Anda di halaman 1dari 6

Nama : Muhammad Khudhari S.

Sos
Nim : 170211020073
Mata Kuliah : Manajemen Publik
Fakultas/Jurusan : Program Magister Administrasi Negara
Semester : I (satu)
Ruang : A
REVIEW JURNAL

Lessons from public management reform in Malaysia (


Judul
Pelajaran Dari Reformasi Manajemen Publik di Malaysia)
Jurnal International journal of Public sector Managemen
Jumlah Halaman 16 lembar, Hal 38 - 53
Penulis Noore Alam siddiquee
Reviewer Muhammad Khudhari,S.Sos
Tanggal 2 Januari 2018

Tujuan Menganalisis pergeseran Malaysia terhadap Manajemen


berbasis hasil di dua bidang utama layanan public yang
meliputi penganggaran dan sumber daya manusia
Reformasi dan penerapan Implementasi Kebijakan public di
Subjek Penelitian
Malaysia
 Mengidentifikasi dan menganalisis beberapa tantangan
praktis dalam menerapkan manajemen berbasis hasil
Focus Penelitian dalam konteks spesifik Malaysia.
 Bagaimana dan sejauh mana orientasi hasil dari
pelaksanaan reformasi administrasi public di Malaysia
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kombinasi
dari metode deskriptif dan analitis, dari sumber data dan
informasi sekunder berupa tinjauan menyeluruh terhadap
Metodelogi
inisiatif reformasi secara sistematis dan komperhensif dan
juga memfokuskan pada perbedaan antara kebijakan dan
praktik dalam implementasi dilapangan.
Isi/Kandungan Jurnal Pada bahagian pendahuluan jurnal, penulis lebih
(Pembahasan terhadap
mendeskripsikan Konsep dan teori NPM (Manajemen Publik
jurnal)
baru) yang telah menjadi acuan dinegara-negara maju
diseluruh dunia dalam melakukan tranformasi dari manajemen
publik tradisional menjadi manajemen berbasis hasil. Disini
diterangkan bahwa Focus dari Konsep dasar NPM adalah
meningkatkan layanan masyarakat dengan mendorong
lahirnya budaya dan akuntabilitas kinerja yang berorientasi
hasil.

Penjelasan dari teori NPM ini dikutip dari


(Hood,1991;Pollitt,2003) mencakup Perubahan pada struktur
organisasi serta operasional pelayanan berdasarkan prinsip-
prinsip adm Publik, intinya penekanan pada
hasil,pemangkasan biaya, efisiensi dan manajemen yang
fleksibel.

Pada isi kandungan jurnal, penulis memaparkan proses


lahirnya reformasi administrasi public di Negara Malaysia
yang menerapkan prinsip-prinsip NPM untuk meningkatkan
efisiensi dan kinerja sector public dan juga berusaha
mengubah budaya Administrasi public tradisional menjadi
Administrasi berbasis pasar dan berorientasi pada pelayanan,
di Malaysia, Pembenahan yang dilakukan mencakup :
 Restrukturisasi Organisasi
 Privatisasi yang luas dan korporatisasi entitas public
 Rekayasa/pengkajian ulang peraturan dan prosedur
pelayanan
 Peningkatan kualitas pelayanan
 Peningkatan pelayanan yang memfokuskan pada
pelanggan
Reformasi Manajemen public dinegara Malaysia dimulai dari
tahun 1980 pada masa kepemimpinan DR.Mahatir mohammad
dan telah melahirkan inovasi-inovasi administrasi di Malaysia,
selanjutnya kelanjutan dari reformasi tersebut dimasukkan
dalam visi misi rencana pembangunan jangka menengah dan
strategis pembangunan di Malaysia. Menyikapi konteks
perubahan dunia, (nasional dan internasional) Malaysia
memutuskan untuk mengadopsi ideology pasar menggantikan
system pelaksanaan pembangunan ekonomi yang dipimpim
oleh pemerintah. Dalam hal ini elit politik mengadopsi nilai
nilai NPM dalam pengelolaan public, pada awal tahun 1980an
untuk mempercepat reformasi administrasi pblik pemerintah
Malaysia mengambil kebijakan privatisasi terhadap BUMN
yang ada dengan bantuan dari konsultan yang berasal dari
ahli-ahli NPM terkemuka di dunia, diantaranya David
Osborne dan ted Gebler.
Perkembangan reformasi administrasi public di Malaysia terus
meningkat pada tahun 1990 dengan adanya peningkatan
model NPM, focus perkembangannya mencakup beberapa
aspek diantaranya
 Penerapan system gaji berbasis kinerja,
 Total kualitas manajemen,
 Adanya pengukuran kinerja
 Pembaharuan pada system penganggaran dan
 Penyediaan Layanan cepat.
Seluruh Organisasi disemua tingkat diminta untuk
merumuskan dan menerapkan indicator kinerja utama untuk
mengukur kinerjanya dalam hal efisiensi, efektifitas dan
kepuasan pelanggan.
Pada tahun 1992 Malaysia memperkenalkan konsep system
Remunerasi (NRS) sebagai upaya untuk memperbaiki dan
merasionalisasi pengelolaan sumber daya manusia pada sector
public. tujuannya adalah untuk merampingkan manajemen
personalia sector public dengan menghapus anomaly yang
berlaku pada system sebelumnya dengan membangun
hubungan antara gaji dan kinerja. NRS dipresentasikan
sebagai strategi untuk mempromosikan meritokrasi dalam
pelayanan public. Dalam NRS ini skema pelayanan
dikelompokkan pada tiga katagori yang berbeda, manajemen
puncak,kelompok manajerial dan professional, dan staf
pendukung.sistem penggajian dirubah dari skala linier manjadi
matrik gaji yang memungkinkan tingkat fleksibilitas yang
lebih besar dibidang pengembangan gaji didasarkan atas
kinerja karyawan. Pada system ini memperkenalkan empat
arah kenaikan gaji yang berbeda, statis,horizontal, vertical dan
diagonal, pegawai yang kinerja luar biasa akan memenuhi
syarat untuk kenaikan gaji diagonal, yaitu kenaikan gaji tiga
langkah, seorang pegawai yang kinerja baik akan memenuhi
persyaratan kenaikan gaji secara vertical, sedangkan untuk
pegawai biasa akan memenuhi kenaikan gaji normal., disisi
yang lain bagi pegawai yang berkinerja buruk tidak akan
memperoleh kenaikan gaji.
Walaupun banyak nilai positif yang didapatkan dengan system
NRS ini, banyak juga adanya ketidak puasan dan keluhan dari
pegawai akibat adanya subjektifitas dan bias dalam proses
evaluasi dan promosi, sehingga Malaysia pada tahun 2002
memperkenalkan perubahan dari system remunerasi (NRS)
menjadi remunerasi Malaysia (MRS), yang memfokuskan
pada kompetensi sebagai salah satu unsure utama pada
pengembangan karir dan gaji pegawai.
Dalam reformasi administrasi public, bagian lainnya yang
dilakukan oleh Malaysia adalah reformasi terhadap
manajemen anggaran dan keuangan perhatian utamanya
adalah, alokasi dan pemanfaatan dana public secara efisien
dan bijaksana, reformasi ini mencakup dua fase yaitu fase
penganggaran program dan kinerja serta fase MBS.
Pada system MBS keseluruhan orientasi penganggaran public
dimalaysia menekankan pada keterkaitan antara input dan
output, indicator kinerja, dan orientasi pada hasil. Namun pada
realisasinya prinsip yang diatur dalam MBS tidak seluruhnya
dipatuhi, khususnya dalam aspek evaluasi terhadap kinerja,

Pada bagian akhir dari jurnal penulis menyimpulkan bahwa


reformasi administrasi public yang telah dilaksanakan di
Negara Malaysia implikasinya tidak berdampak secara
signifikan yang disebabkan oleh :
 Prinsip-prinsip manajemen berbasis hasil tidak dapat
dilaksanakan dengan semestinya akibat budaya politik
dan administrasi yang masih sangat terpusat.
 Berkurangnya antusiasme dari pimpinan puncak untuk
melaksanakan manajemen berbasis hasil
 Berjalannya praktik anggaran lama yang mengabaikan
nilai dan prinsip penganggaran berbasis hasil.
 Dalam aspek sumber daya manusia adanya
kepentingan politik yang mendominasi sehingga
mengaburkan prestasi dan kinerja pegawai dlm proses
promosi.
 Pegawai tidak menerima penghargaan yang sepadan
dengan tingkat kerjanya.

Kelebihan Jurnal Penulis dapat memberikan informasi yang jelas kepada


pembaca dari sebuah kondisi fenomena yang terjadi di Negara
Malaysia dengan penggunaan bahasa yang mudah dimengerti,
dalam penulisan jurnal ini juga adanya alur yang sistematis
dimulai dari teori dan konsep NPM, sejarah lahirnya NPM
dimalaysia, implementasi dari NPM sampai pada hasil dan
masaalah yang terjadi semenjak penerapan NPM tersebut.
Kekurangan Penulis tidak menyajikan data-data pendukung yang valid/sah,
baik berupa rincian data dari deskripsi yang dituliskan
sehingga bisa memungkinkan timbulnya keraguan terhadap
diskripsi yang dituliskan dalam jurnal

Anda mungkin juga menyukai