Stoner (1982:6), menekankan pentingnya efektivitas organisasi dalam pencapaian tujuan-tujuan organisasi dan efektivitas adalah kunci dari kesuksesan suatu organisasi . Efektivitas adalah ukuran berhasil tidaknya pencapaian tujuan organisasi. Apabila suatu organisasi berhasil mencapai tujuannya, maka organisasi tersebut telah berjalan dengan efektif. Menurut Dwiyanto, dkk (2008:76) Efisiensi pelayanan dalam sistem administrasi negara adalah perbandingan terbaik anatara input dan output pelayanan. Secara ideal, pelayanan akan efisien apabila birokrasi pelayanan dapat menyediakan input pelayanan, sperti biaya dan waktu pelayanan yang meringankan masyarakat pengguna jasa. Demikian pula pada sisi output pelayanan, birokrasi secara ideal harus dapat memberikan produk pelayanan yang berkualitas, terutama dari aspek biaya dan waktu pelayanan LANJUTAN… Gie (1991) mengatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi efisiensi dan efektivitas kerja sistem administrasi negara yaitu sebagai berikut: • motivasi kerja • kemampuan kerja • Suasana kerja • lingkungan kerja • perlengkapan dan fasilitas • prosedur kerja. PENYAKIT-PENYAKIT BIROKRASI (PATOLOGI BIROKRASI)
Ruang lingkup patologi birokrasi menurut Smith (1988) dalam
Ismail (2009) dapat dipetakan dalam dua konsep besar, yaitu: • Disfunctions of bureaucracy, yakni berkaitan dengan struktur, aturan, dan prosedur atau berkaitan dengan karakteristik birokrasi atau birokrasi secara kelembagaan yang jelek, sehingga tidak mampu mewujudkan kinerja yang baik, atau erat kaitannya dengan kualitas birokrasi secara institusi. • Mal-administration, yakni berkaitan dengan ketidakmampuan atau perilaku yang dapat disogok, meliputi: perilaku korup, tidak sensitif, arogan, misinformasi, tidak peduli dan bias, atau erat kaitannya dengan kualitas sumber daya manusianya atau birokrat yang ada di dalam birokrasi. LANJUTAN..
Sondang Siagian (1994) menyebutkan berbagai jenis patologi birokrasi
antara lain: penyalahgunaan wewenang, persepsi yang didasarkan pada prasangka,pengaburan masalah, menerima sogok, pertentangan kepentingan, status quo, empire building, complacency, nepotisme paranoia (menilai diri sendiri secara berlebihan), sikap opresif, patronase (pilih kasih), astigmatisme (ketidakmampuan melihat masalah dalam organisasinya), xenophobia, ritualisme, coounter productive, mediocrity (kemampuan rendah dalam menyelesaikan pekerjaan), stagnasi, sabotase, diskriminasi, red tape(berbelit belit), sycophancy, tampering (mengotak atik barang bukti), tokenisme (tidak sepenuh hati), vested interest. DAFTAR PUSTAKA H. Mu’min Ma’ruf . Patologi Birokrasi . Institut Pemerintahan Dalam Negeri
Rosidah. 2005. Patologi Birokrasi Dalam Organisasi Publik Dan Upaya
Pencegahannya. Jurnal Informasi Kajian Masalah Pendidikan Dan Ilmu Sosial
No. 01 Th. XXXI
Audrey Suzanne Angelene. 2018. Administrasi Publik Yang Efisien. Jurusan
Administrasi Publik Konsentrasi Perpajakan Institut Ilmu Sosial Dan
Manajemen Stiami
Heryanto Monoarfa . Efektivitas Dan Efisiensi Penyelenggaraan Pelayanan Publik: