Anda di halaman 1dari 13

Jurnal Mala’bi STIE Yapman Vol. 3 No.

1 September 2020 ISSN Online 2623-2278

PENGARUH PENEMPATAN TERHADAP KINERJA PEGAWAI


PADA BADAN PERENCANAAN, PENELITIAN DAN
PENGEMBANGAN DAERAH (BAPPPEDA)
PROVINSI GORONTALO

Zulkarnain Ilyas Idris, SE, M.Si


Dosen Fakultas Ekonomi Unisan Gorontalo
(izul.alidris@gmail.com)

ABSTRAK
ZULKARNAIN ILYAS IDRIS. Pengaruh Penempatan Terhadap Kinerja Pegawai
Pada Badan Perencanaan, Penelitian dan Pengembangan Daerah (BAPEDDA)
Provinsi Gorontalo. Penelitian bertujuan untuk menganalisis besar pengaruh
Pelatihan dan Komunikasi Terhadap Kinerja Karyawan Pegawai pada Sekretariat
DPRD Provinsi Gorontalo. Penulis menggunakan teknik sampling jenuh atau
sensus dengan sehingga sampel sebanyak 38 orang pegawai. Pengumpulan data
pokok melalui daftar pertanyaan yang di uji melalui dua tahap yaitu uji validitas
dan uji reliabilitas untuk setiap item pertanyaan yang terdapat dalam daftar
pertanyaan. Metode analisis yang digunakan adalah analisis jalur. Pemberian
Pelatihan dan Komunikasi secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan
terhadap kinerja Pegawai pada Sekretariat DPRD Provinsi Gorontalo sebesar 50,9%
termasuk kategori tinggi, dengan keeratan hubungan antara Pelatihan dan
Komunikasi dengan kinerja pegawai termasuk kategori tinggi. Pelatihan secara
parsial berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai sebesar 13m7% termasuk
kategori sedang.komunikasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja
pegawaisebesar 80,7% termasuk kategori tinggi.Serta terdapat pengaruh variabel
luar yang turut mempengaruhi variabel kinerja pegawai sebesar 46,6%.

Kata kunci : Pelatihan, Komunikasi dan Kinerja

Pendahuluan kompensasi, kebutuhan untuk mengikuti


tekanan hukum dan sosial yang semakin
1.1 Latar Belakang menguat, tuntutan akan perlunya
Dalam menghadapi tantangan era pegawai yang terlatih secara memadai
globalisasi yang di warnai dengan merupakan factor-faktor yang membuat
persaingan dalam dunia bisnis yang manajemen sumber daya manusia
semakin ketat, ancaman, kompetensi menjadi kian penting.
internasional, kondisi perekonomian Tercapainya tujuan organisasi
yang tidak menentu, perubahan tergantung pada bagaimana pegawai
teknologi yang cepat merupakan dapat mengembangkan kemampuan baik
beberapa faktor eksternal yang dibidang manajerial, hubungan antara
mempengaruhi perusahaan mencari kiat manusia maupun teknis operasional.
baru agar lebih dapat memberdayakan Apabila kita berbicara tentang
sumber daya manusia yang lebih efektif. pencapaian tujuan organisasi , semua itu
Faktor internal seperti biaya kembali kepada bagaimana pegawai
Jurnal Mala’bi STIE Yapman Vol. 3 No. 1 September 2020 ISSN Online 2623-2278

dapat melaksanakan tugasnya dengan daya manusia yang berkualitas sangat


baik, kemampuan pegawai dalam diprioritaskan demi tercapainya tujuan
melaksanakan tugas dan tanggung pembangunan. Proses menempatkan
jawabnya tergambarkan dalam hasil seseorang dalam sebuah jabatan sangat
kerja atau kinerja pegawai tersebut. menentukan berhasil tidaknya program
Hasibuan (2005: 105) berpendapat yang dijalankan. Oleh karena itu sudah
bahwa kinerja adalah kerja yang dicapai seharusnya organisasi dalam
seseorang dalam melaksanakan tugas- menempatkan seseorang pada posisi
tugas yang dibebankan kepadanya yang tertentu hendaknya mempertimbangkan
didasarkan atas kecakapan, pengalaman, hal - hal seperti kapabilitas keilmuan,
kesungguhan dan waktu. kapasitas pribadi, kepangkatan serta
Salah satu komponen yang perlu pengalaman kerja. Hal ini sangat penting
diperhatikan dalam upaya mencapai agar jangan sampai seseorang yang
kinerja pegawai yang diinginkan adalah ditempatkan pada suatu posisi jabatan
masalah penempatan pegawai. Kegiatan tidak dapat mempertanggung jawabkan
penempatan kerja adalah merupakan hal jabatan tersebut dengan baik.
yang sangat penting dalam manajemen Proses penempatan seseorang
sumber daya manusia dalam upaya pada jabatan tertentu senantiasa
meningkatkan kinerja pegawai. didasarkan pada 2 hal pokok yaitu Latar
Penempatan adalah proses penempatan Belakang Pendidikan dan Pengalaman
orang-orang yang tepat pada tempat Kerja. Dalam hal latar belakang
yang tepat. pendidikan memperhatikan beberapa
Kebutuhan akan tenaga kerja indikator yaitu Pembentukan sikap,
yang berkualitas menuntut organisasi Kemampuan Sumber Daya Manusia,
melakukan berbagai upaya penciptaan Pengetahuan sumber daya manusia yang
dan penyediaan tenaga kerja yang bersangkutan, Memiliki Tanggung
dibutuhkan tersebut. Instansi pemerintah jawab serta Membantu pelaksanaan
merupakan organisasi yang menjalankan pekerjaan. Sedang dalam hal
program kerja berdasarkan perencanaan pengalaman kerja memperhatikan
tahunan yang disusun oleh pemerintah beberapa indikator yaitu Mahir dalam
dan ditetapkan oleh DPR. Oleh karena menyelesaikan Pekerjaan, Terampil
itu setiap instansi pemerintah senantiasa dalam menyelesaikan pekerjaan, dan
dituntut untuk dapat menghasilkan Menyesuaikan diri dengan keadaan
kinerja maksimal agar apa yang telah pekerjaan Baru.
ditetapkan dalam rencana pembangunan Beberapa gambaran umum
dapat dicapai. kondisi kepegawaian di lingkungan
Salah satu instansi pemerintah di BAPPEDA Provinsi Gorontalo yang
lingkup pemerintah Provinsi Gorontalo sempat terpantau oleh peneliti antara
yaitu Badan Perencanaan Pembangunan lain, adanya pegawai yang ditempatkan
Daerah (BAPPEDA) yang merupakan pada suatu jabatan belum sesuai dengan
instansi sentral di pemerintahan. Hal ini disiplin ilmu dari pegawai yang
dapat dimaklumi karena instansi ini bersangkutan. Hal ini sudah pasti akan
merupakan pusat perencanaan dari dapat mempengaruhi proses pencapaian
keseluruhan perencanaan pembangunan tujuan organisasi. Hal ini terlihat dari
baik ditingkat provinsi maupun di hasil kerja Dari para pegawai yang
tingkat Kabupaten/Kota. Oleh karena itu belum baik sesuai dengan tanggung
kebutuhan akan ketersediaan sumber jawabnya.
Jurnal Mala’bi STIE Yapman Vol. 3 No. 1 September 2020 ISSN Online 2623-2278

Oleh karena itu dengan Tujuan Penelitian


permasalahan ini, penulis tertarik untuk 1. Untuk Mengetahui Seberapa Besar
melakukan penelitian pada Badan Pengaruh Variabel Penempatan (X)
Perencanaan Pembangunan Daerah yang terdiri dari Promosi (X₁) Mutasi
(BAPPPEDA) Provinsi Gorontalo yang (X₂) dan Demosi (X3) Secara
diformulasi dalam sebuah judul Simultan Terhadap Kinerja Pegawai
penelitian : “Pengaruh Penempatan (Y) Pada Badan Perencanaan,
Terhadap Kinerja Pegawai Pada Penelitian Dan Pengembangan
Badan Perencanaan, Penelitian Dan Daerah (BAPPPEDA) Provinsi
Pengembangan Daerah (BAPPPEDA) Gorontalo
Provinsi Gorontalo”. 2. Untuk Mengetahui Seberapa Besar
Pengaruh Variabel Penempatan (X)
Rumusan Masalah yakni Promosi (X₁) Secara Parsial
Berdasarkan latar belakang yang Terhadap Kinerja Pegawai (Y) Pada
telah di uraikan di atas, maka yang Perencanaan, Penelitian Dan
menjadi inti rumusan permasalahan Pengembangan Daerah
dalam penelitian ini adalah sebagai (BAPPPEDA) Provinsi Gorontalo
berikut : 3. Untuk Mengetahui Seberapa Besar
1. Seberapa Besar Pengaruh Pengaruh Variabel Penempatan (X)
Penempatan (X) yang terdiri dari yakni Mutasi (X₂) Secara Parsial
Promosi (X₁) Mutasi (X₂) dan Terhadap Kinerja Pegawai (Y) pada
Demosi (X3) secara simultan terhadap Perencanaan, Penelitian Dan
Kinerja Pegawai (Y) pada Badan Pengembangan Daerah
Perencanaan, Penelitian Dan (BAPPPEDA) Provinsi Gorontalo
Pengembangan Daerah 4. Untuk Mengetahui Seberapa Besar
(BAPPPEDA) Provinsi Gorontalo. Pengaruh Variabel Penempatan (X)
2. Seberapa Besar Pengaruh yakni Demosi (X3) Secara Parsial
Penempatan (X) yakni Promosi (X₁) Terhadap Kinerja Pegawai (Y) pada
Parsial Terhadap Kinerja Pegawai Badan Perencanaan, Penelitian Dan
(Y) pada Badan Penelitian Dan Pengembangan Daerah
Pengembangan Daerah (BAPPPEDA) Provinsi Gorontalo
(BAPPPEDA) Provinsi Gorontalo.
3. Seberapa Besar Pengaruh
Kegunaan Penelitian
Penempatan (X) yakni Mutasi (X₂) Penelitian ini diharapkan dapat
secara Parsial Terhadap Kinerja berguna :
Pegawai (Y) pada Badan Penelitian
Dan Pengembangan Daerah Manfaat Teoritis
(BAPPPEDA) Provinsi Gorontalo. Sebagai upaya untuk lebih
4. Seberapa Besar Pengaruh memahami aspek-aspek penempatan
Penempatan (X) yakni Demosi (X3) pegawai terhadap kinerja, sehingga
secara Parsial Terhadap Kinerja pegawai dapat lebih produktif dalam
Pegawai (Y) pada Badan Penelitian menjalankan aktivitasnya.
Dan Pengembangan Daerah Manfaat Praktis
(BAPPPEDA) Provinsi Gorontalo.
Bagi Organisasi
Diharapkan hal ini dapat
memberikan manfaat bagi organisasi
Jurnal Mala’bi STIE Yapman Vol. 3 No. 1 September 2020 ISSN Online 2623-2278

dalam upaya menerapkan serta penempatan lebih banyak dimuat oleh


melaksanakan suatu proses penempatan manejer lini, biasanya seorang pegawai
pegawai sesuai dengan aturan serta dengan berkonsultasi menentukan
sesuai pula dengan kebutuhan. penempatan pegawai dimasa datang.
Bagi Peneliti Peranan departemen SDM adalah
sebagai pendalaman terhadap memberi nasehat kepada manejer lini
masalah-masalah yang berhubungan tentang kebijakan organisasi dan
dengan penempatan kerja serta upaya memberikan konseling kepada pegawai.
identifikasi faktor- faktor yang Sementara itu Mathis & Jackson
mempengaruhi kinerja pegawai di dalam (Anita, dkk, 2013 : 69) mengemukakan
Badan Perencanaan, Penelitian Dan bahwa Penempatan adalah
Pengembangan Daerah (BAPPPEDA) menempatkan posisi seseorang ke posisi
Provinsi Gorontalo, serta sebagai pekerjaan yang tepat, seberapa baik
aplikasi dari sebuah proses pemahaman seorang karyawan cocok dengan
tentang teori-teori yang berhubungan pekerjaannya akan mempengaruhi
dengan penempatan sesuai dengan ilmu kuantitas dan kualitas pekerjaan.
yang diperoleh selama dibangku kuliah. Mangkuprawira,(2001:166).
Menyebutkan kebutuhan penempatan
TINJAUAN PUSTAKA pegawai dapat dipenuhi melalui dua cara
yaitu: menyewa dari pihak luar dan
penugasan kembali dari pegawai yang
Pengertian Penempatan Pegawai ada atau disebut sebagai penempatan
Konsep penempatan mencakup dari dalam.Sering terjadi penugasan
promosi, transfer/mutasi dan bahkan kembali yang ada untuk menempati
Demosi sekalipun.Dikatakan demikian posisi tanpa melalui program
karena sebagaimana dengan pegawai orientasi.Penempatan merupakan
baru,pegawai lamapun perlu direkrut penugasan kembali dari seseorang
secara internal, perlu dipilih dan pegawai pada sebuah pekerjaan baru.
biasanya juga mengalami program Tiga hal pokok keputusan penempatan
pengenalan sebelum ditempatkan pada pegawai adalah:
posisi baru (Siagian, 2008:169). 1. Promosi.
Menurut Tohardi, (2002:220). Sebuah promosi terjadi ketika
bahwa yang dimaksud dengan seorang pegawai dari suatu pekerjaan
penempatan pegawai adalah penempatan keposisi lain yang lebih tinggi dalam
seseorang pada pekerjaan yang sesuai hal pembayaran gaji, tanggung jawab
dengan pendidikan dan dan tingkat status keoraganisasian.
keterampilannnya dalam organisasi atau
perusahaan. Maksud dari pengertian 2. Transfer (Mutasi).
penempatan diatas yaitu proses Pengalihan terjadi manakala seorang
mengetahui karakter atau syarat-syarat pegawai dipindahkan dari satu
yang diperlukan untuk mengerjakan pekerjaan kepekerjaan yang lain.
suatu pekerjaan selanjutnya menjadi Cara umum pengambilan keputusan
orang yang cocok dengan pekerjaan untuk merelokasi orang untuk
yang ada. mengetahui tantangan internal dan
Rivai,(2008:211).mengemukakan eksternal adalah pengalihan pegawai
bahwa penempatan adalah penugasan atau mutasi pada level jabatan yang
kembali seseorang pegawai pada sama.
pekerjaan barunya, keputusan
Jurnal Mala’bi STIE Yapman Vol. 3 No. 1 September 2020 ISSN Online 2623-2278

3. Penurunan Pangkat (Demosi). Menurut Asri, dkk (2000:20-21)


Penurunan pangkat dapat pula yang menjadi penentu dalam diri pribadi
dikatakan sebagai penugasan kembali seseorang dalam meraih kinerja yang
dari seorang pegawai ke posisi baik adalah:
pekerjaan yang lebih rendah dengan a. Kreatifitas, Pikiran lincah yang
gaji yang lebih kecil serta kualifikasi senantiasa bergerak menghasilkan
pendidikan dan keterampilan yang ide-ide baru.
lebih rendah.Penyebabnya dapat b. Motivasi, Kemauan untuk maju terus
berasal dari pegawai atau dan hasrat untuk meraih prestasi
pertimbangan organisasi, dalam setiap usaha, jabatan, atau
Mangkuprawira,(2001:166). pekerjaan yang ditangani.
c. Integritas, Akhlak yang jujur dan
2.1 Pengertian Kinerja hati yang bersih sehingga
mempunyai kebajikan hidup, seperti
Menurut Sihotang (2007:79) kejujuran, kesetiaan, semangat
mengemukakan Kinerja merupakan pengabdian, dan rasa tanggung
suatu kondisi yang harus diketahui dan jawab.
dikonfirmasikan kepada pihak tertentu d. Kemampuan, Keterampilan kerja,
untuk mengetahui tingkat pencapaian kemahiran, pengetahuan efisiensi
hasil suatu instansi dihubungkan dengan yang diperoleh dari pendidikan
visi yang diemban suatu organisasi atau formal, pengalaman hidup maupun
perusahaan serta mengetahui dampak pengembangan diri sendiri.
positif dan negatif dari suatu kebijakan e. Pengetahuan, harus dimiliki oleh
operasional. Sedangkan menurut setiap orang tentang pekejaan yang
Mulyadi (2003 ; 231) adalah penentuan menjadi tugasnya.
secara periodik efektifitas operasional f. Personalitas, Sifat-sifat pribadi yang
organisasi, bagian organisasi dan menimbulkan penghargaan tinggi
pegawainya berdasarkan sasaran, pada rekan maupun pihak bawahan,
standar dan kriteria yang telah misalnya ketegasan (sifat percaya
ditetapkan sebelumnya. diri), kemanusiaan (sifat humanitas),
Bernardin (Sudarmanto, 2014:8) kerakyatan (sifat demokratis), dan
menyatakan bahwa kinerja merupakan keadilan (sifat objektif).
catatan hasil yang di produksi
(dihasilkan) atas fungsi pekerjaan
tertentu atau aktivitas – aktivitas selama METODE PENELITIAN
periode waktu tertentu.
Menurut Murpy (Sudarmanto, Objek Penelitan
2014:8) menyatakan bahwa kinerja Berdasarkan latar belakang
merupakan seperangkat perilaku yang penelitian dan kerangka pemikiran
relavan dengan tujuan organisasi atau seperti di uraikan dalam bab
unit organisasi tempat orang bekerja. sebelumnya, maka yang menjadi objek
Mathis dan Jackson (Priansa, penelitian adalah pengaruh penempatan
2014:269) menyatakan bahwa kinerja terhadap kinerja pegawai pada Badan
pada dasarnya adalah apa yang Perencanaan, Penelitian Dan
dilakukan atau tidak di lakukan oleh Pengembangan (BAPPPEDA) Provinsi
karyawan dalam mengemban Gorontalo.
pekerjaannya.
Jurnal Mala’bi STIE Yapman Vol. 3 No. 1 September 2020 ISSN Online 2623-2278

Metode Penelitan Populasi dan Sampel


Metode yang digunakan dalam Dalam pengumpulan data akan
penelitian ini adalah metode penelitian selalu dihadapkan dengan obyek akan
survey. Menurut Kerlinger (Riduwan, diteliti hak itu berupa benda, manusia,
2010:49).Penelitian survey adalah dan aktivitasnya atau peristiwa yang
penelitian yang dilakukan pada populasi terjadi. Sugiyono (2002:72)
besar maupun kecil, tetapi data yang mengemukakan bahwa “populasi adalah
dipelajari adalah data dari sampel yang wilayah generalisasi yang terdiri atas
diambil dari populasi tersebut, sehingga objek yang mempunya kualitas dan
ditemukan kejadia-kejadian yang relatif, karateristik tertentu yang di tetapkan
distribusi dan hubungan antar variabel oleh peneliti untuk dipelajari dan
sosiologis maupun psikologis. kemudian ditarik kesimpulanya“.
Desain Penelitian
Sedangkan menurut Sudjana (2000 : 19)
Dalam melakukan penelitian ini populasi adalah totalitas semua nilai
penulis memilih jelis penelitian analisis yang mungkin, hasil menghitung atau
jalur (path analisis) merupakan pengukuran, kuantitatif maupun
pengembangan dari analisis regresi, kualitatif mengenai karateristik tertentu
sehingga analisis regresi dapat dikatakan dari semua anggota kumpulan yang
sebagai bentuk khusus dari analisis jalur. lengkap dan jelas ingin dipelajari sifat-
Analisis jalur digunakan untuk sifatnya.
melukiskan dan menguji model Berdasarkan pengertian populasi
hubungan antar variabel yang berbentuk tersebut maka populasi pada penelitian
sebab akibat. Dengan demikian dalam ini adalah seluruh Pegawai yang ada
model antara hubungan variabel pada Badan Perencanaan, Penelitian Dan
tersebut,terdapat variabel independen Pengembangan (BAPPPEDA) Provinsi
dan variabel dependen. Gorontalo.Sebanyak 84 orang.
Sugiyono (2011:62) sampel adalah
bagian dari jumlah dan karakteristik
Definisi Operasional Variabel Penelitian
yang dimiliki oleh populasi. Bila
Definisi oprasional variabel
populasi besar, dan peneliti tidak
menurut Sugiyono (2006:387)
mengemukakan bahwa variabel adalah mungkin mempelajari semua yang ada
pada populasi, Misalnya karena
segala sesuatu yang berbentuk apa saja
keterbatasan dana, tenaga dan waktu,
yang ditetapkan peneliti yang dipelajari
maka peneliti dapat menggunakann
sehingga diperoleh informasi tentang hal
sampel yang diambil dari populasi
tersebut, kemudian ditarik
itu.Metode pengambilan sampel yang
kesimpulannya.
digunakan penelitian ini adalah metode
Dalam penelitian terdapat dua jenis sensus (sampling jenuh). Sugiyono
variabel yang terdiri dari : (2011:68) sampling jenuh adalah teknik
Variabel bebas (Independent) yaitu penentuan sampel bila semua anggota
Penempatan, selanjutnya disebut populai digunakan sebagai sampel.
variabel X yang terdiri Promosi (X1), Maka pada penelitian ini dilakukan
Mutasi (X2) dan Demosi (X3), Variabel dengan mengambil keseluruhan jumlah
tidak bebas (Dependent) yaitu Kinerja pegawai pada BAPPPEDA Kota
Pegawai (Y). Gorontalo. Sebanyak 84 orang. Hal
tersebut disebabkan karena jumlah
populasi kecil atau di bawah 100.
Jurnal Mala’bi STIE Yapman Vol. 3 No. 1 September 2020 ISSN Online 2623-2278

1. Uji Validitas
Teknik Pengumpulan Data Pengujian vadilitas instrumen
Teknik pengumpulan data dengan menguji validitas konstruksi
merupakan suatu cara yang di gunakan (construct validity), maka dapat di
penulis dalam penelitian ini adalah gunakan pendapat dari ahli (judgment
sebagai berikut: experts), setelah instrumen
1. Observasi, melakukan pengamatan dikonstruksikan dengan para ahli dengan
langsung di lapangan perihal aktifitas cara dimintai pendapatnya tentang
yang berhubungan dengan masalah instrument yang telah di susun itu. Hal
yang diteliti. ini sependapat dengan sugiyono
2. Wawancara dilakukan oleh penulis (2012:114) mengatakan bahwa “setelah
untuk mendapatkan untuk data pengujian konstruksi selesai dari para
berupa keterangan-keterangan ahli, maka di teruskan uji coba
dan informasi dimana yang menjadi instrument. Instrument yang telah di
sasaran interview adalah pimpinan setujui para ahli tersebut di cobakan
dan pegawai Badan Perencanaan, pada sampel di mana populasi di ambil.
Penelitian Dan Pengembangan Setelah data di dapat dan di tabulasikan,
(BAPPPEDA) Provinsi Gorontalo. maka pengujian validitas konstruksi di
3. Kuesioner, dilakukan dengan lakukan dengan analisis faktor, yaitu
menyebarkan seperangkat daftar dengan mengkorelasikan antar skor
pernyataan tertulis kepada instrument.”
responden. Uji validitas di lakukan dengan
4. Dokumentasi, yaitu pengumpulan mengkorelasikan masing-masing
data dengan cara mempelajari buku, pernyataan dengan jumlah skor untuk
makalah, majalah ilmiah, guna masing-masing variabel. Selanjutnya
memperoleh imformasi yang dengan memberikan interpretasi
berhubungan dengan teori-teori dan terhadap koefisien korelasi. Untuk
konsep-konsep yang berkaitan pengujian validitas peneliti dengan
dengan masalah penelitian. menggunakan rumus korelasi seperti
yang dikemukakan oleh pearson yang di
Metode Analisis Data kenal dengan rumus korelasi Pearson
Metode analisis data yang di Product Moment (PPM) sebagai berikut.
gunakan adalah metode kuantitatif yang
di lakukan dengan membahas dan
membuat presentase dari hasil jawaban
responden. Untuk mendapatkan data Dimana:
yang baik dalam arti mendekati r = Angka korelasi
kenyataan (objektif) sudah tentu di X = Skor pertanyaan (ke-n) variabel
perlukan suatu instrumen atau alat X
ukuran yang valid dan andal (reliable). Y = Skor pertanyaan (ke-n) variabel
Dan untuk dapat meyakini bahwa Y
instrumen atau alat ukur yang valid dan n = Jumlah responden
andal, maka instrumen tersebut XY = Skor pertanyaan dikali total
sebelumdi gunakan harus diuji validitas pertanyaan
dan reliabilitasnya sehingga apabila Kriteria pengujian untuk taraf nyata
digunakan akan menghasilkan objektif. α= 0,05. Maka hipotesis nol (Ho) di
terima jika –t(1 - ½ α)< t < t(1 - ½ α) di mana
distributi t yang di gunakan mempunyai
Jurnal Mala’bi STIE Yapman Vol. 3 No. 1 September 2020 ISSN Online 2623-2278

dk = (n – 2), dalam hal lainnya Ho Secara Simultan Berpengaruh


ditolak dan rumus yang di gunakan Positif Dan Signifikan Terhadap
yaitu: Kinerja Pegawai.

Berdasarkan tingkat kepercayaan


95% menunjukkan hasil secara
Keterangan :
simultan sebesar 0,958 atau sebesar
t = test
95,8% dengan probability sig 0,000
r = korelasi antara variabel X dan Y
<probability α = 0,05. Ini berarti bahwa
N = jumlah sampel
pada tingkat kepercayaan 95%, secara
statistik variabel Penempatan (X) yang
2. Uji Reliabilitas terdiri dari Promosi (X1), Mutasi (X2),
Uji Reliabilitas menunjuk pada
dan Demosi (X3) secara simultan
suatu pengertian bahwa sesuatu
(bersama-sama) berpengaruh positif dan
instrumen cukup dapat di percaya untuk
signifikan terhadap Kinerja Pegawai (Y)
di gunakan sebagai alat pengumpul data
pada Kantor BAPPEDA Provinsi
karena instrumen tersebut sudah baik.
Gorontalo.
Instrumen yang baik tidak akan bersifat
tendensius mengarahkan responden
2.Pengaruh Sub Variabel Promosi
untuk memilih jawaban-jawaban
Secara Parsial Berpengaruh
tertentu. Instrumen yang sudah dapat di
Positif Dan Signifikan Terhadap
percaya, yang reliabel akan
Kinerja Pegawai.
menghasilkan data yang dapat di
Pada tingkat kepercayaan sebesar
percaya juga. Apabila datanya memang
95% secara statistik menunjukkan sub
benar sesuai dengn kenyataannya, maka
variabel Promosi (X1) mempunyai
berapa kalipun di ambil, tetap akan
pengaruh signifikan terhadap Kinerja
sama. Untuk nenghitung uji reliabilitas,
Pegawai (Y) dengan nilai probability
penelitian ini menggunakan rumus alpha
sig 0.000 <probability α = 0,05. Jadi
cronbachmenurut Ghozali (2005:45)
hipotesis yang menyatakan bahwa
dengan rumus sebagai berikut :
Promosi (X1) secara Parsial
berpengaruh positif dan Signifikan
terhadap Kinerja Pegawai (Y) pada
Keterangan : Kantor BAPPEDA Provinsi Gorontalo
K = Jumlah instrument pertanyaan Diterima.
∑Si2 = Jumlah varians dalam setiap
instrumen 3. Pengaruh Mutasi secara Parsial
S = Varians keseluruhan instrument Berpengaruh Positif dan
Suatu variabel di katakan reliable Signifikan terhadap Kinerja
jika memberikan nilai cronbach alpha Pegawai.
>0,60 (Ghozali, 2006:46). Semakin nilai Berdasarkan tingkat kepercayaan
alphanya mendekati satu maka nilai sebesar 95% secara statistik
reliabilitas datanya semakin terpercaya. menunjukkan sub variabel Mutasi (X2)
mempunyai pengaruh signifikan
Hasil dan Pembahasan
terhadap Kinerja Pegawai (Y) dengan
Hasil
nilai probability sig 0.000 <probability α
1. Pengaruh Penempatan yang
= 0,05. Jadi hipotesis yang menyatakan
terdiri dari Sub Variabel
bahwa Mutasi (X2) secara Parsial
Promosi, Mutasi dan Demosi
Jurnal Mala’bi STIE Yapman Vol. 3 No. 1 September 2020 ISSN Online 2623-2278

berpengaruh positif dan Signifikan kerja yang telah di tetapkan organisasi.


terhadap Kinerja Pegawai (Y) pada Kemudian Robbins (2008:17)
Kantor BAPPEDA Provinsi Gorontalo Mengidentifikasi kinerja yaitu suatu
Diterima. hasil yang di capai oleh pegawai dalam
4. Pengaruh Demosi secara Parsial pekerjaannya menurut kriteria tertentu
Berpengaruh Positif dan yang berlaku untuk suatu pekerjaan.
Signifikan terhadap Kinerja
2. Promosi secara parsial
Pegawai.
berpengaruh positif dan
Berdasarkan tingkat kepercayaan signifikan terhadap Kinerja
sebesar 95% secara statistik Pegawai.
menunjukkan sub variabel Demosi (X3) Berdasarkan hasil pengujian
mempunyai pengaruh signifikan Hipotesis ditemukan adanya pengaruh
terhadap Kinerja Pegawai (Y) dengan yang kuat variabel Promosi terhadap
nilai probability sig 0.000 <probability α Kinerja. Hal ini menggambarkan bahwa
= 0,05. Jadi hipotesis yang menyatakan jika kebijakan terhadap promosi terus
bahwa Demosi (X3) secara Parsial ditingkatkan bagi para pegawai yang
berpengaruh Signifikan terhadap Kinerja memenuhi syarat maka akan dapat
Pegawai (Y) pada Kantor BAPPEDA mendorong peningkatan kinerja
Provinsi Gorontalo Diterima. pegawai. Menurut Fathoni (2006:121)
promosi jabatan merupakan salah satu
Pembahasan program yang secara berkala di lakukan
oleh perusahaan, dimana seorang
1. Penempatan Kerja Yang Terdiri karyawan akan mengalami perpindahan
Dari Sub Variabel Promosi, dari satu jabatan ke jabatan lain yang
Mutasi dan Demosi secara lebih tinggi atas prestasi yang dicapai,
simultan berpengaruh Positif dan dengan nilai wewenang dan tanggung
signifikan terhadap Kinerja jawab, kewajiban, hak, status dan
Pegawai. penghasilannya lebih besar dari
Temuan penelitian yang dapat sebelumnya sehingga dapat
dikemukakan adalah adanya pengaruh meningkatkan gairah karyawan dalam
langsung yang signifikan secara bekerja yang dinyatakan dengan kinerja
simultan antara Sub Variabel Promosi yang maksimal. Sedangkan menurut
(X1), Mutasi (X2) dan Demosi (X3) Manullang (2001:109) tujuan promosi
terhadap Kinerja Pegawai (Y). Hal ini untuk meningkatkan semangat kerja
menunjukan bahwa semakin di karyawan, kemudian dapat menjamin
tingkatkan upaya dan penerapan dari stabilitas kekaryawanan.
proses penempatan (X) yaitu Sub
Variabel Promosi (X1), Mutasi (X2) dan 3. Mutasi secara Parsial
Demosi (X3) yang dilakukan oleh berpengaruh positif dan
organisasi maka akan semakin tinggi signifikan terhadap Kinerja
pula Kinerja Pegawai pada Kantor Pegawai.
BAPPEDA Provinsi Gorontalo. menurut Berdasarkan dari hasil pengujian
Simamora (2006:34) kinerja pegawai Hipotesis menunjukkan adanya
merupakan prestasi kerja, yakni pengaruh Mutasi terhadap Kinerja
perbandingan antara hasil kerja yang Pegawai. Hal ini menggambarkan
dapat dilihat secara nyata dengan standar adanya pengaruh yang timbul antara
Jurnal Mala’bi STIE Yapman Vol. 3 No. 1 September 2020 ISSN Online 2623-2278

Mutasi dan Kinerja namun tingkat masih dianggap sebagai sebuah


keterpengaruhannya positif dan hukuman bagi seorang pegawai, namun
signifikan. Hal ini memberikan sebenarnya kebijakan Demosi tersebut
gambaran bahwa kebijakan Mutasi bagi justru ditujukan untuk memberikan
setiap pegawai merupakan hukuman pelajaran bagi pegawai agar dapat lebih
disiplin terhadap pegawai. Misalnya dapat bekerja dengan baik di masa yang
karena penurunan kinerja, sering akan datang.
terlambat kerja dan tindakan indispliner
lainnya. Dengan di mutasi, diharapkan PENUTUP
pegawai yang bersangkutan mau
berbenah dan memperbaiki performa Kesimpulan
kerjanya. Sehingga, sebagai seorang Berdasarkan hasil dan pembahasan
karyawan dituntut untuk tetap bersikap penelitian, maka dapat diambil beberapa
profesional, termasuk dalam kesimpulan dalam penelitian ini yaitu :
menghadapi mutasi kerja. Jauhnya
penempatan atau besarnya target yang 1. Variabel Penempatan yang terdiri
diberikan manajemen tidak boleh dari Promosi, Mutasi dan Demosi
dijadikan alasan menurunnya kinerja. secara simultan berpengaruh positif
Jika tidak siap, mungkin sebaiknya anda dan signifikan terhadap Kinerja
mempertimbangkan untuk segera resign Pegawai pada Kantor BAPPPEDA
dari pekerjaan saat ini. Dan orang lain Provinsi Gorontalo.
akan menggantikan posisi anda 2. Variabel Penempatan yaitu Promosi
sekarang. Hal ini didukung dengan teori secara Parsial berpengaruh positif
Sadili (2006:54), Mutasi adalah kegiatan dan Signifikan terhadap Kinerja
yang berhubungan dengan proses Pegawai pada Kantor BAPPPEDA
pemindahan fungsi, tanggung jawab, Provinsi Gorontalo, Dan juga
dan status ketenagakerjaan pegawai ke memberikan pengaruh yang
situasi tertentu dengan tujuan agar dominan terhadap Kinerja Pegawai.
pegawai yang bersangkutan memperoleh 3. Variabel Penempatan yaitu Mutasi
kepuasan kerja yang mendalam dan secara Parsial Berpengaruh positif
dapat dapat memberikan prestasi dan dan signifikan terhadap Kinerja
kontribusi kerja yang maksimal pada Pegawai pada Kantor BAPPPEDA
organisasi. Provinsi Gorontalo.
4. Variabel Penempatan yaitu Demosi
4. Demosi secara Parsial secara Parsial Berpengaruh
berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja Pegawai
signifikan terhadap Kinerja pada Kantor BAPPPEDA Provinsi
Pegawai. Gorontalo.
Berdasarkan hasil pengujian Saran
hipotesis menunjukkan adanya pengaruh Adapun hal-hal yang perlu
yang terjadi antara variabel Demosi disarankan dalam upaya peningkatan
dengan Kinerja Pegawai. Hal ini prestasi kerja karyawan antara lain :
menunjukkan bahwa ketika kebijakan
Demosi diterapkan akan terjadi 1. Agar pihak organisasi lebih
perubahan sikap dan perilaku dari para meningkatkan lagi penerapan
pegawai tersebut. Sebagaimana kebijakan Penempatan khususnya
diketahui secara umum bahwa Demosi dalam hal Mutasi karena dari hasil
pengujian memiliki pengaruh paling
Jurnal Mala’bi STIE Yapman Vol. 3 No. 1 September 2020 ISSN Online 2623-2278

kecil. Hal ini merupakan hal yang Mulyadi, 2003. Manajemen Sumber
harus dianggap sebagai upaya positif Daya Manusia. Alfabetha.
dari pihak organisasi dalam upaya Bandung.
meningkatkan Kinerja Pegawai.
2. Selain variabel yang diteliti, terdapat Priansa. 2014. Perencanaan dan
variabel lain yang ikut berpengaruh Pengembangan Sumber Daya
tetapi tidak termasuk dalam Manusia, Penerbit Alfabeta
penelitian ini dan masih Bandung.
membutuhkan penelitian lanjutan Riduwan. 2009. Cara Menggunakan dan
antara lain faktor yang Memakai Analisis jalur,
mempengaruhi Kinerja yaitu catakan pertama, Pemerbit
meliputi Faktor Individu dan Faktor Alfabeta Bandung.
Lingkungan Organisasi,
mangkunegara (2005:16) Robbins, 2008. Perilaku Organisasi,
buku 2, Jakarta: Selamba 4
DAFTAR PUSTAKA
Sadili, 2006. Manajemen Sumber Daya
Anita, dkk, 2013. Pengaruh Penempatan Manusia, Penerbit: Cv
dan Beban Kerja Terhadap Pustaka Setia
Motivasi Kerja dan
Dampaknya pada Prestasi Siagian, S, 2008 Manajemen Sumber
Kerja Pegawai Dinas Tenaga Daya Manusia, Penerbit : PT
Kerja dan Mobilitas Penduduk Bumi Aksara, Jakarta.
Aceh.(online), vol 2, No 1.
(https://scholar.google.com, Sihotang, A2007, Manajemen Sumber
diakses 24 Agustus 2019) Daya Manusia, Cetakan
Pertama Pradnya Paramita,
Asri, 2000, Anggaran Perusahaan, Jakarta.
Yogyakarta: BPFE
Simamora, 2006, Manejemen Sumber
Fathoni, 2006. Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi 2, STIE
Daya Manusia. Rineka Cipta. YKPN. Yogyakarta
Jakarta
Sudarmanto. 2014. Kinerja dan
Ghozali, I. 2005. Aplikasi Analisis Pengembangan Kompetensi
Multivariate Dengan Program SDM. Penerbit Pustaka
Spss. Penerbit. Universitas Belajar. Jogjayakarta.
Diponegoro, Semarang. Sugiyono, 2002. Metedologi Penelitian
Administrasi. Bandung: CV
Hasibuan, M. 2005. Manajemen Sumber Alfabeta
Daya Manusia. Edisi Revisi.
Bumi Aksara, Jakarta. Suratman, 1998. Manejemen Sumber
Daya Manusia. Yogyakarta:
Manulang, 2001. Manajemen Sumber BPFE
Daya Manusia. Yogyakarta:
BPFE
Jurnal Mala’bi STIE Yapman Vol. 3 No. 1 September 2020 ISSN Online 2623-2278

------------, 2006. Statistika Untuk


Penelitian., Penerbit
Alfabeta, Bandunng.

-------------,2011. Statistika Untuk


Penelitian. Cetakan Ke-
18,Penerbit Alfabeta,
Bandung.

Tohardi, A. 2002. Manajemen Sumber


Daya Manusia, Pemehaman
Praktis, Mandar maju,
Bandung.
Jurnal Mala’bi STIE Yapman Vol. 3 No. 1 September 2020 ISSN Online 2623-2278

Anda mungkin juga menyukai