Anda di halaman 1dari 10

Pengertian Goog and Clean Goverment

good and clean governance dapat diartikan sebagai tindakan atau tingkah laku yang
didasarkan pada nilai-nilai yang bersifat mengarahkan, mengendalikan atau
mempengaruhi masalah publik untuk mewujudkan nilai-nilai itu dalam tindakan dan
kehidupan sehari-hari. Dengan demikian istilah good governance tidak terbatas pada
negara atau pemerintahan, tetapi juga pada masyarakat seperti Lembaga Swadaya
Masyarakat (LSM) dan juga sektor swasta. Singkatnya tuntutan terhadap good
governance tidak selayaknya ditujukan hanya kepada penyelenggara negara atau
pemerintahan, melainkan juga kepada masyarakat di luar struktur birokrasi
pemerintahan yang bersemangat menuntut penyelenggaraan good governance pada
negara
Prinsip-Prinsip Pokok Good &
Governance
Untuk merealisasikan pemerintahan yang professional
dan akuntabel yang berstandar pada prinsip-prinsip
good governance, lembaga administrasi Negara (LAN)
merumuskan 9 aspek fundamental (asas) dalam good
governance yang harus diperhatikan, yaitu:
1.      Partisipasi (participation)
2.      Penegakan hokum (rule of  law)
3.      Transparansi ( transparency)
4.      Responsif (responsiveness)
5.      Orientasi kesepakatan (consensus orientation)
6.      Keadilan (equity)
7.       Efektivitas (effectiveness) dan efisiensi (efficiency)
8.      Akuntabilitas (accountability)
9.      Visi sttategis (strategic vision)
Pelaksanaan Prinsip-Prinsip Good
and Clean Government dalam system
pemerintahan
Penerapan Good and Clean Government Di Indonesia
Good Governance diIndonesia sendiri mulai benar – benar dirintis dan
diterapkan sejak meletusnya era Reformasi yang dimana pada era tersebut
telah terjadi perombakan sistem pemerintahan yang menuntut proses
demokrasi yang bersih sehingga Good Governance merupakan salah satu
alat Reformasi yang mutlak diterapkan dalam pemerintahan baru.
jika dilihat dari perkembangan Reformasi yang sudah berjalan selama 12 tahun
ini, penerapan Good Governance diIndonesia belum dapat dikatakan berhasil
sepenuhnya sesuai dengan cita – cita Reformasi sebelumnya. Masih banyak
ditemukan kecurangan dan kebocoran dalam pengelolaan anggaran dan
akuntansi yang merupakan dua produk utama Good Governance.
Banyak upaya yang dilakukan pemerintah dalam menciptaka iklim Good Governance yang baik,
diantaranya ialah mulai diupayakannya transparansi informasi terhadap publik mengenai APBN sehingga
memudahkan masyarakat untuk ikut berpartisipasi dalam menciptakan kebijakan dan dalam proses
pengawasan pengelolaan APBN dan BUMN. Oleh karena itu, hal tersebut dapat terus menjadi acuan
terhadap akuntabilitas manajerial dari sektor publik tersebut agar kelak lebih baik dan kredibel
kedepannya. Undang-undang, peraturan dan lembaga – lembaga penunjang pelaksanaan Good
governance pun banyak yang dibentuk. Hal ini sangatlah berbeda jika dibandingkan dengan sektor publik
pada era Orde Lama yang banyak dipolitisir pengelolaannya dan juga pada era Orde Baru dimana sektor
publik di tempatkan sebagai agent of development bukannya sebagai entitas bisnis sehingga masih kental
dengan rezim yang sangat menghambat terlahirnya pemerintahan berbasis Good Governance.
Diterapkannya Good Governance diIndonesia tidak hanya membawa dampak
positif dalam sistem pemerintahan saja akan tetapi hal tersebut mampu
membawa dampak positif terhadap badan usaha non- pemerintah dengan
lahirnya Good Coorporate Govermance. Dengan landasan yang kuat akan
membawa bangsa Indonesia kedalam suatu pemerintahan yang bersih dan aman.
Good and clean governance dan gerakan anti korupsi
Korupsi merupakan permasalahan terbesar yang merusak keberhasilan
pembangunan nasional. Korupsi adalah tingkah laku individu yang
menggunakan wewenang dan njabatan guna meraih keuntungan pribadi,
merugikan kepentingan umum dan Negara secara spesifik. Badan Pengawas
Keuangan dan Pembangunan (BPKB) mendefinisikan korupsi sebagai
tindakan yang merugikan kepentingan umum dan masyarakat luas demi
keuntungan pribadi atau kelompok tertentu
Gerakan antikorupsi
Pada hakikatnya korupsi tisak dapat ditangkal hanya dengan satu cara. Penanggulangan
korupsi harus dilakukan dengan pendekatan komprehensif, sistemis dan terus menerus.
Penanggulangan tindak korupsi dapat dilakukuan antara lain dengan :
pertama, adanya political will dan political action dari pejabat Negara dan pimpinan
lembaga pemerintahan pada setiap satuan kerja organisasi untuk melakukan langkah
proaktifpencegahan dan pemberantasan perilaku dan tindak pidana korupsi. 
Kedua, penegakkan hukum harus tegas dan berat agar para pelaku jera dan yang lain tidak
mengikuti jejak para koruptor. 
Ketiga, membangun lembaga-lembaga  yang mendukung upaya pencegahan korupsi,
misalnya KPK, ICW, Timtastipikor dan komisi Ombudsman.
Keempat, membangun mekanisme penyelenggaraan pemerintahan yang menjamin
terlaksananya politik good and clean governance, baik sector pemerintah, swasta atau
organisasi masyarakat. 
Kelima, member pendidikan anti korupsi, baik melalui pendidikan formal ataupun
nonformal. 
Keenam, gerakan agama abti korupsi, yaitu gerakan membangun kesadaran agama dan
membangun spirilualitasanti korupsi.
Dampak korupsi bagi Masyarakat dan Negara

1.    Menghambat Investasi dan Pertumbuhan Ekonomi


2.    Korupsi melemahkan kapasitas dan kemampuan pemerintah dalam
menjalankan program pembangunan
3.    Menghambat upaya pengentasan kemiskinan dan kesenjangan
pendapat
4.    Korupsi berdampak pada penurunan kualitas moral dan akhlak
Membentuk kinerja demokrasi dalam ukuran kuantitayif dan kualitatif yang menggambarkan
tingkat pencapaian sasaran atau tujuan yang telah ditetapkan dengan memperhitungkan
elemen-elemen indicator sebagai berikut ini:
1.    Indikator masukan (input), adalah segala sesuatu yang dibutuhkan agarf birokrasi mampu menghasilkan
produknya, baik barang atau jasa, yang meliputi sumber daya manusia, informasi, kebijakan dan sebagainya.
2.    Indikator proses (process), yaitu sesuatu yg berkaitan dgn proses pekerjaan berkaitan dgn kesesuaian antara
perencanaan dgn pelaksanaan yg diharapkan langsung dicapai dari suatu kegiatan yg berupa fisik ataupun non
fisik
3.    Indikator produk(outputs), yaitu sesuatu yang diharapkan langsung dicapai dari suatu kegiatan yang berupa fisik
ataupun nonfisik
4.    Indikator hasil (outcomes), yaitu segala sesuatu yang mencerminkan berfungsinyaa produk kegiatan pada jangka
menengah (efek langsung)
5.    Indikator manfaat (benefit), yaitu sesuatu yang terkait dengan tujuan akhir dadari pelaksanaan kegiatan
6.    Indikator dampak (impact), yaitu pengaruh yang ditimbulkan, baik positif maupun negative pada setiap tingkatan
indicator berdasrkan asumsi yang telah ditetapkan.

Anda mungkin juga menyukai