Anda di halaman 1dari 5

NAMA : VERA ANJELIANA SIMANJUNTAK

NIM : 1901114029

KELAS : A AP

MATA KULIAH : STUDI BIROKRASI

KODE MATA KULIAH : IAP2005

PATOLOGI BIROKRASI

Pada mulanya ,patologi hanya dikenal dalam ilmu kedokteran sebagai ilmu tentang
penyakit .Namun seiring berjalannya waktu analogi ini dikenal dalam birokrasi ,dengan makna
agar birokrasi pemerintahan mampu mengahadapi berbagai tantangan yang mungkin timbul ,baik
bersifat politis,ekonomi,sosio cultural dan teknologi .Risman K.Umar(2002) mendefinisikan
bahwa patologi birokrasi adalah penyakit atau bentuk perilaku birokrasi yang menyimpang dari
nilai-nilai etis ,aturan-aturan dan ketentuan-ketentuan perundang-undangan serta norma-norma
yang berlaku dalam birokrasi .

Patologi birokrasi juga di artikan dalam beberapa artian seperti berikut:

1. Birokrasi sebagai organisasi yang berpenyakit (patologis)


2. Organisasi dan perilaku birokrat yang inefektif dan inefisien
3. Struktur dan fungsi organisasi besar yang sering melakukan kesalahan dan tidak mampu
berubah

Patologi birokrasi bias juga diartikan sama dengan penyakit birokrasi .Peran birokrasi
sebagai im plementor dari kebijakan politik ,atau dengan kata lain birokrasi sebagai
penyelenggara pemerintahan ,maka patologi birokrasi dapat di artikan sebagai persoalan atau
permasalahan yang terjadi dalam penyelenggaraan pemerintahan akibat kinerja birokrasi
tidak mampu dalam memenuhi kebutuhan publik dengan baik.Patologi birokrasi dapat saja
terjadi dalam ketidakmampuan pejabat politik di eksekutif (terpilih karena mandate
politik).Dalam hal ini patologi birokrasi dapat dilihat dari perspektif
kelembagaan ,kepemimpinan,maupun perilaku birokrat pelaksana itu sendiri atau gabungan
dari unsur – unsur tesebut.

PENYEBAB MUNCULNYA PATOLOGI BIROKRASI

Birokrasi merupakan wujud terbaik organisasi karena menyediakan


konsistensi ,kesinambungan ,kemungkinan meramalkan ,stabilitas,sifat kewaspadaan ,kinerja
efisien dari tugas-tugas,hak keadilan ,rasionalisme ,dan profesionalisme .Kutipan Lord Acton
(1972) ‘power tends to corrupt ,absolute power corrupt absolutely’(kekuasaan cenderung
untuk berbuat korupsi ,kekuasaan yang absolut berkorupsi secara absolut pula )

Berdasarkan uraian tersebut maka birokrasi merupakan wadah yang menghimpun


idealism ,keinginan,pemikiran ,penalaran dan lain sebagainya dari birokrat ,politisi maupun
akademisi yang beraneka ragam bentuk dan karakternya dalam suatu organisasi organisasi
negara .Para birokrat ,politisi ,akademisi dan bahkan lapisan masyarakat adalah komunitas
manusia yang memiliki :

1) Rasionalitas yang dapat di fungsikan untuk menentukan faktor-faktor yang positif


dalam interaksi dan reaksi manusia dari seluruh aspek yang ada disekitarnya
2) Kebuasaan yang sangat kejam dimana binatang yang paling buas bagi manusia
dapat dipunahkan tetapi binatang tidak pernah memunahkan manusia

Penyebab munculnya patologi menurut Miftah Thoha (2003),Peter M.Blau dan Marshal
W Meyer(2000),Taliziduhu Ndraha (2003) antara lain :

 Lemahnya faktor moral


 Gaji rendah
 Aturan rekruitmen dan promosi tidak baik
 Birokrasi berpotensi politis
 Lemahnya pengawasan

Adapun implikasi dari patologi birokrasi yaitu :

 Merugikan birokrasi sendiri (krisis kepercayaan ,delegitimasi


sosial ,dll),masyarakat ,stakeholder ,bangsa dan negara
 Menghambat tercapainya kemajuan ,modernisasi ,dan kesejahteraan
 Memicu kerawanan sosial dan perubahan sistem secara evolusi dan revolusi

Terdapat 5 kelompok patologi birokrasi menurut Miftah Thoha

1.patologi yang timbul karena persepsi dan gaya manajerial para pejabat di lingkungan birokrasi
Persepsi yang tidak tepat dan perilaku serta gaya manajerial yang menyimpang dari prinsip-
prinsip demokrasi ,dapat timbulnya patologi tertentu dalam birokrasi pemerintahan .Beberapa
bentuk patologi birokrasi yang timbul karena persepsi dan gaya manajerial para pejabat antara
lain ,berikut ini contohnya :

a) Penyalahgunaan wewenang dan jabatan


b) Pengaburan masalah
c) Menerima sogok atau suap
d) Pertentangan kepentingan

2.Patologi yang disebabkan karena kurangnya atau rendahnya pengetahuan dan ketrampilan para
petugas pelaksana berbagai kegiatan operasional

Upaya meningkatkan produktivitas kerja dan mutu pelayanan ,yang diberikan oleh para
anggota suatu birokrasi pemerintahan kepada masyarakat ,harus pula dikaitkan dengan
pengetahuan dan ketrampilan para anggota birkrasi tersebut.Artinya,rendahnya produktivitas
kerja dan mutu pelayanan tidak semata-mata disebabkan oleh tindakan dan perilaku yang
disfungsional .Akan tetapi,sangat mungkin,karena tingkat pengetahuan dan ketrampilan yang
tidak sesuai dengan tuntutan tugas yang di diemban .Pada gilirannya ,tingkat pengetahuan dan
keterampilan yang rendah berkaitan pula dengan berbagai aspek manajemen sumber daya
manusia dalam birokrasi yang bersangkutan .Misalnya,apabila proses rekruitmen dan seleksi
tidak dilakukan dengan baik .Akibatnya ialah bahwa yang diterima menjadi pegawai bukanlah
tenaga-tenaga yang memiliki pengetahuan dan keterampilanyang tinggi sesuai dengan tuntutan
tugas yang dipercayakan kepadanya.

3.Patologi yang timbul karena tindakan para anggota birokrasi yang melanggar norma-norma
hukum dan peraturan perundang-undangan yang berlaku

Agar para anggota birokrsi menyelenggarakan fungsi dan memainkan peranannya dengan
baik ,harus di hindari tindakan yang dapat dikategorikan sebagai tindakan melanggar
hukum .Beberapa tindakan yang dapat dikategorikan sebagai tindakan melangggar hukum dalam
hal ini ,antara lain sebagai berikut

 Menerima sogok /suap


 Korupsi
 Tatabuku yang tidak benar

4.patologi yang dimanifestasikan dalam perilaku para birokrasi yang bersifat disfungsional atau
negative

Berbagai perilaku negative atau disfungsional yang harus di cegah ,agar jangan sampai
ditampilkan oleh para anggota birokrasi yang bersangkutan anatara lain ,adalah :

 Bertindak sewenang-wenang
 Melalaikan tugas

5.patologi yang merupakan akibat situasi internal dalam berbagai analisis dalam lingkungan
pemerintahan

Pemahaman patologi birokrasi secara tepat memerlukan analisis mendalam mengenai


konfigurasi birokrasi tersebut .Dengan analisis konfigurasi itu akan terlihat berbagai situasi
internal yang dapat berakibat negative terhadap birokrasi yang bersangkutan ,antara lain:

 Penempatan tujuan dan sasaran yang tidak tepat


 Eksploitasi
 Tidak tanggap
 Motivasi yang tidak tepat
 Kekuasaan kepemimpinan
 Beban kerja yang terlalu berat
 Perubahan sikap mendadak

DAFTAR PUSTAKA

Sondang P. Siagian,Patologi Birokrasi Analisis,Identifikasi dan Terapannya ,Jakarta :Ghalia


Indonesia ,1994.

Miftah Thoha dan Agus Dharma ,Menyoal Birokrasi Publik ,Jakarta : Balai Pustaka ,1999.

Anda mungkin juga menyukai