Anda di halaman 1dari 26

GOOD

GOVERNANCE

KELOMPOK 8
Disusun oleh :
1. Sindi Kurnia Wati (D42201041)
2. Pricelia Bella Oktaliana (D42201701)
3. Nona Sevanya (D42201992)
4. Angga Tri Cahyadi (D42202193)
5. Destha Tsamarah Dzakiyah Putri (D42202202)
6. Dyah Hayu Dhaniswara (D42202209)
7. Ris Shatul Anna (D42202517)
POKOK PEMBAHASAN
01 02
GOOD
GOOD CORPORATE
GOVERNANCE GOVERNANCE

03
GOOD
04
NEW PUBLIC
UNIVERSITY MANAGEMENT
GOVERNANCE
GOOD
GOVERNANC
E
GOOD
GOVERNANCE
Good Governance diartikan sebagai tata kelola yang baik
pada suatu usaha yang dilandasi oleh etika profesional
dalam berusaha/berkarya dan wujud dari penerimaan akan
pentingnya suatu perangkat peraturan atau tata kelola yang
baik untuk mengatur hubungan, fungsi dan kepentingan
berbagai pihak dalam urusan bisnis maupun pelayanan
publik.
PROSES DAN ASPIRASI MENUJU GOVERNANCE
SYSTEM
• Institusi publik yang efisien terbuka transparan tidak korup dan
akuntabel di semua level termasuk prosedur pembuatan
keputusan yang jelas.
• Pengelolaan sumber daya manusia alam ekonomi dan finansial
yang efektif dan efisien demi terciptanya pembangunan yang adil
dan berkesinambungan.
• Masyarakat demokratis dikelola dengan mempertimbangkan hak
asasi-manusia dan prinsip prinsip demokrasi.
• Partisipasi civil society dalam proses pembuatan keputusan.
• Penegakan hukum dalam bentuk the ability to enforce rights and
obligations through legal mechanism (kemampuan untuk
megakkan hak dan kewajiban melalui mekanisme hukum).
CONTOH GOOD GOVERNANCE

Pengaruh Good Governance Terhadap Kinerja Keuangan


Pemerintah Daerah yang berarti Konsep good governance ini
memiliki pengaruh dan peranan sangat penting dalam pelaksanaan
kinerja pegawai pemerintahan. Oleh karena itu respon terhadap
good governance ini sangat tinggi dan pegawai pemerintah pun
cukup concern mengenai hal ini.
GOOD
CORPORATE
GOVERNANCE
GOOD CORPORATE GOVERNANCE

Good Corporate Governance secara terminology dapat diartikan secara


harafiah, yakni good berarti baik, corporate adalah perusahaan termasuk di
dalamnya adalah Bank, dan governance yang diartikan sebagai tata kelola.
Dengan demikian, good corporate governance dapat diartikan sebagai tata
kelola perusahaan/bank yang baik.
PRINSIP GOOD CORPORATE
GOVERNANCE

01 Prinsip Transparansi 02 Prinsip Fairness

03 Prinsip Responsibility 04 Prinsip Akuntabilitas


Tahap-Tahap Penerapan Good Corporate
Governance
1. Tahap 3. Tahap
Persiapan 2. Tahap Implementasi Evaluasi

a. Awareness Building a. Sosialisasi Tahap evaluasi adalah tahap


b. GCG Assessment b. Implementasi yang perlu dilakukan secara
c. GCG Manual Building c. Internalisasi teratur dari waktu ke waktu
untuk mengukur sejauh mana
efektivitas penerapan GCG
telah dilakukan.
Contoh Good Corporate Governance

Pelaksanaan Good Corporate Governance pada Perbankan yang berarti


Pelaksanaan GCG sangat diperlukan untuk membangun kepercayaan masyarakat
dan dunia internasional sebagai syarat mutlak bagi dunia perbankan untuk
berkembang dengan baik dan sehat.
GOOD
UNIVERSITY
GOVERNANCE
GOOD UNIVERSITY GOVERNANCE

Good University Governance disebut sebagai GUG


adalah serangkaian mekanisme yang diadopsi dari
Corporate Good Governance. GUG merupakan
mekanisme yang dapat mengarahkan serta
mengendalikan suatu universitas agar segala
kegiatan operasional dapat berjalan sesuai dengan
yang diharapkan. GUG juga berfungsi sebagai
penunjang nilai tambah sebuah universitas sehingga
dapat menambahkan keuntungan jangka panjang
pada setiap pihak terkait.
Konsep good university governance (GUG) menurut Hernard dan Mitterle,
(2010) merupakan elemen terpenting di perguruan tinggi karena konsep ini
digunakan untuk tindakan antisipasi, perancangan, pelaksanaan, pengawasan dan
penilaian terhadap efektivitas dan efisiensi dari suatu perguruan tinggi. Tujuan
dari GUG adalah untuk peningkatan kualitas perguruan tinggi, peningkatan daya
saing antar perguruan tinggi, peningkatan mutu internal manajemen perguruan
tinggi dan tercapainya kinerja yang diharapkan (Hernard dan Mitterle, 2010 dan
Salmi, 2009). Elemen yang penting dari reformasi perguruan tinggi yaitu
University Governance (UG), sering juga disebut Good University Governance
(GUG) untuk “best practices”-nya. Good university governance dianggap sebagai
elemen penting perguruan tinggi untuk dapat mengantisipasi, mendesain,
melaksanakan, memantau, dan menilai efektivitas dan efisiensi kebijakan.
Prinsip-prinsip Good Governance Antara Lain Dapat Dikelompokkan
Sebagai Berikut :

1. Transparency Menurut Peraturan Menteri Keuangan


No:119/PMK.05/2007 pasal 5 tentang pola
2. Accountability tata kelola merupakan peraturan internal
universitas yang menetapkan bahwa
3. Responsibility organisasi dan tata laksana mencakup
struktur organisasi, prosedur kerja,
4. Indenpendency
pengelompokan fungsi yang logis,
ketersediaan dan pengembangan sumber
5. Fairness (Liou, 2007).
daya manusia serta efisiensi biaya.
Contoh Good University Governance

Penerapan GUG di suatu perguruan tinggi yang baik akan


berpengaruh pada kinerja perguruan tinggi, hal ini berarti bahwa
semakin baik penerapan GUG di perguruan tinggi maka akan
meningkatkan kinerja perguruan tinggi, begitu pula sebaliknya
semakin buruk penerapan GUG di perguruan tinggi maka akan
semakin menurunkan kinerja perguruan tinggi.
New Public
Management
Sejarah Munculnya New Public Management
 Terdapat Kritik yang keras pada organisasi sektor Publik sehingga
menimbulkan gerakan reformasi manajemen sektor publik.
 Pada awalnya muncul di Eropa tahun 1980-an dan 1990-an sebagai
reaksi dari tidak memadainya model administrasi public tradisional.
 NPM merupakan teori manajemen publik yang beranggapan bahwa
praktik manajemen sektor swasta adalah lebih baik dibandingkan dengan
praktik manajemen pada sektor publik.
 NPM dapat dipandang sebagai suatu bentuk modernisasi atau reformasi
manajemen dan administrasi publik, depolitisasi kekuasaan, atau
desentralisasi wewenang yang mendorong demokrasi
New Public Management Di Negara Berkembang
 Pengadopsian model New Public Management yang
dilakukan negara-negara berkembang apakah memang benar-
benar menjadikan lebih baik atau kan hanya sekedar perubahan
luarnya saja.
 Sebagai contoh, Malaysia menerapkanTotal Quality
Management (TQM) sebagai bentuk dari modernisasi
manajemen publik dan penerapannya dinilai sukses, namun
Bangladesh dan beberapa negara Afrika banyakmengalami
kegagalan
 Argumen bahwa New Public Management tidak tepat untuk negara-
negara berkembang karena alasan korupsi dan rendahnya kapasitas
administrasi tidaklah tepat.

 Penerapan NPM pada negara-negara berkembang tergantung pada


faktor-faktor kontinjensi lokal (localised contingency) bukan karena
karakteristik nasional secara umum
Permasalahan Dalam Penerapan New Public
Management
1. NewPublic Management didasarkan pada
penerapan prinsip/mekanisme pasar atas
kebijakan publik dan manejemennya.
2. Terdapat permasalahan dalam privatisasi
perusahaan-perusahaan publik. Privatisasi di
negara berkembang bukanmerupakantugas
yang mudah.
3. Perubahan dari mekanisme birokrasi ke
mekanisme pasar apabila tidak dilakukan
secara hati-hati bisa menciptakan wabah
korupsi.
Permasalahan Dalam Penerapan New Public
Management
4. Terdapat masalah untuk berpindah menuju
pada model pengontrakan dalam pemberian
pelayanan publik jika aturanhukum dan
penegakannya tidak kuat.

5. Kesulitan penerapan NewPublic Management


di negara berkembang juga terkait dengan
adanya permasalahan kelembagaan,
lemahnya penegakan hukum, permodalan,
dan kapabilitas sumber daya manusia
Karakteristik New Public Management
1. Manajemen profesional di sektor publik
2. Penekanan terhadap pengendalian output
dan outcome
3. Pemecahan unit-unit kerja di sektor publik
4. Menciptakan persaingan di sektorpublik
5. Mengadopsi gaya manajemen sektor
bisnis ke sektor publik
6. Disiplin dan penghematan penggunaan
sumberdaya
Contoh New Public Management
Implementasi New Publik Manajemen Di Dinas Koperasi & UMKM Kota
Surabaya. Implementasi NPM dipandang sebagai suatu bentuk reformasi
manajemen, depolitisasi kekuasaan, atau desentralisasi wewenang yang
mendorong demokrasi
Penerapan manajemen professional yang ditawarkan oleh New Public
Manajemen dimana unit pelayanan publik bertujuanmaksimalisasikepuasan,
fleksibilitas, dan pengembangan sudah mulai diterapkan pada unit-unit
pelayanan di Dinas Koperasi & UMKM Kota Surabaya.
Unit yang terpisah merupakan solusi terbaikdalam proses pemberian pelayanan
kepada masyarakat. Dinas Koperasi& UMKM Kota Surabaya sudah
menerapkan pemecahan organisasi menjadi unit-unit yang lebih kecil sesuai
bidang layanannya.
●  
THANKS!

Anda mungkin juga menyukai