Anda di halaman 1dari 36

KONSEP

NEW PUBLIC SERVICE & PENGAWASAN


PELAYANAN PUBLIK OLEH
OMBUDSMAN RI

PERTEMUAN VIII
Acuan Yang Digunakan %

Peraturan (juklak) 80 %

Kepuasan Masyarakat 16 %

Inisiatif Sendiri 3%

Visi Misi 1%
Sumber: Center For Population and Policy Studies, UGM, 2001
• Serve citizen, not customer; kepentingan publik
merupakan hasil dialog shared value.
• Seek the public interest; administrasi publik
merupakan hasil kesepakatan yg melibatkan shared
interest dan shared responsibility.
• Nilai Citizenship melebihi entrepreneurship;
publik interest lebih baik dikembangkan oleh pejabat
publik untuk kebiakan daripada oleh entrepreneur.
• Think strategically, act democratically;
kebijakan akan efektif apabila dicapai melalui usaha-
usaha kolektif dan proses kolaboratif.
• Recognize that accountability is not simple;
Pelayan publik harus mengindahkan hukum agar bisa
melakukan tugasnya dengan baik.
• Serve rather than steer; Pelayan publik harus
memberikan pelayanan bukan mengontrol
masyarakat.
• Value people, not just productivity; Organisasi
publik akan lebih sukses jika mengadopsi proses
kolaborasi dan shared leadership atas dasar saling
menghargai.
Old Public New Public New Public
Administration Management Service
Teori Teori politik dan ilmu Teori ekonomi, Teori demokrasi, positif,
dan sosial naif berdasarkan pada ilmu kritis, dan interpretatif
epistimologi sosial positif

Rasionalitas Rasionalitas synoptic Technical dan Rasionalitas formal dan


dan model atau administrativemen economicalman, self strategis serta ganda
perilaku interest decision maker (politik, ekonomis, dan
manusia Organisasional)

Konsepsi Didevinisikan secara Mewakili kepentingan Hasil dari dialog


kepentingan politis dan tercantum pribadi tentang nilai yang
publik dalam konstitusi diakui bersama

Pihak yang Klien dan konstituen Pelanggan Warganegara


menerima
tanggung jawab
Pejabat publik
Old Public New Public New Public
Administration Management Service
Peranan Mengendalikan Mengarahkan (katalis) Melayani (negosiasi dan
Pemerintah (mendesain dan mediasi kepentingan
melaksanakan antar warganegara dan
kebijakan) komunitas)

Mekanisme Mengadministrasikan Menciptakan mekanisme Membangun koalisi antar


untuk program melalui struktur insentif untuk organisasi publik, non
mencapai instansi pemerintah mencapai kebijakan yang profit, dan swasta untuk
obyektif melalui lembaga mencapai kesepakatan
kebijakan
swasta dan non profit pada kebutuhan bersama
obyektif

Akuntabilitas Hirarki; administrator Mekanisme pasar Tanggungjawab ganda;


bertanggungjawab pelayan publik harus
pada politisi bertanggungjawab pada
hukum, sistem nilai,
norma politik, standard
profesi dan kepentingan
warganegara
Old Public New Public New Public
Administration Management Service

Diskresi Diskresi terbatas Peluang yang luas Diskresi dibutuhkan


administrasi diberikan kepada sesuai dengan peluang tetapi terbatas pada
pejabat administrasi bisnis akuntabel

Struktur Birokratis, top-down Desentralisasi dengan Struktur kolaboratif


organisasi control tetap dalam dengan sistem
organisasi kepemimpinan yang
terbagi baik secara
internal maupun
eksternal
Motivasi Sesuai dengan spirit wiraswasta Pelayan publik dan
administrator besarnya gaji memberikan kontribusi
pada masyarakat
➢ Ukuran ketepatan waktu;
➢ Ukuran keamanan;
➢ Ukuran penerimaan reliabilitas;
➢ Ukuran perhatian personal;
➢ Ukuran pendekatan penyelesaian masalah;
➢ Ukuran pelayanan yang adil;
➢ Ukuran tanggung jawab keuangan;
➢ Ukuran pengaruh warga negara.
Suatu pendekatan dalam penyelenggaraan
publik yang menempatkan pengguna layanan
sebagai pusat perhatian.

➔ Kebutuhan dan kepentingan pengguna layanan


harus menjadi pertimbangan utama dalam keseluruhan
proses penyelenggaraan pelayanan publik.
• Memberikan kepastian pelayanan (waktu, biaya, prosedur, dan cara
pelayanan);
• Memberikan informasi mengenai hak dan kewajiban (pengguna
layanan, penyedia layanan dan stakeholders lainnya);
• Mempermudah mengontrol penyelenggaraan pelayanan publik;
• Mempermudah manajemen pelayanan memperbaiki kinerja;
• Membantu mengidentifikasi kebutuhan, harapan dan aspirasi
pengguna layanan dan stakeholders lainnya.
✓ Visi dan misi pelayanan;
kesepakatan antara penyedia pelayanan,
pengguna layanan, dan stakeholders lainnya
tentang praktik dan kinerja pelayanan yang ingin
diwujudkan.
✓ Standar Pelayanan; ukuran
yang disepakati, meliputi:
o Sikap penyedia layanan
o Persyaratan Pelayanan dan hak-hak
pengguna layanan
o Biaya pelayanan
o Waktu pelayanan
o Mekanisme penyampaian keluhan
terhadap penyelenggaraan pelayanan
o Kemudahan dalam memperoleh
informasi pelayanan
Arti, maksud, dan Tujuan Pengawasan
• Arti Pengawasan
Mc. Farland: 'Control is the process by which an executive gets the
performance of his subordinates to correspond as closely as posib1e to
chosen plans, orders, objectives, or policies, (Pengawasan ialah suatu
proses di mana pimpinan ingin mengetahui apakah hasil pelaksanaan
pekerjaan yang dilakukan oleh bawahannya sesuai dengan rencana,
perintah, tujuan, atau kebijaksanaan yang telah ditentukan).

• Pengawasan harus berpedoman kepada:


1. Rencana (planning} yang telah diputuskan,
2. Perintah (order) terhadap pelaksanaan pekerjaan (pef'omance),
3. Tujuan dan/atau
4. Kebijaksanaan yang telah ditentukan sebelumnya.
2. Maksud Pengawasan
Mencegah atau memperbaiki kesalahan, penyimpangan, ketidak-sesuaian,
penyelewengan dan lainnya yang tidak sesuai dengan tugas dan wewenang yang
telah ditentukan.

3. Tujuan Pengawasan
Agar hasil pelaksanaan pekerjaan diperoleh secara berdaya guna (efisien) dan
berhasil guna (efektif), sesuai dengan rencana yang telah ditentukan sebelumnya.

4. Tugas (fungsi) pengawasan:


a. Mempertebal rasa tanggung jawab terhadap pejabat yang diserahi tugas dan
wewenang dalam pelaksanaan pekerjaan.
b. Mendidik para pejabat agar mereka melaksanakan pekerjaannya sesuai dengan
prosedur yang telah ditentukan.
c. Untuk mencegah terjadinya penyimpangan, kelalaian dan kelemahan, agar tidak
terjadi kerugian yang tidak diinginkan.
d. Untuk memperbaiki kesalahan dan penyelewengan, agar pelaksanaan pekerjaan
tidak mengalami hambatan dan pemborosan-pemborosan.
Macam-macam Pengawasan

1. Pengawasan dari Dalam (Internal Control).


2. Pengawasan dari luar organisasi (External Control).
3. Pengawasan Preventif.
4. Pengawasan Repressif.
Prinsip-prinsip Pengawasan

1. Pengawasan harus berorientasi kepada tujuan organisasi


2. Pengawasan harus obyektif, jujur, dan mendahulukan kepentingan
umum
3. Pengawasan harus berorientasi terhadap kebenaran menurut
peraturan-peraturan yang berlaku (wetmatigheld)
4. Pengawasan harus menjamin daya dan hasil guna pekerjaan
5. Pengawasan harus berdasarkan atas standar yang objektifi, teliti
(accurate) dan tepat.
6. Pengawasan harus bersifat terus-menerus (continue).
7. Hasil pengawasan harus dapat memberikan umpan balik (feed-back)
terhadap perbaikan dan penyempurnaan dalam pelaksanaan,
perencanaan dan kebijaksanaan waktu yang akan datang.
Peranan Pimpinan di dalam proses
pengawasan
• Pengawasan adalah fungsi Pimpinan yang fundamental (pokok).
• Pengawasan dalam arti sebagai fungsi pimpinan bukan dalam arti
mendominasi (menguasai) bawahannya, tetapi dalam arti memberikan
bimbingan dan pengarahan terhadap usaha-usaha daripada bawahannya
untuk mencapai hasil-hasil yang dimaksudkan.
Prosedur Pengawasan
Di antara prosedur Pengawasan adalah sebagai berikut:
1. Observasi, Pemeriksaan dan Pemeriksaan kembali;
2. Pemberian contoh;
3. Catatan dan laporan;
4. Pembatasan Wewenang;
5. Menentukan peraturan-peraturan, perintah-perintah dan
prosedur;
6. Anggaran;
7. Sensor;
8. Tindakan disiplin.
Apa Itu Pelayanan
Publik ?
• Pelayanan publik adalah kegiatan atau
rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan
kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan
perundang-undangan bagi setiap warga negara
dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau
pelayanan administratif yang disediakan oleh
penyelenggara pelayanan publik (UU No.
25/2009)
Hakikat Layanan
Publik
• Hakikat layanan publik adalah pemberian layanan prima
kepada masyarakat yang merupakan perwujudan dari
kewajiban aparatur pemerintah sebagai abdi
masyarakat.
• Pengejawantahan Kedaulatan rakyat dengan cara
memenuhi hak-hak masyarakat sebagai penerima
layanan publik.
OMBUDSMAN REPUBLIK INDONESIA
(ORI)
Adalah lembaga negara yang
mempunyai kewenangan mengawasi
penyelenggaraan pelayanan publik,
baik yang diselenggarakan oleh
penyelenggara negara dan
pemerintahan, termasuk yang
diselenggarakan oleh Badan Usaha
Milik Negara, Badan Usaha Milik
Daerah, dan Badan Hukum Milik
Negara serta badan Swasta atau
perseorangan yang diberi tugas
menyelenggarakan pelayanan publik
tertentu yang sebagian atau seluruh
dananya bersumber dari anggaran
pendapatan dan belanja negara
dan/atau anggaran pendapatan dan
belanja daerah.
OMBUDSMAN REPUBLIK INDONESIA
(ORI)

Bersifat mandiri dan tidak memiliki


hubungan organik dengan lembaga
negara dan instansi pemerintahan
lainnya, serta dalam menjalankan
tugas dan wewenangnya bebas dari
campur tangan kekuasaan lainnya.
VISI ORI
Menjadi lembaga negara
yang mampu melaksanakan
fungsi pengawasan
sehingga masyarakat dapat
memperoleh pelayanan
sebaik-baiknya dari
penyelenggara negara,
penyelenggara
pemerintahan, badan
ataupun perseorangan yang
berkewajiban memberi
pelayanan publik.
MISI ORI
1. Melakukan tindakan pengawasan, menyampaikan
rekomendasi dan mencegah maladministrasi dalam
pelaksanaan pelayanan publik.
2. Mendorong penyelenggara Negara dan pemerintahan
agar lebih efektif dan efisien, jujur, terbuka, bersih serta
bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme.
3. Meningkatkan budaya hukum nasional, kesadaran
hukum masyarakat dan supremasi hukum yang
berintikan pelayanan, kebenaran dan keadilan.
ASAS ORI

1. Kepatutan;
2. Keadilan;
3. Non-diskriminasi;
4. Tidak memihak;
5. Akuntabilitas;
6. Keseimbangan;
7. Keterbukaan; dan
8. Kerahasiaan.
Tujuan Dilahirkannya ORI

1. Mewujudkan negara hukum yang demokratis, adil, dan


sejahtera;
2. Mendorong penyelenggaraan negara dan pemerintahan
yang efektif dan efisien, jujur, terbuka, bersih, serta
bebas dari korupsi, kolusi, dan nepotisme;
3. Meningkatkan mutu pelayanan negara di segala bidang
agar setiap warga negara dan penduduk memperoleh
keadilan, rasa aman, dan kesejahteraan yang semakin
baik;
4. Membantu menciptakan dan
meningkatkan upaya untuk
pemberantasan dan pencegahan
praktek-praktek Maladministrasi,
Diskriminasi, Kolusi, Korupsi, serta
Nepotisme;
5. Meningkatkan budaya hukum
nasional, kesadaran hukum
masyarakat, dan supremasi hukum
yang berintikan kebenaran serta
keadilan.
EMPAT TUGAS ORI
MENYELESAIKAN OWN
MOTION KOORDINASI
LAPORAN
PUBLIK INVESTIGATION
5. melakukan
1.menerima koordinasi dan PENCEGAHAN
Laporan atas kerja sama
dugaan 4. melakukan dengan
Maladministrasi investigasi lembaga
7. melakukan
dalam atas prakarsa negara atau
upaya
penyelenggaraan sendiri lembaga
pencegahan
pelayanan publik; terhadap pemerintahan
Maladministras
2.melakukan dugaan lainnya serta
i dalam
pemeriksaan Maladministra lembaga
penyelenggara
substansi atas si dalam kemasyarakat
an pelayanan
Laporan; penyelenggara an dan
publik; dan
3.menindaklanjuti an pelayanan perseorangan;
Laporan yang 8. melakukan
publik; 6. membangun
tercakup dalam tugas lain yang
jaringan kerja;
ruang lingkup diberikan oleh
kewenangan undangundang
Ombudsman;
Kewenangan ORI
• Meminta keterangan secara lisan dan/atau tertulis dari pelapor,
terlapor, atau pihak lain yang terkait mengenai laporan yang
disampaikan kepada Ombudsman;
• Memeriksa keputusan, surat-menyurat, atau dokumen lain yang ada
pada pelapor ataupun terlapor untuk mendapatkan kebenaran suatu
laporan;
• Meminta klarifikasi dan/atau salinan atau fotokopi dokumen yang
diperlukan dari instansi manapun untuk pemeriksaan laporan dari
instansi laporan;
Kewenangan ORI

• Melakukan pemanggilan terhadap pelapor, terlapor, dan


pihak lain yang terkait dengan laporan;
• Menyelesaikan laporan melalui mediasi dan konsiliasi
atas permintaan para pihak;
• Membuat rekomendasi mengenai penyelesaian
laporan, termasuk rekomendasi untuk membayar ganti
rugi dan/atau rehabilitasi kepada pihak yang dirugikan;
Kewenangan ORI

• Demi kepentingan umum mengumumkan hasil temuan, kesimpulan,


danrekomendasi;
• Menyampaikan saran kepada Presiden, kepala daerah, atau
pimpinan penyelenggara Negara lainnya guna perbaikan dan
penyempurnaan organisasi dan/atau prosedur pelayanan publik;
• Menyampaikan saran kepada Dewan Perwakilan Rakyat dan/atau
Presiden, DPRD dan/atau kepada daerah agar terhadap undang-
undang dan peraturan perundang-undangan lainnya diadakan
perubahan dalam rangka mencegah maladministrasi.
Kewenangan ORI

• Menjatuhkan rekomendasi kepada Terlapor dan


Atasan Terlapor yang sifatnya wajib dilaksanakan
(legally binding), sesuai Ayat 1, Pasal 38, UU 37
Tahun 2008.
• Mengajukan saran perubahan atau perbaikan
terhadap peraturan
Kewenangan ORI
• Berwenang menghadirkan secara paksa Terlapor, Pelapor ataupun
Saksi yang telah dipanggil 3 (tiga) kali berturut-turut tidak memenuhi
panggilan (Pasal 31 UU 37 Tahun 2008 dan sudah diperkuat dengan
MOU ORI dengan Kepolisian RI).
• Dalam melaksanakan pemeriksaan lapangan, dapat melakukan
pemeriksaan ke objek pelayanan publik tanpa pemberitahuan terlebih
dahulu (Pasal 34, UU 37 Tahun 2008).
• Berwenang untuk memeriksa dokumen-dokumen terkait yang
diperlukan dari instansi manapun untuk melakukan pemeriksaan
laporan atau berdasarkan inisiatif sendiri (huruf b, ayat 1, pasal 8 UU
37 Tahun 2008).
Ancaman & Imunitas
Ancaman pidana bagi setiap orang yang menghalangi Ombudsman
dalam melakukan pemeriksaaan, dipidana penjara paling lama 2
(dua) tahun atau denda paling banyak Rp.1 milyar (Pasal 44, UU 37
Tahun 2008).

Dalam menjalankan tugas dan wewenangnya, Ombudsman


Republik Indonesia diperkuat dengan pasal imunitas, yaitu tidak
dapat ditangkap, ditahan, diinterogasi, dituntut atau digugat di muka
pengadilan (pasal 10, UU 37 Tahun 2008).

Instruksi Presiden No.9 Tahun 2011, bahwa semua Kementerian,


Lembaga, Pemerintah Daerah Provinsi/Kabupaten/Kota, wajib
berkoordinasi dengan ORI (Ombudsman Republik Indonesia), KPK
(Komisi Pemberantasan Korupsi), PPATK (Pusat Pelaporan dan
Analis Transaksi Keuangan), BI (Bank Indonesia), LPSK (Lembaga
Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) serta MA (Mahkamah
Agung).
3 Wujud penyalahgunaan Wewenang
▪ Kebijakan yg BERTENTANGAN dengan peraturan
perundangan, baik secara prosedural / formal
maupun secara material / substansial
(Onrechmatige overheidsdaad).
▪ Seorang pejabat menggunakan wewenangnya
UNTUK TUJUAN LAIN dari maksud diberikannya
wewenang tsb. Artinya, telah terjadi
penyalahgunaan wewenang (Detournement de
Pouvoir).
▪ Seorang pejabat seharusnya TIDAK SAMPAI
KEPADA PENGAMBILAN KEPUTUSAN tsb. Artinya,
pejabat tsb berbuat sewenang-wenang (Abus de
Droit).
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai