Anda di halaman 1dari 19

ANALISIS TERHADAP PRAKTIK DARI PARADIGMA ADMINISTRASI

PUBLIK PADA ORGANISASI PEMERINTAHAN DI INDONESIA

Oleh:

Afifah Naya Guswimareta


210910201111

PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI PUBLIK


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS JEMBER
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat-
Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Analisis terhadap
Praktik dari Paradigma Administrasi Publik pada Organisasi Pemerintahan di
Indonesia”.

Makalah ini disusun dengan tujuan untuk memenuhi salah satu tugas mata
kuliah Pengantar Ilmu Administrasi Publik. Untuk itu, penulis sangat berterimakasih
kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini, terutama
kepada dosen mata kuliah Pengantar Ilmu Administrasi Publik yang telah memberikan
bimbingannya sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya.

Penulis sangat mengetahui bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan. Oleh
karena itu, mohon kritik dan saran yang membangun agar penulis dapat menyusunnya
kembali lebih baik dari sebelumnya. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua
pihak, terutama bagi penulis.

Jakarta, 23 Desember 2021

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………………………………………….2
DAFTAR ISI……………………………………………………………………....3
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………....4
1.1 Latar Belakang………………………………….…………………......4
1.2 Rumusan Masalah……………………………….………………….....4
1.3 Tujuan dan Manfaat…………………………………………………...5
BAB II LANDASAN TEORI……………...……………….…………….………6
2.1 Konsep Dasar Old Public Administration……………...…….……….6
2.2 Konsep Dasar New Public Management……………………………...6
2.3 Konsep Dasar New Public Service…………………………………....7
2.4 Konsep Dasar Good Governance…………………………...………....7
2.5 Konsep Dasar Sound Governance…………………………………….8
BAB III PEMBAHASAN……………………………...…………………………9
3.1 Praktik Old Administration Public dalam Pembuatan E-KTP.…..…....9
3.2 Praktik New Public Management dalam Pembatalan Vaksinasi
…………...Berbayar…………………………………………………………....…10
3.3 Praktik New Public Service pada Pelayanan dalam Aplikasi “Jaki”
…………...Milik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta……………………………....11
3.4 Praktik Good Governance pada Pengadaan Moda Transportasi
…………...Umum: Transjakarta, MRT, LRT, KRL, dan JakLingko……………..13
3.5 Praktik Sound Governance pada Program IISMA Kemdikbudristek…16
BAB IV PENUTUP…………………………...………………………………......18
4.1 Kesimpulan…………………...……………………………….............18
4.2 Saran…………………………………………………………………..18
DAFTAR PUSTAKA……………………...………………………………..........19

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Administrasi publik telah mengalami banyak perkembangan seiring dengan


berjalannya waktu mengikuti perubahan-perubahan yang terjadi. Perkembangan ini
dapat dilihat dari paradigma-paradigma administrasi publik yang selalu muncul
membawa perubahan-perubahan baik dalam prinsipnya, lokus dan fokusnya. Setiap
perkembangan dari paradigma-paradigma administrasi publik selalu dicirikan
berdasarkan perubahan fokus atau lokusnya. Perkembangan paradigma administrasi
publik terjadi sejak masa klasik yaitu paradigma old public administration (OPA)
hingga masa modern ini yaitu sound governance dan akan terus mengalami
perkembangan seiring dengan perubahan-perubahan yang terjadi dalam masyarakat
akibat kemajuan zaman atau globalisasi.

Berbagai paradigma administrasi publik ini dipraktikkan oleh beberapa


organisasi pemerintahan di Indonesia seperti Dinas Kependudukkan dan Pencatatan
Sipil, Kementerian Kesehatan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, dan Kementrian
Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi. Keempat organisasi pemerintahan
tersebut menerapkan paradigma-paradigma administrasi publik terutama dalam
pembuatan kebijakan, pelaksanaan kebijakan atau program pelayanan publik untuk
masyarakat. Oleh karena itu, dalam makalah ini akan dibahas praktik-praktik dari
masing-masing paradigma administrasi publik yang berbeda dalam organisasi
pemerintahan yang ada di Indonesia.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa konsep dasar dari paradigma Old Administration Public, New Public
Management, New Public Service, Good Governance, dan Sound
Governance?

4
2. Apa contoh dari praktik Old Administration Public, New Public Management,
New Public Service, Good Governance, dan Sound Governance dalam
organisasi pemerintahan di Indonesia?

1.3 Tujuan dan Manfaat

1. Untuk mengetahui konsep dasar dari paradigma Old Administration Public,


New Public Management, New Public Service, Good Governance, dan Sound
Governance
2. Untuk mengetahui praktik Old Administration Public, New Public
Management, New Public Service, Good Governance, dan Sound Governance
dalam organisasi pemerintahan di Indonesia

5
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Konsep Dasar Old Public Administration

Pada paradigma old public administration, administrasi publik merupakan


seperangkat prosedur, sistem, proses, dan struktur organisasi serta praktek dan perilaku
guna menangani kepentingan-kepentingan publik atau masyarakat sebagai bagian dari
pelayanan publik. Dalam old public administration, administrasi publik sebagai bagian
dari birokrasi pemerintahan diharapkan dapat memberikan dasar fundamental untuk
perkembangan manusia dan memberikan rasa aman. Dalam hal ini, administrasi publik
pada paradigma old public administration mempunyai tugas untuk memberikan
pelayanan publik seperti dalam hal pemerataan pendidikan, ekonomi, dan menyediakan
pelayanan yang membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Sehingga di
dalam pemerintahan, administrasi publik memegang peranan yang penting dan
cenderung mendominasi pada paradigma old public administration.

2.2 Konsep Dasar New Public Management

New Public Management bertujuan untuk meningkatkan kinerja administrasi


publik melalui penggunaan konsep-konsep yang diambil dari sektor swasta. NPM
berusaha memperbaiki kinerja sektor publik dengan memakai metode yang digunakan
oleh sektor swasta. Prinsip-prinsip dasar New Public Management terdapat dalam 10
prinsip pemerintahan wirausaha yang dikemukakan oleh Osborne dan Gaebler yaitu:

1. Pemerintah yang katalis


2. Pemerintah milik masyarakat
3. Pemerintahan yang digerakkan oleh misi
4. Pemerintahan dengan orientasi memenuhi kebutuhan pelanggan
5. Pemerintahan yang harus menghasilkan
6. Pemerintahan yang mencegah masalah

6
7. Pemerintahan yang desentralisasi yang membuka partisipasi & membentuk tim
kerja
8. Pemerintahan yang berorientasi pasar
9. Membiayai hasil
10. Menyuntikkan persaingan ke dalam pemberian pelayanan

2.3 Konsep Dasar New Public Service

New Public Service menghendaki peran administrator publik untuk melibatkan


masyarakat di pemerintahan dan melayani masyarakat. Dalam menjalankan tugas,
administrator yang bertanggung jawab harus melibatkan masyarakat baik dalam
perencanaan dan pelaksanaan program guna mencapai tujuan-tujuan masyarakat.
Dalam New Public Service menurut Denhardt tugas administrator adalah memberikan
pelayanan kepada masyarakat bukan pelanggan. Terdapat prinsip-prinsip new public
service yang dikemukakan oleh Denhardt yaitu:

1. Melayani masyarakat, bukan pelanggan


2. Memahami kepentingan publik
3. Lebih menekankan pada nilai kewarganegaraan diatas kewirausahaan
4. Berpikir strategis, bertindak demokratis
5. Sadar bahwa pertanggung jawaban tidak sederhana
6. Melayani bukan mengendalikan
7. Memanusiakan manusia

2.4 Konsep Dasar Good Governance

Konsep dasar Good Governance merujuk pada proses pembuatan kebijakan


serta pelaksanaan dari kebijakan yang telah dibuat dimana melibatkan negara, sektor
privat, dan civil society atau masyarakat madani. Dalam menjalankan pemerintahan
tidak hanya negara saja yang terlibat tapi juga sektor privat dan masyarakat madani
memiliki peran didalamnya. Pada konsep good governance pemerintah memegang

7
peran dalam membuat dan menjaga situasi politik yang terkendali, sektor privat
berperan dalam memberikan lapangan kerja dan pendapatan, dan masyarakat madani
berperan dalam memberikan sarana bagi publik untuk berinteraksi dalam kegiatan
ekonomi, sosial, dan politik.

2.5 Konsep Dasar Sound Governance

Konsep dasar sound governance menekankan pada kolaborasi dengan berbagai


sistem global dan kerja sama antara setiap negara yang menyetarakan hak setiap negara
baik negara maju maupun negara berkembang sebagai upaya untuk menumpas segala
ketimpangan dan mencegah agar tidak ada eksploitasi dan kapitalisasi ekonomi lagi
yang terjadi. Kerja sama yang dilakukan dalam konsep sound governance tidak bersifat
mencampuri urusan kedaulatan atau sistem negara yang terlibat dalam kerja sama.
Kerja sama global yang dilakukan memiliki tujuan utama yang sama yaitu untuk
mewujudkan tata kelola pemerintah yang lebih baik dari sebelumnya.

8
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Praktik Old Administration Public dalam Pembuatan E-KTP

Dalam paradigma old administration public, pemerintah dituntut untuk fokus


terhadap realisasi dari kebijakan yang telah dibuat. Dalam mewujudkan realisasi
kebijakan dalam paradigma old administration public, terdapat keharusan dimana
pelayanan publik harus dilaksanakan oleh administrator dimana administrator disini
merupakan bagian dari birokrasi dalam pemerintahan yang ditugaskan untuk
menjalankan pelayanan publik dan bertanggung jawab kepada pejabat politik
pemerintahan. Terdapat banyak sekali pelayanan publik yang dijalankan oleh
administrator seperti salah satunya hal yang bersangkutan dengan kependudukan dan
pencatatan sipil. Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil dalam menjalankan
tugasnya untuk melayani masyarakat, salah satu pelayanan publik yang diberikan
adalah pembuatan Kartu Tanda Penduduk (KTP) atau sekarang ini disebut e-KTP atau
KTP elektronik. Sistem pelayanan pembuatan e-KTP ini dilaksanakan oleh
administrator sesuai dengan ketentuan dan aturan-aturan yang telah ditetapkan oleh
pejabat politik. Sehingga dalam proses realisasi kebijakan publik, administrator dipatok
oleh peraturan-peraturan yang harus dipatuhi dalam menjalankan pelayanan publik.

Dalam menjalankan tugasnya di bidang pelayanan publik, ruang gerak


administrator dibatasi dengan kata lain administrator hanya melaksanakan tugas
pelayanan publik sesuai dengan ketentuan dan aturan yang telah dibuat oleh pejabat
politik. Walaupun administrator merupakan pihak yang paling sering berhadapan
langsung dengan masyarakat dan mengetahui masalah yang dihadapi oleh masyarakat,
administrator tidak diberikan ruang untuk berdialog atau memberikan usulan karena
tugas dan wewenang seorang administrator dibatasi oleh aturan-aturan dan ketentuan
yang dibuat oleh pejabat politik. Hal tersebut sesuai dengan apa yang disampaikan
dalam paradigma old administration public yaitu dimana administrator sebagai pihak
yang menjalankan pelayanan publik memiliki peran yang terbatas dalam perancangan

9
kebijakan publik. Dalam paradigma old administration public seorang administrator
hanya bertanggung jawab dalam merealisasikan kebijakan publik yang telah
dirumuskan pemerintah.

3.2 Praktik New Public Management dalam Pembatalan Vaksinasi Berbayar

Dalam menangani terjadinya lonjakan kasus Covid-19 di sejumlah daerah,


pemerintah pusat melalui Kementerian Kesehatan Republik Indonesia menetapkan
sejumlah kebijakan yang bertujuan untuk membatasi mobilitas dan interaksi
masyarakat, khususnya di daerah-daerah dengan tingkat penularannya tinggi (zona
merah). Kementerian Kesehatan pun telah melakukan beragam upaya untuk
mengendalikan persebaran virus agar keadaan tidak semakin memburuk salah satunya
dengan langkah percepatan distribusi dan penyuntikan vaksin. Di Indonesia sendiri
ketersediaan vaksin tidak mengalami kekurangan dan pemerintah terus mengupayakan
untuk mendatangkan segala jenis vaksin dari berbagai negara agar Indonesia dapat
segera mencapai herd immunity. Dari sekian banyaknya vaksin yang tersedia di
Indonesia dan disediakan secara gratis untuk seluruh kalangan masyarakat, pemerintah
berencana untuk mengadakan vaksin berbayar bagi individu yang dijual melalui anak
perusahaan dari PT. Bio Farma. Vaksin berbayar yang disediakan oleh pemerintah ini
merupakan vaksin Sinopharm yang berasal dari China. Vaksin Sinopharm ini tidak
jauh beda dengan vaksin Sinovac yang sama-sama berasal dari China. Keduanya
menggunakan platform virus yang telah dimatikan dan akan merangsang tubuh untuk
memunculkan sistem kekebalan tubuh terhadap virus yang disuntikkan. Sebelum
kebijakan program vaksinasi berbayar tersebut direalisasikan oleh pemerintah telah
muncul berbagai penolakan dan protes dari berbagai kalangan masyarakat. Selain pihak
masyarakat yang menolak, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) ikut mengkritik
kebijakan vaksin berbayar tersebut ditengah kasus pandemi yang tidak bisa ditebak
pergerakannya.

Pandemi Covid-19 telah mengakibatkan banyak negara mengalami penurunan


kondisi ekonomi yang cukup tajam sehingga jika untuk mendapatkan vaksin sendiri
rakyat harus membayar maka hal tersebut merupakan tindakan yang tidak bijak.

10
Adanya kebijakan vaksinasi berbayar akan mempersempit akses masyarakat untuk
mendapatkan vaksin dan akan memperlambat proses peningkatan angka penyuntikan
vaksin untuk mencapai herd immunity. Vaksin juga merupakan hak seluruh masyarakat
khususnya di masa pandemi dan pemerintah sendiri membutuhkan peran masyarakat
untuk mengatasi pandemi Covid-19. Adanya program vaksinasi berbayar ini akan
berdampak pada masyarakat yang menolak untuk vaksin. Penolakan dari masyarakat
untuk vaksin berarti bahwa masyarakat tidak mau ikut berpartisipasi dalam mengatasi
pandemi Covid-19. Padahal pemerintah juga tidak membedakan pelayanan vaksin
berbayar dengan vaksin nasional dan kualitas dari vaksin berbayar dengan vaksin yang
diberikan gratis juga tidak memiliki perbedaan.

Melalui keterangan di atas terdapat prinsip dari new public management yaitu
pemerintahan yang memenuhi kebutuhan pelanggan dimana dipraktikkan oleh
pemerintah dalam kasus pembatalan kebijakan vaksinasi berbayar. Pembatalan
program vaksinasi berbayar ini menunjukkan bahwa masyarakat merasa bahwa vaksin
berbayar bukanlah pelayanan yang terbaik dari pemerintah. Keputusan Kementerian
Kesehatan dalam membatalkan program vaksinasi berbayar ini merupakan upaya
dalam memenuhi kebutuhan masyarakat dengan memberikan pelayanan yang terbaik.
Kementerian Kesehatan memberikan waktu kepada masyarakat untuk merespon
kebijakan baru tersebut sebelum diresmikan dan sebagian besar masyarakat menolak
adanya program yang direncanakan dan berakhir pada pembatalan kebijakan vaksinasi
berbayar tersebut.

3.3 Praktik New Public Service pada Pelayanan dalam Aplikasi “Jaki” Milik
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta

Pemprov DKI Jakarta meluncurkan sebuah aplikasi yang memudahkan


berbagai aktivitas bagi seluruh masyarakat yang berdomisili di Jakarta. Berbagai
pelayanan publik disediakan hanya dalam satu aplikasi yaitu Jaki, salah satu layanan
yang sangat bermanfaat dalam aplikasi Jaki tersebut adalah layanan pengaduan yang
dapat digunakan oleh masyarakat Jakarta sebagai ruang untuk melaporkan serta

11
memberi penilaian atau informasi mengenai perkembangan atas pelayanan yang telah
diberikan sebelumnya oleh pemerintah. Fitur tersebut dapat ditemukan dalam aplikasi
Jaki yaitu dalam platform JakLapor dan JakRespons. Kedua layanan tersebut dirasakan
manfaatnya secara langsung oleh para pengguna baik saat sebelum pandemi bahkan
saat pandemi layanan dalam aplikasi tersebut terbukti membawa manfaat bagi
masyarakat dan lebih efektif juga bagi pemerintah dalam menjalankan pelayanan
publik.

Pada fitur JakLapor dalam aplikasi Jaki, masyarakat dapat mengunggah


pengaduan atau laporan atas kejadian yang ditemui di Jakarta. Laporan tersebut dapat
berupa kerusakan jalan, banjir, fasilitas umum yang rusak, bahkan disaat pandemi
Covid-19 masyarakat dapat melaporkan adanya pelanggaran atas kegiatan-kegiatan
yang dilarang selama pandemi. Sejauh ini masyarakat telah menggunakan fitur
JakLapor untuk melaporkan adanya kerusakan jalan agar segera diperbaiki, tempat-
tempat yang ramai dan melanggar peraturan PSBB di masa pandemi Covid-19 dan
permintaan bantuan untuk pasien Covid-19 seperti bantuan ambulans dan tenaga
kesehatan untuk mengecek kondisi pasien. Setiap laporan yang masuk akan
ditindaklanjut oleh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) agar dapat segera ditangani.
Adanya fitur JakLapor membantu pelayanan publik agar menjadi lebih cepat diberikan,
setelah pelayanan diberikan OPD juga memberikan bukti fisik berupa foto sebagai
laporan bahwa pelayanan telah berikan seperti jalan yang tadinya rusak dan telah
diperbaiki dan toko-toko yang diberi segel ditutup sementara atas aduan dari
masyarakat karena telah melanggar aturan PSBB.

Setelah JakLapor, fitur JakRespons hadir untuk melengkapi JakLapor sendiri.


Dalam fitur JakRespons masyarakat dapat memberikan penilaian atau kepuasan
mereka terhadap pelayanan yang telah diberikan oleh pemerintah. Sehingga
pemerintah dapat mengetahui bagaimana kinerja dan sejauh apa kepuasan masyarakat
terhadap pelayanan publik yang disediakan. JakRespons sendiri dapat dikatakan
sebagai ruang berdialog antara masyarakat dengan pemerintah dimana masyarakat
dapat memberikan informasi serta penilaian terhadap pelayanan yang telah diberikan

12
oleh pemerintah. Informasi serta penilaian tersebut kemudian dapat digunakan oleh
pemerintah dalam melakukan evaluasi dan mengembangkan berbagai pelayanan publik
yang dibutuhkan masyarakat.

Dalam aplikasi Jaki yang dihadirkan Pemprov DKI Jakarta untuk masyarakat
membuktikan adanya praktik new public service pada pemerintahannya. Pada
paradigma new public service sendiri administrator publik memiliki kewajiban untuk
memberikan fasilitas berupa forum sebagai ruang dialog masyarakat. Hal tersebut
memiliki pengaruh pada tanggung jawab dan peran dari administrasi publik sendiri.
Pada dasarnya orientasi administrasi publik tidak hanya pada terwujudnya tujuan-
tujuan ekonomis tetapi juga pada terwujudnya pelaksanaan kepentingan publik seperti
dalam hal kejujuran, kemanusiaan, keadilan, dan lain-lain. Dengan adanya fitur
JakLapor dan JakRespons maka tercipta forum bagi publik untuk berdialog. Adanya
aplikasi Jaki memberikan bukti nyata atas kinerja pemerintah dengan adanya laporan
dan respon yang diberikan oleh masyarakat atas pelayanan publik yang diberikan atau
pelayanan yang dibutuhkan. Tidak hanya masyarakat yang memberikan laporan dan
respon namun pemerintah juga aktif menindaklanjuti laporan dan respon dari
masyarakat dengan memberikan respon kembali atas pengaduan yang diberikan.
Respon tersebut diberikan oleh pemerintah dalam bukti nyata dan dinilai langsung oleh
masyarakat sehingga tercipta sebuah forum sebagai ruang dialog yang mendukung
terwujudnya pelaksanaan administrasi publik.

3.4 Praktik Good Governance pada Pengadaan Moda Transportasi Umum:


Transjakarta, MRT, LRT, KRL, dan JakLingko

DKI Jakarta sebagai ibu kota Indonesia merupakan kota yang sibuk dan
dipadati oleh penduduk dari berbagai daerah. Jakarta merupakan jantung ekonomi
Indonesia yang pasti selalu dipadati oleh penduduk baik yang bekerja maupun
berdagang. Dengan jumlah penduduk yang begitu padatnya, pemerintah
mengantisipasinya dengan menyediakan berbagai jenis transportasi umum. Bagi
sebuah kota yang padat penduduk terutama sebagai jantung ekonomi sebuah negara,

13
gedung-gedung tinggi tentu tidak cukup untuk memenuhi sarana-sarana yang
dibutuhkan masyarakat maka pemerintah mengambil langkah dengan menyediakan
sarana transportasi umum dengan berbagai pilihan. Transportasi merupakan salah satu
komponen yang penting terutama dalam menunjang kegiatan ekonomi masyarakat.
Transportasi umum merupakan salah satu pelayanan publik yang disediakan untuk
melayani masyarakat. Terutama sebagai ibu kota dengan penduduk yang padat pasti
berpengaruh pada mobilitas masyarakat yang padat juga.

Transportasi umum yang disediakan di Jakarta adalah salah satu upaya


pemerintah dalam mengatasi masalah yang diakibatkan oleh padatnya penduduk
seperti kemacetan. Selain moda transportasi umum seperti bus transjakarta dan mobil
jaklingko, pemerintah juga menyediakan moda transportasi kereta seperti Commuter
Line, MRT, dan LRT yang berguna untuk mengurangi kemacetan. Selain mengurangi
kemacetan, transportasi umum tersebut juga bermanfaat dalam mengurangi polusi
akibat limbah dari bahan bakar yang dihasilkan oleh kendaraan pribadi. Pemprov DKI
Jakarta pun dalam menyediakan transportasi umum juga memiliki strategi agar
masyarakat lebih memilih transportasi umum daripada kendaraan pribadi. Strategi
tersebut seperti memberikan harga yang murah namun tetap memberikan fasilitas yang
memadai dan semua transportasi umum yang disediakan tersebut menjangkau tempat-
tempat yang menjadi pusat aktivitas penduduk yaitu perkantoran atau pusat
perdagangan seperti yang mencakup wilayah Tanah Abang, Sudirman, Pasar Senen,
Pasar Baru, Kuningan, Sarinah, Thamrin, dan sebagainya. Selain mencakup pusat
perkantoran dan perdagangan tentunya transportasi umum tersebut juga mencakup
tempat-tempat wisata dan pusat perbelanjaan dimana tempat-tempat tersebut juga
selalu ramai dikunjungi oleh penduduk.

Walaupun dikenal sebagai jantung perekonomian, Jakarta juga memiliki


tempat-tempat wisata dan tentunya memiliki banyak pusat perbelanjaan seperti Taman
Mini Indonesia Indah, Ragunan, Ancol, Kota Tua, Monumen Nasional, Lubang Buaya,
Plaza Indonesia, Taman Anggrek, Thamrin City, Pondok Indah, Kelapa Gading, dan
masih banyak lagi. Seluruh tempat-tempat tersebut dapat dijangkau oleh sarana

14
transportasi umum yang disediakan oleh pemerintah. Dalam menggunakan sarana
transportasi umum pemerintah juga memudahkan masyarakat dalam sistem
pembayarannya yaitu hanya menggunakan satu kartu saja. Kartu tersebut merupakan
alat pembayaran elektronik atau e-wallet seperti Flazz BCA, Mandiri E-Money, BNI
Tapcash, dan BRI Brizzi. Pemprov DKI Jakarta juga menyediakan kartu pembayaran
elektronik yang terintegrasi dengan Bank DKI yaitu bank milik daerah dan kartu
tersebut tidak hanya bisa digunakan untuk menikmati seluruh transportasi yang tersedia
namun juga dapat dipakai untuk mengakses tempat-tempat wisata di Jakarta.

Pengadaan sarana transportasi umum yang digagas oleh Pemprov DKI Jakarta
merupakan salah satu praktik dari paradigma administrasi publik Good Governance.
Dalam paradigma Good Governance dijelaskan bahwa tata kelola pemerintah yang ada
harus memiliki visi strategis yang berwawasan kedepan. Semua kegiatan pemerintah
harus didasarkan pada visi misi yang jelas dan memiliki manfaat serta implementasi
strategi yang tepat sasaran dan berkesinambungan. Dalam mencanangkan program
layanan sarana transportasi umum tersebut, Pemprov DKI Jakarta memiliki visi
strategis yang ditujukan untuk mengurangi masalah-masalah yang biasa muncul di
daerah ibu kota yang padat penduduk. Masalah-masalah tersebut seperti kemacetan
akibat padatnya kendaraan bermotor yang dimiliki oleh setiap penduduk dan polusi
yang diakibatkan oleh gas buang dari kendaraan motor tersebut.

Sebelumnya sarana transportasi umum yang tersedia di Jakarta hanyalah


Commuter Line dan Transjakarta, keduanya disediakan untuk mengurangi kemacetan
dan polusi. Kedua transportasi umum tersebut dinilai tepat sasaran karena selalu
memenuhi kapasitas penumpang setiap harinya, untuk itu pemerintah menambah
jumlah moda transportasi umum dan menyediakan transportasi umum yang baru
seperti JakLingko, MRT, dan LRT. Adanya transportasi umum tersebut juga berhasil
mengurangi kemacetan di daerah-daerah padat perkantoran. Selain masalah kemacetan,
transportasi umum juga membantu pembersihan udara dari polusi yang diakibatkan
oleh kendaraan pribadi. Semakin banyak masyarakat yang menggunakan transportasi
umum maka kepadatan jalan dan kemacetan akibat kendaraan pribadi akan berkurang

15
sehingga polusi yang diakibatkan dari pemakaian kendaraan pribadi tersebut akan
berkurang dan berdampak pada kebersihan udara yang meningkat. Walaupun telah
berganti pemimpin beberapa kali, sarana transportasi ini tetap ada dan terus
dikembangkan karena terbukti tepat sasaran dalam implementasinya, membawa
manfaat dan bersifat berkesinambungan. Hal tersebut tentunya dicapai karena adanya
strategi serta visi misi yang jelas oleh Pemprov DKI Jakarta dalam setiap kegiatan
pemerintahan seperti salah satunya pelayanan publik.

3.5 Praktik Sound Governance pada Program IISMA Kemdikbudristek

Indonesia memiliki beragam program di bidang pendidikan yang berguna bagi


para pelajar untuk mengembangkan minat dan bakatnya. Salah satu program tersebut
adalah IISMA (Indonesian International Students Mobility Awards) atau Beasiswa
Mobilitas Internasional Mahasiswa Indonesia. IISMA merupakan salah satu dari
program Kampus Merdeka yang disediakan bagi seluruh mahasiswa Indonesia dimana
memberikan kesempatan bagi mahasiswa sarjana (S1) untuk menempuh kuliah di luar
negeri selama satu semester. Program IISMA ini digagas oleh Kemdikbud dan LPDP
sebagai lembaga yang membiayai kebutuhan mahasiswa selama menempuh program
IISMA. LPDP merupakan salah satu lembaga di Indonesia yang memberikan fasilitas
beasiswa bagi mahasiswa yang ingin menempuh pendidikan di universitas luar negeri.

Dalam mewujudkan program IISMA untuk para mahasiswa sarjana (S1) di


Indonesia, Kemdikbudristek telah melakukan kerja sama dengan 73 perguruan tinggi.
Perguruan tinggi tersebut tersebar di 31 negara dan kemungkinan untuk tahun-tahun
berikutnya akan lebih banyak negara serta perguruan tinggi yang ikut bekerja sama
dalam program IISMA ini. Selain bekerja sama dengan mitra perguruan tinggi dari
berbagai negara, Kemdikbudristek juga bekerja sama dengan para rektor dari
perguruan tinggi di Indonesia. Kerja sama tersebut ditujukan agar tujuan dari program
Kampus Merdeka sendiri yaitu mewujudkan pendidikan yang memberikan kesempatan
kepada seluruh masyarakat untuk belajar dan berkembang dapat terlaksana.

16
Dalam salah satu program Kampus Merdeka yaitu IISMA atau Beasiswa
Mobilitas Internasional Mahasiswa Indonesia yang digagas oleh Kemdikbudristek,
ditemukan adanya praktik sound governance dalam pelaksanaannya. Dalam konsep
sound governance dijelaskan bahwa sound governance sendiri menekankan adanya
kolaborasi atau kerja sama dengan berbagai sistem global yang ada serta kerja sama
yang terjadi diantara setiap negara yang bertujuan untuk menyetarakan hak-hak
masyarakat di setiap negara yaitu negara maju maupun negara berkembang. Dalam hal
ini sound governance baik secara langsung maupun tidak langsung terhubung dengan
sistem global guna memeriksa opsi, solusi dan masalah tata kelola pemerintah. Konsep
sound governance tersebut digunakan oleh Kemdikbudristek dalam mencanangkan
program IISMA ini.

Dalam program Kampus Merdeka yaitu IISMA, Kemdikbudristek bekerja


sama dengan 73 perguruan tinggi dari 31 negara untuk mengembangkan wawasan dan
meningkatkan ilmu pengetahuan para mahasiswa sarjana di Indonesia. Dengan adanya
kerja sama dengan perguruan tinggi di luar negeri melalui program IISMA mahasiswa
akan mendapat kesempatan untuk mengasah bakat dan kompetensinya sesuai dengan
minat dan cita-cita. Kerja sama dengan mitra perguruan tinggi di luar negeri dengan
program IISMA juga akan meningkatkan daya saing perguruan tinggi di Indonesia di
tingkat Internasional. Kerja sama global tersebut merupakan konsep yang dijelaskan
dalam sound governance dimana terdapat kolaborasi atau kerja sama dari
Kemdikbudristek dengan 73 perguruan tinggi di 31 negara guna menyetarakan hak
belajar dengan memberikan kesempatan kepada para mahasiswa sarjana di Indonesia
untuk mengembangkan wawasan dan ilmu pengetahuan di negara lain.

17
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Paradigma administrasi publik yang selalu mengalami perkembangan dimana


membawa dampak kepada pemerintahan yang lebih baik. Pemerintahan yang semakin
membuka ruang bagi publik atau masyarakat untuk berpartisipasi dalam setiap
pelaksanaan dan pembuatan kebijakan. Dengan berkembangnya paradigma
administrasi publik maka semakin tinggi partisipasi masyarakat dalam pemerintahan
dan semakin tinggi juga transparansi dalam pemerintahan. Dalam menerapkan
paradigma-paradigma administrasi publik diperlukan pemerintah dan hukum yang
mendukung serta sumber daya manusia yang berkualitas agar bentuk pemerintahan
yang baik dapat terwujud. Perkembangan dari paradigma administrasi publik
merupakan perubahan-perubahan konsep baik dalam fokus ataupun lokus untuk
menutupi dan memperbaiki kelemahan dari paradigma-paradigma sebelumnya. Tidak
semua paradigma administrasi publik dapat berjalan dengan baik dalam proses
penerapannya terutama ketika menggunakan paradigma terbaru dari administrasi
publik di masa modern ini perlu adanya hukum yang mendukung serta individu yang
berkualitas dalam pemerintahan. Maka dari itu, perlu adanya pertimbangan yang
matang dalam menerapkan paradigma administrasi publik yang sesuai dengan kondisi
negara.

4.2 Saran

Pemerintah harus dapat mempertimbangkan dengan baik dalam memutuskan


paradigma administrasi publik yang akan diterapkan dalam sistem pemerintahan.
Pertimbangan tersebut harus memperhatikan kondisi dan kebutuhan dari sumber daya
manusia yang ada. Paradigma administrasi publik manapun yang akan diterapkan harus
sesuai dengan kebijakan, hukum, sumber daya manusia, serta birokrasi agar dapat
menghadapi perubahan-perubahan sosial dan teknologi, tantangan globalisasi, serta
dinamika situasi politik di masa mendatang.

18
DAFTAR PUSTAKA

Adyatama, E. 2021. Tolak Vaksinasi Berbayar, Hasil Survei Tegaskan Vaksin Covid-
19 Hak Warga. https://nasional.tempo.co/read/1511858/tolak-vaksinasi-
berbayar-hasil-survei-tegaskan-vaksin-covid-19-hak-warga/full&view=ok.
[Diakses pada 19 Desember 2021].
Alamsyah, A. 2016. PERKEMBANGAN PARADIGMA ADMINISTRASI PUBLIK
(New Public Administration, New Public Management dan New Public
Service). Jurnal Politik Profetik. 4(2): 172-199.
Andhika, L. R. 2017. PERBANDINGAN KONSEP TATA KELOLA
PEMERINTAH: SOUND GOVERNANCE, DYNAMIC GOVERNANCE,
DAN OPEN GOVERNMENT. Jurnal Ekonomi & Kebijakan Publik. 8(2):
87-102.
Folmer. 2020. Mengenal Aplikasi JAKI, Superapps Jakarta Untuk Layanan
Terintegrasi. https://www.beritajakarta.id/read/82915/mengenal-aplikasi-jaki-
superapps-jakarta-untuk-layanan-terintegrasi. [Diakses pada 19 Desember
2021].
Gayati, M. D. 2021. Integrasi Antarmoda di Jakarta Menuju Transportasi Efektif.
https://www.jaklingkoindonesia.co.id/id/newsroom/article/info-
jaklingko/16/integrasi-antarmoda-di-jakarta-menuju-transportasi-efektif.
[Diakses pada 19 Desember 2021].
Kemdikbud. 2021. Kemendikbudristek Luncurkan IISMA, Dorong Mahasiswa S1
Belajar Ke Kampus Top Luar Negeri .
https://www.kemdikbud.go.id/main/blog/2021/05/kemendikbudristek-
luncurkan-iisma-dorong-mahasiswa-s1-belajar-ke-kampus-top-luar-negeri.
[Diakses pada 19 Desember 2021].
Komunikasi, B. 2020. SPP - STANDAR PELAYANAN PENERBITAN KTP
ELEKTRONIK. https://dukcapil.metrokota.go.id/Page/spp-standar-
pelayanan-penerbitan-ktp-elektronik. [Diakses pada 19 Desember 2021].
Kurniawan, T. 2007. PERGESERAN PARADIGMA ADMINISTRASI PUBLIK:
DARI PERILAKU MODEL KLASIK DAN NPM KE GOOD
GOVERNANCE. Jurnal Ilmu Administrasi Negara. 7(1): 52-70.
Silviana, S. E. 2012. Perjalanan Old Public Administration (OPA), New Public
Management (NPM) hingga New Public Service (NPS).

19

Anda mungkin juga menyukai