Anda di halaman 1dari 19

PENGANTAR ILMU ADMINISTRASI PUBLLIK

“SEJARAH dan PERKEMBANGAN


ADMINISTRASI PUBLIK”

BAIQ DEWI KAMARIANI, S.AP.,M.AP


OUTLINE PEMBAHASAN

1 sejarah perkembangan administrasi publik

2 Dimensi Strategis Administrasi Publik

3 kedudukan ilmu administrasi Publik

4 Perkembangan Ilmu Administrasi Publik


di Indonesia
Administrasi publik mulai dikenal pada abad ke-19 di amerika yang dipelopori oleh wilson dalam
tulisannya berjudul “The Study of Administration” pada tahun 1887. Sejak saat itu, administrasi
publik mulai diakui sebagai spesialisasi baik sebagai sub-bidang dari ilmu politik maupun
sebagai disiplin yang berdiri sendiri.

Administrasi negara merupakan kombinasi yang sangat beragam serta tidak berpola antara teori dan
pelaksanaan. Administrasi negara dimaksudkan untuk lebih memahami hubungan antara pemerintah dan
masyarakatnya serta meningkatkan responsibilitas kebijakan negara terhadap berbagai kebutuhan sosial,
dan juga melembagakan praktik-praktik manajerial agar lebih efektif dan efesien.

Perkembangan ilmu administrasi publik dipengaruhi oleh berbagai disiplin ilmu lain, seperti I lmu politik,
hukum, sosiologi, manajemen, ekonomi, dan lain-lain. Oleh karena itu, konsep administrasi publik sebagai
suatu pemikiran yang dipelajari secara interdisiplin minimal mencakup aspek: (1) organisasi dan
manajemen, (2) politik, dan (3) hukum. (Henry Fayol, 1989).
PARADIGMA PERKEMBANGAN ILMU
DASAR HUKUM
ADMINISTRASI

Pengembangan Policy Science ini merupakan antitesis dari paradigma


terdahulu yang menganggap Administrasi Publik itu berbeda dalam
jenis dengan Ilmu Politik dan tidak terlibat dalam proses perumusan
kebijakan publik.

Administrator tidak hanya pelaksana kebijakan, tetapi juga ikut


terlibat dalam perumusan kebijakan publik. Dengan pembalikan
asumnsi-asumsi itu, maka diharapkan konsep Administrasi Publik
menjadi lebih sensitif terhadap nilai-nilai praktis dan dapat menjadi
guide bagi administrator dalam melakukan pilihan kebijakan yang
sulit dan seringkali amat sangat dilematis itu

Perkembangan studi kebijakan publik juga dirangsang oleh tuntutan


masyarakat yang menginginkan agar pejabat birokrasi memiliki
kemampuan yang lebih dalam perumusan kebijakan publik. .
PARADIGMA ADMINISTRASI

ADMINISTRASI SEBAGAI ILMU

Administrasi dikenal sebagai salah satu cabang ilmu sosial yang


mengajarkan konsep efektif dan efesien untuk mencapai tujuan. Sifat
administrasi: Empiris, Sistematis, obyektif, analitis dan dapat
dibuktikan kebenarannya.(Administrasi merupakan ilmu terapan).

ADMINISTRASI SEBAGAI SENI

Art of Administration: seorang administrator agar mereka mampu


mengatur persoalan keseluruhannya, membaginya dalam bidang –
bidang pekerjaan, menetapkan tugas, wewenang, dan tanggung jawab
terhadap bawahannya sehingga setiap unit dapat melakukan kerja
dengan efisien.
Seni administrasi bias di dapatkan karena pembawaan kodrat,
pendidikan dan latihan serta pengalaman.
Sejarah Perkembangan Administrasi Publik

Dikotomi Politik-Administrasi (1900 – 1926)

Prinsip Administrasi Publik (1927-1937)

Perkembangan administrasi
publik=Perkembangan
paradigma administrasi Administrasi publik sebagai Ilmu Politik (1950-1970)
publik (Henry Fayol, 1989)

Administrasi publik sebagai Ilmu Administrasi (1956-


1970)

Administrasi Publik sebagai Administrasi Publik


(1970 – kini)
1. Dikotomi Politik-Administrasi (1900 – 1926)

Periode ini ditandai dengan peluncuran buku yang ditulis oleh Frank J. Goodnow
dan Leonardo D. White. Yang menyatakan ada dua fungsi dari pemerintahan.
Pertama, fungsi politik yang menyangkut pembuatan kebijakan atau
pengekspresian kemauan negara. Kedua, fungsi administrasi yang menyangkut
pelaksanaan dari kebijakan yang telah dibuat.
2. Prinsip Administrasi Publik (1927-1937)

Periode kedua diawali dengan terbitnya karangan W.F. Wilioughby yang berjudul Principles
of Public Administration. diasumsikan adanya beberapa prinsip administrasi yang bersifat
universal, berarti tidak dibatasi oleh dimensi ruang dan waktu. Prinsip administrasi
berlaku pada setiap lingkungannya tanpa memandang bentuk budaya, fungsi, lingkungan,
misi dan institusi.
.
Luther H. Gullik dan Lyndall Urwich Chester I. Barnard
dengan memperkenalkan buku berjudul The Functions of
Pada periode ini mengintrodusir Executive. Buku Barnard mempengaruhi Simon. Pada dekade
tujuh prinsip administrasi yakni 1940an, gejolak administrasi publik menampilkan dua arah.
Pertama, telah tumbuh kesadaran bahwa politik dan administrasi
Planning,Organizing, Staffing,
tidak bisa dipisahkan, dalam pengertian apapun. Kedua, prinsip
Directing, Coordinating, administrasi secara logis tidak konsisten. Simon secara terang-
Reporting, Budgeting. terangan mengabaikan adanya prinsip administirasi.
3. Administrasi publik sebagai Ilmu Politik (1950-1970)

Pada periode akhir tahun 1930an, muncul kritik yang

tajam terhadap administrasi publik, seperti dilontarkan

oleh Simon. Akibatnya, administrasi publik kembali ke

disiplin induknya yaitu ilmu politik. Periode ini dianggap

sebagai upaya untuk meninjau kembali segala jalinan

konseptual antara administrasi publik dan politik.


4. Administrasi publik sebagai Ilmu Administrasi (1956-1970)

Paradigma ke-empat ini terjadi hampir bersamaan waktunya dengan


berlakunya paradigma ketiga. Istilah ilmu administrasi di sini diartikan
sebagai segala studi di dalam teori organisasi dan manajemen. Teori
organisasi yang semula dikembangkan oleh para psikolog, sosiolog dan para
ahli administrasi niaga serta para ahli administrasi publik diangkat untuk
lebih memahami perilaku organisasi.

Tokoh yang mempeloporinya: James G. March dan Herbert Simon, Richard


Cyret dan March, James March, James D. Thomson, dan sebagainya. Pada
tahapan ini ilmu administrasi merupakan studi gabungan teori organisasi
dan ilmu manajemen.
5. Administrasi Publik sebagai Administrasi Publik (1970 –
kini)

Paradigma ini distimulasi dengan pendirian the


National Association of Schools of Public Affairs
and Administration (NASPAA). Formasi lembaga
ini tidak hanya menandai perkembangan
administrasi publik, melainkan pula
menunjukkan kepercayaan diri administrasi
publik.
FOKUS DAN LOKUS PERGEMBANGAN PARADIGM
ADMINISTRASI PUBLIK

PARADIGMA FOKUS LOKUS


Dikotomi Politik – Tidak dibahas secara tegas Birokrasi pemerintahan
Administrasi (1900-1926)
Prinsip-prinsip Administrasi POSDCORB Tidak pernah diungkapkan
(1927-1937) secara jelas dan dianggap
berlaku dimana saja

Administrasi Publik sebagai Tidak jelas, karena POSDCORB Birokrasi pemerintahan


Ilmu Politik (1950-1970) memiliki kelemahan
Administrasi Publik sebagai Perilaku organisasi, analisis Tidak jelas, karena dianggap
Ilmu Administrasi (1956- manajemen, penerapan dapat diterapkan dimana saja
1970) teknologi modern, analisis
sistem, riset operasi, dll

Administrasi Publik sebagai Teori organisasi, teori Masalah-masalah dan


Administrasi Publik (1970- manajemen, Kebijakan Publik kepentingan publik
sekarang)
DIMENSI STRATEGIS ADMINISTRASI
PUBLIK
DIMENSI KEBIJAKAN: “a government decides to do or not to do”(Shafritz dan Russell). kebijakan publik memiliki
beberapa tahapan, yaitu : penetapan agenda kebijakan (agenda setting), formulasi kebijakan (policy formulation), adopsi
kebijakan (policy adoption), implementasi kebijakan (policy implementation), dan penilaian kebijakan (policy assesement)
(Dunn, 2004).

DIMENSI ORGANISASI: berkenaan dengan bagaimana aktivitas-aktivitas organisasi distrukturkan atau dituangkan
dalam suatu bentuk struktur dengan tujuan membantu pimpinan untuk mencapai tujuan secara efektif dan efisien.

DIMENSI MANAJEMEN: bagaimana menerapkan prinsip-prinsip manajemen untuk mengimplementasikan


kebijakan publik.

DIMENSI ETIKA: Keban (2008): (1) nilai-nilai moral dan norma-norma moral yang menjadi pegangan
dalam bertingkah laku (sistem nilai); (2) kumpulan asas atau nilai moral (kode etik); (3) ilmu tentang baik
atau buruk (filsafat moral).

DIMENSI LINGKUNGAN: Lingkungan diartikan semua faktor yang berada diluar organisasi yang mampu
mempengaruhi organisasi.

DIMENSI AKUNTABILITAS KINERJA: Perwujudan komitmen dari akuntabilitas publik ditunjukkan dalam
bentuk kinerja, baik kinerja institusi maupun kinerja administrator publik. parameter penilaian kinerja terdiri
dari: (1) relevance, 2) efisiensi, 3) efektivitas, DAN (4) utility and sustainability.
KEDUDUKAN ILMU ADMINISTRASI NEGARA

PERNYATAAN
lmu administrasi KONDISI
negara, seperti halnya YANG INGIN DIWUJUDKAN:
ilmu admnistasi pada umumnya, terdiri atas :

Mendeskirpiskan, menggambarkan dan melukiskan Ilmu administrasi


keadaan suatu negara. negara deskriptif

Penyusunan berbagai teori dan dalil mencoba


lmu admnistrasi
menjelaskan mengapa sampai terjadi berbagai
sebagai
macam masalah dan keadaan di suatu negara eskplikatif
tersebut.

mencaoba menyusun berbagai ajaran dan teori


Ilmu administrasi
bagaimana sebaiknya menangani berbagai problema dan
Negara preskiptif
keinginan atau tujuan melalu proses penelitian dan dan normative
pengkajaian
Perkembangan Administrasi Publik di
Indonesia

“Sejarah Sistem Administrasi Publik Republik Indonesia (SAPRI) dimulai


dengan diproklamirkannya kemerdekaan RI tanggal 17 Agustus tahun


1945. Sejak itu berbagai perubahan Sistem Administrasi Publik telah kita
lalui mulai kepemimpinan Ir. Sukarno selaku Presiden RI Pertama hingga
masa kepemimpinan Presiden Jokowi saat ini. Perkembangan Sistem
Administrasi Publik yang diterapkan di Indonesia pada tahun 1950- an
dan dikenal dengan nama Sistem Demokrasi Liberal .
Perkembangan Administrasi Publik di Indonesia

Dalam administrasi negara Indonesia tidak


menganut faham sekularisme, melainkan
berdasar kepada pedoman pancasila untuk
mencegah daripada penyimpangan dari aparatur
negara yang merupakan Abuse of Power
(penyalahgunaan kekusaan)
ADMINISTRASI PUBLIK di INDONESIA

Administrasi di Indonesia dibuka oleh administrastor asal belanda


yang bertugas untuk melakukan pengelolaan SDM/SDA di nusantara
yg dibekali pemahaman menyangkut Geografi, Etologi dan Linguistik.
Miftah Thoha (2008): Perkembangan Administrasi Publik di Indonesia
mengikuti negara maju. Salah satunya yakni Amerika. Konsep
administrasi yang dijalankan oleh negara AS diimportoleh pakar di
Indoesia yang diintroduksi sebagai barang baru.
Perkembangan Administrasi Publik di Indonesia

perkembangan administrasi publik di Indonesia, di sekitar tahun 1950


Presiden Soekarno mengundang perutusan dari Amerika Serikat, untuk
memberikan saran pengembangan dan perbaikan sistem administrasi publik
kita. Setelah itu, dilakukan penataan kementrian, pendirian lembaga-lembaga
yang menjadi pusat pelatihan dan pengembangan tenaga-tenaga administrasi
publik, didirikannya fakultas dan universitas yang mengajarkan ilmu
administrasi publik yang dikembangakan oleh Amerika Serikat, dibangun
badan perancang nasional yang kemudian berubah menjadi Bappenas. Kantor
Urusan Pegawai (KUP) didirikannya yang kemudian menjadi BAKN (Badan
Administrasi Kepegawaian Negara) dan sekarang berubah menjadi BKN (Badan
Kepegawaian Negara) dalam Thoha (2008).
BDK

Anda mungkin juga menyukai