Anda di halaman 1dari 8

TUGAS MAKALAH

MATA KULIAH
TEORI ORGANISASI

IMPLEMENTASI KONSEP
NEW PUBLIC MANAGEMENT
DI PEMERINTAH KABUPATEN KENDAL

Di susun oleh :

YUNIASIH RIMBAYANTI
KELAS D
NPM : 211003632011183

1
DAFTAR ISI

I. PENDAHULUAN …………………………. 3

A. LATAR BELAKANG …………………………. 3

B. RUMUSAN MASALAH …………………………. 4

II. PEMBAHASAN …………………………. 4

III. PENUTUP …………………………. 7

A. KESIMPULAN …………………………. 7

B. SARAN …………………………. 7

IV. DAFTAR PUSTAKA …………………………. 7

2
IMPLEMENTASI KONSEP NEM PUBLIC MANAGEMENT
DI PEMERINTAH KABUPATEN KENDAL

I. PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG

Pandangan miring terhadap pelayanan sektor publik di Indonesia


telah memotivasi banyak pihak untuk melakukan perbaikan atau
reformasi. Reformasi yang diperlukan salah satunya adalah
reformasi di bidang akuntansi dan keuangan terutama terkait
masalah transparansi dan akuntabilitas. Pemerintahan dalam era
reformasi telah melakukan koreksi secara menyeluruh atas system
keuangan negara yang dipergunakan pada masa pemerintahan orde
baru untuk meningkatkan transparansi dan akuntabilitas
pengelolaan keuangan negara.
Beberapa koreksi tersebut dituangkan dalam beberapa peraturan
perundang-undangan yang diawali dengan Undang-Undang N0. 22
tahun 1999 tentang Pemerintah Daerah. Undang-Undang ini
mengatur berbagai bentuk otonomi daerah. Otonomi di bidang
keuangan memberikan kewenangan kepada daerah untuk
memperoleh sumber pendapatan selain dari APBN, diantaranya
adalah dari Pendapatan Asli Daerah, dan melakukan pinjaman dari
dalam negeri dan luar negeri. Pemerintah Daerah berhak
menetapkan APBD melalui peraturan daerah. Selanjutnya ada
beberapa Undang-Undang yang diterbitkan diantaranya Undang-
Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara. Berbagai
undang-undang lain muncul seperti UU Nomor 1 Tahun 2004
tentang Perbendaharaan Negara, UU Nomor 15 Tahun 2004 tentang
Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggungjawab Keuangan Negara.
Terkait dengan akuntansi, pemerintah menerbitkan Peraturan
Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi
Pemerintahan. Tujuan dari semua peraturan diatas pada dasarnya

3
adalah untuk meningkatkan kinerja sektor publik serta
meningkatkan transparansi dan akuntabilitas. Saat ini ada konsep
yang berkembang pesat terkait dengan sector public, yaitu New
Public Management (NPM).
B. RUMUSAN MASALAH
Dari uraian di atas maka dirumuskan masalah sebagai berikut :
“ Bagaimana Implementasi Konsep New Public Management di
Pemerintah Kabupaten Kendal ? “

II. PEMBAHASAN
Konsep New Public Management (NPM) ini sebenarnya bukanlah
konsep yang baru karena mulai dikenal dan dimplementasikan sejak
akhir 1970 dan awal 1980. NPM merupakan bagian dari revolusi
managerial yang mempengaruhi seluruh Negara di dunia walaupun
dengan tingkat yang berbeda. Adopsi NPM di sejumlah Negara yang
tergabung dalam Organisation for Economic Cooperation and
Development ( OECD ) terjadi selama tahun 1980-an. NPM merupakan
teori manajemen publik yang beranggapan bahwa praktik manajemen
sektor swasta adalah lebih baik dari praktik manajemen sektor publik.
Oleh karena itu untuk memperbaiki kinerja sektor publik perlu
diadopsi beberapa praktik dan teknik menajemen yang diterapkan di
sektor swasta, misalnya terkait dengan mekanisme pasar, kompetisi
tender dan privatisasi perusahaan-perusahaan public.
Penerapan NPM dipandang sebagai bentuk reformasi
manajemen, depolitisasi kekuasaan atau desentralisasi wewenang yang
mendorong demokrasi. Perubahan dimulai dari proses rethinking
government dan dilanjutkan dengan reinventing government (termasuk
di dalamnya reinventing local government) yang mengubah peran
pemerintah, terutama dalam hal hubungan pemerintah masyarakat.
Perubahan teoritis, misalnya dari administrasi publik ke arah
manajemen publik, pemangkasan birokrasi pemerintah dan
penggunaan sistem kontrak telah meluas ke seluruh dunia meskipun

4
secara rinci reformasinya bervariasi. Tren di hampir setiap Negara
mengarah pada penggunaan anggaran berbasis kinerja, manajemen
berbasis outcome (hasil) dan penggunaan akuntansi akrual.
Karakteristik konsep New Public Management pada dasarnya
mengandung tujuh aspek utama, yaitu:
a. Manajemen profesional di sektor public
b. Adanya standar kinerja dan ukuran kinerja
c. Penekanan yang lebih besar terhadap pengendalian output dan
outcome
d. Pemecahan unit-unit kerja di sektor public
e. Menciptakan persaingan di sektor public
f. Pengadopsian gaya manajemen di sektor bisnis ke dalam sektor
public
g. Penekanan pada disiplin dan penghematan yang lebih besar dalam
menggunakan sumber daya
Di Indonesia ada beberapa hal yang menandakan karaktersistik NPM
yang telah diterapkan / diimplementasikan sampai tingkat Pemerintah
Daerah termasuk Pemerintah Kabupaten Kendal.
Penerapan manajemen professional yang ditawarkan oleh New
Public Manajemen dimana unit pelayanan publik bertujuan
maksimalisasi kepuasan, fleksibilitas, dan pengembangan sudah mulai
diterapkan pada unit-unit pelayanan Pemerintah Kabupaten Kendal.
Unit yang terpisah merupakan solusi terbaik dalam proses pemberian
pelayanan kepada masyarakat. Pemerintah Kabupaten Kendal sudah
menerapkan pemecahan organisasi menjadi unit-unit yang lebih kecil
sesuai bidang layanannya melalui Peraturan Daerah tentang
Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Kendal.
Pemerintah Kabupaten Kendal mensyaratkan ditentukannya batasan
tugas pokok dan fungsi (tupoksi) masing – masing Organisasi Perangkat
Daerah ( OPD ) serta deskripsi kerja yang jelas dari setiap jabatan dalam
OPD. Perumusan tupoksi dan uraian tugas adalah hal yang penting

5
untuk semua struktur yang ada sehingga tidak terjadi perangkapan
pekerjaan.
Berhubungan dengan peningkatan pelayanan, Pemerintah
Kabupaten Kendal telah memanfaatkan teknologi informasi berupa
website yang secara aktif diupdate untuk memberikan informasi
kepada masyarakat tentang kegiatan maupun program-program yang
dilaksanakan.
Pengukuran kinerja dilakukan salah satunya dengan jumlah
penyerapan anggaran yang dicapai untuk melaksanakan program-
program yang telah ditetapkan. OPD yang berhasil melakukan banyak
kegiatan / program dan dapat menggunakan anggaran secara
maksimal akan dinilai berhasil. Jenis kegiatan yang boleh dilakukan
adalah yang sudah ditetapkan dalam rencana kegiatan di awal tahun
anggaran. Ada pengukuran kinerja yang lain yaitu manfaat anggaran
tersebut terhadap pemberdayaan dan kesejahteraan masyarakat,
penuntasan kemiskinan dan pembangunan dalam menciptakan
pertumbuhan ekonomi di masyarakat.
Untuk menciptakan Persaingan Melalui Tender Kompetitif.
Diperlukan mekanisme kontrak dan tender kompetitif dalam rangka
penghematan biaya dan peningkatan kualitas barang/jasa. Dalam
rangka ini Pemerintah Kabupaten Kendal telah membentuk unit kerja
yang khusus untuk melaksanakan tender yaitu Bagian Pengadaan
Barang dan Jasa. Dalam pelaksanaan tender sudah transparan dan
kompetitif secara online melalui Layanan Pengadaan Secara Elektronik
( LPSE ).
Penerapan sistem renumerasi berbasis kinerja. Insentif diberikan
kepada OPD dan pegawai yang kinerjanya baik, salah satu penilaiannya
dari OPD yang berhasil mencapai target penyerapan anggaran setiap
bulan, pemberian tunjangan / insentif dalam bentuk pemberian
Tunjangan Perbaikan Penghasilan (TPP).
Disiplin dan penghematan penggunaan sumber daya sudah
dilakukan dengan upaya penerapan disiplin pegawai yaitu dengan

6
presensi menggunakan finger print sudah sangat efektif. Sedangkan
untuk penghematan biaya, upaya yang telah dilakukan oleh
Pemerintah Kabupaten Kendal adalah dengan melakukan sistem tender
dan kontrak yang tujuannya adalah untuk memperoleh penawar
terendah yang berarti menghemat biaya.
Sehubungan dengan peningkatan transparansi dan
akuntabilitas pengelolaan keuangan telah diterapkan pelaporan
keuangan berbasis akrual serta penerapan Non Cash Transaction (NCT)
dalam hal pengadaan barang dan jasa. Transaksi non tunai atau NCT
diberlakukan bagi kontraktor atau rekanan yang telah menerima
pekerjaan dari pemerintah daerah.

III. PENUTUP
A. KESIMPULAN
Konsep NPM telah diterapkan pada Pemerintah Kabupaten Kendal,
yaitu sejalan dengan penerapan otonomi daerah di Indonesia. Bisa
dikatakan, bahwa penerapan NPM ini memberikan dampak positif
pada beberapa hal, misalnya peningkatan efisiensi dan
produktivitas kinerja, yang pada akhirnya mampu meningkatkan
kualitas pelayanan publik.

B. SARAN
Dalam banyak hal, penerapan NPM masih belum sepenuhnya
dipahami sehingga seringkali terjadi kebijakan yang diambil belum
mendukung terhadap pelayanan publik yang sesuai dengan konsep
NPM. Untuk itu disarankan peningkatan pelatihan – pelatihan
teknis tentang NPM kepada para pegawai di lingkungan Pemerintah
Kabupaten Kendal

IV. DAFTAR PUSTAKA


Anindita, Dino Yudha, 2009, Penerapan New Public Management di
Indonesia, STAN

7
8

Anda mungkin juga menyukai