Anda di halaman 1dari 10

PARADIGMA NEW PUPLIC MANAGEMENT

DOSEN PENGAMPU :

NATALIA PARAPAT,S.Sos,M.AP

Disusun oleh:

KELOMPOK 2

1. JULHAM EFENDI HARAHAP : 2302100020


2. NESA SALSABILA : 2302100005
3. NUR ADIHAN BATUBARA : 2302100003
4. YUNI SAKILA HUTAGALUNG : 2302100014

PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PUBLIK


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIAH TAPANULI SELATAN
PADANG SIDEMPUAN
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami haturkan kehadirat Allah Swt. yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan tugas makalah,Tidak lupa juga kami
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah turut memberikan kontribusi
dalam pengerjaan tugas kami berjudul “PARADIGMA NEW PAPLIC MANAGEMANT”
Tentunya, tidak akan bisa maksimal jika tidak dukungan dari berbagai pihak

Sebagai penyusun, kami menyadari bahwa masih terdapat kekurangan, baik dari penyusunan
maupun tata bahasa penyampaian dalam karya ilmiah ini. Oleh karena itu, kami dengan
rendah hati menerima saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki karya
ilmiah ini.

Kami berharap semoga tugas makalah yang kami susun ini memberikan manfaat dan juga
inspirasi untuk pembaca.

Padang Sidimpuan,2023
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................i

DAFTAR ISI............................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

A.Latar Belakang ...............................................................................................1

B.Rumusan Masalah............................................................................................2

C.Tujuan Masalah................................................................................................3

BAB II KAJIAN TEORI………………………………………………………..…4

BAB III PENUTUPAN

A.KESIMPULAN……………………………………………………………..5

B.SARAN……………………………………………………………………...6

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………..…….......7
BAB 1

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Konsep New Public Management (NPM) yang telah diimplementasikan di berbagai

negara maju, terutama di Eropa dan Amerika, memberi dampak yang luas terhadap tata

kelola pemerintahan di berbagai negara. Hal ini menjadi salah satu faktor pendorong

dilakukannya transformasi manajemen pemerintahan di Indonesia, yang mencakup penataan

kelembagaan, reformasi kepegawaian, dan pengelolaan keuangan negara (Mahmudi, 2003).

Dalam konsep ini, pemerintah diarahkan untuk meninggalkan paradigma lama seperti

administrasi tradisional yang cenderung mengedepankan sistem dan prosedur, birokratis,

pemberian layanan yang efektif dan efisien, agar digantikan dengan paradigma baru yang

lebih berorientasi pada kinerja dan hasil.

Pemerintah dianjurkan untuk melepaskan diri dari birokrasi klasik, dengan mendorong

organisasi dan pegawai agar lebih fleksibel, dan menetapkan tujuan, serta target organisasi

secara lebih jelas sehingga memungkinkan pengukuran hasil. Pemerintah dianjurkan untuk

melepaskan diri dari birokrasi klasik, dengan mendorong organisasi agar lebih fleksibel, dan

menetapkan tujuan, serta target organisasi secara lebih jelas sehingga memungkinkan

pengukuran hasil. Melalui reformasi ini pemerintah diharapkan menerapkan praktek

manajemen strategis melalui sistem anggaran berbasis kinerja dan akuntansi berbasis akr ual

secara double entry. (Meidyawati, 2011).


1.2 Rumusan Masalah

1. Pengertian dari paradigma new public management?

2. Kenapa bisa munculnya paradigma new public management?

3. Bagaimana karateristiknya?

4. Apa kelebihan new public management dan kekuranganya?

1.3 Tujuan Masalah

1. Untuk mengetahui pengertian paradigma new public management

2. Untuk mengetahui munculnya paradigma new public management

3. Untuk mengetahui karakteristiknya

4. Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan new public management


BAB 2

2.1 Teori New Public Management (NPM)

New Public Management (NPM) secara umum dipandang sebagai suatu pendekatan dalam

administrasi publik yang menerapkan pengetahuan dan pengalaman yang diperoleh dalam

dunia manajemen dan disiplin yang lain untuk meningkatkan efisiensi, efektivitas kinerja

pelayanan publik pada birokrasi modern. NPM berangkat dari gagasan Christopher Hood

sebagai awal mula paradigma alternatif. Paradigma alternatif ini menekankan pada perubahan

perilaku pemerintah menjadi lebih efektif dan efisien yaitu mengurangi peran pemerintah,

membuka peran swasta dan pemerintah lebih berfokus pada kepentingan publik yang lebih

luas. NPM berakar dari teori manajemen yang beranggapan bahwa praktik bisnis komersial

dan manajemen sektor swasta adalah lebih baik dibandingkan dengan praktik dan manajemen

pada sektor publik. Oleh karena itu, untuk memperbaiki kinerja sektor publik, perlu diadopsi

beberapa praktik dan teknik manajemen yang diterapkan di sektor swasta ke dalam sektor

publik, seperti pengadopsian mekanisme pasar, kompetisi tender, dan privatisasi

perusahaanperusahaan publik (Mardiasmo, 2000).Praktik NPM yang mendasari pada teori

ekonomi merupakan alas an dilakukannya adopsi sistem akuntansi akrual pada organisasi

sektor publik.Dari perspektif teori ekonomi, dikatakan bahwa akuntabilitas dan kinerja

organisasi sektor public dapat ditingkatkan dengan mentransformasikan10 proses

manajemen, evaluasi, dan pendanaan organisasi sektor publik ke dalam praktik manajemen

sektor swasta (Harun dan Kamase) dalam (Herwiyanti,dkk.2017) .

2.2. Munculnya Paradigma New Public Management

Konsep New Public Management secara tidak langsung muncul dari kritik

keras terhadap organisasi sektor publik dan telah menimbulkan gerakan dan tuntutan terhadap

reformasi manajemen sektor publik. New Public Management kemudian mempengaruhi


proses perubahan organisasi sektor publik secarakomprehensif hampir diseluruh dunia.

Pelaksanaan desentralisasi, devolusi, dan modernisasi pemberian pelayanan publik

merupakan penekanan gerakan New Public Management. Istilah New Public Management

pada awalnya dikenalkan oleh Christoper Hood pada tahun 1991 yang kemudian disingkat

dengan istilah NPM. Apabila dilihat melalui perspektif historis, pendekatan modern terhadap

manajemen sektor publik tersebut awalnya muncul dari negara - negara Eropa sekitar tahun

1980-an dan 1990-an. Kemunculan pendekatan tersebut merupakan reaksi dan kondisi model

administrasi publik tradisional yang tidak memadai. Dalam perkembangannya, pendekatan

managerial modern ini juga dikenal denganberbagai sebutan, seperti: „managerialism.‟„new

public management,‟„market-based public administration,‟ „post-bureaucratic paradigm,‟

„market-based public administration,‟ dan „entrepreneurial government., semua istilah ini

memiliki makna yang sama akan tetapi istilah yangpaling popular adalah New Public

Management. Janet dan Robert (2007:12) menjelaskan bahwa New Public

Managementmengacu pada sekelompok ide dan praktik-praktik kontemporer yang pada

intinya menggunakan pendekatan sektor swasta dan bisnis di sektor publik. New Public

Management telah menjadi normatif yang menandakan pergeseran besar dalamcara berpikir

tentang peran administrator public. Menurut Bovaird dan loffer (2013:17) New Public

Management adalah sebuah gerakan perampingan sektor

2.3 . Bagaimana karateristiknya

Menurut C. Hood (1991) terdapat 7 karakteristik New Public Management,

Yaitu :

a.Hands-on professional management. Pelaksanaan tugas manajemenpemerintahaan

diserahkan kepada manajer professional.


b. Explicit standards and measures of performance. Adanya standar danukuran kinerja yang

jelas.

c. Greater emphasis on out put controls. Lebih ditekankan pada controlasil/keluaran.

d. A shift to desegregations of units in the public sector. Pembagian tugaske dalam unit-unit

yang dibawah.

e. A shift to greater competition in the public sector. Ditumbuhkannyapersaingan ditubuh

sektor publik.

f. A stress on private sectore styles of management practice. Lebih menekankan

diterapkannya gaya manajemen sektor privat.

g. A stress on greater discipline and parsimony in resource use. Lebih menekankan pada

kedisiplinan yang tinggi dan tidak boros dalammenggunakan berbagai sumber. Sektor publik

seyogjanya bekerja lebih keras dengan sumber-sumber yang terbatas (to do more with less).

2.4 Apa kelebihan new paplic management dan kekuranganya

Kelebihan:

a. Peningkatan Efisiensi dan Produktivitas

Salah satu kelebihan terbesar dari NPM adalah peningkatan efisiensi dalam sektor

publik. Dengan menerapkan prinsip-prinsip manajemen bisnis, pemerintah dapat mengurangi

pemborosan sumber daya dan meningkatkan produktivitas. Proses yang lebih efisien berarti

bahwa pelayanan publik dapat disampaikan dengan biaya yang lebih rendah, yang pada

akhirnya menguntungkan masyarakat.


b. Akuntabilitas yang Ditingkatkan

NPM menekankan transparansi dan akuntabilitas dalam pemerintahan. Dengan

mengukur kinerja dan mempublikasikan hasilnya, pemerintah dapat dipertanggungjawabkan

atas tindakan mereka. Ini adalah langkah positif dalam mendorong pemerintah untuk bekerja

lebih baik dan memberikan layanan yang lebih baik kepada warganya.

c. Pengembangan Keterampilan Manajerial

Menerapkan prinsip-prinsip manajemen bisnis dalam sektor publik juga menciptakan

kesempatan untuk mengembangkan keterampilan manajerial di kalangan pegawaipemerintah.

Mereka belajar untuk mengelola sumber daya dengan lebih efisien, merencanakan dan

melaksanakan proyek-proyek dengan lebih baik, dan mengukur

d. Pemberdayaan dan Inovasi

NPM memberikan lebih banyak kewenangan kepada unit-unit yang lebih kecil di dalam

sektor publik. Hal ini dapat memicu inovasi, karena unit-unit tersebut memiliki kebebasan

untuk mencari solusi kreatif untuk masalah yang mereka hadapi. Ini juga mendorong

pemberdayaan para pegawai untuk mengambil inisiatif dalam meningkatkan proses dan

layanan.

KEKURANGAN

a. Orientasi Pasar Berlebihan

Salah satu kritik yang sering diarahkan kepada NPM adalah orientasi pasar yang

berlebihan. Pendekatan ini mencoba menerapkan prinsip-prinsip pasar ke sektor publik,

termasuk privatisasi, outsourcing, dan persaingan. Namun, tidak semua layanan dan fungsi
pemerintah dapat diukur dengan cara yang sama seperti di sektor swasta. Orientasi pasar yang

berlebihan dapat mengakibatkan komodifikasi layanan publik yang seharusnya tetap sebagai

hak dasar.

b. Kekurangpedulian terhadap Misi Sosial

NPM cenderung fokus pada efisiensi, produktivitas, dan pengukuran kinerja, sering kali

mengabaikan misi sosial yang mendasari sektor publik. Ini dapat menyebabkan kurangnya

perhatian terhadap isu-isu seperti pelayanan sosial, keadilan, dan kesejahteraan masyarakat.

Pemerintah dapat terlalu fokus pada angka-angka dan lupa akan dampak sosial dari kebijakan

mereka.

c. Biaya Privatisasi

Privatisasi adalah salah satu komponen utama NPM, tetapi ini dapat menyebabkan biaya

tinggi bagi masyarakat. Pihak swasta sering memaksimalkan keuntungan mereka, dan ini bisa

mengakibatkan peningkatan biaya bagi pengguna layanan publik. Privatisasi juga dapat

mengakibatkan hilangnya kontrol pemerintah atas layanan yang seharusnya mereka tangani.

e. Fokus Pendekatan Jangka Pendek

NPM sering kali berorientasi pada hasil jangka pendek dan menciptakan insentif untuk

mencapai target-target singkat. Ini bisa mengakibatkan ketidakmampuan untuk menangani

masalah sosial yang kompleks dan berkelanjutan. Pendekatan yang terlalu fokus pada kinerja

jangka pendek dapat mengabaikan aspek-aspek penting dalam pembangunan jangka panjang.

Anda mungkin juga menyukai