Anda di halaman 1dari 11

MODEL EKOLOGI ADMINISTRASI PUBLIK

KONTEMPORER

Pertemuan ke 12
Asal usul kata

´ Secara etimologis, kata “kontemporer” berasal dari dua


kata, yaitu kata co yang artinya bersama dan kata
tempo yang berarti waktu sehingga kontemporer berarti
bersifat kekinian atau merefleksikan situasi waktu yang
sedang dilalui. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia,
“kontemporer” berarti pada waktu yang sama, semasa,
sewaktu, pada masa kini, atau dewasa ini.1
Nature Administrasi Negara

´Wilson menulis The Study of Administration. Pada


zaman Wilson, administrasi dipahami sebagai
pelaksanaan tugas-tugas rutin pemerintah dan
pengimplementasian kebijakan publik. Dengan
demikian, administrasi harus dipisahkan dengan
politik. Pemikiran inilah yang mengilhami
munculnya paradigma dikotomi politik-
administrasi.
Ekologi Administrasi Publik Kontemporer

´ Kondisi administrasi negara Indonesia saat ini belum


sepenuhnya berorientasi pada kepentingan publik. Hal
ini dapat dinilai dari banyaknya kritik yang dialamatkan
pada instansi pemerintah, baik manajemen, pelayanan,
maupun organisasinya. Semua kritik dan keluhan yang
disampaikan banyak bermuara pada aparatur yang
bertugas, mulai dari tingkat atas sampai bawah.
´ Arie Soelendro menyebutkan dua faktor penting yang berkaitan dengan
kondisi administrasi negara saat ini:3 Pertama, faktor sistem pemerintahan
yang menyangkut tatanan, elemen-elemen dari sistem administrasi,
prosedur atau mekanisme kerja peralatan, sarana dan prasarana
pelayanan publik.
´ Kedua, faktor manusianya sebagai pelaku yang menjalankan sistem
administrasi tersebut. Bertahun-tahun lamanya, pendekatan yang dipakai
dalam sistem administrasi pemerintahan adalah command and control,
perencanaan terpusat, kewenangan dan pembagian kekuasaan yang
juga terpusat, serta budaya pelaku pejabat pemerintah yang lebih
superior terhadap masyarakat yang dilayani.
Teori Governance

´ Berkenaan dengan makna pengertian governance, Pierre dan Peters


mengisyaratkan kepada para pemangku negara, untuk berpikir tentang
tata kelola berarti memikirkan cara mengarahkan ekonomi dan
masyarakat serta mencapai tujuan bersama.
´ Jika dikaji lebih jauh, akar konsep governance ini lahir di Barat. Konsep
governance berasumsi bahwa kekuatan negara tidak hanya terpusat
pada satu kekuasaan, yaitu pemerintah, tetapi sudah mulai terdispersi
pada kekuasaan lain di luar pemerintah, yaitu civil society dan sektor
swasta. Kedua sektor ini dapat ambil bagian dalam tata pemerintahan
dan kebijakan publik. Governance di sini diartikan sebagai mekanisme,
praktik, dan tata cara pemerintah dan warga mengatur sumber daya
serta memecahkan masalah-masalah publik. Dalam konsep governance,
pemerintah hanya menjadi salah satu aktor dan tidak selalu menjadi aktor
paling menentukan. Artinya, masyarakat luas, sektor swasta, serta sektor-
sektor lain di luar pemerintah dapat berperan serta dalam memecahkan
masalah- masalah publik.
Perkembangan Paradigma dan Teori
Administrasi Negara
´ Paradigma merupakan cara pandang sekelompok akademisi tentang suatu
permasalahan atau fenomena sosial. Paradigma digunakan sebagai alat
analisis untuk memotret dan memecahkan masalah-masalah sosial.
´ Administrasi negara juga memiliki paradigma atau cara pandang yang dapat
dibagi berdasarkan konteks waktu kemunculannya. Henry membagi
paradigma administrasi negara atas lima paradigma secara diakronis, yaitu
terdiri atas:10
´ dikotomi politik-administrasi (1900-1926);
´ prinsip-prinsip administrasi (1927-1937);
´ administrasi sebagai ilmu politik (1950-1970);
´ administrasi negara sebagai manajemen (1956-1970);
´ administrasi negara sebagai administrasi Negara (1970-?).
Adapun Denhardt dan Denhardt membagi
paradigma administrasi negara atas tiga
paradigma, yaitu sebagai berikut:
´ a. Old Public Administration (OPA), tidak bisa dilepaskan dari paradigma-
paradigma klasik dalam administrasi negara yang dikemukakan oleh
Henry.
´ b. New Public Management (NPM); diambil dari pemikiran-pemikiran
entrepreneurial government Osborne dan Gaebler.
´ New Public Service (NPS); menentang paradigma sebelumnya (OPA dan
NPM). Dasar teoretis paradigma NPS ini dikembangkan dari teori tentang
demokrasi, dengan lebih menghargai perbedaan, partisipasi dan hak asasi
warga negara.
´ Dalam NPS, konsep kepentingan publik merupakan hasil dialog berbagai
nilai yang ada di tengah masyarakat. Nilai-nilai seperti keadilan,
transparansi, dan akuntabilitas merupakan nilai-nilai yang dijunjung tinggi
dalam pelayanan publik. Paradigma NPS berpandangan bahwa
responsivitas (tanggung jawab) birokrasi lebih diarahkan kepada warga
negara (citizen’s) bukan clients, konstituen (constituent) dan bukan pula
pelanggan (customer). Pemerintah dituntut untuk memandang
masyarakatnya sebagai warga negara yang membayar pajak.
Desain Ekologi Administrasi Publik Kontemporer
dalam Fungsi Pelayanan Publik

´ Dalam praktiknya, administrasi publik memiliki dua peran kunci.


Pertama, dalam ruang publik, administrasi publik terlibat dalam
pengambilan keputusan yang di dalamnya wilayah politik lebih
berperan. Dalam ruang publik, semua keputusan politik dibuat dan
bersifat mengikat ke dalam ataupun keluar. Selanjutnya ruang
publik memberikan kewenangan politik pada administrasi publik
untuk membentuk perangkat yang bertugas menegakkan regulasi
yang dibuat. Kedua, berdasarkan kewenangan politik yang
diberikan oleh komponen ruang publik, administrasi publik berhak
untuk membentuk perangkat hukum serta menegakkannya.
Pelajari Sistem Administrasi Indonesia

´ Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai