Anda di halaman 1dari 15

NKONTEKS EW PUBLIC

MANAGEMENT
(NPM) DI INDONESIA

Bahan Kuliah : Sistem Pengawasan Pemerintahan


New Public Management (NPM)
• Pengertian NPM
• Asal Muasal NPM
• Karakteristik dan Prinsip NPM
• Tujuan NPM
• Perkembangan dan Penerapan NPM di Indonesia
• Perbedaan NPM, NPS, OPA
• Kritik Terhadap Penerapan NPM
Pengertian NPM
• menekankan ada kontrol atas output kebijakan pemerintah,
desentralisasi otoritas menajemen, pengenalan pada dasar kuasi-
mekanisme pasar, serta layanan yang berorientasi konsumen. Seiring
dengan berkembangnya paradigma New Public Management (NPM),
David Osborne dan Ted Gaebler (1992).
• Berkat konsep yang mengemuka ini di awal dasawarsa millennium
ketiga menyebabkan banyak negara termasuk negara Indonesia
menyusun Road map “Reformasi Birokrasi pada tahun 1999.
Asal Muasal NPM
• Konsep New Public Management (NPM) muncul pada tahun 1980-an
dan digunakan untuk melukiskan sektor publik di Inggris dan Selandia
Baru. New Public Management (NPM) menjadi popular di awal 1990-
an tatkala diadopsi oleh administrasi Clinton di Amerika Serikat.
• Istilah New Public Management pada awalnya dikenalkan oleh
Christoper Hood pada tahun 1991 yang kemudian disingkat dengan
istilah NPM.
Karakteristik dan Prinsip NPM
M.Minougue (2000) paling tidak menyebut adanya 5 karakteristik utama
Public Management, yaitu:
1. Public management lebih banyak terkait dengan tugas-tugas operasional
pemerintahaan dari pada peran perumusan kebijakan.
2.Public management lebih berkonsentrasi pada upaya mencapai tujuan
daripada upaya berkutat dengan proses dan prosedur.
3. Public management lebih banyak berorientasi pada pemenuhan kebutuhan
pelanggan dari pada kebutuhan birokrasi.
4. Public management menghindarkan diri dari berperan memberikan
pelayanan langsung kepada masyarakat sesuai dengan peran nutamanya
memberikan arahan saja atau pemberdayaan kepada masyarakat.
5.Public management mengubah diri dari budaya birokrasi.
Prinsip New Public Management (by Hood, 1991)
• Lebih berfokus pada manajemen, bukan kebijakan.
• Adanya standar yang jelas dan dilakukannya pengukuran terhadap kinerja yang
dicapainya.
• Penekanan yang lebih besar pada pengendalian atas hasil (output), bukan pada
prosedur.
• Pergeseran ke arah adanya tingkat persaingan yang lebih besar didalam sektor
pelayanan publik.
• Penekanan pada pengembangan pola-pola manajemen sebagaimana yang
dipraktikan pada sektor swasta untuk mendukung perbaikan kinerja pelayanan
publik.
• Adanya pergeseran ke arah pemecahan ke dalam berbagai unit organisasi yang lebih
kecil dalam sektor pelayanan publik.
• Penekanan yang lebih besar pada disiplin dan parsimony dalam penggunaan
sumber daya.
Tujuan NPM
• Tujuan dari Public Management adalah:
1. Menurut Rainey (1990): Manajemen publik itu ditujukan untuk
meningkatkan tercapainya tujuan sektor publik (lebih efektif dan efisien),
pegawainya lebih berkeahlian dan lebih mampu
mempertanggungjawabkan kinerjanya.
2. Menurut Graham & Hays (1991): Manajemen publik itu bertujuan untuk
menjadikan sector public lebih efisien, akuntabel, dan tujuannya tercapai
serta lebih mampu menangani berbagai masalah manajerial dan teknis.
3. Tujuan umum New Public Management: Efektivitas, efisiensi dan
ekonomisasi sektor publik, Kualitas dan kuantitas out put sektor publik dan
Pemerintahan yang berdaya hasil.
Perkembangan dan Penerapan NPM di Indonesia

• New Public Management (NPM) di Indonesia sebenarnya sudah dimulai sejak


tahun 1999 dengan dikeluarkannya Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun
1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.
• hal ini ditandai dengan munculnya berbagai undang-undang yang mengatur
pengelolaan keuangan dan anggaran. Undang-undang tersebut meliputi: • UU No
17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara • UU No 1 Tahun 2004 tentang
Perbendaharaan Negara • UU No 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional • UU No 32 tahun 2004 (menggantikan UU sebelummnya
tahun 1999) • UU No 33 tahun 2004 tentang keseimbangan fiscal (menggantikan
UU sebelumnya tahun 1999) • UU No 15 tahun 2004 tentang Pemeriksaan
Pemerintah Daerah Kuatnya dasar hukum yang memayungi proses sistem
anggaran menggambarkan komitmen pemerintah untuk melaksanakan reformasi
keuangan
Perbedaan NPM, NPS, OPA
Element Old Public New Public New Public Service
Administration Management
Dasar Epistemologi Teori Politik Teori Ekonomi Teori Demokrasi,
Beragam pendekatan

Konsep Public Sesuatu yang Kepentingan publik Kepentingan


Interest Diterjemahkan secara Mewakili agregasi publik merupakan
politis dan tercantum Kepentingan individu hasil dialog nilai-nilai
dalam aturan
Siapa yang Klien dan konstituen Pelanggan Warga negara
dilayani (Clients & Constituents) (Customers) (Citizens)

Peran Mengayuh (mendesain Mengarahkan (ber- Melayani (melakukan negosiasi dan


Pemerintah dan melaksanakan tindak sebagai menjadi perantara beragam
Kebijakan yang katalis untuk kepentingan di
terpusat pada tujuan mengembangkan masyarakat dan
tunggal dan ditentukan kekuatan pasar) membentuk nilai
secara politik) bersama)
Rasionalitas dan Model Rasionalitas sinoptis, Rasionalitas teknis dan Rasionalitas Strategis atau formal, Uji
perilaku manusia Manusia administratif ekonomis, “economicman” rasionalitas Berganda (politis,
Pengambilan keputusan Ekonomis, dan organisasional
yang
self-interested
Akuntabilitas Menurut hierarkhi Kehendak pasar yang Banyak dimensi; Akuntabilitas pada
administratif merupakan hasil keinginan Nilai, hukum, Komunitas, norma Politik,
customers profesionalisme, Kepentingan citizen

Diskresi Administrasi Diskresi terbatas pada Berjangkauan luas Diskresi diperlukan Tetapi
Petugas administratif Untuk mencapai bertanggungjawab dan bila terpaksa
Sasaran
entrepreneurial

Struktur Organisasi Organisasi birokratis, Organisasi publik Struktur kolaboratif antara


Kewenangan top-down terdesentralisasi kepemimpinan
eksternal dan internal

Mekanisme Pencapaian Melalui program yang Melalui pembentukan Membangun koalisi antara agensi publik,
Sasaran Kebijakan diarahkan oleh agen Mekanisme dan Struktur non-profit dan swasta
Pemerintah yang ada intensif

Dasar Motivasi Perangkat Gaji dan tunjangan, disertai Semangat wirausaha, Pelayanan kepada masyarakat, keinginan
dan perlindungan bagi pegawai Keinginan ideologis untuk
administrator negeri Untuk mengurangi memberikan kontribusi bagi masyarakat
Ukuran pemerintah
Kritik terhadap NPM
• Kritik Terhadap NPM :
1. Adanya perbedaan besar antara kekuatan pasar dan kepentingan masyarakat
2. Masyarakat dianganggap hanya sebagai konsumen semata menyebabkan
masyarakat dijauhkan hakikatnya dari partisipasi
• Akibatnya :
1. Terjadi krisis identitas pada sektor publik
2. Berkurangnya kepercayaan publik terhadap pemerintah
3. Restrukturisasi hubungan masyarakat dengan pemerintah dalam pelayanan
publik. Di negara-negara berkembang NPM dipengaruhi oleh world bank,
UNDP, IMF,OECD.
• Masalah penerapan NPM dinegara berkembang:
1. NPM menerapkan mekanisme pasar atas kebijakan publik sehingga
kurang tepat diterapkan dinegara berkembang karena pengalamnnya
tentang ekonomi pasar masih sedikit
2. Permasalahan privatisasi perusahaan2 publik
3. Perubahan birokrasi ke mekanisme pasar apabila tidak hati2 akan
mengakibatkan korupsi
4. Adanya permasalahan kelembagaan
5. Adanya keengganan untuk berpindah kemodel pengontrakan dalam
pemberian pelayanan publik jika aturan hukum dan penegakannya
tidak kuat.
AGENDA REFORMASI BIROKRASI
DI INDONESIA MENGACU TEORI NPM

ENTRY MEETING
09 JULI 2020 ENTRY MEETING
VERIFIKASI LAPANGAN EVALUASI PERCEPATAN
09 JULI 2020 09 JULI 2020 ENTRY MEETING
REFORMASI BIROKRASI 17 JULI 2020 REFORMASI BIROKRASI
TAHUN 2020 TAHUN 2020
RENCANA AKSI PERCEPATAN RB POKJA PENGUATAN PENGAWASAN TAHUN 2020

CAPAIAN
AREA PERUBAHAN REALISASI
SASARAN YANG
CATATAN PERMASALAHAN HASIL EVALUASI YANG TERKAIT INDIKATOR
NO AKAN
KEBERHASILAN TARGET AKHIR PROGRAM/KEGIATAN TARGET KET
REFORMASI BIROKRASI DENGAN DIWUJUDKAN
PERMASALAHAN (PROGRESS) MARET APRIL MEI JUNI JULI AGUSTUS

1 Kebijakan pengawasan dan implementasi Terwujudnya Implementasi Menyusun perumusan Membentuk tim
(implementasi pada level unit, monev dokumen Jakwas Kebijakan penetapan kebijakan
implementasi, bentuk nyata pada setiap unit Pengawasan Juni 2020 40% 40%
apakah ada kreativitas dalam melaksanakan
implementasi)
2 Mendorong APIP dan SPIP sampai ke level 3 Mendorong APIP Level 2 Penuh Melaksanakan Exit Penilaian QA oleh
sebagaimana yang tercantum dalam target dan unit kerja Meeting dengan BPKP BPKP menuju
nasional 2014 – 2019 untuk menuju Juni 2020 level 2 penuh
level 2 penuh
3 Mengoptimalkan pelaporan LHKPN dan LHKASN Mendorong para LHKPN 100% Workshop pengisian Pendampingan
sampai dengan 100%; wajib LHKPN dan pelaporan LHKPN utkwajib LHKPN
unuk oleh tim
melaporkan Inspektorat
harta April 2020 Surat Edaran dari
kekayaannya Seskemenpora
PENGUATAN tentang Progres
100%
PENGAWASAN Pelaporan LHKPN per-
Satker
4 Melakukan monev terhadap komponen Melakukan Laporan dan Membentuk Tim menyampaikan
pengungkit dan hasil dalam pembangunan ZI, agar penilaian usulan untuk penilaian usulanunit kerja
nantinya tidak ada “gap” penilaian internal dan internal pembangunan ZI April 2020 Internal pembangunan Zi
penilaian eksternal pembangunan ZI ke Menpan ke MENPAN
terhadap 4 LKE
Kedeputian
5 Melakukan monev secara berkala terkait sistem Monev secara Pemutakhiran Melakukan koordinasi Laporan evaluasi
pelaporan WBS, untuk mengetahui efektifitas dari berkala aplikasi WBS dengan unit SISINFO semesteran
Sudah dilakukan
sistem tersebut (semesteran) secara berkala untuk perbaikan terhadap aplikasi
(semesteran) sistem WBS WBS
6 Menindaklanjuti Pengaduan masyarakat (Data Terwujudnya Laporan Membuat surat tugas Laporan
pengaduan selain dari instansi juga melalui media penyelesaian pengaduan pengelola Pengaduan Pengaduan
lain dan instansi, data penanganan pengaduan) pengaduan masyarakat yang April 2020 masyarakat Masyarakat
masyarakat ditindaklanjuti
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai