Npm : 16-221-013
Di Negara dan Pemerintahan manapun, para anggota birokrasi di sebut sebagai abdi Negara dan abdi
Masyarakat. Dengan predikat demikian, mereka diharapkan dan dituntut menampilkan perilaku yang
sesuai dengan peranannya selaku abdi tersebut. Keseluruhan perilaku para anggota birokrasi tercermin
pada pelayanan kepada seluruh masyarakat. Karena penerapan prinsip fungsionalisasi, spesialisasi, dan
pembagian tugas, sudah tentu terdapat bagian masyarakat yang menjadi “clientele” suatu instansi
tertentu. Sebagai prinsip dapat dikatakan bahwa pelayanan yang diberikan oleh birokrasi kepada para
klientelenya harus bersifat adil, cepat, ramah dan tanpa diskriminasi. Dengan kata lain, teramat penting
untuk mengupayakan agar para anggota birokrasi menghindari perilaku yang tidak sesuai dengan
peranannya selaku abdi Negara dan abdi Negara. Dari segi inilah, penting dipahami patologi birokrasi
yang bersumber dari Keperilakuan. Pemahaman perilaku dalam kaitannya dengan patologi birokrasi,
mutlak perlu disoroti dari sudut pandang etos kerja dan kultur organisasi yang berlaku dalam suatu
birokrasi tertentu. Telah dimaklumi bahwa kultur organisasi suatu birokrasi tak bisa dilepaskan dari
kultur sosial dimasyarakat luas. Kultur organisasi penting dipahami karena berperan, antara lain sebagai
alat pengendali perilaku para anggota birokrasi pemerintahan.
Berikut ini didefinisikan dan dibahas berbagai perilaku negatif atau difungsional yang harus dicegah, agar
jangan sampai ditampilkan oleh para anggota birokrasi yang bersangkutan :
Bertindak sewenang-wenang
Paksaan
Konspirasi
Siapa Takut
Penurunan Mutu
Tidak Sopan
Diskriminasi
Cara Kerja Yang Legalistik
Dramatisasi
Sulit Di Jangkau
Sikap Tidak Acuh
Tidak Disiplin
Inersia
Sikap Kaku (Tidak Fleksibel)
Tidak Berperikemanusiaan
Tidak Peka
Sikap Tidak Sopan
Sikap Lunak
Tidak Peduli Mutu Kinerja
Salah Tindak
Semangat Yang Salah Tempat
Negativism
Melalaikan Tugas
Rasa Tanggung Jawab yang Rendah
Melaksanakan kegiatan yang tidak Relavan
Cara kerja Yang Berbelit-belit
Kerahasiaan
Pengutamaan Kepentingan Sendiri
Melampaui wewenang
Pertentangan kepentingan
Pemborosan
Tidak Profesional
Sikap Tidak Wajar