Tentang
PATOLOGI ADDMINISTRASI NEGARA
Disusun oleh ;
Febrian Sukma
(Nim. )
Assalammualaikum wr, wb
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat ALLAH SWT yang telah memberikan
kekuatan dan kemampuan sehingga makalah ini bisa selesai tepat pada
waktunya. Adapun tujuan dari penyusunan makalah ini adalah untuk memenuhi
tugas saya pada Mata Kuliah Patologi Administrasi Negara.
Saya mengucapkan terima kasih atas kesempatan yang diberikan oleh Ibu Dosen
Ir.Sartika Yuliana, MSi dan kepada semua yang telah membantu dan mendukung
dalam penyusunan makalah ini.
Saya sadar makalah ini belum sempurna dan memerlukan berbagai perbaikan,
oleh karena itu kritik dan saran yang membangun sangat dibutuhkan.
Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kami dan para teman-
teman semuanya.
KATA PENGANTAR
BAB I PENDAHULUAN
1. Pengertian Administrasi secara umum
2. Fenomenologi Administrasi
3. Kebenaran Ilmiah Administrasi
4. Fokus Kajian Administrasi
BAB IV KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
Arthur Grager
George Terry
Ulbert
Munawardi Reksohadiprowiro
Hadari nawawi (1979),
2. FENOMENOLOGI ADMINISTRASI
Dwight Waldo (1984:17)
Harbani Pasolong (2007:8)
Fesler (1980)
Starling
2. Teori Administrasi Modern Suatu serangan hebat atas aplikasi yang tak
memenuhi syarat dari prinsip-prinsip klasik ke administrasi publik terjadi
setelah Perang Dunia II. Disertai oleh usaha seluruh ilmu-ilmu sosial, riset-
riset atas pengambilan keputusan administrasi telah memberi petunjuk
untuk dipertimbangkan pengaruh manusia sebagai masyarakat dan aktor
politik.
Teori penting lain yang berkembang adalah analisis birokrasi dari Max Weber.
Weber mengemukakan ciri-ciri struktur birokrasi yang meliputi hirarki
kewenangan, seleksi dan promosi berdasarkan merit system, aturan dan
regulasi yang merumuskan prosedur dan tanggungjawab kantor, dan
sebagainya. Karakteristik ini disebut sebagai bentuk kewenangan yang legal
rasional yang menjadi dasar birokrasi modern.
2. PATOLOGI BIROKRASI
Jenis patologi birokrasi menurut Sondang P. Siagian (1988) ada
beberapa patologi birokrasi yang dapat dijumpai, antara lain:
1. Penyalahgunaan wewenang dan tanggung jawab
2. 2. Pengaburan masalah
3. 3. Indikasi korupsi, kolusi dan nepotisme
4. 4. Indikasi mempertahankan status quo
5. 5. Membina kerajaan
KESIMPULAN
yang terikat dalam kerjasama tersebut. Ada lagi pengertian administrasi dari
atau proses pengendalian acara atau sistem kerjasama sejumlah orang, agar
Pemikiran Nawawi tersebut adalah melihat bahwa ajaran moralitas dan ajaran
etika adminisrasi tersebut sangat penting dalam kehidupan manusia. Dari kedua
saja memiliki pemaknaan yang sama yaitu, adanya manusia yang lebih dari dua
orang, ada tujuan yang jelas, pembagian tugas yang jelas, lalu tindakan efektik
S.Praja mengatakan bahwa fenomenologis adalah realitas dalam arti yang ada
diluar dirinya dan ini hanya dapat dicapai dengan “mengalami” secara intuisi,
maka apa yang kita anggap sebagai realitas dalam pandangan biasa itu untuk
sebelumnya.
DAFTAR PUSTAKA
2. Ali, Lukman, et.al., 1994. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Edisi Kedua.
3. Astuti, Sri Juni Woro, 2009. “Diskresi Birokrasi” dalam Samudra Wibawa
Bertens, K., 2000. Etika. Seri Filsafat Atmajaya: 15. PT Gramedia Pustaka
Utama, Jakarta.