan usahanya, tetapi sisi lain yang masih memprihatinkan adalah kurang
berkembangnya pertumbuhan koperasi sehingga masih sulit untuk memanfaatkan peluang
yang ada.
Jika dikaji secara teoritis, terdapat beberapa kelemahan koperasi dalam sistem pasar
yang timbul dari sifat dasar koperasi.Dalam prinsip-prinsip koperasi yang dikemukakan
terdahulu terlihat ada kelemahan dalam struktur permodalan pada koperasi.Pemupukan
modal memang bisa dilakukan melalui partisipasi kontribusi keuangan. Tetapi cara tersebut
sulit dilakukan mengingat kelemahan dari beberapa prinsip koperasi yang ada.
Kelemahantersebut adalah :
a. Prinsip keanggotaan bersifat terbuka dan sukarela
Prinsip ini akan melemahkan struktur permodalan dalam jangka
panjang sebabjika perusahaan koperasi tidak mampu melayani
kepentingan anggota,anggotatersebut bisa keluar dari keanggotaan
koperasi. Konsekuensinya,modalyangtertanam dalam koperasi harus
dikembalikan.
b. Prinsip control secara demokratis
Prinsip ini menyebabkan anggota yang memiliki modal dalam jumlah
banyakakan keluar dari koperasi dan memilih masuk organisasi non
koperasi yangketentuan-ketentuannya menyatakan pemilik modal
terbesar adalah yang memilikikontrol terbesar dalam perusahaan
c. Prinsip pembagian sisa hasil usaha (SHU) berdasarkan jasa anggota
Prinsip ini akan mengurangi pemilik modal memasuki koperasi.
d. Prinsip bunga yang terbatas atas modal
Prinsip ini akan mengurangi kegiatan anggota untuk menabung pada
koperasi.

A d a n y a interlinkage market pada koperasi merupakan kekuatan lain yang


dimiliki institusi koperasikarena pada dasarnya transaksi antar koperasi bukan
didasarkan pada profit motive,melainkan nonprofit motive.Keadaan tersebut dapat
menurunkan biaya transaksi(cost transaction).Rendahnya tingkat pertumbuhan
koperasi sebagai akibat ketidakmampuan koperasi dalam mencari dan memanfaatkan
peluang yang ada.Jika manajer diharapkan menjadi wirausaha koperasi,kendala yang
dihadapiadalah keebasan untuk bertindak yang terbatas.

xxiv
Karena kelemahan tersebut,adanya saran koperasi melakukan hal-hal antara lain :
a. Koperasi dapat membatasi jumlah anggota asal pembatasan itu tidak
dibuat-buat
b. Koperasi tidak memberikan preferensi tertentu terhadap jumlah modal
yang dimasukkan oleh para anggota
c. Bunga modal yang terbatas adalah bunga yang wajar
d. Ada yang beranggapan bahwa pemasukan modal pada koperasi
merupakan jasa

Terdapat beberapa kekuatan koperasi yang masih dapat dimanfaatkan oleh koperasi untuk
menjalankan usahanya, tetapi sisi lain yang masih memprihatinkan adalah kurang
berkembangnya pertumbuhan koperasi sehingga masih sulit untuk memanfaatkan peluang
yang ada.
Jika dikaji secara teoritis, terdapat beberapa kelemahan koperasi dalam sistem pasar yang
timbul dari sifat dasar koperasi. Dalam prinsip-prinsip koperasi yang dikemukakan terdahulu
terlihat ada kelemahan dalam struktur permodalan pada koperasi. Pemupukan modal memang
bisa dilakukan melalui partisipasi kontribusi keuangan. Tetapi cara tersebut sulit dilakukan
mengingat kelemahan dari beberapa prinsip koperasi yang ada. .

Kelemahan-kelemahan tersebut perlu dikurangi agar keberadaan koperasi akan tetap ada
didalam persaingan. Untuk mendorong perkembangan koperasi, koperasi juga perlu
mendapatkan dorongan dari sektor-sektor yang terkait dengan koperasi. Secara keseluruhan,
kelemahan-kelemahan koperasi dalam struktural permodalan bahwa koperasi tidak cocok
untuk bidang usaha yang membutuhkan dana besar. Tetapi disisi lain koperasi bisa untuk
usaha-usaha kecil. Kelemahan dalam hal modal itu bukan masalahnya yang besar jika dari
para anggotanya dapat secara bersama-sama meningkatkan pertumbuhan koperasi bukan
mementingkan kebutuhan pribadi atau kelompok

Kekuatan Koperasi dalam Sistem pasar :

Sebagai organisasi yang dimiliki oleh para anggota, koperasi sangat


mungkinmemanfaatkan kekuatannya terutama yang berhubungan dengan economies of scale,
bargaining position dipasar sebagai akibat bersatunya para produsen dalam koperasi,
kemempuan dalam menghadapi ketidakpastian , pemanfaatan inter-linkage market dan
transaction cost sebagai akibat self control dan self management. Economises of scale dapat
diperoleh melalui pembelian bahan/barang. Pembelian bahan yang banyak akan merendahkan
biaya rata-rata karena kan memperoleh potongan harga sehingga harga per unitnya akan
semakin murah. Bargaining position dipasar diperioleh melalui penjualan produk yang
dihasilkan oleh organisasi koperasi. Bersatunya para produsen dalam sebuah organisasi
koperasi merupakan ajang yang baik dalam mengatur harga jual. Itu berarti koperasi
mempunyai kekuatan dalam penawaran produknya.

Kemampuan menghadapi ketidakpastian di masa yang akan datang terutama


karenadalam koperasi terdapat internal market disamping external market. Adanya internal
market memungkinkan risiko yang ditimbulkan sebagai akibat ketidakpastian dapat ditekan

xxv
serendah mungkin. Sedangkan bila terdapat risiko sebagai akibat koperasi bergerak di
external market, risiko itu akan ditanggung bersama-sama anggota.

Jadi pada akhirnya biaya risiko per anggota akan menjadi murah. Adanya
interlingkagemarket pada koperasi merupakan kekuatan lain yang dimiliki intitusi koperasi
karenadasarnya transaksi antarkoperasi bukan didasarkanpada profit motive melainkan non-
profit motive.keadaan tersebut dapat menurunkan biaya transaksi. Biaya transaksi disini
diartikan sebagai biaya yang dikeluarkan di luar biaya produksi. Rendahnya biaya transaksi
pada koperasi disamping karena adanya social control dan management control, juga karena
adanya kemampuan untuk menghadapi risiko ketidakpastian, pembelian dalam jumlah
banyak dan inter-linkage market.

Hal-hal yang dapat dilakukan oleh koperasi untuk memperkecil tingkat kelemahan yaitu :

a. Koperasi dapat membatasi jumlah anggota asal pembatasan itu tidak


artifisial (pembatasan yang dibuat-buat)
b. Koperasi dapat memberikan preferensi tertentu terhadap jumlah modal
yang dimasukkan oleh para anggota
c. Bunga modal yang terbatas adalah bunga yang wajar,artinya bunga yang
sama dipasar
d. Pemasukan modal pada koperasi merupakan jasa,semakin besar modal
yang dimasukkan semakin besar jasanya

Koperasi dalam pasar

Dalam konteks ekonomi pasar koperasi sebagai asosiasi perorangan harus dilihat
sebagai organisasi atau metode menjalankan usaha untuk melakukan kerjasama pasar
dan anggotanya sebagai pelaku ekonomi.Dalam suatu perekonomian, pelaku pasar
adalah para produsen dan konsumen selain pemerintah yang di semua negara berperan
melalui pelaku ekonomi, melalui aktivitas produksi dan konsumsinya.Sebelum
melangkah lebih jauh perlu kita lihat posisi gerakan koperasi di dunia dalam
memposisikan dirinya pada saat ini dengan melihat definisi koperasi sesuai Kongres
Koperasi Dunia di Manchester 1995 sebagai berikut. A cooperative is an autonomous
association of persons united voluntarily to meet their common economics, social, and
cultural controlled enterprise.

Dalam konteks di atas, pada dasarnya ada tiga tugas utama koperasi untuk membuat
ekonomi pasar lebih “fair” di mata para pendukung koperasi. Ketiganya dapat
dijelaskan sebagai berikut.

Koperasi mempunyai tugas utama untuk meningkatkan kapsitas produktif para


anggotanya, sehingga mampu menghadapi persaingan pasar yang semata-mata
menekankan pada norma efisiensi. Dengan demikian koperasi harus mampu
menjadikan para anggotanya lebih produktif dan lebih efisien dengan berkoperasi

xxvi
ketimbang mereka harus berusaha sendiri.Hal ini terutama dimiliki oleh koperasi-
koperasi yang didirikan para produsen.

Dengan dasar ini yang menjadi produsen pengorganisasian koperasi selalu berkaitan
dengan kehematan skala (economics of scale) karena adanya sifat kekakuan satuan
investasi (indivisibility of investment), jaminan kualitas termasuk semangat baru akan
kesadaran lingkungan hidup dan lain-lainnya. Cirri utama dari koperasi produsen
selalu bergerak di dataran pembelian bersama (input), pengolahan bersama (produk
untuk nilai tambah) dan pemasaran bersama secara selektif sesuai struktur pasar
komoditas (untuk memperbaiki posisi tawar dan menekan resiko).

Meningkatkan kesejahteraan anggota, terutama mereka yang berpenghasilan tetap


yang rentan terhadap gejolak harga. Koperasi yang memfokuskan pada tugas ini pada
umumnya dilakukan oleh koperasi konsumen yang menekankan pada : (a) kerjasama
pasar untuk mendapatkan harga yang kompetitif, (b) jaminan penyediaan barang yang
lebih terjamin untuk meghindari kelangkaan, dan (c) jaminan kualitas produk yang
lebih baik.

Pada saat ini koperasi konsumsi sudah sedemikian jauh hingga sampai pada tataran
manfaat yang maya atau “intangible”.Seperti kepemimpinan harga (Danish Brugsen
di Denmark), produk ramah lingkungan (Koperasi konsumen di Jepang) sampai pada
berbagai produk asuransi dan jasa-jasa untuk kenyamanan (pleasure) seperti wisata
dan lain-lainnya.

Meningkatkan kemampuan anggota dalam menjaga kelancaran arus pertukaran yang


efisien.Gerakan koperasi sadar bahwa Pertukaran adalah wahana terpenting dalam
suatu perekonomian pasar agar setiap orang dapat meningkatkan kesejahteraannya
secara optimal dan para produsen mendapat balas jasa yang wajar.Instrument
terpenting dari pertukaran barang dan jasa dalam masyarakat antara rumah tangga
produsen dan konsumen adalah alat pembayaran. Oleh karena itu sayap terpenting
dari gerakan koperasi di dunia adalah koperasi kredit atau koperasi simpan pinjam
yang siap membantu posisi dalam menjaga likuiditasnya untuk mendapatkan posisi
tawar pasar yang terbaik
Dengan demikian pada dasarnya hanya ada 3 (tiga) macam jenis jurusan
pengembangan koperasi yang dikenal di dunia yaitu :
1)     Koperasi para produsen (atau juga sering disebut koperasi produksi),
2)     Koperasi para konsumen (koperasi konsumen), dan
3)     Koperasi kredit.

Di dunia pilar gerakan koperasi di masing-masing negara yang sangat maju selalu
dapat dikaitkan dengan tiga ciri utama koperasi tersebut.Sebagai bagian sejarah
panjang pengenalan koperasi di Indonesia melalui pola “titipan”, penjenisan koperasi
ini kurang dikenal.Terkait dengan itu yang membuat rancu hingga pada hari ini adalah
kebanyakan koperasi dibedakan menurut kelompok basis pengembangan, apakah
berdasar atas wilayah, atau dibedakan basis kelompok profesi dan

xxvii
kemasyarakatan.Pengembangan koperasi dan kombinasi kedua-duanya (wilayah dan
basis kemasyarkatan).

Dengan demikian untuk memahami koperasi di Indonesia untuk sementara kita, dapat
menggunakan pengelompokan yang ada.Namun dalam pemahaman peta kekuatan
koperasi harus selalu kita kembalikan kepada ketiga pilar jenis koperasi tersebut.
Sebagai konsekuensinya kegiatan universal koperasi Indonesia pada dasarnya adalah
“kredit” sementara koperasi produsen akan terbatas pada sektor-sektor yang
menghadapi kegagalan pasar yang serius sedangkan koperasi konsumen yang murni
(dari, oleh dan untuk anggota), belum mampu berkembang. Salah satu alasan
obyektifnya adalah cukup besarnya sumbangan sektor informal sebagai bentuk
lapangan kerja yang pada dasarnya mensubsidi sektor modern (pasar).

Bagi perekonomian Indonesia, kita perlu mengaitkan dengan konteks Sistem Ekonomi
Nasional Indonesia (SENI) dan kedudukan koperasi.Dari sisi produksi pelaku
ekonomi di Indonesia terdiri dari Usaha Negara, Usaha Swasta Besar Nasional, Usaha
Swasta Asing dan Usaha Ekonomi Rakyat. Dalam hal jumlah unit usaha, Sektor
Ekonomi Rakyat yang mendominasi unit usaha yang ada di Indonesia terdiri dari
usaha rumah tangga, usaha kecil dan menengah dalam bentuk badan usaha yang
berbadan hukum maupun tidak berbadan hukum.

Kontribusi masing-masing sektor dalam produksi nasional, dapat dilihat dari sudut
sumbangan tiap sektor terhadap jumlah unit usaha, sumbangan terhadap Produk
Domestik Bruto (PDB) maupun penyerapan tenaga kerja.Dari sisi konsumsi sektor
ekonomi rakyat, secara mudah dapat dikenali dari sektor rumah tangga yang
memegang posisi penting dalam menentukan permintaan domestik.Dikatakan mudah
dikenali karena memegang porsi terbesar yaitu 65% (1998) dari pengeluaran
agregat.Pengeluaran rumah tangga yang mencerminkan kehidupan sektor ekonomi
rakyat dapat dilihat dari komposisi rumah tangga berdasarkan pengeluaran dimana
secara umum masih didominasi oleh kelompok rumah tangga miskin dan hampir
miskin. 

Pertanyaan selanjutnya bagaimana kedudukan koperasi dalam Sistem Ekonomi


Rakyat.Koperasi sebagai salah satu bentuk atau metode menjalankan usaha serta

xxviii
sebagai salah satu bentuk dan organisasi perusahaan, diantara para produsen kecil dan
menengah disamping usaha perseroan milik negara, usaha swasta besar nasional
maupun asing. Koperasi juga tidak mustahil sebagai salah satu diantara usaha besar
sesuai dengan inpres 10/1999 yang menentukan usaha besar adalah badan yang
memiliki aset di atas Rp 10.000.000.000,- (sepuluh milyar rupiah) di luar tanah dan
bangunan.

Di sektor produksi jasa, koperasi adalah merupakan salah satu bentuk lembaga
keuangan yang mengorganisasikan pelayanan jasa keuangan, baik berbentuk bank
maupun bukan bank.Sementara di sisi konsumsi, koperasi adalah organisasi para
konsumen yang bergerak di dalam pelayanan jasa pemenuhan kebutuhan barang-
barang konsumsi bagi rumah tangga.Dengan demikian koperasi konsumen sebenarnya
lebih menyerupai perusahaan jasa bagi para konsumen untuk kelompok menengah ke
bawah, untuk menekan biaya transaksi dan mendapatkan nilai tambah, serta jaminan
pasar di sektor produksi. Dengan cara ini para konsumen dapat meningkatkan
kesejahteraan dan terjaga hak-haknya. Dalam konteks organisasi, koperasi
mempunyai aturan dan cara tersendiri dalam memperjuangkan kepentingan ekonomi
anggotanya. Oleh karena itu, koperasi juga disebut sebagai gerakan, bahkan
mempunyai organisasi dengan skala dunia yang mempunyai kedudukan sebagai
“observer” pada badan-badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Struktur pasar tergantung pada pertimbangan-pertimbangan,seperti jumlah penjual
dan pembeli di pasar,kemasan produk mereka,dan kemudahan perusahaan untuk
memasuki dan meninggalkan pasar.

Kinerja perusahan meliputi hasil-hasil ekonomis dan nonekonomis yang ditentukan


oleh struktur pasar atas perilaku perusahan yang harus di hasilkannya.kinerja adalah
yang berkaitan dengan dimensi-dimensi yang berbeda dengan memperlihatkan saling
keterkaitan antara Struktur-Perilaku-Kinerja,struktur pasar menentukan perilaku
perusahaan dalam industry/pasar dan sebaliknya menentukan kualitas kinerja
perusahan aupun pasar tersebut.

Pada analisa ekonomi dibedakan menjadi pasar persaingan sempurna dan pasar
persaingan tidak sempurna (yang meliputi monopoli, oligopoli, monopolistik dan

xxix
monopsoni).
Diklasifikasikan menjadi 2 macam :
1)      Pasar dengan persaingan sempurna (perfect competitive market).
2)      Pasar dengan persaingan tak sempurna (imperfect competitive market) , yaitu :
Monopoli, Persaingan Monopolistik (monopolistik competition), dan Oligopoli

1. Koperasi dalam pasar persaingan sempurna


Suatu pasar disebut bersaing sempurna jika terdapat banyak penjual dan pembeli
sehingga tidak ada satu pun dari mereka dapat mempengaruhi harga yang berlaku;
barang dan jasa yang dijual di pasar adalah homogen; terdapat mobilitas sumber daya
yang sempurna; setiap produsen maupun konsumen mempunyai kebebasan untuk
keluar-masuk pasar; setiap produsen maupun konsumen mempunyai informasi yang
sempurna tentang keadaan pasar meliputi perubahan harga, kuantitas dan kualitas
barang dan informasi lainnya; tidak ada biaya atau manfaat eksternal berhubungan
dengan barang dan jasa yang dijual dipasar. 

Perusahaan-perusahaan dalam pasar persaingan sempurna bersifat “penerima harga”


(price taker).Kurva permintaan yang dihadapi sebuah perusahaan dalam pasar
persaingan sempurna merupakan sebuah garis horizontal pada tingkat harga yang
berlaku dipasar. Kuantitas output ditentukan berdasarkan harga pasar dan tujuan
memaksimumkan laba, yaitu pada saat MR = MC. 

Dalam jangka waktu yang sangat pendek, kurva penawaran pasar berbentuk garis
vertikal sehingga harga ditentukan oleh permintaan pasar.Dalam jangka panjang,
harga dapat naik, tetap atau turun tergantung pada perubahan permintaan komoditi
yang bersangkutan dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. 

Jenis pasar persaingan sempurna terjadi ketika jumlah produsen sangat banyak sekali
dengan memproduksi produk yang sejenis dan mirip dengan jumlah konsumen yang
banyak.Contoh produknya adalah seperti beras, gandum, batubara, kentang, dan lain-
lain.
a. Ciri-ciri Pasar Pesaingan Sempurna :
1)      Adanya penjual dan pembeli yang sangat banyak.
Banyaknya penjual dan pembeli menyebabkan masing-masing pihak tidak
dapat mempengaruhi harga.Harga ditentukan oleh mekanisme permintaan

xxx
dan penawaran di pasar.Dengan demikian, pengusahalah yang
menyesuaikan usahanya dengan harga pasar yang telah ada.Demikian pula
konsumen secara perorangan tidak dapat mempengaruhi harga pasar
dengan jalan memperbesar atau memperkecil jumlah pembeliannya.
2)      Produk yang dijual perusahaan adalah sejenis (homogen).
Produk yang ditawarkan adalah sama dalam segala hal. Dalam pikiran
pembeli, masing-masing hasil produksi suatu perusahaan dilihat sebagai
sebuah substitusi yang sempurna untuk hasil produksi dari perusahaan lain
di pasaran. Akibatnya penentuan pembelian oleh konsumen tidak
tergantung kepada siapa yang menjual produk tersebut.
3)      Perusahaan bebas untuk masuk dan keluar.
Masing-masing penjual ataupun pembeli mempunyai kebebasan untuk
masuk dan keluar pasar. Tidak turut sertanya salah satu pengusaha atau
pembeli dalam pasar tersebut, tidak akan berpengaruh kepada harga pasar,
karena jumlah produk yang ditarik/dibeli sedemikian kecilnya sehingga
dapat diabaikan jika dibandingkan dengan total produk yang terdapat di
pasar.
4)      Para pembeli dan penjual memiliki informasi yang sempurna.
Para penjual dan pembeli mempunyai informasi yang lengkap mengenai
kondisi pasar, struktur harga, dan kuantitas barang yang
sesungguhnya.Keterangan ini mudah didapat dan tidak memerlukan biaya
yang besar (costless).
Berdasarkan kondisi di atas, dapat diamati keseimbangan / ekuilibrium
dari suatu badan usaha koperasi untuk jangka waktu pendek, menengah,
dan jangka panjang.Dalam struktur pasar persaingan sempurna, harga
ditentukan oleh keseimbangan permintaan (demand) dengan penawaran
(supply).Oleh sebab itu, perusahaan yang bersaing dalam pasar persaingan
sempurna disebut penerima harga (price taker).Jadi apabila koperasi
masuk dan menjual produknya ke pasar yang mempunyai struktur bersaing
sempurna, maka koperasi hanya dapat mengikuti harga pasar sebagai harga
jual produknya. Koperasi tidak akan dapat mempengaruhi harga, walaupun
seluruh produk anggotanya dikumpul dan dijual melalui koperasi.
Oleh karena itu, persaingan “harga” tidak cocok diterapkan oleh para
pelaku bisnis termasuk koperasi di pasar bersaing sempurna.Untuk
mendapatkan keuntungan yang lebih besar, maka koperasi harus mampu
bersaing dalam hal “biaya”. Menurut konsepsi koperasi, biaya produksi
akan dapat diminimumkan berdasakan skala ekonomi, baik sebagai
koperasi produsen maupun konsumen

b. Koperasi dalam pasar monopoli


Pasar monopoli (dari bahasa Yunani: monos, satu + polein,menjual) adalah
suatu bentuk pasar di mana hanya terdapat satu penjual yang menguasai pasar.
Penentu harga pada pasar ini adalah seorang penjual atau sering disebut
sebagai "monopolis".

Sebagai penentu harga (price-maker), seorang monopolis dapat menaikan atau


mengurangi harga dengan cara menentukan jumlah barang yang akan
diproduksi; semakin sedikit barang yang diproduksi, semakin mahal harga
barang tersebut, begitu pula sebaliknya. Walaupun demikian, penjual juga
memiliki suatu keterbatasan dalam penetapan harga. Apabila penetapan harga

xxxi
terlalu mahal, maka orang akan menunda pembelian atau berusaha mencari
atau membuat barang subtitusi (pengganti) produk tersebut atau lebih buruk
lagi mencarinya di pasar gelap (black market).

1) Sifat-sifat pasar monopoli adalah :


 Hanya terdapat satu penjual atau produsen.
 Harga dan jumlah kuantitas produk yang ditawarkan dikuasai
oleh perusahaan monopoli.
 Umumnya monopoli dijalankan oleh pemerintah untuk
kepentingan hajat hidup orang banyak
 Sangat sulit untuk masuk ke pasar karena peraturan undang-
undang maupun butuh sumber daya yang sulit didapat
   Hanya ada satu jenis produk tanpa adanya alternatif pilihan
 Tidak butuh strategi dan promosi untuk sukses

Dengan menetapkan harga ke tingkat yang paling rendah, perusahaan monopoli


menekan kehadiran perusahaan baru yang memiliki modal kecil. Perusahaan baru
tersebut tidak akan mampu bersaing dengan perusahaan monopolis yang memiliki
kekuatan pasar, image produk, dan harga murah, sehingga lama kelamaan perusahaan
tersebut akan mati dengan sendirinya.

Cara lainnya adalah dengan menetapkan hak paten atau hak cipta dan hak eksklusif
pada suatu barang, yang biasanya diperoleh melalui peraturan pemerintah. Tanpa
kepemilikan hak paten, perusahaan lain tidak berhak menciptakan produk sejenis
sehingga menjadikan perusahaan monopolis sebagai satu-satunya produsen di pasar.
2) Ciri-ciri Pasar Monopoli :
 Perusahaan penjual atau yang menghasilkan produk hanya satu.
Sehingga konsumen tidak dapat memperoleh produk atau jasa
yang dijual oleh perusahaan monopoli ini di pengusaha atau
produsen lainnya.
 Tidak ada produk substitusinya.
Artinya tidak dapat digantikan penggunaannya oleh produk
lain. Tidak ada produk lain yang serupa serta dapat
memberikan jasa yang diperlukan.
 Konsumen produk yang monopoli adalah banyak.
Sehingga yang bersaing dalam pasar produk tersebut adalah
konsumen, sedangkan pengusahanya bebas dari persaingan.

xxxii
Dari sudut cakupan monopoli, ada yang bersifat lokal, regional,
dan nasional.Contohnya :
1. Lokal : KUD adalah sebagai penyalur tunggal Kredit Usaha
Tani (KUT) dan pupuk.
2.   Regional : PDAM adalah penyediaan air minu bersih yang
dimonopoli oleh PDAM setempat.
3.   Nasional : PLN adalah monopoli di bidang pelayanan listrik

Berdasarkan ciri-ciri tersebut, sepertinya agak sulit bagi koperasi untuk menjadi
pelaku monopoli di masa yang akan datang, baik dalam cakupan local, regional
maupun nasional. Dilihat dari prospek bisnis di masa yang akan datang, struktur pasar
monopoli tidak akan banyak memberi harapan bagi koperasi. Selain adanya tuntutan
lingkungan untuk menghapus yang bersifat monopoli, pasar yangdihadapi akan
semakin terbuka untuk persaingan.

c. Koperasi dalam pasar monopolistic


Pasar Monopolistik adalah salah satu bentuk pasar di mana terdapat banyak
produsen yang menghasilkan barang serupa tetapi memiliki perbedaan dalam
beberapa aspek.Penjual pada pasar monopolistik tidak terbatas, namun setiap
produk yang dihasilkan pasti memiliki karakter tersendiri yang
membedakannya dengan produk lainnya. Contohnya adalah : shampoo, pasta
gigi, dll. Meskipun fungsi semua shampoo sama yakni untuk membersihkan
rambut, tetapi setiap produk yang dihasilkan produsen yang berbeda memiliki
ciri khusus, misalnya perbedaan aroma, perbedaan warna, kemasan, dan lain-
lain.
Pada pasar monopolistik, produsen memiliki kemampuan untuk
mempengaruhi harga walaupun pengaruhnya tidak sebesar produsen dari pasar
monopoli atau oligopoli.Kemampuan ini berasal dari sifat barang yang
dihasilkan. Karena perbedaan dan ciri khas dari suatu barang, konsumen tidak
akan mudah berpindah ke merek lain, dan tetap memilih merek tersebut walau
produsen menaikkan harga. Misalnya, pasar sepeda motor di Indonesia.

1)      Ciri-ciri dari pasar monopolistik adalah :


a)      Terdapat banyak penjual/produsen yang berkecimpung di pasar.
b)      Barang yang diperjual-belikan merupakan differentiated product.

xxxiii
c)      Para penjual memiliki kekuatan Pasar Oligopoli.

2)      Penjual atau pengusaha dari suatu produk adalah banyak, serta jenis
produk yang beragam.
Misalnya produk rokok, rokok diproduksi oleh banyak pengusaha, dan setiap
pengusaha satu sama lain bersaing secara tidak sempurna.
Produk yang ditawarkan tidak sama dalam segala hal. Akibatnya penentuan
pembelian oleh konsumen tergantung kepada siapa yang menjual produk tersebut.
Disini, perusahaan-perusahaan terpacu untuk terikat dalam persaingan non-harga,
misalnya melalui periklanan dan tipe lain dari promosi, karena produk yang
dihasilkan tidak sejenis dan para pembeli atau konsumen tidak mengetahuinya.

3)      Ada produk substitusinya.


Dapat digantikan penggunaannya secara sempurna oleh produk lain. Ada produk lain
yang serupa yang dapat memberikan kepuasan yang sama.

4)      Keluar atau masuk ke industri relative mudah.


5)      Harga produk tidak sama di semua pasar.
Tetapi berbeda-beda sesuai dengan keinginan penjual, karena penjual atau pengusaha
dalam pasar ini adalah banyak sehingga konsumen yang harus menyesuaikan dalam
hal “harga”.

6)      Pengusaha dan konsumen produk tertentu sama-sama bersaing.


Tetapi persaingan tersebut tidak sempurna, karena produk yang dihasilkan tidak sama
dalam banyak hal. Produk pengusaha yang mana yang akan menduduki tempat
monopolistic, ditentukan oleh konsumen produk tersebut dan bukan pengusahanya. 

Untuk menentukan bentuk pasar dari suatu produk perusahaan, sangat tergantung kepada
pembedaan (diferensiasi) produk yang dihasilkan perusahaan tersebut dengan produk
pengganti yang dihasilkan oleh perusahaan lain. Semakin kecil/sedikit perbedaannya,
maka lebih cenderung ke pasar persaingan sempurna.Sebaliknya, semakin jauh jarak
perbedaannya maka semakin cenderung ke arah bentuk pasar monopoli.

Oleh karena itu, apabila koperasi ingin memaksimumkan keuntungannya dalam


struktur pasar monopolistic, maka secara teoritis, koperasi harus mampu
menghasilkan produk yang sangat berbeda dengan yang dihasilkan oleh pengusaha
lain. Tentu strategi dan taktik bisnis dalam promosi, sedikit banyak sangat
menentukan perbedaan tersebut.

d. Koperasi dalam pasar oligopoly


Pasar oligopoli adalah pasar di mana penawaran satu jenis barang dikuasai
oleh beberapa perusahaan.Umumnya jumlah perusahaan lebih dari dua tetapi
kurang dari sepuluh.

Dalam pasar oligopoli, setiap perusahaan memposisikan dirinya sebagai


bagian yang terikat dengan permainan pasar, di mana keuntungan yang

xxxiv
mereka dapatkan tergantung dari tindak-tanduk pesaing mereka.Sehingga
semua usaha promosi, iklan, pengenalan produk baru, perubahan harga, dan
sebagainya dilakukan dengan tujuan untuk menjauhkan konsumen dari
pesaing mereka.

Praktek oligopoli umumnya dilakukan sebagai salah satu upaya untuk


menahan perusahaan-perusahaan potensial untuk masuk kedalam pasar, dan
juga perusahaan-perusahaan melakukan oligopoli sebagai salah satu usaha
untuk menikmati laba normal di bawah tingkat maksimum dengan
menetapkan harga jual terbatas, sehingga menyebabkan kompetisi harga
diantara pelaku usaha yang melakukan praktek oligopoli menjadi tidak ada.

Struktur pasar oligopoli umumnya terbentuk pada industri-industri yang


memiliki capital intensive yang tinggi, seperti, industri semen, industri mobil,
dan industri kertas. Dalam Undang-undang No. 5 Tahun 1999, oligopoli
dikelompokkan ke dalam kategori perjanjian yang dilarang, padahal umumnya
oligopoli terjadi melalui keterkaitan reaksi, khususnya pada barang-barang
yang bersifat homogen atau identik dengan kartel, sehingga ketentuan yang
mengatur mengenai oligopoli ini sebagiknya digabung dengan ketentuan yang
mengatur mengenai kartel.

1)      Jenis-jenis pasar Oligopoli :


a)      Pasar oligopoly murni.
Barang yang diperdagangkan sama fisiknya (identik), hanya berbeda merknya saja.

b)      Pasar oligopoly dengan pembedaan (differentiated oligopoly).


Barang yang diperdagangkan dapat dibedakan.Perusahaan mengeluarkan beberapa
produk untuk piihan konsumen.

2)      Ciri – Ciri pasar Oligopoli :


a)      Terdapat banyak pembeli di pasar.
Umumnya dalam pasar oligopoly adalah produk-produk yang memiliki pangsa pasar
besar dan merupakan kebutuhan sehari-hari, seperti semen, Provider telefon selular,
air minum, kendaraan bermotor, dan sebagainya. 

b)      Hanya ada beberapa perusahaan(penjual) yang menguasai pasar.


Umumnya adalah penjual-penjual (perusahaan) besar yang memiliki modal besar saja
(konglomerasi). 
Karena ada ketergantungan dalam perusahaan tersebut untuk saling menunjang.
Contoh: bakrie group memiliki pertambangan, property, dan perusahaan telefon

xxxv
seluler (esia).

c)      Produk yang dijual bisa bersifat sejenis, namun bisa berbeda mutunya.
Perusahaan mengeluarkan beberapa jenis sebagai pilihan yang berbeda atribut, mutu
atau fiturnya. Hal ini adalah alat persaingan antara beberapa perusahaan yang
mengeluarkan beberapa jenis produk yang sama, atau hampir sama di dalam pasar
oligopoly

d)     Adanya hambatan bagi pesaing baru.


Perusahaan yang telah lama dan memiliki pangsa pasar besar akan memainkan
peranan untuk menghambat perusahaan yang baru masuk ke dalam pasar oligopoly
tersebut.

Diantaranya adalah bersifat kolusif, dimana antar pesaing dalam pasar oligopoly
membuat beberapa kesepakatan masalah harga, dan lain-lain. Perusahaan baru akan
sulit masuk pasar karena produk yang mereka tawarkan meskipun mutu dan harganya
lebih unggul, tapi peranan Brand image melalui periklanan mengalahkan hal tersebut.

e)     Adanya saling ketergantungan antar perusahaan (produsen).


Keuntungan yang didapatkan bergantung dari pesaing perusahaan tersebut. Yaitu
adanya tarik menarik pangsa pasar (Market share) untuk mendapatkan profit melalui
harga jual bersaing sehingga tidak ada keuntungan maksimum.

f)      Advertensi (periklanan) sangat penting dan intensif.


Untuk menciptakan brand image, menarik market share dan mencegah pesaing baru.

3) Peranan koperasi dalam pasar jenis oligopoly. 


Regulasi/Price agreement.
Untuk mencegah persaingan harga yang ekstrim, beberapa perusahaan atau
pemerintah menetapkan aturan mengenai harga standar sehingga tidak ada
persaingan harga yang mencolok.

Peran koperasi di didalam pasar oligopoly adalah sebagai retailer


(pengecer), dikarenakan untuk terjun ke dalam pasar oligopoly ini
diperlukan capital intensive (modal yang tinggi).Koperasi dapat berperan
sebagai pengecer produk berbagai jenis dari beberapa
produsen.Keuntungan diperoleh dari laba penjualan.

Koperasi dan ruang lingkupnya

Kelembagaan koperasi diawali dengan memerankan berbagai kegiatan ekonomi


melalui keunggulan komparatif.Terutama dengan mengombinasikan prinsip-prinsip
operasi dan prinsip-prinsip ekonomi menjadi sebuah kekuatan ekonomi
baru.Kekuatan ekonomi baru yang dimaksud adalah kekuatan yang tidak hanya
bertumpu kepada kekuatan kapital semata, tetapi lebih kepada kekuatan sosial yang
menjadikan individu-individu sebagai kekuatan utamanya.Dengan kekuatan tersebut,
diharapkan koperasi mampu berkompetisi dengan badan usaha lainnya dalam sistem
pasar yang sama-sama memberikan pelayanan, nilai, dan kepuasan kepada konsumen.

xxxvi
Berbagai teori yang dibangun dalam koperasi, seperti rumusan definisi dan prinsip
pengelolaan, seringkali tidak mampu menjawab berbagai persoalan yang tengah
dihadapi unit-unit usaha yang tidak memiliki kekuatan secara kapital.Latar belakang,
baik historis maupun empiris, lahirnya koperasi adalah sebagai sebuah bentuk
perlawanan dari kekuatan ekonomi yang bertumpu kepada kapital.Fakta yang harus
diakui adalah koperasi umumnya hanya bagian kecil dari keseluruhan transaksi
ekonomi yang terjadi di pasar.

Terhadap fenomena ini, dapat dijelaskan bahwasanya koperasi pada sebagian besar
negara hanya memiliki keunggulan komparatif dalam berkompetisi dengan badan
usaha lain yang memiliki kekuatan kapital. Jika keunggulan komparatif tersebut tidak
dapat dimanfaatkan secara optimal, koperasi dapat dipastikan tidak akan mampu
bersaing dengan badan usaha lainnya dalam sistem pasar. Misalnya, kekuatan anggota
sebagai pasar dan kekuatan komoditas lokal yang tidak dimiliki pasar global. Khusus
di Indonesia, beberapa keunggulan yang seharusnya dimiliki koperasi jugadapat
diciptakan melalui beberapa potensi. Potensi-potensi tersebut di antaranya adalah:

1. Sumberdayaalamyangdimilikimasihsangatmungkinuntukdimanfaatkan secara
positif, di antaranya adalah potensi laut yang masih belum banyak tergarap. Begitu
pula potensi tanah yang dapat dikelola bagi kegiatan unggulan di bidang pertanian dan
perkebunan.

2. Jumlah penduduk yang besar merupakan potensi tersendiri tanpa harus takut
kehilangan pangsa pasar.

3. Letak geografis Indonesia yang sangat strategis memungkinkan koperasi


mengambil bagian dari kegiatan perdagangan, khususnya produk-produk yang
memiliki keunggulan komparatif, seperti hasil laut, pertanian, kerajinan, makanan,
dan sebagainya.

4. Jumlah pengusaha berskala mikro dan kecil merupakan potensi yang dapat
diorganisasi menjadi kekuatan baru bagi peningkatan daya tawar terhadap badan
usaha lainnya.

Dengan kondisi yang demikian, sesungguhnya koperasi sangat mungkin bersaing


dengan berbagai badan usaha lainnya, seperti yang tengah terjadi di Eropa pada awal
berdirinya koperasi.

Agar tidak terjebak dalam berbagai persoalan empiris yang tengah terjadi di
kelembagaan koperasi, berikut akan dibahas berbagai pendekatan koperasi,baik
ditinjau dari pendekatan koperasi sebagai gerakan ekonomi dan badan usaha,
pemaknaan definisi, prinsip, tujuan, dan sebagainya. Pembahasan berikut bertujuan
agar koperasi dapat dirumuskan secara hakiki, sekaligus membedakan koperasi
dengan badan usaha lainnya

xxxvii
Unsur-Unsur Kelembagaan Koperasi

Dikarenakan kepemilikan koperasi tidak dapat dimonopoli oleh perorangan dalam


bentuk kepemilikan modal atau saham, unsur-unsur kelembagaan yang terdapat dalam
koperasi tidak didasari oleh kekuatan- kekuatan sumber daya ekonomi selain sumber
daya manusia (sebagai anggota dan unsur utama dalam koperasi).Anggota adalah
pemilik, pengelola, dan sekaligus pengawas bagi badan usaha koperasi.Oleh karena
itu, unsur-unsur yang terdapat di dalam koperasi berbeda dengan unsur-unsur yang
terdapat di dalam badan usaha lainnya.Unsur di dalam koperasi meliputi rapat
anggota, pengurus, pengawas, dan pengelola.

Rapat anggota merupakan representasi dari kekuasaan kolektif anggota yang


memegang kekuasaan tertinggi dalam koperasi, terutama untuk menetapkan berbagai
kebijakan umum, seperti memilih dan menetapkan pengurus dan pengawas serta
berbagai kebijakan pengelolaan usaha koperasi.Pengurus merupakan pemegang
mandat rapat anggota guna melaksanakan berbagai kebijakan umum serta mengelola
organisasi dan usaha koperasi sesuai dengan rapat anggota.Pengawas merupakan
perwakilan anggota untuk melakukan evaluasi dan pengawasan terhadap pelaksanaan
hasil rapat anggota yang dijalankan pengurus dan pengelola.Selain pengurus dan
pengawas, dalamkelembagaan koperasi juga dapat dibentuk pengelola yang bertugas
mengelola usaha koperasi sesuai dengan kuasa dan kewenangan yang ditetapkan
pengurus.Dalam operasionalnya, pengelola dapat dijadikan sebagai struktur baru
dalam bentuk yang lebih operasional yang dipimpin oleh seorang manajer.

Dengan ketiga unsur yang dimiliki koperasi, maka berbagai mekanisme pengambilan
keputusan dan pembagian tugas akan dapat dilaksanakan secara baik sehingga dapat
memenuhi kaidah bisnis dalam kelembagaan koperasi. Masing-masing akan memiliki
kejelasan terhadap hak maupun kewajiban di dalam koperasi.

Setelah dilakukan perubahan UU Koperasi dari UU Nomor 25 Tahun

1992 menjadi UU Nomor 17 Tahun 2012, terdapat perubahan yang sangat mendasar
dalam unsur-unsur kelembagaan koperasi.Perubahan yang mendasar ini mendapat
kritik tajam dari bayak penggiat koperasi, termasuk dari penulis.Perubahan tersebut
terutama menempatkan pengawas sebagai unsur yang dominan dalam pengambilan
keputusan dalam koperasi, di mana pengawas diberi peran yang sangat besar,
termasuk dalam mengusulkan dan memberhentikan pengurus.Hal ini jelas
mengingkari prinsip demokrasi yang selama ini diusung koperasi, yakni kekuasaan
tertinggi ada pada anggota.Namun akhirnya UU tersebut dibatalkan oleh Mahkamah
Konstitusi.

Koperasi Sebagai Sistem Ekonomi

Aspek sosial dan ekonomi yang diusung koperasi sebagai jati dirinya menunjukkan
bahwa koperasi merupakan bangunan ekonomi tersendiri dalam sistem perekonomian,
meskipun tidak dapat dipungkiri bahwa koperasi merupakan manifestasi dari

xxxviii
berkembangnya sistem ekonomi yang diusungkelompok sosialis, terutama oleh Owen,
King, Howarth, Raiffeisen, dan Schulze.

Namun dalam perkembangannya, koperasi tidak hanya berbeda dengan bangunan


badan usaha lainnya, tetapi lebih dari itu, koperasi sekaligus merupakan gerakan
ekonomi yang memiliki sistem tersendiri dengan menghimpun sebuah kekuatan baru
dari orang-orang yang memiliki kepentingan yang sama terhadap kegiatan ekonomi.

Sejatinya, koperasi tidak berorientasi ke pencarian laba yang sebesar- besarnya,


melainkan lebih kepada memberikan pelayanan bagi kebutuhan bersama dan wadah
partisipasi pelaku ekonomi yang memiliki kepentingan ekonomi yang sama. Koperasi
tidak harus selalu identik dengan UMKM. Koperasi juga dapat membangun usaha
skala besar berdasarkan modal yang

111

dapat diakumulasi dari para anggota. Dalam konteks lain, bergabungnya individu ke
dalam koperasi dikarenakan adanya kepentingan-kepentingan ekonomi yang tengah
dan/atau akan dilakoninya. Misalnya, bersatunya pedagang dalam koperasi untuk
membentuk kekuatan sendiri guna mendapatkan harga yang lebih murah, kualitas
yang lebih baik, dan distribusi yang lebih cepat.Begitu pula petani, nelayan, dan
sebagainya.

Dengan bangunan sistem yang demikian, maka koperasi memiliki aturan-aturan


tersendiri yang menjadi konvensi bagi pelaku-pelaku ekonomi yang mewadahi
kegiatannya dalam koperasi.Bangunan sistem yang dimaksud diantaranya adalah
bahwa selain sebagai badan usaha, koperasi sekaligus berperan sebagai gerakan
ekonomi yang secara sistematis dapat dijadikan wadah untuk membentuk kekuatan
tersendiri, khususnya bagi individu yang tidak memiliki sumber ekonomi.Untuk
kepentingan tersebut, maka koperasi didefinisikan sebagai gerakan ekonomi dan
bukan sebagai akumulasi modal.Koperasi juga memiliki prinsip tersendiri di luar
prinsip-prinsip ekonomi. Koperasi memiliki fungsi dan pecan, tujuan, dan bahkan ciri
tersendiri yang membedakannya dari lembaga-lembaga lain. Dengan berbagai
interpretasi terhadap apa yang dimaksud dengan koperasi, maka sesungguhnya
koperasi adalah bangunan sistem yang berorientasi kepada antisipasi terhadap
berbagai distorsi yang disumbangkan sistem ekonomi dunia.

Koperasi Sebagai Gerakan Ekonomi

Latar belakang lahirnya koperasi di Rochdale sesungguhnya merupakan sebuah


gerakan perlawanan rakyat yang terhimpit oleh kesewenang-wenangan kaum kapitalis
yang dilakukan melalui akumulasi modal dan penguasaan pasar.Wujud perlawanan
tersebut adalah dengan melakukan sebuah gerakan ekonomi baru yang bertumpu pada
kekuatan rakyat, bukan pada modal dan penguasaan pasar seperti tawaran
kapitalis.Maksud dari gerakan ekonomi rakyat adalah akumulasi kekuatan individu-

xxxix
individu yang tergabung dalam sebuah wadah yang secara bersama-sama digerakkan
dalam dua dimensi, yaitu sebagai pemilik usaha yang memerankan diri sebagai
produsen sekaligus sebagai pemanfaat hasil usaha yang memerankan diri sebagai
konsumen.

Berdasarkan latar belakang tersebut, sesungguhnya koperasi tidak semata-mata


terletak kepada formalitas sebagai sebuah badan usaha.Akan tetapi lebih dari itu,
koperasi adalah sebuah gerakan ekonomi yang bertumpu pada kekuatan rakyat.Dalam
konteks gerakan ekonomi, Faisal Basri (2009) memberikan identitas koperasi sebagai
wadah untuk mengorganisasikan kekuatan rakyat yang berserakan.Koperasi bukan
sekadar sosok bangun usaha, melainkan suatu gerakan untuk menghimpun kekuatan
rakyat, terutama dipedesaan, untuk menghadapi kekuatan kapitalis yang menindas.
Secara garis besar, konsep gerakan koperasi mengacu kepada gerakan untuk
memperkokoh tiga pilar kekuatan ekonomi yang meliputi:

1. Meningkatkan produksi yang mengacu pada peningkatan produktivitas dan


kemandirian. Gerakan koperasi diharapkan mampu mengembangkan sistem yang
bertumpu pada potensi lokal.Dengan sentuhan teknologi tepat guna, produksi lambat
laun meningkat dengan kualitas yang lebih baik.Sementara itu, ongkos produksi dapat
ditekan.Lebih penting lagi, UMKM tidak bergantung pada sarana produksi yang
dihasilkan oleh industri yang berasal dari luar wilayah.

2. Membangun"serikatdagangrakyat"sebagaiwadahUMKM.UMKMtidak boleh
dibiarkan langsung menghadapi kekuatan kapitalis. Kekuatan kolektif UMKM akan
mengangkat harga produksi UMKM sehingga nilai tambah hasil UMKM lebih banyak
dinikmati oleh UMKM itu sendiri. Jaringan distribusi yang efisien juga akan menekan
selisih harga jual di tingkat konsumen dan harga di tingkat UMKM.

3. MendorongLembagaKeuanganMikro(LKM)danmembentukLKMinduk (semacam
holding company) agar perputaran dana semakin meluas (melintasi kecamatan dan
kabupaten/kota, bahkan suatu saat nanti, melintasi provinsi).

Dengan menegaskan koperasi sebagai gerakan ekonomi rakyat, maka bangunan


koperasi sesungguhnya sangat bergantung dengan potensi yang dimiliki rakyat
setempat, baik potensi sumber daya manusia (SDM) maupun sumber-sumber ekonomi
lainnya. Dengan kata lain, gerakan koperasihendaknya disesuaikan dengan kondisi
rakyat setempat sebagai kekuatan yang dimiliki dalam bentuk keunggulan komparatif.
Dengan gerakan ekonomi, diharapkan keunggulan komparatif dapat dijadikan sebuah
kekuatan kompetitif yang mampu menyejahterakan ekonomi anggota, khususnya, dan
masyarakat luas pada umumnya.

Selain dipengaruhi oleh berbagai faktor yang berhubungan dengan keterbatasan


sumber-sumber ekonomi, sesungguhnya faktor dominan yang mengakibatkan
lemahnya koperasi di Indonesia adalah tidak fokusnya koperasi dalam menjalankan
usahanya sebagaimana gerakan yang dilakukan koperasi di negara-negara lain.
Koperasi di Indonesia lebih banyak bergerak di bidang serba usaha sehingga tidak

xl
mampu memberikan konstribusi besar kepada anggota yang berusaha di sektor
produksi atau pemasaran.Begitu pula bagi anggota yang membutuhkan penambahan
modal untuk usahanya. Dikarenakan koperasi yang didirikan adalah koperasi serba
usaha dan bukan koperasi kredit, maka kebutuhan akan besarnya kredit akan semakin
membatasi modal usaha.

Koperasi Sebagai Badan Usaha

Selain sebagai gerakan ekonomi, koperasi juga berperan sebagai badan usaha,
terutama dengan mengorganisasi berbagai sumber ekonomi guna menghasilkan
barang dan jasa.Dengan dua peran tersebut (gerakan ekonomi dan badan usaha),
koperasi diharapkan mampu menghadapi distorsi pasar serta menciptakan
keseimbangan sebagai akibat pemberlakuan prinsip bisnis yangsemata-mata bermotif
ekonomi.

Dengan memainkan dua peran tersebut, koperasi diharapkan akan dapat

menjadi wadah ekonomi yang mampu menciptakan efektivitas dan efisiensi yang
tinggi karena selain bertumpu pada kekuatan manusia (anggota) sebagai pemilik
sekaligus pelanggan bisnis, koperasi juga ditopang oleh kekuatan sumber-sumber
ekonomi lainnya, seperti pasar, mesin, metode, modal, dan lain sebagainya.

Eksistensi koperasi sebagai badan usaha tercantum dalam Pasal I Ayat 1 Undang-
Undang Nomor 25 Tahun 1992 yang menjelaskan bahwa koperasi adalah lembaga
usaha yang berbadan hukum yang dalam operasionalnya dijalankan berdasarkan
manajemen koperasi, yang terdiri dari rapat anggota, pengurus, dan badan pemeriksa.
Dalam menjalankan usahanya, status hukum koperasi sama dengan badan usaha
lainnya, yaitu tunduk pada peraturan- peraturan yang mengatur tentang kewajiban
sebagai badan usaha, seperti kewajiban memiliki status hukum seperti akta pendirian,
NPWP, TDP, SIUP, dan sebagainya. Selain itu, koperasi sebagai badan usaha
haruslah dicirikan oleh beberapa karakteristik yang di antaranya adalah:

1. Badan usaha yang didirikan dimiliki oleh anggota yang bergabung atas dasar
adanya suatu kepentingan ekonomi yang sama.

2. Kepentinganekonomiyangsamasetidaknyadiwakiliolehsatukepentingan ekonomi
yang berlandaskan kepada aspek sosial yang tercermin dari sikap saling tolong
menolong.

3. Koperasi didirikan atas kesepakatan untuk membangun usaha bersama atas dasar
kekuatannya sendiri dan atas asas kekeluargaan.

4. Koperasi didirikan berdasarkan kekuatan sumber-sumber ekonomi yang dimiliki


para anggota, baik aspek manusia, modal, pasar, jaringan, dan sebagainya.

5. Pengelolaan dan pengawasan koperasi harus dilakukan sepenuhnya oleh anggota


yang mekanismenya berdasarkan rapat anggota koperasi.

xli
6.Dalammenjalankanusahanya,tugaspokokkoperasiadalahmenunjangdanmemperjuang
kan kepentingan-kepentingan ekonomi anggota.

Status koperasi sebagai badan usaha memiliki posisi yang sama dengan badan usaha
lainnya, seperti firma, CV, PT, dan sebagainya. Oleh karena itu dalam menjalankan
usahanya, prinsip bisnis secara umum mutlak untuk diterapkan dalam menjalankan
usaha koperasi selain menggunakan prinsip- prinsip koperasi. Dengan demikian,
maka tiga kegiatan pokok dalam kegiatan mikro yang meliputi kegiatan produksi,
kegiatan konsumsi, dan kegiatan distribusi mutlak dijalankan koperasi sebagai sebuah
badan usaha yang bergerak untuk memperjuangkan kepentingan-kepentingan
ekonomi anggotanya.Kegiatan produksi yang diciptakan rumah tangga produsen
(RTP)

merupakan kegiatan yang menghasilkan berbagai produk, baik barang dan jasa.
Pentingnya koperasi melakukan kegiatan produksi terutama diperuntukkan bagi
pemenuhan kebutuhan atau konsumsi para anggota, disamping sebagai penyeimbang
kekuatan ekonomi yang semata-mata bertumpu pada kapital.Dengan kegiatan
produksi, seseorang sekaligus melakukan kegiatan kedua dalam bentuk
konsumsi.Kegiatan ini dapat menimbulkan kekuatan pada permintaan terhadap barang
dan jasa sebab rumah tangga konsumen (RTK) memiliki kemampuan untuk membeli
barang dan jasa karena adanya penciptaan lapangan pekerjaan yang dibuat
RTP.Kegiatan distribusi atau kegiatan pertukaran dapat menciptakan kegiatan baru
dalam bentuk pasar, yaitu sebuah kekuatan yang mempertemukan keseimbangan
antara penawaran dan permintaan terhadap barang dan jasa yang diproduksi.Dengan
ketiga kegiatan ini, diharapkan koperasi juga mampu menjadi sebuah gerakan
ekonomi dalam menjawab berbagai distorsi yang diciptakan pasar yang terlalu
bertumpu kepada kekuatan modal.

Dengan kemampuan memainkan ketiga peran di atas, maka koperasi sebagai sistem
sosial ekonomi akan mampu menggerakkan potensi sumber daya ekonomi dalam
rangka mencapai tujuan utama koperasi, yaitu memajukan ekonomi anggota,
khususnya, dan ekonomi masyarakat luas pada umumnya. Untuk dapat mencapai
semua tujuan itu, maka partisipasi anggota mutlak dibutuhkan guna menggerakkan
berbagai potensi yang dimiliki koperasi.

xlii
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan

Koperasi memiliki peluang seiring dengan kritis yang terjadi di Indonesia dan
Asiapada umumnya. Kegagalan industri besar untuk menghasilkan pembangunan yang
berkelanjutan, memberikan peluang bagi operasi untuk menyatakan dirinya sebagai
fundamental perekonomian.

Untuk menggapai peluang itu dan menetapkan kembali operasi sebagai “soko
guru”diperlukan perubahan radikal ( mengubah dari akar masalah) dan komprehensif. Yang
harus dibenahi segera adalah pertama, reorientasi dan organiasi koperasi. Koperasi di
orientasi dan diorganisasikan sebagai bangun perusahaan yang prefesional. Koperasi harus
berdiri tegak sebagai bangun perusahaan yang mandiri dan efisien. Kedua, reaktualisasi
peranan pemerintah seperti disebutkan pada uraian sebelumnya.

Koperasi jangan lagi dieksplotasi menjadi jargon politik kepentingan.


Ketiga,pembenahan system ekonomi Indonesia sehingga kembali pada cita-cita didirikannya
Negara Repbulik Indonesia. Sistem, praktik dan peraturan-peraturan yang berjiwa
kapitalistik, liberal, perkoncoan harus segera diganti dan unit usaha ekonomi rakyat lainnya
dapat berkembang dan tidak ditindas oleh unit usaha yang besar dan kuat.

B. Saran
1. Perlunya diadakan pelatihan-pelatihan dan sosialisasi untuk menambah
pengetahuantentang perkoperasian
2. Perlunya peran aktif semua anggota dalam pengembangan koperasi

xliii
DAFTAR PUSTAKA
https://www.google.com/amp/s/diahpramasti.wordpress.com/2018/01/01/peran-
koperasikelemahan-dan-kekuatan-koperasi-dalam-sistem-pasar/amp/. Search akses Internet
pada

Selasa, 28 April 2020 pukul 22:26.

https://infomanajerna.blogspot.com/2012/11/organisasikoperasi-dalam-sistem-pasar-a.html?

m=1 diakses pada tanggal 28 April pukul 15.40 WIB.

http://olgadealissaputri.blogspot.com/2014/01/kekuatan-dan-kelemahan-koperasi-dalam.html

diakses pada tanggal 28 April 2020 pukul 21.12 WIB.

https://issuu.com/nizarmuhammad/docs/e_book_ekonomi_koperasi

diakses pada tanggal 29 April 2020 pukul 16.23 WIB

KOPERASI SEBAGAI BADAN USAHA

vinniseptiani.blogspot.com diakses pada tanggal 29 April 2020 pukul 15.12 WIB

Fidelis Ineke Angeline: tujuan fungsi dan sasaran koperasi

fidelisineke.blogspot.com diakses pada tanggal 29 April 2020 pukul 14.35 WIB

xliv

Anda mungkin juga menyukai