Anda di halaman 1dari 17

REFORMASI

PELAYANAN PUBLIK
DISUSUN OLEH KELOMPOK 1 :

Santi Prima Dona 1910023810038


Rosi Melda Fitri 1910023810075
Emi Rasalinda 1910023810063
PRODI ILMU ADMINISTRASI Eka Putri Yeni 1910023810041
NEGARA Suryanto 1910023810140
SEKOLAH TINGGI ILMU SOSIAL Mesllidar Mesra 1910023810086
ILMU POLITIK Wella Gusria 1910023810087
IMAM BONJOL PADANG 2021 Agustini 1910023810044
Novera Yulia 1910023810057
Refmai Yulita 1910023810078
Gusti Rivaldi 1910023810030
Fatima Wiza 1910023810147
Dhora Sagita 1910023810016
BAB 1
PENDAHULUAN
A LATAR BELAKANG

Pelayanan publik yang menjadi fokus studi disiplin ilmu Administrasi Publik di Indonesia masih menjadi
persoalan yang perlu memperoleh perhatian dan penyelesaian yang komprehensif. Pada dasarnya setiap
manusia membutuhkan pelayanan, bahkan secara ekstrim dapat dikatakan bahwa pelayanan tidak dapat
dipisahkan dengan kehidupan manusia (Sinambela, 1992: 198). Add Contents
Sebagai Title dapat dilihat pada proses
contoh,
kelahiran seorang bayi. Ketika sang bayi lahir, dia akan menangis karena menghadapi situasi yang sangat
berbeda ketika ia masih berada dalam kandungan. Jeritan bayi tersebut membutuhkan pelayanan dari
ibunya.
Masyarakat setiap waktu selalu menuntut pelayanan publik yang berkualitas dari birokrat, meskipun tuntu-
tan tersebut sering tidak sesuai dengan harapan karena secara empiris pelayanan publik yang terjadi selama
ini masih
bercirikan: berbelit-belit, lambat, mahal, dan melelahkan. Kecenderungan seperti itu terjadi karena
masyarakat masih diposisikan sebagai pihak yang “melayani” bukan yang dilayani. Oleh karena itu, pada
dasarnya dibutuhkan reformasi pelayanan publik dengan mengembalikan dan mendudukkan “pelayan” dan
yang “dilayani” ke pengertian yang sesungguhnya. Pelayanan yang seharusnya ditujukan pada masyarakat
umum kadang dibalik menjadi pelayanan masyarakat terhadap negara (Syafiie, dkk, 1999: v), meskipun
negara berdiri sesungguhnya adalah untuk kepentingan masyarakat yang mendirikannya. Artinya, birokrat
sesungguhnya haruslah memberikan pelayanan terbaiknya kepada masyarakat.
B RUMUSAN
MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan pelayanan publik
2. Menjelaskan reformasi pelayanan publik
3. Menjelaskan Prinsip-prinsip pelayanan publik
4. Menjelaskan tentang sistem pelayanan publik
BAB 2
PEMBAHASAN
1 Apa yang dimaksud dengan pelayanan publik

Pelayanan publik menurut UU Nomor 25 tahun 2009 tentang pelayanan publik ad-alah
suatu kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan bagi setiap warga negara dan penduduk
atas barang, jasa, dan atau pelayanan administratif yang disediakan oleh penyelenggara
pelayanan publik.

Dapat disimpulkan bahwa pelayanan publik sebagai pemberian layanan atau melayani
keperluaan orang atau masyarakat dan/atau organisasi lain yang mempunyai
kepentingan pada organisasi itu, sesuai dengan aturan pokok dan tatacara yang
ditentukan dan ditujukan untuk memberikan kepuasan kepada penerima pelayanan.
2 Menjelaskan reformasi pelayanan publik

Reformasi pelayanan publik pada dasarnya bertujuan untuk memperbaiki dan


meningkatkan kualitas pelayanan publik. Berdasarkan ketiga konsep tersebut, pada
hakikatnya saling berhubungan karena reformasi birokrasi bertujuan untuk meningkatkan
kualitas pelayanan publik.
Tujuan Reformasi birokrasi :
 Memperbaiki kinerja birokrasi agar lebih efektif dan efisien.
 Terciptanya birokrasi yang profesional, netral, terbuka, demokratis, mandiri, serta
memiliki integritas dan kompetensi dalam melaksanakan tugas dan tanggung
jawabnya selaku abdi masyarakat dan abdi negara.
 Terwujudnya tata kelola pemerintahan yang baik dengan aparatur berintegritas tinggi,
produktif, dan melayani secara prima dalam rangka meningkatkan kepercayaan
publik.
Reformasi birokrasi pada dasarnya di tujukan pada 3 aspek yaitu :
1.struktur organisasi,
2.system yang mengatur, dan
3.orang-orang yang menjalankannya,

Reformasi birokrasi periode ketiga dilaksanakan berdasarkan Permenpan-RB No.26


Tahun 2020 Tentang Pedoman Evaluasi Pelaksanaan Reformasi Birokrasi. Setidaknya
terdapat 8 area perubahan reformasi birokrasi yang harus dilakukan untuk mewujudkan
pemerintahan berkelas dunia. Antara lain melakukan manajemen perubahan, deregulasi
kebijakan, penataan dan penguatan organisasi, penataan tata laksana, penataan sumber
daya manusia aparatur, penguatan akuntabilitas, penguatan pengawasan dan
peningkatan pelayanan publik. Terlihat pelayanan publik masih menjadi fokus
pemerintah dalam konteks reformasi birokrasi periode ini.
3 Menjelaskan Prinsip-prinsip pelayanan public

Sendi-sendi tatalaksana pelayanan umum, pada hakikatnya merupakan penerapan


prinsip-prinsip pokok sebagai dasar yang menjadi pedoman dalam perumusan
tatalaksana dan penyelenggaraan kegiatan pelayanan umum. Sesuai dengan
Pedoman Tatalaksana Pelayanan Umum yang ditetapkan dengan Keputusan
MENPAN Nomor 81 Tahun 1993.
Maka sendi-sendi atau prinsip-prinsip tersebut dapat dipahami dengan penjelasan
sebagai berikut :

A. Kesederhanaan C. Keamanan

Sendi atau prinsip kesederhanaan ini mengandung Sendi atau prinsip ini mengandung arti bahwa
arti bahwa prosedur/tatacara pelayanan diseleng- proses serta hasil pelayanan dapat memberikan
garakan secara mudah dilaksanakan oleh keamanan, kenyamanan dan dapat memberikan
masyarakat yang meminta pelayanan. kepastian hukum bagi masyarakat.

B. Kejelasan dan Kepastian D. Keterbukaan

Sendi atau prinsip ini mengandung arti adanya keje- Prinsip ini mengandung arti bahwa prosedur/tat-
lasan dan kepastian mengenai:  Prosedur tata cara acara, persyaratan, satuan kerja/pejabat penanggung
pelayanan, Persyaratan pelayanan, unit kerja dan jawab pemberi pelayanan, waktu penyelesaian, rin-
atau pejabat yang berwenang dan bertanggung cian biaya/tarif serta hal-hal lain yang berkaitan
jawab dalam memberikan pelayanan, rincian biaya/ dengan proses pelayanan wajib diinformasikan se-
tarif pelayanan dan tata cara pembayaran, jadwal cara terbuka agar mudah diketahui dan dipahami
waktu penyelesaian pelayanan oleh masyarakat, baik diminta maupun tidak dim-
inta.
E. Efisien G. Keadilan yang merata

Prinsip ini menekankan bahwa dalam merumuskan Prinsip ini mengandung arti cakupan/jangkauan
kebijakan mengenai penyelenggaraan pelayanan pelayanan harus diusahakan seluas mungkin dengan
umum, perlu memperhatikan hal-hal yang tidak berak- distribusi yang merata dan diberlakukan secara adil
ibat memberatkan masyarakat, maupun tidak bagi seluruh lapisan masyarakat.
berdampak pemborosan,

F. Ekonomis H. Ketepatan waktu

Sendi atau prinsip ini mengandung arti pengenaan bi- Sendi atau prinsip ini mengandung arti pelaksana
aya dalam penyelenggaraan pelayanan harus ditetap- pelayanan umum dapat diselesaikan dalam kurun
kan secara wajar dengan memperhatikan:  Nilai waktu yang telah ditentukan.
barang dan atau jasa pelayanan masyarakat dan tidak
menuntut biaya yang terlalu tinggi di luar kewajaran.
 Kondisi dan kemampuan masyarakat untuk mem-
bayar.  Ketentuan peraturan perundang-undangan
yang berlaku.
4 Menjelaskan tentang sistem pelayanan publik

Konsep pelayanan publik atau pelayanan umum pada dasarnya merupakan suatu usaha
yang dilakukan oleh seseorang, kelompok atau birokrasi untuk memberikan bantuan
dan kemudahan kepada masyarakat dalam mencapai suatu tujuan tertentu.

Sehubungan dengan itu Wasistiono mengemukakan bahwa tugas pokok Pemerintah


yang terpenting adalah memberikan pelayanan umum kepada publik/masyarakat. Oleh
karena itu, organisasi Pemerintah sering pula disebut sebagai “Pelayan Publik” (public
servant).

Layanan publik pada dasarnya dapat dikelompokkan ke dalam pelayanan publik di


bidang pendidikan, kesehatan masyarakat, keamanan dan ketertiban masyarakat serta
kesejahteraan sosial (Kadir, 1997: 70)
Sistem pelayanan umum sebenarnya merupakan satu kesatuan faktor yang
dibutuhkan dalam terselenggaranya suatu pelayanan publik. Sistem pelayanan
publik ini terdiri atas 4 (empat) faktor, yaitu:

Sistem, prosedur dan metode; Sarana dan prasarana;

yaitu dalam pelayanan publik perlu adanya sistem dalam pelayanan publik diperlukan peralatan dan
informasi, prosedur dan metode yang mendukung ruang kerja serta fasilitas pelayanan publik misal-
kelancaran dalam memberikan pelayanan. nya ruang tunggu, tempat parkir yang memadai.

Personil Masyarakat sebagai pelanggan;

terutama ditekankan pada perilaku aparatur; dalam dalam pelayanan publik masyarakat sebagai pelang-
pelayanan publik aparatur Pemerintah selaku per- gan sangatlah heterogen baik tingkat pendidikan
sonel pelayanan harus profesional, disiplin dan ter- maupun perilakunya.
buka terhadap kritik dari pelanggan atau
masyarakat.
Menurut Bambang Istianto, banyak sekali teori yang berkaitan dengan pelayanan publik: antara
lain sebagaimana dilansir dalam koran Suara Merdeka, yaitu:

Konsep Pressure to be Competitive Konsep publicity sanction


artinya masyarakat berhak tahu dan
artinya jika suatu era pemerintahan (di mengerti institusi daerah atau Pe-
daerah) sangat buruk dalam pelayanan merintah Daerah mana yang buruk
publik maka telah ada mekanisme performanya dalam pelayanan pub-
hukum tentang penggantian pimpinan lik, sehingga publik dapat secara
daerah. komparatif menilai Pemda mana
saja yang buruk atau ekselen dalam
memberikan pelayanan publik.
BAB 3
PENUTUP
A KESIMPULAN

Pelayanan publik yang menjadi fokus studi disiplin ilmu Administrasi Publik di Indonesia
masih menjadi persoalan yang perlu memperoleh perhatian dan penyelesaian yang
komprehensif. Hipotesis seperti itu secara kualitatif misalnya dapat dengan mudah dibuktikan
di mana berbagai tuntutan pelayanan publik sebagai tanda ketidakpuasan mereka sehari-hari
banyak dilihat.
Konsep pelayanan publik atau pelayanan umum pada dasarnya merupakan suatu usaha yang
dilakukan oleh seseorang, kelompok atau birokrasi untuk memberikan bantuan dan kemudahan
kepada masyarakat dalam mencapai suatu tujuan tertentu. Studi mengenai pelayanan publik
seringkali dikaitkan dengan manajemen publik, karena pelayanan publik seharusnya
dilaksanakan di bawah pengawasan manajer. Ide ini menyanggah doktrin pengelolaan tanpa
manajer dan pandangan bahwa pelayanan publik seharusnya dijalankan oleh para ahli yang
profesional, seperti dokter rumah sakit. Elemen ideologis lain menyatakan bahwa efisiensi
berarti menerapkan gaya manajemen sektor swasta ke dalam organisasi publik.
Thank you

Anda mungkin juga menyukai