Anda di halaman 1dari 9

TUGAS RESUME

PENGANTAR ILMU ADMINISTRASI


Dosen pengampu : Drs. Boedijono M,Si.

Disusun oleh :
Muhammad Nasyrul effendi (220903101007)
Kelas H1

Jurusan D3 Perpajakan
Fakultas Ilmu Sosial dan Politik
Universitas Negeri Jember
2022/2023
Gambaran Umum Administrasi

 Cara Berfikir Administrasi.


 Pengertian Ilmu Administrasi.
 Paradigma Ilmu Administrasi
 Sarana- Sarana Administrasi.
 Konsep Administrasi.
Cara Berfikir Administrasi
Menurut Atmosudirdjo(1982:37),berfikir secara administrasi,atau administrative
thinking,adalah cara berfikir secara”penyelenggaraan segala sesuatunya guna mencapai
tujuan-tujuan yang tertentu.”Segala sesuatunya’,itu berarti merencanakan jalan
usaha,mengembangkan organisasi usaha,menerima,menyaring,mendidik,menempatkan dan
memanfaatkan orang –orang menjalankan manajemen,menjalankan tata usaha,mengerahkan
dana-dana serta kekuatan-kekuatan yang perlu diperlukan,mengendalikan aktivitas-aktivitas
serta cara-cara berfikir orang-orang dan lain sebagainya supaya seua menuju ketercapaiannya
tujuan-tujuan yang ditetapkan.
Pengertian Ilmu Administrasi
Berdasarkan etimologis,administrasi berasal dari bahasa Yunani,yaitu administrare yang
berarti melayani,membantu,sedangkan dalam bahasa Inggris menggunakkan istilah
administration yang sebenarnya berasal dari kata Ad (intensive) dan ministrare (to serve) yang
berarti melayani,sehingga administrasi dapat diartikan melayani dengan
baik(Chrisyanti,2011:2).
Berdasarkan Sudut Pandang(Chrisyanti,2011:3-7),Administrasi dalam arti sempit dan
Administrasi dalam arti luas:
a) Administrasi dalam arti sempit
Pengertian administrasi secara sempit diartikan sebagai pekerjaan tulis-menulis
atau ketatausahaan/kesekretariatan yang berkaitan dengan kegiatan menerima,
mencatat,menghimpun,mengolah,menggandakan,mengirim,menyimpan,dan
sebagainya.
b) Administrasi dalam arti luas
Pengertian administrasi secara luas,administrasi merupakan proses kerja sama
beberapa individu dengan cara efisien dalam mencapai tujuan sebelumnya.
Paradigma Ilmu Administrasi
1) Paradigma I: Dikotomi Politik/Administrasi 1900 1926
Pada abad ke-19 para ahli administrasi seperti Frank J. Goodnow, Leonard D.
White, dan lain-lain mulai berjuang untuk menjadikan administrasi sebagai ilmu
yang berdiri sendiri terpisah dari induknya yaitu ilmu politik. Alasan pemisahan
ilmu administrasi dari ilmu politik ini adalah bahwa bidang ilmu administrasi
berbeda dengan ilmu politik. Pada waktu itu, Jurusan Ilmu Politik di Amerika
merupakan tempat yang tepat untuk mempersiapkan tenaga-tenaga ahli untuk
pemerintahan dan melatih keterampilan aparat-aparat pemerintah. Oleh sebab
itu Frank J. Goodnow dalam bukunya Politics and Administration (1900)
mengemukakan bahwa fungsi pemerintah ada dua macam yaitu: politik yang
harus membuat kebijakan (policy) atau menyatakan kehendak negara dan
administrasi yang harus melaksanakan kebijakan negara tersebut.

2) Paradigma II: Prinsip-prinsip Administrasi 1927 1937


Pada tahun 1927 T.W. Willoughby dalam bukunya Principle of Public
Administration membawa angin baru dalam perkembangan ilmu administrasi.
Pengembangan ini mulai kelihatan pada sistem penulisan para ahli administrasi
yang memperkenalkan prinsip-prinsip administrasi seperti Gullick dan Urwick
yang mengekspresikan dalam bentuk POSDCORB (planning, organizing,
staffing, directing, coordinating, reporting, and budgeting). udgeting). Pada
tahun 1940 timbul kritik-kritik terhadap mereka yang berpendapat bahwa
administrasi dan politik harus dipisahkan (dikotomi administrasi dan politik).Isi
kritiknya adalah “Administrasi dan politik tidak dapat dipisah-pisahkan karena
teori dari administrasi negara juga merupakan teori dari ilmu politik.
Umpamanya: ilmu politik mengkaji kebijakan negara, sedangkan administrasi
negara juga mengkaji kebijakan negara bahkan merumuskannya”.

3) Paradigma III: Administrasi Negara sebagai Ilmu Politik 1950 1970


Kritik yang konseptual terhadap ilmu administrasi negara menyebabkan ilmu
administrasi kembali ke induknya yaitu ilmu politik. Pada tahun 1962 ilmu
administrasi negara tidak dimasukkan lagi sebagai subbidang dari ilmu politik
seperti terlihat dalam laporan Komite Ilmu Politik dari Perkumpulan Ilmu Politik
Amerika. Dengan demikian, para ahli administrasi memandang administrasi
negara sebagai ilmu administrasi dari kelompok ilmu sosial.

4) Paradigma IV: Administrasi Negara sebagai Ilmu Administrasi 1956 1970


Pada masa ini para ahli administrasi negara dapat memperlengkapi ilmu ini
dengan mengemukakan fokus dari ilmu administrasi Negara.Ilmu administrasi
disebut sebagai ilmu yang memiliki objek,dan metode. Pada tahun 1960 ilmu
administrasi berkembang pula ke arah pengembangan organisasi. Sebagai
fokusnya adalah pengembangan administrasi yang menekankan pada bidang
psikologi sosial dan nilai-nilai dalam demokrasi birokrasi apakah dalam sektor
publik atau swasta.

5) Paradigma V: Administrasi Negara sebagai Administrasi Negara (1970)


Yang menjadi titik utama dari teori organisasi pada masa ini adalah
bagaimana dan mengapa organisasi bekerja, bagaimana dan mengapa orang
bertindak atau berbuat, bagaimana dan mengapa keputusan dibuat. Jadi
administrasi negara pada masa ini lebih berfokus pada teori organisasi dan ilmu
manajemen. Sedangkan lokusnya adalah kepentingan publik dan
kesejahteraan public..
Sarana-Sarana Administrasi
Menurut Atmosudurdjo(1982:75-76),sarana-sarana administrasi itu ada tiga,yakni
organisasi,tata usaha,dan manajemen.
a) Organisasi adalah wadah atau ajang dari usaha,yaitu sarana administrator untur
mengatur tata hubungan ikatan antar unsur-unsur administrasi untuk menjaga
jangan sampai usahanya bubar berantakan.
b) Tata Usaha adalah sarana administrator untuk menjaga jangan sampai
kehilangan jejak,kehilangan arah,kehilangan ingatan,kehilangan
kontak(komunikasi) dengan orang-orang dan rekan relasi dan jangan sampai
rumah tangga perusahaannya berantakan.
c) Manajemen adalah sarana administrator untuk”menggerakkan dan
mengendalikan” unsur-unsur administrasi terutama unsur
manusia(“management is getting things done through the efforts of other
people”kata Koontz),dan merupakan suatu system pimpinan.
Konsep Administrasi
Konsep administrasi dalam arti yang luas dapat diartikan sebagai: Administrasi adalah
segenap rangkaian kegiatan penataan terhadap pekerjaan-pekerjaan induk dan sumber-sumber
kegiatan lainnya yang harus dilakukan oleh pejabat-pejabat eksekutif dalam suatu organisasi
dan didasarkan atas rasionalitas tertentu yang bertugas mengatur,memajukan,dan melengkapi
usaha kerja sama sekumpulan orang yang disengaja dihimpun untuk mencapai tujuan tertentu.
Hakikat Ilmu Administrasi

 Hakikat Ilmu Administrasi


 Syarat-Syarat Ilmu Administrasi Sebagai Ilmu Pengetahuan
 Sifat Ilmu Administrasi
 Penggolongan Adminstrasi
 Tujuan Administrasi
 Ciri-Ciri Administrasi
 Unsur-Unsur Administrasi
 Prinsip-Prinsip Administrasi
 Fungsi-Fungsi Administrasi
 Kedudukan Teori Organisasi dan Manajemen
Hakikat Ilmu Administrasi
Menurut Makmur(2007:6),pengembangan pemikiran dan penalaran manusia yang
berdasarkan kaidah dan norma-norma administrasi tidak hanya dipandang sebagai ilmu
pengetahuan ,tetapi merupakan bagian dari kehidupan manusia yang menuntut terciptannya
spesialisasi menuju kemahiran.Administrasi dapat dilihat dari dua sudut pandang yang saling
melengkapi antara satu dengan yang lainnya(Makmur,2007:7-8),sebagai berikut:
a) Administrasi sebagai ilmu
Hakikat perkembangan administrasi sebagai salah satu cabang ilmu
pengetahuan yang dapat membentuk pola oikir manusia,sebagai berikut:
1. Upaya spekulatif dalam menciptakan pandangan yang sistematis
mengenai seluruh realitas penalaran umum administrasi.
2. Melukiskan hakikat realitas awal dan akhir perkembangan ilmu
administrasi yang berada dalam pemikiran manusia.
3. Menentukan batas-batas,jangkauan,dan keabsahan,serta nilai-nilai
dasar ilmu administrasi dalam realitas kehidupan manusia.
4. Penyeledikan secara kritis atas pernyataan-pernyataan yang diajukan
oleh berbagai ilmuwan,baik secara emperikal maupun secara
transidental terhadap ilmu administrasi.
5. Disiplin ilmu yang dapat mengantar para ilmuwan administrasi untuk
berpikir secara kritis,rasional,objektif,efisien,dan efektif.

b) Adimistrasi sebagai pekerjaan


Proses administrasi dimaknai sebagai pola pemikiran dan rangkaian kegiatan
untuk pencapaian suatu hasil tertentu dengan profesionalitas sesuai tuntutan
kegiatan yang harus dilakukan sehingga hasil yang diinginkan terwujub.

Syarat-Syarat ilmu Administrasi sebagai Disiplin Ilmu Pengetahuan


Administrasi telah memenuhi persyaratan salah satu disiplin ilmu pengetahuan karena;
a. Memiliki objek yang dikaji
b. Memiliki terminilogi
c. Memakai metode
d. Memiliki filosofi
e. Memiliki terori/konsep
Sifat Ilmu Administrasi
Sifat ilmu administrasi(Crisyanti,2011:20),yaitu:
a. Netral,dalam arti ilmu administrasi tidak mengandung nilai yang baik dan nilai
yang buruk.
b. Fleksibel,dalam arti ilmu administrasi berkaitan dengan individu yang dinamis
sehingga tidak mencantumkan dalil yang eksak/pasti seperti ilmu matematika
atau ilmu alam.
Penggolongan Administrasi

Administrasi Negara
Administrasi Negara bertujuan untuk Administrasi niaga bertujuan untuk
memberikan pelayanan yang sebaik-baiknya memperoleh keuntungan yang sebesar-
kepada masyarakat(public service) besarnya (Profit Oriented)
Administrasi Negara dalam pencapaian Administrasi niaga dalam pencapaian
tujuannya dilakukan berdasarkan ketentuan tujuannya dilakukan dengan kebijaksanaan
peraturan perundang-undangan yang berlaku yang bersifat menguntungkan ( tidak selalu
Administrasi Negara dalam kegiatannya terikat oleh ketentuan yang telah ditetapkan).
mengutamakan kebenaran sesuai gengan Administrasi niaga dalam kegiatannya tidak
prosedur yang telah ditentukan selalu terikat dengan prosedur yang
Administrasi Negara di dala cara kerjanya berlaku,tetapi mengutamakan hasil yang
dianggap kurang efisien dicapai.
Administrasi Negara dalam kegiatannya Administrasi niaga di dalam cara kerjanya
bersifat monopoli karena mengutamakan sangat efisien.
kepentingan umum Administrasi niaga dalam kegiatannya
Administrasi negara dalam kegiatannya bersifat persaingan bebas.
ditujukan bagi kepentingan kesejahteraan Administrasi niaga dalam kegiatannya
masyarakat banyak (social welfare). ditujukan bagi kepentingan kesejahteraan
individu atau kelompoknya.

Tujuan Administrasi
a. Untuk memantau kegiatan atau data milik organisai
b. Untuk evaluasi
c. Untuk penyusunan program kegiatan
Ciri-Ciri Administrasi
1. Terdiri atas sekelompok orang
2. Menjalani kerja sama
3. Memiliki tujuan yang harus dicapai
4. Adanya proses kegiatan usaha
5. Kegiatan bimbingan,kepemimpinan,dan pengawasan
Unsur-Unsur Administrasi
a. Organisasi
b. Manajemen
c. Komunikasi
d. Personalia
e. Informasi
f. Keuangan
g. Pembekalan
h. Hubungan Masyarakat
Prinsip-Prinsip Administrasi
Menurut Atmosudirdjo(1982:76-77),prinsip-prinsip administrasi itu,jika kita mengikuti
Henry Fayol”Bapak Ilmu Administrasi”,ada empat belas,yaitu:
1. La division du travail , prinsip pembagian kerja , yaitu adanya spesialisasi akan
meningkatkan efisiensi pelaksanaan kerja .
2. L'autorite - Responsabilite , harus ada kekuasaan ( otoritas ) memberi perintah
dan kekuasaan untuk membuat dirinya ditaati , tidak ada kekuasaan tanpa
tanggung jawab .
3. La discipline , ketaatan , kesungguhan hati dan kesigapan untuk menjalankan
segala apa yang menjadi perintah , peraturan atau konvensi dalam organisasi.
4. Kesatuan Komando (Unity of Command)
Berdasarkan Prinsip Kesatuan Komando, Karyawan seharusnya hanya
menerima perintah dari seorang atasan saja dan juga bertanggung jawab
kepada satu atasan saja.
5. Kesatuan Arah (Unity of Direction)
Karyawan yang bekerja dalam suatu organisasi harus memiliki tujuan dan arah
yang sama dan bekerja berdasarkan rencana yang sama.
6. Mengutamakan Kepentingan Organisasi diatas kepentingan Individu
(Subordination of Individual Interests to the General Interest)
Kepentingan Organisasi harus didahulukan dari Kepentingan Individu seorang
karyawan. Termasuk kepentingan Individu Manager itu sendiri.
7. Kompensasi yang adil (Remuneration)
Salah satu faktor yang mempengaruhi Kepuasan kerja karyawan adalah Upah
atau Gaji yang didasarkan pada tugas yang dibebankannya. Kompensasi yang
dimaksud ini dapat berupa Finansial maupun non-finansial.
8. Sentralisasi (Centralization)
Menurut Fayol, seorang pemimpin atau Manajer harus mengadopsi prinsip
Sentralisasi yang seimbang (bukan Sentralisasi penuh ataupun Desentralisai
penuh). Hal ini dikarenakan Sentralisasi penuh (Complete Centralization) akan
mengurangi peranan bawahan dalam suatu organisasi, sedangkan desentralisasi
akan menimbulkan kesimpangsiuran dalam pengambilan keputusan. Wewenang
tertentu harus didelegasikan sebanding dengan Tanggung Jawab yang
diberikan.
9. Rantai Skalar (Scalar Chain)
Rantai Skalar adalah garis wewenang dari atas sampai ke bawah. Setiap
karyawan harus menyadari posisi mereka di dalam Hirarki Organisasi. Garis
wewenang ini akan menunjukan apa yang menjadi wewenang dan tanggung
jawabnya
10. Tata Tertib (Order)
Tata Tertib memegang peranan yang penting dalam bekerja karena pada
dasarnya semua orang tidak dapat bekerja dengan baik dalam kondisi yang
kacau dan tegang. Selain itu, untuk meningkatkan efisiensi dalam bekerja,
fasilitas dan perlengkapan kerja harus disusun dengan rapi dan bersih.
11. Keadilan (Equity)
Manager harus bertindak secara adil terhadap semua karyawan. Peraturan dan
Perjanjian yang telah ditetapkan harus ditegakan secara adil sehingga Moral
karyawan dapat terjaga dengan baik.
12. Stabilitas kondisi karyawan (stability of tenure of personnel)
Mempertahankan Karyawan yang produktif merupakan prioritas yang penting
dalam Manajemen. Manager harus berusaha untuk mendorong dan menciptakan
loyalitas Karyawan terhadap organisasi.
13. Inisiatif (Initiative)
Karyawan harus diberikan kebebasan untuk berinisiatif dalam membuat dan
menjalankan perencanaan, tentunya harus dengan batas-batas wewenang dan
tanggung jawab yang diberikan
14. Semangat Kesatuan (esprits de corps)
Dalam Prinsip “esprits de corps” ini, Manajemen harus selalu berusaha untuk
mengembangkan dan meningkatkan semangat kesatuan tim.
Fungsi-Fungsi Administrasi
1. Fungsi Perencanaan(planning)
Artinya administrasi digunakan untuk mengumpulkan dan mengolah data yang
nantinya dimanfaatkan untuk penyusunan atau perencanaan sebuah kegiatan
atau hal tertentu lainnya

2. Fungsi Penyusunan(organizing)
Artinya administrasi digunakan untuk menyusun serta menjalin komunikasi antar
anggota dalam sebuah organisasi.

3. Fungsi Koordinasi(coordinating)
Administrasi digunakan untuk mengoordinasi rencana serta tujuan
organisasi,supaya berjalan sesuai yang diharapkan.

4. Fungsi Pelaporan(reporting)
Artinya administrasi digunakan untuk memberi informasi tentang kegiatan atau
rencana apa saja yang telah dijalankan organisasi.

5. Fungsi Anggaran(budgeting)
Artinya administrasi digunakan untuk mengelola serta menganggarkan biaya
yang diperlukan dalam pelaksanaan rencana atau kegiatan.

6. Fungsi Penempatan(staffing)
Artinya administrasi digunakkan untuk menghubungkan sumber daya manusia
dengan sumber daya lainnya dalam sebuah organisasi, mulai dari perekrutan
tenaga kerja, pengembangan, perlengkapan di dalam organisasi tersebut.

7. Fungsi Pengarahan dan Bimbingan(directing)


Artinya administrasi digunakkan untuk memberi bimbingan, saran, perintah-
perintah, agar tugas dijalankan dengan baik guna mencapai tujuan yang telah
ditentukan.
KEDUDUKAN TEORI ORGANISASI DAN MANAJEMEN DALAM ILMU SOSIAl
1. Ruang Lingkup Teori Organisasi dan Manajemen
Ruang lingkup yang dapat dipelajari dalam teori organisasi dan manajemen
dalam garis besarnya adalah sebagai berikut:
a. filsafat, nilai, tujuan, dan sasaran organisasi;
b. aliran-aliran dalam organisasi;
c. struktur organisasi;
d. penggunaan teknologi dan pengetahuan dalam organisasi;
e. tingkah laku individu dan motivasinya;
f. peranan kelompok di dalam organisasi;
g. hubungan-hubungan dan komunikasi di dalam organisasi;
h. stabilisasi dan inovasi di dalam organisasi;
i. perubahan dan penyempurnaan organisasi;
j. koordinasi dan kepemimpinan;
k. faktor ekstern (luar) organisasi.

2. Aliran Pemikiran (Paradigma) dalam Teori Organisasi dan Manajemen


1. Paradigma 1: Northern Conventional tahun 1911
Terkenal dengan Aliran Teori Organisasi Klasik atau Gaya Rasional.
Dasar pemikirannya adalah berorientasi pada tugas (task oriented) dan
mempertimbangkan faktor efisiensi dalam setiap aktivitas organisasi.
2. Paradigma II: Westerly Way tahun 1930
Paradigma ini melahirkan aliran Teori Organisasi Neo Klasik tahun
1930 dan Teori Modern tahun 1950. Dasar pemikiran Teori Neo Klasik
adalah berorientasi pada orang (people oriented) dan faktor efektivitas
(keberhasilan) dalam organisasi.
3. Paradigma III: Easterly Movement tahun 1980
Terkenal dengan Aliran Organisasi Partisipatif dan Sistem Famili.
Dasar pemikirannya adalah bahwa organisasi harus efisien dan efektif,
semua orang bekerja dalam kelompok dan terlibat dalam pemecahan
masalah. Pemikiran ini dipengaruhi oleh gaya demokrasi industri dari
Jepang.
4. Paradigma IV: Teori Organisasi dan Manajemen Global tahun 1990
Dasar pemikiran teori ini bahwa organisasi harus menciptakan
efisiensi tinggi, bekerja secara sinergi di antara kelompok kerja,
pendekatan transkultural, organisasi pendek, dan memelihara
perkembangan.

Anda mungkin juga menyukai