1910112021
Akuntansi Sektor Publik (A)
UTS
2. Jelaskan tantangan secara praktik dalam implementasi IPSAS tersebut dan langkah-langkah
apa yang mesti pemerintah Indonesia lakukan untuk implementasi tersebut beserta tantangan
dan hambatannya.
Jawab:
• Tantangan dalam implementasi IPSAS
Dalam melakukan implementasi IPSAS di Indonesia, dibutuhkan beberapa hal
seperti strategi yang tepat, SDM yang unggul dalam menguasai ilmu dan konsep
akuntansi, dan membutuhkan pendanaan yang cukup juga dalam menerapkan IPSAS.
Selain itu, terdapat pemikiran yang dikemukakan oleh Simanjuntak (2010) dan
Bastian (2006), yaitu menurutnya terdapat beberapa tantangan penerapan akuntansi
berbasis akrual di pemerintahan Indonesia yaitu, sebagai berikut:
1) System Akuntansi dan Informasi Technology (IT) Based System
Dimana dalam menerapkan implementasi IPSAS, tantangan yang dihadapi yaitu
adanya kompleksitas akuntansi berbasis akrual sehingga dapat dipastikan bahwa
untuk menerapkan akuntansi berbasis akrual di pemerintah Indonesia diperlukan
system akuntansi dan IT based system yang lebih rumit.
2) Komitmen dari Pimpinan
Kunci keberhasilan dari suatu perubahan dalam menerapkan implementasi IPSAS
ini merupakan dukungan yang kuat dari pemimpinnya. Namun, apabila jika
lemahnya komitmen pimipinan seperti satuan kerja khususnya Satuan Kerja
Perangkat Daerah (SKPD) penerimaan dana Dekonsentrasi/Tugas Pembantuan
maka akan menyebabkan kelemahan penyusunan Laporan Keuangan pada
beberapa Kementrian/Lembaga.
3) Tersedianya Sumber Daya Manusia (SDM) yang Kompeten
Dalam menerapkan implementasi IPSAS dibutuhkan SDM yang unggul dan
kompeten untuk menyusun Laporan Keuangan. Dimana, Laporan keuangan
diwajibkan untuk disusun secara tertib dan disampaikan masing-masing oleh
pemerintah pusat dan daerah kepada Badan Pemeriksa Keuangan (BPK)
selambatnya tiga bulan setelah tahun anggaran berakhir.
4) Resitensi Terhadap Perubahan
Sebagai layaknya untuk setiap perubahan pasti mengalami resistensi dimana bisa
jadi ada pihak internal yang sudah terbiasa dengan sistem yang lama dan enggan
untuk mengikuti perubahan.
5) Lingkungan/Masyarakat
Dalam implementasi IPSAS, Apresiasi dari masyarakat sangat diperlukan untuk
mendukung keberhasilan penerapan akuntansi pemerintahan.
3. 1) Analisis berdasarkan proses dan prosedur penentuan pengadaan barang dan jasa di
sektor publik.
Jawab:
Berdasarkan kasus di atas, dapat di Analisa bahwa dalam melakukan penentuan barang
dan jasa di sektor public pada masa pandemi ini LKPP menentukan terdapat dua proses
dalam pengadaan barang dan jasa yang dibutuhkan yaitu metode langsung, metode seleksi
dan metode tender. Selain itu, dalam rangka penanganan keadaan darurat pemerintah
menunjuk Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dalam melakukan pelaksanaan pengadaan.
Dalam kasus pengadaan barang dan jasa program bantuan sosial di Jabodetabek
sendiri, pemerintah menggunakan proses dan prosedur metode langsung dikarenakan
keadaan yang darurat serta motode tersebut lebih cepat untuk pengadaan barang dan jasa
yang dibutuhkan. Dimana proses dan prosedur dalam menunjuk penyedia barang dan jasa
harusnya PPK menunjuk penyedia yang pernah menyediakan barang dan jasa tersebut.
Namun, pada kasus di atas Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Matheus Joko Santoso dan
Juliari Batubara selaku Menteri Sosial dan AW justru tidak mengikuti proses dan prosedur
yang telah dikeluarkan oleh LKPP. Dimana yang seharusnya penyedia barang dan jasa
ditunjuk langsung dikarenakan pengalaman sebelumnya yang telah menjadi penyedia
barang dan jasa, sebaliknya PPK MJS dan Juliari Batubara justru langsung menunjuk si
penyedia barang dan jasa tanpa melihat pengalaman perusahaan tersebut sebelumnya. Hal
tersebut terjadi dikarenakan dua pihak swasta yaitu Ardian Iskandar Maddanatja dan Harry
Sidabuke melakukan suap kepada Juliari Batubara dan Matheus Joko Santoso supaya
langsung dipilih menjadi penyedia barang dan jasa bantuan sosial.
Oleh karena penjelasan di atas, maka apa yang dilakukan oleh Juliari Batubara,
Matheus Joko Santoso, dan AW telah melanggar prosedur dan proses yang telah dibentuk
oleh Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah, dan Tindakan tersebut
digolongkan sebagai tindak pidana korupsi berupa penerimaan hadiah atau janji oleh
penyelenggara negara.
2) Analsis kenapa terjadi penggelapan dana bansos tersebut dan bagaimana kaitannya
dengan Keppres no 16 tahun 2018 tersebut.
Jawab:
Menurut Analisa saya, berdasar atas apa yang telah di jelaskan pada berita tersebut
penyebab terjadinya penggelapan dana bansos tersebut bermula karena Julia Batubara dan
Matheus Joko Santoso menerima hadiah atau suap dari dua tersangka dari pihak swasta
sehingga terjadilah kesepakatan adanya fee dari tiap-tiap paket pekerjaan yang harus
disetorkan sebesar 10.000 dari nilai 300.000 per paket bansos yang diduga uang tersebut
digunakan untuk membayar berbagai keperluan pribadinya sendiri sebesar 17 miliar.,
Maka dari Tindakan tersebut kaitannya dengan Keppres No. 16 Tahun 2018, tersangka
telah melanggar apa yang diatur dalam Keppres No. 16 Tahun 2018 Pasal 7 Etika
Pengadaan Barang dan Jasa yaitu “tidak menerima, tidak menawarkan, atau tidak
menjanjikan untuk memberi atau menerima hadiah, imbalan, komisi, rabat, dan apa saja
dari atau kepada siapapun yang diketahui atau patut diduga berkaitan dengan Pengadaan
Barang/Jasa”. Oleh karena itu, Tindakan tersebut digolongkan sebagai tindakan pidana
penggelapan dana bansos.
4. Jurnal dengan judul “Reforms in public sector accounting and budgeting in Indonesia
(2003-2015): Confusions in implementation”
a. What is problem studied?
Jawab:
Pada makalah tersebut mengkaji masalah mengenai, apakah reformasi sector public
dinegara berkembang seperti di Indonesia dalam 15 tahun sejalan atau sesuai dengan
filosopi yang diterapkan oleh reformasi New Public Management. Dalam jurnal
tersebut juga membahas mengenai identifikasi konsekuensi dari penerapan NPM pada
reformasi akuntansi sector public di negara berkembang. Selain itu, makalah ini juga
mengkaji masalah mengenai apakah adopsi akuntansi akrual di Indonesia merupakan
bagian dari New Public Management.