Anda di halaman 1dari 16

Karakteristik

Hukum Perikatan Islam


Menurut Abdul Wahab Khallaf

HUKUM MUAMALAT

Hk Keluarga (Asy-
syakhshiyyah)

Hk Perdata (Madaniyah)

Hk Pidana (Jinayat)

Hk Acara (Mukhasamat)

Hk Perundang-undangan

Hk Tata Negara (Al Ahkam


As Sulthaniyah)

Hk ekonomi dan harta benda


2
Asas Ilahiah
Asas-Asas Asas Kebebasan
Hukum
Perikatan Asas Persamaan atau Kesetaraan
Islam Asas Keadilan
Asas Kerelaan
Asas Kejujuran dan Kebenaran
Asas Tertulis

3
Ilahiah
Dalam kegiatan muamalah, manusia tidak dapat berkehendak
sesuka hatinya (menipu, mencurangi, dll) karena menyadari
bahwa segala perbuatannya akan mendapatkan balasan dari Allah.

QS Al-Hadid (57): 4
“Dia bersama kamu di mana saja kamu berada. Dan Allah maha
melihat apa yang kamu kerjakan.”

4
Kebebasan (Al-Hurriyah)

Para pihak dalam perikatan memiliki kebebasan untuk melakukan suatu


perikatan dan menentukan bentuk dan isi perikatan tersebut sepanjang
tidak bertentangan dengan Syariah Islam
Apabila perjanjian telah disepakati bentuk dan isinya, maka perjanjian
mengikat para pihak yang menyepakatinya.

Kaidah fiqh: Hukum asal sesuatu adalah boleh, sampai ada dalil yang menunjukkan keharamannya
5
Persamaan atau Kesetaraan
(Al-Musawah)
Setiap manusia memiliki kesempatan
yang sama untuk melakukan suatu
perikatan.
Hak dan kewajiban masing-masing pihak
dalam perikatan didasarkan pada asas
persamaan atau kesetaraan

6
Asas Keadilan (Al-Adalah)
Adil adalah memberikan hak pada yang benar. Apabila
tidak melakukan sesuatu secara adil, berarti melakukan
kezaliman atau kesewenang-wenangan.
Pihak yang dalam perikatan dituntut untuk berlaku adil
dalam membuat perjanjian, memenuhi perjanjian yang
mereka buat serta memenuhi semua kewajiban.

QS Al-Maidah (5) ayat 8


Hai orang-orang yang beriman hendaklah kamu jadi orang-orang yang selalu menegakkan (kebenaran)
karena Allah, menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum,
mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa. Dan
bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.

7
Kerelaan
(Al-Ridha)
(Q.S. An-Nisa: 29)
Segala transaksi yang dilakukan
harus atas dasar suka sama suka atau
kerelaan antara masing-masing pihak.
Tidak boleh ada tekanan, paksaan,
penipuan, atau mis-statement

8
Asas Kejujuran dan
Kebenaran
Perbuatan muamalat dapat dikatakan benar
apabila memiliki manfaat bagi para pihak
yang melakukan perikatan dan juga bagi
masyarakat dan lingkungannya.

Q.S. Al-Ahzab (33):70


“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada Allah, dan katakanlah
perkataan yang benar.”

9
Tertulis (Al-Kitabah)

(Q.S. 2:282-283).
Hubungan perdata
seharusnya dibuat dalam
perjanjian tertulis di
hadapan saksi2 bila
dalam waktu yg lama/
tdk tunai.

10
Ikhtiyari Amanah
(Sukarela) (Menepati
Janji)
Asas-Asas Ikhtiyati
Hukum (Kehati-hatian)

Perikatan
Luzum Saling
dalam KHES (Tidak Berubah)
menguntungkan

Taswiyah
(Kesetaraan)

Itikad Baik Transparansi Taisir


Sebab yang halal (Kemudahan)

11
Sumber-Sumber
Hukum Perikatan
Islam

12
AL QUR’AN AS SUNNAH

IJTIHAD
al-Qur’an
Al-Baqarah (2): 188
Larangan memakan harta secara batil.

Al Baqarah (2): 275


Allah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba
ketentuan bermuamalah tidak tunai: ditullis dengan proses dan
Al Baqarah (2): 282
catatan yang benar dan ada saksi.
ketentuan bermuamalah tidak tunai dan tidak ada yang mencatat,
Al Baqarah (2): 283
menggunakan barang tanggungan.
Larangan memakan harta secara batil, membolehkan perniagaan
An Nisa (4): 29
berdasarkan kesukarelaan.

Al Maidah (5):1
Perintah memenuhi akad
Perintah tolong menolong dalam berbuat kebaikan bukan dalam
Al Maidah (5): 2
berbuat dosa.

Al Jumu’ah (62): 9
Tinggalkan jual beli ketika panggilan sholat Jum’at

Al Muthaffifiin (83): 1-6


Allah melaknat orang yang curang dalam menakar timbangan.
Al-Hadits

HR. Abu Dawud dan Hakim: Allah adalah org ketiga dari dua org yg berserikat. Bila salah satu
berkhianat, maka Allah keluar darinya. (Hadits Qudsi)

Dari Jabir bin Abdullah: Allah telah mengharamkan menjual arak, bangkai, babi dan berhala bahkan
lemak dari bangkai.

Dari Abu Hurairah: Larangan menjual sesuatu yg sudah dibeli orang lain.

HR. Ahmad dan Baihaqi: haram melalaikan pembayran utang, pemindahan hutang dibolehkan asal
pihak lain tersebut menerima dan mampu membayarnya
Ijtihad

Peraturan
Fatwa
Per-UU-an
DSN
Syariah
Kitab-kitab
fikih
mu’amalat

KHES

Anda mungkin juga menyukai