Anda di halaman 1dari 6

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PURWOKERTO

FAKULTAS USHULUDIN ADAB DAN HUMANIORA (FUAH)


DEWAN EKSEKUTIF MAHASISWA (DEMA)
PANITIA PEKAN RAYA FUAH 2021
Sekretariat : Jl. Ahmad Yani No. 40 Gedung FUAH Lt. 2 Purwokerto Hp. 085921906311 (Akbar)

TERM OF REFERENCE
PKM DIKLAT POLITIK
MATERI MANAJEMEN KEPEMIMPINAN

A. LATAR BELAKANG
Seorang pemimpin mempunyai tangung jawab yang besar terhadap apa yang dia pimpin.
Kepemimpinan itu merupakan suatu ilmu yang mengkaji secara komprehensif tentang bagaimana
mengarahkan, mempengaruhi, dan mengawasi orang lain untuk mengerjakan tugas sesuai dengan
perintah yang direncanakan. Pimpinan terkadang dipahami sebagai sumber kekuatan untuk
mengerakkan dan memengaruhi orang. Pimpinan sebagai sebuah alat, sarana untuk membujuk
orang agar bersedia melakukan sesuatu secara sukarela tanpa adanya paksaan. Pimpinan juga
dikatakan sebagai proses mengarahkan dan mempengaruhi aktifitas yang ada hubungannya dengan
pekerjaan para anggota kelompok
B. TEMA KEGIATAN
Membentuk Pribadi dengan Jiwa Kepemimpinan yang unggul dan Transformatif

C. Tujuan
Memberikan pengetahuan kepada peserta tentang kepemimpinan baik itu pengertian
kepemimpinan,peran pemimpin,jenis-jenis pemimpin,urgensi pemimpin dalam organisasi,urgensi
pemimpin dalam kehidupan social supaya bisa menjadi pemimpin yang unggul dan transformatif

D. RUANG LINGKUP MATERI


1) Defenisi Kepemimpinan
2) Peran Pemimpin
3) Jenis-jenis Pemimpin
4) Pemahaman Urgensi Kepemimpinan dalam Organisasi
5) Pemahaman Urgensi Kepemimpinan dalam Kehidupan Sosial
6) Pemimpin Era Milenial

E. METODE PENYAMPAIAN
a.Diskusi yang akan dipandu oleh moderator.
b.Tanya jawab

F. SASARAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PURWOKERTO
FAKULTAS USHULUDIN ADAB DAN HUMANIORA (FUAH)
DEWAN EKSEKUTIF MAHASISWA (DEMA)
PANITIA PEKAN RAYA FUAH 2021
Sekretariat : Jl. Ahmad Yani No. 40 Gedung FUAH Lt. 2 Purwokerto Hp. 085921906311 (Akbar)

Seluruh Peserta Diklat Politik 2021

G. Harapan
1) Peserta mampu memahami arti kepemimpinan
2) Peserta mampu mengenal peran pemimpin
3) Peserta dapat mengetahui jenis-jenis pemimpin
4) Peserta dapat mengetahui pentingnya kepemimpinan dalam kehidupan sosial
5) Peserta mampu memahami dengan baik kepemimpinan dalam organisasi

G. WAKTU DAN TEMPAT


Hari, Tanggal : Sabtu, 27 November 2021
Waktu : 10:00 - 11:00 wib
Tempat. : Balai desa Karangnggintung
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PURWOKERTO
FAKULTAS USHULUDIN ADAB DAN HUMANIORA (FUAH)
DEWAN EKSEKUTIF MAHASISWA (DEMA)
PANITIA PEKAN RAYA FUAH 2021
Sekretariat : Jl. Ahmad Yani No. 40 Gedung FUAH Lt. 2 Purwokerto Hp. 085921906311 (Akbar)

MATERI*

1.Pengertian kepemimpinan
Apakah arti kepemimpinan? Menurut sejarah, masa “kepemimpinan” muncul pada abad 18.
Kepemimpinan adalah terjemahan dari kata “leadership” yang berasal dari kata “leader”. Pemimpin
(leader) adalah orang yang memimpin, sedangkan pimpinan merupakan jabatannya. Dalam
pengertian lain, secara etimologi istilah kepemimpinan berasal dari kata dasar “pimpin” yang
artinya bimbing atau tuntunan. Dari “pimpin” lahirlah kata kerja“memimpin” yang artinya
membimbing dan menuntun.
Seiring perkembangan zaman, kepemimpinan secara ilmiah mulai berkembang bersamaan
dengan pertumbuhan manajemen ilmiah yang lebih dikenal dengan ilmu tentang memimpin. Hal ini
terlihat dari banyaknya literatur yang mengkaji tentang leadership dengan berbagai sudut pandang
atau perspektifnya.
Tugas umum seorang pemimpin adalah bersama-sama pengikutnya sampai kepada tujuan
yang hendak dicapai. Untuk mencapai tujuan tersebut dibutuhkan pemimpin pilihan yang mampu
menggerakkan, memberi tuntunan dan binaan, memberikan teladan, dan menunjukkan jalan yang
paling baik untuk sampai kepada tujuan tersebut. Seorang pemimpin biasanya memiliki kecerdasan
yang lebih tinggi dibandingkan pengikutnya, dengan kecerdasan yang luar biasa pemimpin dapat
berpikir maju dan melihat lebih banyak dibandingkan pengikutnya. Tapi bisakah semua pemimpin
yang cerdas itu dikatakan pemimpin yang baik, karena dalam makalah ini topik “Pemimpin yang
baik” akan dibahas dari sudut pandang moral dan etika bukan dari intelegensia saja.
Konsep baik dalam segi moral dan etika mungkin dianggap remeh oleh sebagian besar
orang, tapi jika kita menyelami tentang hal ini dan membandingkan dengan permasalahan-
permasalahan yang dihadapi pemimpin-pemimpin Indonesia akan terdapat rasa butuh akan sosok
baik ini. Terutama harapan untuk membawa negara kita Indonesia tercinta ini keluar dari
permasalahan-permasalahan mendasar dalam negara yaitu kemiskinan dan sumber daya manusia
yang rendah.
a. Defenisi kepemimpinan menurut para ahli :
- George R. Terry (yang dikutip dari Sutarto, 1998)
Kepemimpinan adalah hubungan yang ada dalam diri seseorang atau pemimpin,
mempengaruhi orang lain untuk bekerja secara sadar dalam hubungan tugas untuk mencapai tujuan
yang diinginkan.
-G. U. Cleeton dan C.W Mason (1934)
Kepemimpinan menunjukan kemampuan mempengaruhi orang-orang dan mencapai hasil
melalui himbauan emosional dan ini lebih baik dibandingkan dengan penggunaan kekuasaan.
2. Peran Pemimpin Menurut Henry Mintzberg adalah :
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PURWOKERTO
FAKULTAS USHULUDIN ADAB DAN HUMANIORA (FUAH)
DEWAN EKSEKUTIF MAHASISWA (DEMA)
PANITIA PEKAN RAYA FUAH 2021
Sekretariat : Jl. Ahmad Yani No. 40 Gedung FUAH Lt. 2 Purwokerto Hp. 085921906311 (Akbar)

1. Peran hubungan antar perorangan, dalam kasus ini fungsinya sebagai pemimpin yang
dicontoh, pembangun tim, pelatih, direktur, mentor konsultasi.
2. Fungsi Peran informal sebagai monitor, penyebar informasi dan juru bicara.
3. Peran Pembuat keputusan, berfungsi sebagai pengusaha, penanganan gangguan, sumber
alokasi, dan negosiator.

3. Tipe / Jenis-jenis Pemimpin :


1. Tipe Kepemimpinan Kharismatis
Tipe kepemimpinan karismatis memiliki kekuatan energi, daya tarik dan pembawaan yang
luar biasa untuk mempengaruhi orang lain, sehingga ia mempunyai pengikut yang sangat besar
jumlahnya dan pengawal-pengawal yang bisa dipercaya.
2. Tipe Kepemimpinan Paternalistis/Maternalistik
Kepemimpinan paternalistik lebih diidentikkan dengan kepemimpinan yang kebapakan.
3. Tipe Kepemimpinan Militeristik
Tipe kepemimpinan militeristik ini sangat mirip dengan tipe kepemimpinan otoriter.
4. Tipe Kepemimpinan Otokratis (Outhoritative, Dominator)
Kepemimpinan otokratis memiliki ciri-ciri antara lain: (1) mendasarkan diri pada kekuasaan
dan paksaan mutlak yang harus dipatuhi, (2) pemimpinnya selalu berperan sebagai pemain tunggal,
dll.
5. Tipe Kepemimpinan Laissez Faire
Pada tipe kepemimpinan ini praktis pemimpin tidak memimpin, dia membiarkan
kelompoknya dan setiap orang berbuat semaunya sendiri.
6. Tipe Kepemimpinan Populistis
Kepemimpinan populis berpegang teguh pada nilai-nilai masyarakat yang tradisonal, tidak
mempercayai dukungan kekuatan serta bantuan hutang luar negeri. Kepemimpinan jenis ini
mengutamakan penghidupan kembali sikap nasionalisme.
7. Tipe Kepemimpinan Administratif/Eksekutif
Kepemimpinan tipe administratif ialah kepemimpinan yang mampu menyelenggarakan
tugas-tugas administrasi secara efektif
8. Tipe Kepemimpinan Demokratis
Kepemimpinan demokratis berorientasi pada manusia dan memberikan bimbingan yang
efisien kepada para pengikutnya. Terdapat koordinasi pekerjaan pada semua bawahan, dengan
penekanan pada rasa tanggung jawab internal (pada diri sendiri) dan kerjasama yang baik. kekuatan
kepemimpinan demokratis tidak terletak pada pemimpinnya akan tetapi terletak pada partisipasi
aktif.
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PURWOKERTO
FAKULTAS USHULUDIN ADAB DAN HUMANIORA (FUAH)
DEWAN EKSEKUTIF MAHASISWA (DEMA)
PANITIA PEKAN RAYA FUAH 2021
Sekretariat : Jl. Ahmad Yani No. 40 Gedung FUAH Lt. 2 Purwokerto Hp. 085921906311 (Akbar)

4.Urgensi kepemimpinan dalam organisasi


Pemimpin adalah salah satu indikator terpenting dalam keberhasilan suatu organisasi dalam
mencapai tujuan bersama. Maka dari itu, pemimpin dituntut untuk mampu memberikan motivasi
dan mampu mempengaruhi kondisi emosional anggota. Hal ini berfungsi dalam menjaga pengaruh
dan management pemimpin dalam suatu organisasi.
5.Urgensi kepemimpinan dalam kehidupan sosial
Suatu permasalahan sosial akan berhasil atau bahkan gagal sebagian besar ditentukan oleh
kepemimpinan. Suatu ungkapan yang mulia mengatakan bahwa pemimpinlah yang
bertanggungjawab atas kegagalan pelaksanaan suatu pekerjaan. Hal ini menunjukkan bahkan suatu
ungkapan yang mendudukkan posisi pemimpin dalam suatu permasalahan pada posisi yang
terpenting. Demikian juga pemimpin dimanapun letaknya akan selalu mempunyai beban untuk
mempertanggungjawabkan kepemimpinannya. Dari waktu ke waktu kepemimpinan menjadi
perhatian manusia. Kepemimpinan dibutuhkan manusia, karena adanya suatu keterbatasan dan
kelebihan-kelebihan tertentu pada manusia.
Dalam pengertian lain kepemimpinan adalah kemampuan dan keterampilan seseorang yang
menduduki jabatan sebagai pimpinan satuan kerja untuk mempengaruhi orang lain, terutama
bawahannya, untuk berfikir dan bertindak sedemikian rupa sehingga melalui perilaku yang positif ia
memberikan sumbangan nyata dalam pencapaian tujuan organisasi. Sedangkan penertian
manajemen adalah suatu proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan dan pengendalian
upaya dari anggota organsasi serta penggunaan semua sumber daya yang ada pada organisasi untuk
mencapai tujaun organisasi yang telah ditetapkan sebelumnya. Manusia adalah makhluk social yang
tidak dapat hidup sendiri. Dalam hidup, manusia selalau berinteraksi dengan sesama serta dengan
lingkungan. Manusia hidup berkelompok baik dalam kelompok besar maupun dalam kelompok
kecil. Hidup dalam kelompok tidak mudah. Untuk menciptakan kondisi kehidupan yang harmonis
anggota kelompok haruslah saling menghormati dan menghargai. Keteraturan hidup perlu selalu
dijaga. Hidup yang teratur adalah impian setiap insan. Manusia adalah makhluk Tuhan yang paling
tinggi dibanding makhluk Tuhan lainnya. Manusia di anugerahi kemampuan untuk berpikir,
kemampuan untuk memilah dan memilih mana yang baik dan mana yang buruk. Dengan kelebihan
itulah manusia seharusnya mampu mengelola lingkungan dengan baik.
Kepemimpinan di Era Milenial Para ahli berdasarkan pengertian kepemimpinan selalu
menggunakan kata mempengaruhi, artinya bahwa proses mempengaruhi sangat vital dalam
kepemimpinan itu sendiri. Salah satu cara mempengaruhi adalah dengan komunikasiyang baik
antara pimpinan dan bawahan. Pemimpin yang efektif pada umumnya memiliki kemampuan untuk
melakukan komunikasi yang efektif, sehingga sedikit banyak akan mampu merangsang partisipasi
orang-orang yang dipimpinnya. Begitu juga pada era milenial digital diharapkan pemimpin mampu
beradaptasi dan menggunakan media digital dalam berkomunikasi. Seorang pimpinan yang efektif
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PURWOKERTO
FAKULTAS USHULUDIN ADAB DAN HUMANIORA (FUAH)
DEWAN EKSEKUTIF MAHASISWA (DEMA)
PANITIA PEKAN RAYA FUAH 2021
Sekretariat : Jl. Ahmad Yani No. 40 Gedung FUAH Lt. 2 Purwokerto Hp. 085921906311 (Akbar)

tidak hanya bisa mempengaruhi bawahan- bawahannya, tapi juga bisa menjamin bahwa para
bawahannya tersebut bekerja
dengan seluruh kemampuan mereka, dimana pemimpin harus mempunyai semangat tinggi yang
melebihi semangat dari bawahannya sehingga rasa percaya sangat kuat untuk menjalankan
kepemimpinan dan mempunyai tujuan jelas untuk menyongsong kearah yang lebih maju. Tidak
mudah untuk menjalankan kepemipinan yang efektif, apalagi berkembangan zaman sudah modern
jadi pemimpin harus mengikuti zaman yang modern, contohnya: dizaman modern ini teknologi
sudah berkembang pesat. Siapapun kita semua harus tahu teknologi karena itu salah satu tuntutan
untuk kita semua agar kita bisa mengikuti perkembangan zaman.Di zaman yang modern seorang
leader harus tahu teknologi informasi dan komunikasi agar bisa mengaplikasikan kepada
bawahannya. Menurut Sutarto dalam Tohardi, ukuran keberhasilan dari pemberian komunikasi
pimpinan yang efektif terhadap peningkatan kinerja pegawai perlu didukung adanya kerjasama
harmonis antara pimpinan dengan pegawai. Maka yang dijadikan kriteria untuk mengukur
keberhasilan komunikasi pimpinan antara lain:20 1. Kejelasan perintah dan petunjuk kerja, 2.
Keterbukaan (komunikasi terbuka), 3. Penghargaan dan perhatian pimpinan bagi pegawai, 4.
Bimbingan dari pimpinan bagi pegawai, 5. Kerjasama. Kemudian menurut Pace dan Faules ada
lima jenis informasi yang biasa dikomunikasikan pimpinan kepada bawahan, yaitu:21 1. Informasi
bagaimana melakukan pekerjaan, 2. Informasi mengenai dasar pemikiran untuk melakukan
pekerjaan, 3. Informasi mengenai kebijakan dan praktik-praktik organisasi, 4. Informasi mengenai
kinerja pegawai, 5. Informasi untuk mengembangkan rasa memiliki tugas. Abudiman (2012)
berpendapat bahwa pemimpin di dunia maya lebih diartikan kepada yang mampu menjadi
trendsetter dalam kawasan media sosial ini.Hal tersebut tidak terjadi begitu saja, media elektronik
merupakan salah satu hal yang memberikan pengaruh kuat. Semakin media menyoroti trendsetter
ini, semakin itu pula ia akan menjadi pemimpin yang mampu menggalang massa dalam lingkup
media sosial, selain ia harus mampu membaca perilaku para penggguna media sosial
lainnya.22Peranan dan fungsi media dalam memberikan pemodelan ketauladanan, mediasiasi, dan
pengembangan kepribadian tentunya menjadi tanggung jawab yang mungkin dapat diupayakan
bersama oleh pemimpin dan staf serta bawahan.

Anda mungkin juga menyukai