Anda di halaman 1dari 9

AKUNTANSI PERUSAHAAN (BISNIS)

KEPEMILIKAN:
- Perseorangan
- Perseroan
- Persekutuan
JENIS PERUSAHAAN:
- Jasa
- Dagang
- Manufaktur

APA ITU SEKTOR PUBLIK


“Sektor publik adalah pemerintah dan unit-unit organisasinya, yaitu unit-unit yang dikelola
pemerintah dan berkaitan dengan hajat hidup orang banyak atau pelayanan kepada
masyarakat, seperti kesehatan, pendidikan, dan keamanan.”
(Abdullah, 1996)

“Dari sudut pandang ilmu ekonomi, sektor publik dapat dipahami sebagai suatu entitas yang
aktivitasnya berhubungan dengan usaha untuk menghasilkan barang dan pelayanan publik
dalam rangka memenuhi kebutuhan dan hak publik.”
(Mardiasmo, 2009)

PERBEDAAN ORGANISASI PUBLIK DAN ORGANISASI SWASTA/PRIVAT


VARIABEL ORGANISASI SEKTOR PUBLIK SEKTOR SWASTA
Tujuan Motif nonlaba Motif laba
Lebih spesifik Pembagian
Sangat kompleks, domain
fungsi lebih jelas
Karakteristik luas Multifungsional
Ketidakpastian lebih
Ketidakpastian tinggi
terkendali

Struktur Birokratis, kaku, hierarkis Fleksibel

Penuh nuansa politis Nuansa Nuansa politis tidak sebesar


Proses pada sektor publik
politis
Sumber Dana Publik Pemilik, kreditur, investor
RUANG LINGKUP
Keluasan sektor publik tidak hanya disebabkan oleh luasnya jenis dan bentuk organisasi yang
berada didalamnya, namun juga dipengaruhi oleh kompleksitas lingkungan yang
mempengaruhi lembaga sektor publik tersebut
Keluasan sektor publik meliputi:
a. Badan-badan pemerintah (pemerintah pusat, daerah, dan unit kerja pemerintah)
b. Perusahaan milik negara (BUMN dan BUMD)
c. Organisasi nirlaba lainnya (rumah sakit, universitas, parpol, LSM, yayasan, dll)

AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK


Suatu proses pengidentifikasian, pengukuran, pencatatan dan pelaporan transaksi ekonomi
(keuangan) dari suatu organisasi atau entitas publik seperti pemerintah, LSM, dan lain-lain
yang dijadikan sebagai informasi dalam rangka mengambil keputusan ekonomi oleh pihak-
pihak yang memerlukan.
(Abdul Halim, 2012)

LINGKUNGAN ORGANISASI PUBLIK

GOOD PUBLIC GOVERNANCE


- Transparency
- Accountability
- Responsiveness
- Equity
- Participation
- Rule of Law
- Consensus Orientation
- Efficiency and Effectiveness
- Strategic Vision

PUBLIC ACCOUNTABILITY
Stages in the public accountability process (Mulgan 1997):
1. Process of accounting and reporting
2. Process of searching information and investigation
3. Process of assessment and verification of information
4. Process of control or supervision

VALUE FOR MONEY (VFM):


§ Economy
Konsep ekonomi berkaitan dengan pencapaian penghematan anggaran untuk memperoleh
masukan. Input mencakup input primer (anggaran atau uang tunai) dan input sekunder
(tenaga kerja, infrastruktur, barang modal, dll). Sumber daya input yang diperoleh harus
dilestarikan semaksimal mungkin, tentunya tanpa mengabaikan kualitasnya
§ Efficiency
Mampu menghasilkan output terbaik dengan input minimum
Efisiensi vs produktivitas
§ Effectiveness
Suatu kegiatan dapat dikatakan efektif apabila keluaran yang dihasilkan dapat memenuhi
tujuan yang diharapkan, atau dengan kata lain anggaran dapat digunakan dengan baik

ASPEK PUBLIK REFORM:


1. Restructuring organization, i.e. Right Sizing
2. Remuneration system
3. Information & communication system i.e. implementing e-government
4. Legal (regulation) system
5. Redesign of the process of the organization i.e. Developing new
6. Standard Operating Procedure (SOP), accompanied by a good Internal Control
System
7. Budgetary reform, i.e. using Performance based Budget
8. Accounting reform, i.e. adoption of accrual accounting & double entry accounting
9. Performance measurement, i.e. Key Performance Indicator

TUJUAN NPM
1. Meningkatkan efisiensi dan efektivitas di masyarakatorganisasi sektor,
2. Meningkatkan daya tanggap terhadap pemangku kepentingan,
3. Meningkatkan kualitas pelayanan publik
4. Meningkatkan akuntabilitas dan kinerja

KARAKTERISTIK NPM
1. Profesionalisme di sektor publik
2. Adanya standar kinerja dan ukuran kinerja
3. Penekanan pada pengendalian output dan outcome
4. Pemisahan unit organisasi
5. Persaingan di sektor publik
6. Adopsi gaya manajemen sektor swasta ke sektor publik
7. Disiplin dan penggunaan sumber daya secara ekonomis

TANTANGAN NPM
1. Penegakan hukum yang lemah,
2. Lemahnya kemampuan permodalan dan sumber daya manusia
3. Perubahan mekanisme birokrasi ke mekanisme pasar dapat mengancam tumbuhnya
“endemik korupsi”, jika proses transisi tidak dipersiapkan dan dilakukan secara hati-
hati.
4. Pasar di negara berkembang cenderung lemah, NPM merombak pendekatan
Government-centric menjadi market-centric, yaitu mengurangi campur tangan
pemerintah di pasar
5. Privatisasi di negara berkembang menyebabkan tumbuhnya kekuasaan oligarki atau
dominasi investor asing, sehingga mengancam kesenjangan sosial
6. Politisasi pelayanan publik

TEORI GOVERNANSI
 Teori yang sering digunakan untuk menjelaskan praktik governansi adalah Teori
Keagenan (Agency Theory)
 Teori keagenan berasumsi bahwa agen (manajer) adalah pihak yang memiliki
kepentingannya sendiri dan tidak ingin mengorbankan kepentingannya tersebut dalam
rangka mengakomodasi kepentingan prinsipal atau pemberi amanat.
 Di sisi lainnya, prinsipal berkepentingan untuk selalu meningkatkan
kekayaannya/kekuasaannya
 Oleh karena itu, teori keagenan melihat sebuah organisasi atau perusahaan sebagai
sebuah ikatan kontrak yang mengindikasikan bahwa prinsipal dan agen seharusnya
memiliki kontrak yang bersifat eksplisit yang menunjukkan kesepakatan-kesepakatan
di antara kedua belah pihak. Kesepakatan tersebut biasanya menyatakan bahwa agen
harus bertindak untuk kepentingan prinsipal dalam mengelola kekayaan milik
prinsipal.

NILAI DASAR GOVERNANSI


a. Kepemimpinan
b. Etika dan kejujuran
c. Supremasi hukum
d. Transparansi
e. Independensi
f. Akuntabilitas
g. Berorientasi pelayanan
h. Amanah
i. Kompeten
j. Harmonis
k. Loyal
l. Adaptif
m. Kolaboratif

ELEMEN GOVERNANSI
1. Budaya governansi pemerintahan
a. Inti atas governansi sektor publik adalah terciptanya budaya organisasi yang
berkomitmen untuk menjalankan governansi sektor publik.
b. Membudayakan governansi sektor publik perlu dimulai dari pimpinan
lembaga sektor publik yang menjalankan nilai-nilai dasar governansi sektor
publik dalam setiap perkataan, perilaku, dan kegiatannya.
2. Hubungan dengan pemangku kepentingan
a. Pemerintah memiliki hubungan yang kuat dengan pemangku kepentingan baik
dengan pihak internal maupun dengan pihak eksternal.
b. Hubungan dengan pemangku kepentingan juga mencakup komunikasi yang
efektif antara organisasi sektor publik dengan para pemangku kepentingan.

3. Akuntabilitas Eksternal
a. Inti akuntabiltas sektor publik adalah kemampuan sektor publik untuk
menjawab dan mempertanggungjawabkan seluruh kegiatan yang dilakukan
dan keputusan yang diambil oleh organisasi tersebut.
b. Lembaga akuntabilitas eksternal yang dapat melakukan evaluasi meliputi
badan legislatif, auditor eksternal (yang bertanggung jawab kepada badan
legislatif untuk melakukan audit keuangan dan kinerja), dan Ombudsman.
4. Responsibilitas Internal
Sebuah organisasi dengan manajemen akuntabilitas internal yang efektif akan
memiliki manajemen dan staf yang memahami dengan jelas peran, tanggung
jawab, kelebihan mereka sendiri, dan bagaimana mereka berhubungan dengan
pihak lain dalam organisasi.
5. Manajemen Risiko Yang efektif
Risiko akan mempengaruhi organisasi karena memberikan konsekuensi/dampak
buruk pada kinerja organisasi, keuangan, ekonomi, reputasi, tuntutan hukum,
pencemaran lingkungan, dan keselamatan kerja. Oleh karena itu, mengelola risiko
secara efektif akan membantu organisasi untuk berkinerja lebih baik dalam
lingkungan yang penuh ketidakpastian.
6. Governansi Politik dan Penguatan Peran Masyarakat
a. Governansi politik berkaitan dengan proses pengambilan keputusan politik
dan kebijakan publik serta faktor-faktor yang membentuk sistem politik,
institusi, nilai dan interaksi aktor yang terlibat dalam proses tersebut. Karena
itu governansi politik merupakan upaya untuk membangun legitimasi dan
legalitas dari berbagai keputusan politik dan kebijakan publik.
b. Governansi politik dalam demokrasi untuk memberikan ruang yang lebih
besar kepada masyarakat dalam proses pengambilan keputusan dan kebijakan
publik dalam rangka memberikan hasil dan dampak yang lebih baik kepada
masyarakat.

INSTRUMEN GOVERNANSI
1. Whistleblowing system
2. Anti-gratification system
3. Sistem Manajemen Anti Penyuapan
4. Sistem Pencegahan Konflik Kepentingan
5. Deklarasi dan Transparansi Aset Penyelenggara Negara
6. Pentingnya Akta Integritas

BUDGET DALAM ORGANISASI PUBLIK


- Anggaran pada sektor publik bukanlah suatu jenis dokumen rahasia (seperti halnya pada
sektor swasta), namun merupakan dokumen publik yang harus dapat diakses oleh masyarakat
secara transparan, bahkan memungkinkan masyarakat untuk berpartisipasi dalam memberi.
umpan balik, kritik dan perdebatan
- Anggaran sektor publik harus bersifat partisipatif, artinya melibatkan masyarakat dalam
proses perencanaan anggaran (melalui sosialisasi dan dengar pendapat), sehingga kebutuhan
dan aspirasi masyarakat dapat terakomodasi dalam rencana anggaran.
- Anggaran merupakan cetak biru suatu organisasi yang menggambarkan rencana kerja
tahunan yang akan dilaksanakan dan merupakan bagian dari rencana pembangunan jangka
panjang yang ingin diwujudkan (sesuai rencana strategis).

BUDGET FUNCTIONS
1. Performance Measurement
2. Political
3. Fiscal Policy
4. Coordination
5. Controlling
6. Motivation
7. Planning

BUDGET PRINCIPLES
1. Otorisasi oleh Badan Legislatif. Anggaran publik harus mendapat izin dari legislatif
(DPR/DPRD) sebelum eksekutif (Pemerintah Pusat/Daerah) dapat menggunakan
anggaran tersebut.
2. Komprehensif. Anggaran publik harus menunjukkan seluruh rencana pendapatan dan
pengeluaran pemerintah. Oleh karena itu, munculnya dana non-anggaran pada
dasarnya melanggar prinsip komprehensif dalam anggaran publik.
3. Integritas anggaran. Seluruh pendapatan dan pengeluaran pemerintah harus
dikumpulkan dan disajikan dalam dana umum.
4. Berkala. Anggaran merupakan suatu proses periodik, dapat bersifat tahunan atau multi
tahunan
5. Jelas & Dapat Dipahami. Anggaran harus sederhana, mudah dimengerti dan tidak
membingungkan orang
6. Terbuka untuk umum (Transparansi). Anggaran harus diinformasikan kepada
masyarakat

TYPES OF BUDGET
1. Anggaran Operasional
a. Anggaran operasional digunakan untuk merencanakan kebutuhan sehari-hari yang
diperlukan untuk menjalankan fungsi pemerintahan.
b. Belanja pemerintah yang dapat dikategorikan dalam anggaran operasional disebut
belanja rutin (belanja rutin).
c. Belanja rutin adalah belanja yang manfaatnya hanya untuk satu tahun anggaran
dan penggunaannya tidak dapat meningkatkan nilai aset atau harta milik
pemerintah.
d. Disebut “rutin” karena sifat pengeluaran tersebut bersifat berulang (selalu
dianggarkan setiap tahun).
e. Secara umum belanja yang dapat dikategorikan sebagai anggaran operasional
meliputi belanja administrasi umum dan belanja operasional dan pemeliharaan.

2. Anggaran Modal
a. Anggaran modal menunjukkan agenda jangka panjang dan rencana pengeluaran
atas aset tetap seperti gedung, peralatan, kendaraan, furnitur, dan sebagainya.
b. Manfaat investasi/belanja modal kemungkinan besar akan melebihi satu tahun
fiskal dan akan meningkatkan aset atau properti pemerintah, dan selanjutnya akan
meningkatkan anggaran rutin untuk biaya operasional dan pemeliharaan.
c. Karena menonjolnya pelayanan publik yang berkaitan dengan pembangunan
infrastruktur/penggunaan modal yang besar, anggaran berfungsi sebagai alat
politik yang digunakan untuk menentukan prioritas dan kebutuhan keuangan.
d. Rencana belanja modal yang besar biasanya dilakukan dengan menggunakan
pinjaman.

TYPES OF E-GOVERNMENT
1. G 2 Goverment : pelayanan berlangsung di dua tingkat: di tingkat lokal atau domestik
dan di tingkat internasional. Layanan G2G adalah transaksi antara pemerintah
pusat/nasional dan daerah, serta antara lembaga dan biro di tingkat departemen dan
terkait. Pada saat yang sama, layanan G2G merupakan transaksi antar pemerintah, dan
dapat digunakan sebagai instrumen hubungan internasional dan diplomasi.
2. G 2 Citizen : sosialisasi informasi kepada publik, layanan dasar warga seperti
perpanjangan izin, pemesanan akta kelahiran/kematian/nikah dan pengajuan pajak
penghasilan, serta bantuan masyarakat untuk layanan dasar seperti pendidikan,
layanan kesehatan, informasi rumah sakit, perpustakaan, dan sejenisnya.
3. G 2 Business : mencakup berbagai layanan yang dipertukarkan antara pemerintah dan
komunitas bisnis, termasuk sosialisasi kebijakan, memo, peraturan dan regulasi.
Layanan bisnis yang ditawarkan meliputi memperoleh informasi bisnis terkini,
mengunduh formulir aplikasi, memperbarui izin, mendaftarkan usaha, memperoleh
izin, dan pembayaran pajak. Layanan yang ditawarkan melalui transaksi G2B juga
membantu dalam pengembangan bisnis, khususnya pengembangan usaha kecil dan
menengah.
4. G 2 Environment : mencakup layanan G2C serta layanan khusus yang hanya
mencakup pegawai pemerintah, seperti penyediaan pelatihan dan pengembangan
sumber daya manusia yang meningkatkan kinerja fungsi birokrasi sehari-hari dan
berhubungan dengan warga negara.

BENEFITS OF E-GOVERNMENT
a. pengiriman barang dan jasa yang efisien dan cepat kepada warga negara, dunia usaha,
pegawai pemerintah dan lembaga-lembaga.
b. penyederhanaan prosedur dan perampingan proses persetujuan.
c. fasilitasi koordinasi dan kolaborasi lintas lembaga untuk memastikan pengambilan
keputusan yang tepat dan tepat waktu.
d. meningkatkan partisipasi warga negara dan pemangku kepentingan pemerintah
lainnya dalam proses pengambilan keputusan dan kebijakan (e-inklusi atau e-
partisipasi).
e. peningkatan kualitas demokrasi melalui peningkatan partisipasi warga negara (e-
demokrasi).

Anda mungkin juga menyukai