NIM : 1901114029
KELAS : A AP
PATOLOGI BIROKRASI
Pada mulanya ,patologi hanya dikenal dalam ilmu kedokteran sebagai ilmu tentang
penyakit .Namun seiring berjalannya waktu analogi ini dikenal dalam birokrasi ,dengan makna
agar birokrasi pemerintahan mampu mengahadapi berbagai tantangan yang mungkin timbul ,baik
bersifat politis,ekonomi,sosio cultural dan teknologi .Risman K.Umar(2002) mendefinisikan
bahwa patologi birokrasi adalah penyakit atau bentuk perilaku birokrasi yang menyimpang dari
nilai-nilai etis ,aturan-aturan dan ketentuan-ketentuan perundang-undangan serta norma-norma
yang berlaku dalam birokrasi .
Patologi birokrasi bias juga diartikan sama dengan penyakit birokrasi .Peran birokrasi
sebagai im plementor dari kebijakan politik ,atau dengan kata lain birokrasi sebagai
penyelenggara pemerintahan ,maka patologi birokrasi dapat di artikan sebagai persoalan atau
permasalahan yang terjadi dalam penyelenggaraan pemerintahan akibat kinerja birokrasi
tidak mampu dalam memenuhi kebutuhan publik dengan baik.Patologi birokrasi dapat saja
terjadi dalam ketidakmampuan pejabat politik di eksekutif (terpilih karena mandate
politik).Dalam hal ini patologi birokrasi dapat dilihat dari perspektif
kelembagaan ,kepemimpinan,maupun perilaku birokrat pelaksana itu sendiri atau gabungan
dari unsur – unsur tesebut.
Penyebab munculnya patologi menurut Miftah Thoha (2003),Peter M.Blau dan Marshal
W Meyer(2000),Taliziduhu Ndraha (2003) antara lain :
1.patologi yang timbul karena persepsi dan gaya manajerial para pejabat di lingkungan birokrasi
Persepsi yang tidak tepat dan perilaku serta gaya manajerial yang menyimpang dari prinsip-
prinsip demokrasi ,dapat timbulnya patologi tertentu dalam birokrasi pemerintahan .Beberapa
bentuk patologi birokrasi yang timbul karena persepsi dan gaya manajerial para pejabat antara
lain ,berikut ini contohnya :
2.Patologi yang disebabkan karena kurangnya atau rendahnya pengetahuan dan ketrampilan para
petugas pelaksana berbagai kegiatan operasional
Upaya meningkatkan produktivitas kerja dan mutu pelayanan ,yang diberikan oleh para
anggota suatu birokrasi pemerintahan kepada masyarakat ,harus pula dikaitkan dengan
pengetahuan dan ketrampilan para anggota birkrasi tersebut.Artinya,rendahnya produktivitas
kerja dan mutu pelayanan tidak semata-mata disebabkan oleh tindakan dan perilaku yang
disfungsional .Akan tetapi,sangat mungkin,karena tingkat pengetahuan dan ketrampilan yang
tidak sesuai dengan tuntutan tugas yang di diemban .Pada gilirannya ,tingkat pengetahuan dan
keterampilan yang rendah berkaitan pula dengan berbagai aspek manajemen sumber daya
manusia dalam birokrasi yang bersangkutan .Misalnya,apabila proses rekruitmen dan seleksi
tidak dilakukan dengan baik .Akibatnya ialah bahwa yang diterima menjadi pegawai bukanlah
tenaga-tenaga yang memiliki pengetahuan dan keterampilanyang tinggi sesuai dengan tuntutan
tugas yang dipercayakan kepadanya.
3.Patologi yang timbul karena tindakan para anggota birokrasi yang melanggar norma-norma
hukum dan peraturan perundang-undangan yang berlaku
Agar para anggota birokrsi menyelenggarakan fungsi dan memainkan peranannya dengan
baik ,harus di hindari tindakan yang dapat dikategorikan sebagai tindakan melanggar
hukum .Beberapa tindakan yang dapat dikategorikan sebagai tindakan melangggar hukum dalam
hal ini ,antara lain sebagai berikut
4.patologi yang dimanifestasikan dalam perilaku para birokrasi yang bersifat disfungsional atau
negative
Berbagai perilaku negative atau disfungsional yang harus di cegah ,agar jangan sampai
ditampilkan oleh para anggota birokrasi yang bersangkutan anatara lain ,adalah :
Bertindak sewenang-wenang
Melalaikan tugas
5.patologi yang merupakan akibat situasi internal dalam berbagai analisis dalam lingkungan
pemerintahan
DAFTAR PUSTAKA
Miftah Thoha dan Agus Dharma ,Menyoal Birokrasi Publik ,Jakarta : Balai Pustaka ,1999.