KAJIAN PUSTAKA
umum terbagi dalam 3 bagian besar ilmu administrasi yaitu 1) the old public
administrations (OPA), 2) the new public administrations (NPM) dan 3) the new
public service (NPS). Dalam kerangkat the old public administrations (OPA),
terdapat buah pemikiran yaitu politik adalah arena kebijakan dan administrasi
oleh rsionalitas mereka dalam mencapai tujuan dan selanjutnya yaitu pilihan yang
merupakan teori yang melekat pada the old public administrations (OPA), yaitu
10
menfokuskan pada kinerja dan hasil kerja. Pemerintah harus
privatisasi.
(NPS), pelayanan dengan the new public service itu hemat, akan tetapi
tidak sepenuhnya steril dari masalah, akan tetapi lebih diarahkan pada
2007).
Tabel 2.1.
Paradigma Pelayanan Publik.
11
kepentingan
masyarkat
5. Akuntabilitas Menurut Kehendak pasar Multi aspek
hierarki dengan berdasarkan seperti hokum,
jenjang yang keinginan nilai
tegas pelanggan masyarakat,
norma politik,
standar dan
kepentingan
warga negara.
6. Struktur Organisasi Birokrasi Top Desentralisasi Kolaboratif
Down
7. Asumsi terhadap Gaji dan Semangat Pelayanan
motivasi pegawai. keuntungan interpreneur publik dengan
proteksi melayani
masyarakat.
Sumber: Denhard & Denhard, 2007.
istilah lain pelayanan disebut juga sebagai cara melayani, jasa, atau
12
produk dan jasa sebagaimana dalam ketentuan input, proses dan output
2005):
menerima pelayanan.
13
c. Jenis layanan; merupakan pilihan layanan yang disediakan sesuai
positif dan rasa puas dan merupakan hal yang paling penting dan
e. Komunikatif.
pelanggan.
14
Pendapat yang serupa sebagaimana disampaikan oleh Al Assaf,
a. Ketepatan waktu.
b. Akurasi pelayanan.
d. Kemudahan pelayanan.
mudah dimengerti.
dan efektifitas.
15
e. Kesamaan hak, tidak diskriminatif dalam arti tidak membedakan
masing pajak.
sebagai berikut;
pembayaran.
sah.
16
5) Keamanan; proses dan produk pelayanan publik memberikan rasa
publik.
17
2) Cermat;
5) Professional;
6) Tidak mempersulit;
penyelenggara;
benturan kepentingan;
pelayanan publik;
kepentingan masyarakat;
yang dimiliki;
18
Negara nomor 63/KEP/M.PAN/72003 mengatakan bahwa
meliputi:
1) Prosedur pelayanan;
mekanismenya.
2) Waktu penyelesaian;
3) Biaya pelayanan;
19
4) Produk pelayanan;
1) Dasar Hukum;
20
2) Persyaratan;
3) Prosedur Pelayanan;
4) Waktu Penyelesaian;
5) Biaya Pelayanan;
6) Produk Pelayanan;
9) Pengawasan intern;
(Azwar, 1996).
21
dengan melihat tinggi rendahnya kualitas pelayanan publik, pada
Gambar 2.1.
Segitiga Keseimbangan Kualitas Pelayanan Publik
puncak suatu pelayanan, pada sisi kanan dan kiri terdapat konteks fisik
dan prosedur dan juga proses, selain itu juga terdapat komponen teknik
22
Pada dasarnya pelayanan publik dapat diukur dengan berbagai
macam metode dan teknik, salah satunya yaitu model Servqual yang
kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud
23
Yang bertanggungjawab dalam menjalankan paragraf
2014).
terdiri atas Rumah Sakit Umum Kelas A, B, C dan D dan Rumah Sakit
24
rekomendasi dari instansi yang melaksanakan urusan penanaman
kabupaten/kota.
25
bersalin, bayi baru lahir, balita, usia Pendidikan dasar, usia produktif,
orang terduga TBC dan orang dengan resiko HIV (Hatta, 2016).
kebutuhan untuk hal yang dapat diramalkan, order dan efisien pada
dan berkualitas, jadi bisa juga diartikan sebagai upaya untuk mencapai
26
investasi, upaya kesehatan menjadi partnership, dan juga bottom up
Tabel 2.2
Jenjang Tingkat Pelayanan Kesehatan.
JENJANG KOMPONEN
(HIERARKI)
Tingkat rumah Pelayanan kesehatan oleh individua tau keluarganya
tangga. sendiri.
Tingkat masyarakat. Kegiatan swadaya masyarakat dalam menolong mereka
sendiri oleh kelompok paguyuban, PKK, Saka Bhakti
Husada, anggota RT, RW dan masyarakat.
Fasilitas pelayanan Puskesmas, Puskesmas Pembantu, Puskesmas Keliling,
kesehatan Poskesdes, Praktik Dokter swasta, poliklinik swasta dan
professional tingkat lain-lain.
pertama.
Fasilitas pelayanan Rumah Sakit Kabupaten/Kota, RS Swasta, Klinik
rujukan tingkat Swasta, Laboratorium dan lain-lain.
pertama.
Fasilitas pelayanan RS tipe B dan tipe A, Lembaga spesialistik swasta,
rujukan yang lebih laboratorium kesehatan daerah, laboratorium klinik
tinggi. swasta dan lain-lain.
(Sumber: M. Fais Satrianegara, 2014).
baik tingkat pusat maupun tangkat daerah dari segala level jenis
27
Tabel 2.3
Aplikasi manajemen pada pelayanan kesehatan.
MODEL URAIAN
Model Manajemen Model ini adalah model yang diimplementasikan di
P1,P2 dan P3 puskesmas yang mana P1 adalah Perencanaan, P2
adalah Penggerakan dan Pelaksanaan dan P3 adalah
Pengawasan, Pengendalian dan Penilaian.
Model Manajemen Analisis, Rumusan, Rencana,Implementasi dan Forum
ARRIF Komunikasi) yang mana menekankan juga peran
masyarakat dalam sector kesehatan.
Model Manajemen Analisis, Rumusan, Implementasi, Monitoring dan
ARRIME Evaluasi pada dasarnya serupa dengan ARRIF namun
yang ditonjolkan adalah monitoring dan evaluasi.
Model POAC/E Planing, Organizing, Actuating Controling / Evaluating
ini merupakan model manajemen dari Terry yang mana
ini lebih diimplementasikan di Puskesmas daripada di
rumah sakit.
Sumber: M. Fais Sattianegara, 2014.
(Satrianegara, 2014).
28
pemeriksanaan oleh dokter diruang pemeriksaan yang dipilih sesuai
dipertanggungjawabkan.
spesialis.
29
7. Mutu Pelayanan Rumah Sakit. ok
Mutu adalah sesuatu yang harus dicapai, atau dalam definisi lain
(Suardi, 2014).
yang dalam pendapat Hansen & Moven, 2004, suatu mutu yang
produk.
30
2. Estetika-aestetic ialah bagaimana kemenarikan wujud dari
prosuk.
4. Keunikan-features.
pemenuhan spesifikasinya.
sebagaimana diiklankan.
dibuat oleh konsumen atas suatu produk yang diobservasi dari berbagai
(Prawirosentono, 2004).
31
pelanggan internal mapun eksternal, kepuasan pelanggan internal akan
ialah Garvin dan Davis berpendapat bahwa mutu adalah suatu kondisi
berbeda untuk orang yang berbeda tergantung pada waktu dan tempat,
dan standar mutu itu disesuaikan dengan tujuan yang telah ditetapkan
(Muninjaya, 2019).
kepuasan yang berpatokan pada standar serta kode etik yang telah
32
kesehatan harus dapat memenuhi dan melebihi kebutuhan serta
seluruh proses, baik itu pasien, keluarga, tenaga kesehatan dan lainnya.
baik dirumah sakit, atau sarana pelayanan kesehatan yang efektif dan
33
etika, hukum, dan sosial budaya yang disesuaikan dengan keterbatasan
dan kemampuan.
menimbulkan rasa puas kepada diri pasien, jadi semakin tinggi rasa
1945 pada pasal 28 H ayat (I) dan pasal 24 ayat (3) bahwa setiap warga
secara layak.
Gambar 2.2.
Kerangka Berpikir.
34
Administrasi Publik
Denhard & Denhard,2007
35
yang diterapkan di Pringsewu, untuk melihat bagaimana pencapaian
Pringsewu.
B. Kerangka Konsep.
yang akan diamati atau diukur melalui penelitian yang akan dilakukan (Creswell,
2015).
Gambar 2.3.
Kerangka Konsep.
Tabel 2.4
Indikator Kualitas Pelayanan Publik Servqual.
37
dan prasaratan pelayanan
3. Daya tanggap 1. Kecepatan respon petugas
(responsiveness) 2. Kemampuan petugas dalam
memberikan bantuan pada
pasien dan keluarga.
4. Jaminan 1. Keamanan lingkungan
(Assurance) 2. Penguasaan pengetahuan
dan kompetensi
sertatanggung jawab
3. Sikap sabar dan bijak dalam
memberikan pelayanan
5. Empati (emphaty) 1. Sikap empati petugas
pelaksana dalam
memberikan layanan.
2. Sikap yang ditunjukan dan
menyikapi saran
3. Hambatan yang dihadapi
dalam pelayanan.
38