Anda di halaman 1dari 4

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Berdasarkan data yang diperoleh dan analisis data pada bab sebelumnya
tentang pengaruh model pembelajaran inkuiri dalam meningkatan keterampilan
proses sains siswa pada materi gerak benda dipengaruhi oleh bentuk dan ukuran
maka dapat disimpulkan:
1. Pembelajaran inkuiri dapat meningkatkan keterampilan proses sains siswa pada
materi gerak benda dipengaruhi oleh bentuk dan ukuran di kelas III SDN
Pasanggrahan I secara signifikan. Hal ini sesuai dengan data yang diperoleh
melalui uji t yang menunjukan nilai P-value (Sig.2-tailed)= 0,000, karena diuji
satu arah maka 0,000 dibagi dua yang hasilnya 0. Berarti nilai signifikansi= 0 <
nilai 𝛼= 0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa inkuiri dapat
meningkatkan keterampilan proses sains siswa karena pembelajaran
menggunakan model inkuiri, siswa langsung menemukan sendiri jawaban dari
masalah yang mereka hadapi, pada penelitian ini yaitu melalui percobaan,
sehingga materi yang disampaikan benar-benar bermakna dan keterampilan
proses sains meningkat.
2. Pembelajaran konvensional dapat meningkatkan keterampilan proses sains
siswa pada materi gerak benda dipengaruhi oleh bentuk dan ukuran di kelas III
SDN Malongpong I dan Malongpong II secara signifikan. Hal ini sesuai
dengan data yang diperoleh melalui uji t yaitu menunjukan nilai P-value (Sig.2-
tailed)= 0,000, karena diuji satu arah maka 0,000 dibagi dua yang hasilnya 0
sehingga nilai signifikansi < 0,05. Dapat disimpulkan bahwa pembelajaran
konvensional yang dimodifikasi seperti diadakannya percobaan dan tanya-
jawab dapat meningkatkan keterampilan proses secara signifikan.
3. Tidak terdapat perbedaan yang signifikan peningkatan keterampilan proses
sains antara kelompok siswa unggul, sedang dan asor dengan menggunakan
pembelajaran inkuiri. Hal ini sesuai dengan data yang diuji oleh One way
anova menunjukan nilai signifikansi= 0,068 > 𝛼=0,05. Dilihat dari nilai mean

82
83

setiap kelompok dalam perhitungan One way anova siswa kelompok unggul
mean= 0,7746, kelompok sedang mean= 0,5751 dan kelompok rendah mean=
0,4938. Ini berarti peningkatan yang signifikan yaitu pada kelompok siswa
tinggi dengan mean= 0,7746 lebih besar daripada kelompok sedang dan
kelompok asor. Dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran inkuiri lebih
cocok diterapkan pada siswa kelompok unggul dalam upaya peningkatan
keterampilan proses sains. Hal ini terjadi karena siswa yang aktif saat
pembelajaran adalah siswa yang tergolong dalam kelompok unggul.
4. Tidak terdapat perbedaan yang signifikan dalam peningkatan keterampilan
proses sains antara kelompok siswa unggul, sedang dan asor dengan
menggunakan metode konvensional, sesuai dengan nilai signifikansi yang
didapat dari uji One way anova menunjukan nilai nilai sig= 0,102 sehingga
signifikansi ≥ 𝛼 nilai. Dilihat dari nilai mean setiap kelompok dalam
perhitungan One way anova dapat dilihat bahwa siswa kelompok unggul
mean= 0,6468, kelompok sedang mean= 0,4948 dan kelompok rendah mean=
0,4262. Ini berarti peningkatan yang signifikan yaitu pada kelompok siswa
unggul dengan mean= 0,6468 lebih besar daripada kelompok sedang dan
kelompok asor. Dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran konvensional
lebih cocok diterapkan pada siswa kelompok unggul dalam upaya peningkatan
keterampilan proses sains. Hal ini terjadi karena meskipun pada kelompok
kontrol siswa yang kelompok unggul kurang aktif tetapi pada saat guru
menjelaskan materi siswa kelompok unggul sangat memperhatikan penjelasan
guru sehingga lebih mengerti tentang materi dan keterampilan proses sainsnya
lebih bagus.
5. Terdapat perbedaan peningkatan keterampilan proses sains yang signifikan
antara kelompok eksperimen menggunakan inkuiri dan kontrol menggunakan
metode konvensional ceramah, tanya-jawab dan percobaan. Hal ini sesuai
dengan nilai Sig.(2-tailed)= 0,000 pada uji U, sehingga Sig.(2-tailed)= 0,000 <
0,05 maka H0 ditolak. Jadi, dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan
peningkatan keterampilan proses sains siswa yang signifikan antara
pembelajaran menggunakan model inkuiri dengan pembelajaran konvensional
84

pada materi gerak benda dipengaruhi oleh bentuk dan ukuran. Hal ini terjadi
karena meskipun pendekatan konvensional sudah dimodifikasi dengan adanya
percobaan dan tanya-jawab sehingga dapat meningkatkan keterampilan proses
sains secara signifikan ketika dibandingkan dengan pembelajaran inkuiri masih
terdapat kekurangan, seperti pada kegiatan apersepsi menggunakan model
inkuiri siswa dibawa langsung kedunia nyata melaui demonstrasi siswa
sedangkan pada konvensional hanya tanya-jawab dan pada saat percobaan
dengan menggunakan model inkuiri siswa dibimbing oleh guru sehingga
aktivitas semua siswa terkontrol saat percobaan sedangkan pada saat
pembelajaran konvensional siswa dibiarkan melakukan percobaan sendiri tanpa
dibimbing oleh guru sehingga aktivitas siswa kurang terkontrol atau dapat
disimpulkan bahwa pada pembelajaran inkuiri terdapat komponen yang tidak
terdapat pada pembelajaran konvensional.

B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, ada beberapa saran yang
diajukan yaitu sebagai berikut.
1. Bagi Guru
a. Diharapkan guru dapat melakukan inovasi dalam menciptakan suasana
pembelajaran di dalam kelas agar kemampuan siswa baik kognitif, afektif dan
psikomotor dapat berkembang secara seimbang.
b. Diharapkan ketika guru memberikan pembelajaran IPA dan untuk
meningkatkan keterampilan proses sains yang dikelasnya banyak terdapat
siswa unggul maka gunakan pembelajaran inkuiri atau pendekatan
konvensional yang dimodifikasi seperti pada penelitian ini.
2. Bagi Siswa
a. Melalui pembelajaran IPA menggunakan model inkuiri diharapkan siswa rasa
ingin tahu siswa terjawab dan siswa terjun langsung dalam memecahkan
masalah sehingga keterampilan proses sains siswa menjadi meningkat terutama
keterampilan observasi, prediksi, klasifikasi dan komunikasi.
85

b. Melalui pembelajaran IPA dan pegembangan keterampilan proses sains


diharapkan siswa mampu mengaplikasikan pembelajaran yang telah dilakukan
untuk memecahkan masalah yang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari.
3. Bagi Peneliti Lain
a. Diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi bahan pembanding dan landasan
dalam penelitian lanjutan yang berhubungan dengan peningkatan keterampilan
proses sains siswa di sekolah dasar.
b. Kepada peneliti yang akan menggunakan model inkuri dalam suatu penelitian
diharapkan lebih memahami langkah-langkah inkuiri sehingga hasil penelitian
sesuai dengan yang diharapkan.
4. Bagi Sekolah
Dijadikan bahan untuk memotivasi guru dalam mengembangkan pembelajaran
IPA, terutama peningkatan keterampilan proses sains siswa dan
mengembangkan potensi yang terdapat dalam diri siswa.

Anda mungkin juga menyukai