PRINSIP-PRINSIP
ADMINISTRASI KEBIJAKAN KESEHATAN
disampaikan oleh
dr. Achmad Farich,MM
UNIVERSITAS MALAHAYATI
BANDAR LAMPUNG
DESKRIPSI SINGKAT
BAHASAN :
A. PENGERTIAN, PRINSIP DAN UNSUR ADMINISTRASI
(Antonius Mintorogo,M.Sc, 2000, dalam bulu Pengantar Ilmu Administrasi)
A. KONSEP ADMINISTRASI KESEHATAN
B. KONSEP KEBIJAKAN KESEHATAN
A. ISTILAH ADMINISTRASI
GOAL
C. PENGERTIAN TATA USAHA
Ilmu Administrasi
A. DEFINISI ADMINISTRASI
B. HAKIKAT ADMINISTRASI
C. KAITAN ADMINISTRASI DAN KEGIATAN SUBSTANTIF
DEFINISI ADMINISTRASI
Created by Lilis Marsy
Bersambung
Created by Lilis Marsy
Sambungan.
DEFINISI ADMINISTRASI
DEFINISI ADMINISTRASI
Lain lagi pendapat dari Ordway Tead (dalam Waldo 1953 : 25) bahwa :
Administration is conceived as the necessary activities of those individuals
(executives) in an organization who are charge with ordering, forwarding
and facilitating the associate efforts of group of individuals brought together
to realize certain defined purposes artinya administrasi adalah meliputi
kegiatan- kegiatan individu-individu (ekse kutif) dalam suatu organisasi yang
Bertugas mengatur, memajukan dan menyediakan fasilitas usaha kerja sama
sekelompok individu-individu untuk merealisasikan tujuan yang ditentukan
Masih sambungan..
DEFINISI ADMINISTRASI
Created by Lilis Marsy
Rumusan The Liang Gie revisi Sutarto (1992 : 13) bahwa : Administrasi adalah
segenap rangkaian kegiatan penataan terhadap pekerjaan pokok yg dilakukan
oleh sekelompok orang dalam kerjasama mencapai tujuan tertentu.
HAKIKAT ADMINISTRASI
ADMINISTRASI
(PENATAN KERJA SAMA)
TERCAPAINYA
TUJUAN
ADMINISTRASI SEBAGAI SENI DAN ILMU
SUMBER PERENCANAAN
FUNGSI PERENCANAAN
H. Koontz & Cyril ODonnell (Silalahi 1992 : 167) : Planning involves selecting
objective,-- and strategies, policies, program and procedures for achieving them
--either for the entire enterprise or for any organized part there of bahwa
perencanaan dilakukan sebelum dilaksanakan kegiatan untuk mencapai tujuan
dengan memilih yang terbaik alternatif yang ada.
PERENCANAAN (Planning)
Merupakan spesifikasi dari tujuan organisasi/perusahaan yang ingin dicapai
dan cara-cara yang akan ditempuh untuk mencapai tujuan tersebut.
?
Penjelasan dan rincian kegiatan yang dibutuhkan.
Penjelasan mengapa rencana itu harus dikerjakan dan mengapa tujuan
yang tertentu harus dicapai.
Penjelasan tentang tempat/lokasi secara fisik dimana rencana tindakan
harus dikerjakan.
Penjelasan tentang kapan dimulainya tindakan dan kapan selesai nya
tindakan itu.
Penjelasan tentang siapa yang akan mengerjakan pekerjaan baik
mengenai kualitas / kuantitas yang dikaitkan dengan standar mutu.
Penjelasan rinci tentang teknik-teknik mengerjakan tindakan yang telah
ditetapkan.
LANGKAH-LANGKAH PERENCANAAN
Misi/Tujuan
S W O T
Sasaran/Renstra
Target
Anggaran Operasional
SUMBER PERENCANAAN
DEFINISI PERENCANAAN
SIFAT PERENCANAAN
PERENCANAAN KESEHATAN
PERENCANAAN KESEHATAN DAN DINAMIKA PERUBAHAN
NILAI UNIVERSAL DALAM PERENCANAAN KESEHATAN
PRAKONDISI/PREQUISITE UNTUK PERENCANAAN
PRINSIP DASAR DAN SISTEMATIKA LANGKAH-LANGKAH PERENCANAAN
Senyum Senyum
Sapa Sapa
Sentuh Sentuh
Dasar Perencanaan Kesehatan
( Ascobat Gani )
2. Sifat perencanaan ( J de Smit : Rational and Non-rational Planning dalam Health Care
Administration) :
* Berkaitan dengan pengambilan keputusan
* Dilakukan dalam proses formal dan sistematis
* Orientasinya diarahkan pada masa yang akan datang
* Fokusnya adalah tentang tujuan dan cara
* Keputusan dalam perencanaan bersifat kontektual dan holistic ( menyeluruh )
* Perncanaan memerlukan perubahan sikap : menerima perubahan
Bersambung.
Sambungan
Need - Dimand
Disease - Market Segment
Public - Private
Public Goods - Private Goods
Subdidy - User Charge
Fee for service - Prepayment
Social Function - Economic Function
Centralized - Decentralized
Top Down - Bottom up
Fragmented Program - Integrated Program
Partisipation - Partnership
Beurocration (administratio) - Enterpreuner
Short Term (Treatment) - Long Term Vision
(Human Resource Development)
Medical Care - Health Care
Health Consumtion - Invesment
Sambungan :
Prioritas
Alternatif
ORGANISASI
SDM
ANGGARAN Pemilihan Alternatif
METODE
Penyusunan POA
Implementasi :
-Leadership/Motivation
-Supervisi on
-Control
EVALUATION
PENGORGANISASIAN BIDANG KESEHATAN
AZHAR KASIM
Organisasi adalah suatu pola kerja sama antara orang-orang yang
terlibat dalam kegiatan-kegiatan yang saling berhubungan untuk
mencapai tujuan tertentu
Prof.DR.S.P.Siagian
Organisasi diartikan sebagai :Setiap bentuk kerja sama untuk pencapaian
tujuan bersama dan terikat secara formal yang tercermin pada hubungan
sekelompok orang yang disebut bawahan
ORGANISASI DAPAT DILIHAT DARI
2 (DUA) ASPEK PENTING :
Organisasi Lini & Staf : Dalam organisasi lini dan staf diadakan pebedaan
antara unit pelaksanan tugas pokok (lini) dan unit penunjang (staf).
Contoh Organisasi Lini & Staf ( Lihat gambar hal 48 )
Budaya organisasi dapat diartikan sebagai suatu sistem rekatan nilai dan kepercayaan
yang berkembang diantara anggota organisasi pada suatu waktu tertentu.
Yang berhubungan erat dengan budaya organisasi adalah iklim organisasi yang
menunjukkan suasana organisasi, termasuk didalamnya semangat organisasi, kepuasan
kerja, kepemimpinan kerjasama dan kinerja organisasi.
Masyarakat
Mandiri
PARADIGMA SEHAT Hidup Sehat?!
PARADIGMA SEHAT
Perubahan pemahaman akan konsep sehat dan sakit serta semakin kayanya khasanah
ilmu pengetahuan dengan informasi tentang determinan penyebab penyakit yang
multifaktorial, telah menggugurkan paradigma pembangunan kesehatan yang lebih
mengutamakan pelayanan kesehatan yang bersifat kuratif dan rehabilitatif, dengan
menerapkan paradigma pembangunan kesehatan baru yaitu PARADIGMA SEHAT
merupakan upaya untuk lebih meningkatkan kesehatan bangsa yang bersifat proaktif.
FAKTOR PENDUDUK
Herediter atau Keturunan
FAKTOR
FAKTOR
DERAJAT KESEHATAN : PELAYANAN
LINGKUNGAN :
KESEHATAN :
Fisik Fisik
Biologis Mental
Promotif
Sosio-kultural Sosial
Preventif
Kuratif
Rehabilitatif
FAKTOR PERILAKU :
Sikap
Gaya Hidup
Untuk terwujudnya
PARADIGMA SEHAT sebagai paradigma kesehatan baru,
maka kajian yang seksama perlu dilakukan tentang :
What is policy?
Istilah kebijakan asal kata bahasa Inggris yaitu policy yang diterjemahkan menjadi
kebijakan (Samodra Wibawa,1994 - Muhadjir Darwin, 1998). Istilah policy juga ada
yang menterjemahkan sebagai kebijaksanaan (Islamy, 1989 - Abdul wahab, 1990).
a. Substantive policy : Sesuatu kebijakan dilihat dari substansi masalah yang dihadapi
oleh pemerintah. Contoh : Kebijakan kesehatan dll.
b. Procedural Policy : Suatu kebijakan dilihat dari pihak-pihak yang terlibat dalam
perumusannya (Policy Stakeholder). Contoh : Undang-Undang
tentang Kesehatan maka yang berwenang membuatnya adalah
Departemen Kesehatan, tetapi dalam pelaksanaannya banyak
organisasi/instansi lain yang terlibat baik dari pemerintahan
maupun dari organisasi non pemerintah.
Bersambung..
2. DISTRIBUTIVE, REDISTRIBUTIVE and REGULATORY POLICIES
A. LINGKUP NASIONAL
1. Kebijakan Nasional : Kebiajakan negara yang bersifat fundamental dan stategis dalam
pencapaian tujuan nasional/negara sebagaimana tertera dalam UUD 1945.
Yang berwenang menetapkan kebijakan nasional yaitu MPR, DPR dan Presiden. Kebiajakan
Nasional yang dituangkan dalam peraturan perundang-undangan dapat berbentuk : UUD,
Ketetapan MPR, UU. Peraturan Pemerintah Pengganti UU (PERPU).
2. Kebijakan Umum : Kebijakan Presiden sebagai pelaksanaan UUD, TAP MPR, UU untuk
mencapai tujuan nasional.
Yang berwenang menetapkan Kebijakan Umum adalah Presiden. Kebijakan Umum dapat
berbentuk : Peraturan Pemerintah (PP), KEputusan Presiden (KEPPRES), Instruksi Predisen
(INPRES)
1. KEBIJAKAN UMUM
Kebijakan Umum pada tingkat daerah dapat berbentuk Peraturan Daerah (PERDA)
Propinsi dan PERDA Kabupaten/Kota
Bersambung..
2. KEBIJAKAN PELAKSANAAN
Dalam rangka pelaksanaan dan tugas perbantuan berupa Keputusan dan instruksi
Gubernur/bupati/Walikota.
POLICY STAKEHOLDER
PELAKU/AKTOR KEBIJAKAN
PEMERINTAH
Keterlibatan Keterlibatan
Pemerintah Swasta
PERUMUSAN PEMBUATAN
KEBIJAKAN KESEHATAN
MONITORING
KEBIJAKAN KESEHATAN
DASAR PEMBANGUNAN KESEHATAN
Pada hakikatnya adalah nilai kebenaran dan aturan pokok sebagai landasan
untuk berpikir/bertindak dalam pembangunan kesehatan
3. Adil dan merata bahwa setiap orang mempunyai hak yang sama dalam memperoleh
derajat kesehatan yang setinggi-tingginya tanpa memandang suku, golongan, ras,
agama dan status sosial ekonominya.
4. Pengutamaan dan manfaat sebagai upaya kesehatan yang bermutu dan mengikuti
perkembangan I P T E K, maka upaya kesehatan harus dilaksanakan secara
profesional, berdayaguna dan berhasil guna dengan mempertimbangkan kebutuhan
dan kondisi daerah.
GAMBARAN KEADAAN MASYARAKAT INDONESIA DI MASA DEPAN
(VISI) YANG INGIN DICAPAI MELALUI PEMBANGUNAN
KESEHATAN, DIRUMUSKAN SEBAGAI : Vision
of
Health
Perilaku masyarakat Indonesia 2010 yang bersifat proaktif untuk memelihara dan
meningkatkan kesehatan, mencegah resiko terjadinya penyakit, melindungi diri dari
ancaman penyakit serta berpartisipasi aktif dalam gerakan kesehatan masyarakat.
Mampu menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu tanpa adanya hambatan baik
yang bersifat ekonomi maupun non ekonomi (Pelayanan bermutu dimaksud adalah
pelayanan kesehatan yang memuaskan pemakai jasa pelayanan serta yang diseleng -
garakan sesuai dengan standar dan etika pelayanan profesi).
PARADIGMA SEHAT
PROFESIONALISME
Strategi JPKM akan lebih mengutamakan pelayanan promotif dan preventif yang
apabila berhasil dilaksanakan, dinilai lebih efektif dan efisien dalam memelihara dan
meningkatkan derajat kesehatan disamping pengaruh positif dalam meningkatkan
mutu pelayanan kesehatan.
JPKM?!
DESENTRALISASI
Pendelegasian wewenang yang lebih besar kepada pemerintah daerah untuk mengatur
sistem pemerintahan dan rumah tangga sendiri, memang dipandang lebih sesuai untuk
pengolahan pelbagai pembangunan nasional pada masa mendatang.