Anda di halaman 1dari 19

KEPEMIMPINAN & KEKUASAAN

OLEH : No SUB POKOK BAHASAN


Marjoni : 21147046
1. Pengertian
Meeka Haestetika : 21147048 Kepemimpinan
Mirsal : 21147049
2. Gaya kepemimpinan
3. Faktor kepemimpinan
DOSEN PEMBIMBING
1. Drs. Syahril, M.Pd.,Ph.D 4. Fungsi pemimpin
2. Nellitawati, S.Pd.,M.Pd.,Ph.D pendidikan
2. Dr. Sulastri, S.Pd., M.Pd 5. Konsep kekuasaan
6. Bentuk kekuasaan
7. Karakter kekuasaan
8. Jenis kekuasaan

UNIVERSITAS NEGRI PADANG


2021/2022
Pengertian Kepemimpinan
Kepemimpinan menurut para ahli sebagai berikut :

• Robbins ( 2003 : 314) , memberikan definisi pengertian kepemimpinan sebagai kemampuan memengaruhi
suatu kelompok menuju pada pencapaian tertentu.
• Greenberg dan Baron (2003 : 471), memberikan definisi kepemimpinan sebagai proses dimana satu individu
memengaruhi anggota kelompok lain menuju pencapaian tujuan kelompok atau organisasional yang
didefinisikan.
• Ivancevch, Konopaske, dan Matteson ( 2008 : 413), Kepemimpinan adalah sebagai proses memengaruhi orang
lain untuk memfasilitasi pencapaian tujuan relevan suatu organisasi
• Hughes, Ginnett, curphy (2009 : 4), Kepemimpinan adalah suatu fenomena yang kompleks melibatkan leaders,
followers, dan situation
• YukI (2010 : 26), Kepemimpinan adalah suatu proses memengaruhi orang lain untuk memahami dan
menyetujui tentang apa yang perlu dilakukan dan bagaimana melakukannya, dan proses memfasilitasi individu
dan usaha kolektif untuk menyelesaikan sasaran bersama.
• McShane dan Von Gilnow (2010 : 360), Kepemimpinan adalah tentang memengaruhi, memotivasi dan
memungkinkan orang lain memberikan kontribusi pada efektivitas dan keberhasilan organisasi dimana mereka
menjadi anggota.
• Kreitner dan Kinicki (2010 : 467), Kepemimpinan adalah sebagai proses di mana seorang individual
memengaruhi sekelompok individual untuk mencapai tujuan bersama.
• Newstorm (2011 : 171), Kepemimpinan adalah suatu proses memengaruhi dan mendukung orang lain untuk
bekerja secara antusias untuk mencapai tujuan.
• Robbins dan Judge (2011 : 410), Kepemimpinan adalah sebagai kemampuan memengaruhi suatu kelompok
menjuju pada pencapaian visi atau serangkai tujuan, di mana sumber dari dari pengaruh tersebut mungkin
formal, seperti diberikan oleh jenjang manajerial dalam organisasi.
TEORI KEPEMIMPINAN
Teori genetis Teori sifat Teori kontingensi

Teori partisipatif Teori perilaku Teori situasional

Teori Teori
transaksional transformasional
Tipologi Kepemimpinan
Tipe
Otoriter

Tipe Tipe
Kooperatif Demokratis

Tipe Tipe
Kharismatik Liberal

Tipe
Populis
• Tipe Otoriter adalah tipe pemimpin yang berbagai kegiatan yang akan
dilakukan dan penetapan keputusan ditentukan sendiri oleh pemimpin semata
– mata tidak meberi kesempatan kepada bawahan.
• Tipe Demokratis adalah tipe pemimpin yang berbagai kegiatan yang akan
dilakukan dan penetapan keputusan ditentukan bersama antara pemimpin
dengan bawahan.
• Tipe Liberal adalah tipe pemimpin yang berbagai kegiatan dan penetapan
keputusan lebih banyak di serahkan kepada bawahan.
• Tipe Populis adalah tipe pemimpin yang mampu membangun rasa solidaritas
pada bawahan atau pengikutnya.
• Tipe Kharismatik adalah tipe pemimpin yang memiliki nilai ciri khas
kepribadian yang istimewa atau wibawa yang tinggi sehingga banyak dikagumi
dan mempunyai pengaruh yang besar terhadap bawahan atau pengikutnya.
• Tipe Kooperatif adalah tipe pemimpin yang memiliki jiwa pancasila, yang
memiliki wibawa dan daya untuk membawa serta memimpin masyarakat
lingkungannya dalam kesadaran kehidupan dan kehidupan kemasyarakatan dan
kenegaraan berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
FAKTOR KEPEMIMPINAN

Pemimpin

Pengikut

Situasi

Komunikasi
Fungsi & Sifat Kepemimpinan
Fungs
Sifat
i
Menciptakan Visi
Sifat
Mengembangkan Budaya Kepribadian
Organisasi

Menciptakan Sinergi

Menciptakan Perubahan

Memotivasi Para Pengikut

Memberdayakan Pengikut

Mewakili System Sosial

Manajer Konflik
Kepemimpinan mempunyai fungsi tertentu yang berbeda satu system social dengan
sitem social lainnya.
1. Menciptakan visi
Visi adalah apa yang diimpikan. Visi yang menarik pemimpin dan pengikut untuk
bergerak kearah masa depan. Visi yang memotivasi dan mendorong serta mengenergi
mereka bergerak untuk menciptakan perubahan. Suatu tujuan disebut visi jika
memenuhi persyaratan berikut :
• Hasil abstraksi.
• Visi relative tetap.
• Visi dilukiskan oleh kalimat pendek,Filosofis.
• Visi memberi aspirasi dan motivasi.  
2. Mengembangkan budaya organisasi
Budaya organisasi adalah norma, nilai, asumsi, filsafat organisasi, dan sebagainya yang
dikembangkan oleh pemimpin organisasi dan diajarkan kepada para anggota baru dan
diterapkan dalam perilaku organisasi mereka.
3. Menciptakan sinergi
Tugas penting seorang pemimpin adalah mempersatukan para pengikut, dan
menggerakan mereka untuk mencapai tujuan organisasi. Setiap anggota organisasi yang
berada di unit – unit organisasi yang mempunyai fungsi – fungsi yang berbeda, wajib
memberikan
4. Menciptakan perubahan
Ada sejumlah hal yang perlu diperhatikan pemimpin dalam menciptakan perubahan:
• Ketidak pastian perubahan.
• Resistensi perubahan.
• Manajemen perubahan.
5. Memotivasi para pengikut
Secara umum asal – usul motivasi para pengikut berasal dari dalam diri motivasi intrinsic dan dari
luar diri pengikut motivasi ekstrinsik. Motivasi intrinsic adalah motivasi yang berasal dari dalam
diri para pengikut sendiri. Motivasi ekstrinsik merupakan motivasi yang bersumber dari luar diri
para pengikutnya.
6. Memberdayakan pengikut
Pemberdayaan merupakan salah satu aspek pengembangan organisasi yang menyangkut
pengembangan sumber daya manusia. Memberdayakan artinya, membuat mampu,
membolehkan atau mengizinkan boleh baik inisiatif sendiri atau orang lain.
7. Mewakili system social
Seorang pemimpin mewakili system social/organisasi pada perusahaan yang dipimpinnya. Ia
bertindak sebagai, tokoh, symbol, dan wajah tokoh social yang dipimpinnya. Dalam memimpin
system social, pemimpin melaksanakan sejumlah peran atau kepemimpinan atau manajerialnya.
8. Manajer konflik
Dalam kaitan konflik, pemimpin berfungsi sebagai manajer konflik yang berperan menyelesaikan
konflik yang terjadi dalam organisasi.
Yukl (2010 : 43) memberikan penjelasan bahwa sifat
menunjukan atribut individual termasuk aspek
kepribadian, tabiat, kebutuhan motif nilai – nilai.
Sifat kepribadian:
• Energy level and stress tolerance (tingkat energy tinggi
dan toleransi terhadap stress)
• Self-confidence (kepercayaan diri)
• Internal locus of control orientation
• Emotional maturity (kedewasaan emosional)
• Socialized power motivation
• Need for affilation
• Moderately high achievement orientation
• Low need for affilation
FUNGSI PEMIMPIN PENDIDIKAN
A. Pemimpin membantu terciptanya suasana persaudaraan, kerjasama,
dengan penuh rasa kebebasan;
b.      Pemimpin membantu kelompok untuk mengorganisir diri, yaitu ikut
serta dalam memberikan rangsangan dan bantuan kepada kelompok dalam
menetapkan dan menjelaskan tujuan;
c.       Pemimpin membantu kelompok dalam menetapkan prosedur kerja,
yaitu membantu kelompok dalam menganalisis situasi untuk kemudian dapat
menetapkan prosedur mana yang paling praktis dan efektif;
d.      Pemimpin bertanggung jawab dalam mengambil keputusan bersama
dengan kelompok, pemimpin memberi kesempatan kepada kelompok untuk
belajar dari pengalaman.
e.       Pemimpin mempunyai tanggung jawab untuk melatih kelompok
menyadari proses dari isi pekerjaan yang dilakukan dan berani menilai
hasilnya secara jujur dan objektif;
f.       Pemimpin bertanggung jawab dalam mengembangkan dan
mempertahankan eksistensi organisasi.
PERAN KEPALA SEKOLAH SEBAGAI PEMIMPIN

Supervisor Manajer
sekolah sekolah

Administrator Pemimpin
sekolah sekolah
Gaya Kepemimpinan

Gaya
Kepemimpinan
Kontinum

Gaya
Gaya Tidak Gaya
Managerial
Efektif Kepemimpinan
Grid

Gaya Yang
Efektif
1. GAYA KEPEMIMPINAN KONTINUM
Gaya ini termasuk klasik. Orang pertama kali mengenalkan ialah Robbert Tanenbaum
dan Warren Schmidt. Ada dua pengaruh yang ekstern. Pertama, bidang pengaruh
pimpinan dan kedua, bidang pengaruh kebebasan bawahan. Ada tujuh model gaya
pembuatan keputusan yang dilakukan pemimpin yaitu sebagai berikut;
• Pemimpin membuat keputusan kemudian mengumumkan kepada bawahannya.
• Pemimpin menjual/ menawarkan keputusan.
• Pemimpin memberikan pemikiran – pemikiran atau ide – ide dan mengundang
pertanyaan – pertanyaan.
• Pemimpin memberikan keputusan yang bersifat sementara yang kemungkinan
dapat diubah.
• Pemimpin memberikan persoalan, meminta saran – saran, dan membuat
keputusan.
• Pemimpin merumuskan batas – batasnya, dan meminta kelompok bawahan untuk
membuat keputusan.
• Pemimpin mengizinkan bawahan melakukan fungsi – fungsinya dalam batas – batas
yang telah dirumuskan oleh pimpinan.
GAYA MANAGERIAL GRID
Dalam pendekatan managerial grid ini, manajer berhubungan dengan 2 hal, yakni produksi disatu pihak dan orang
orang dipihak lain. Menurut Black dan Mouton, ada 4 gaya kepemimpinan yang dikelompokan sebagai gaya yang
ekstern yaitu sebagai berikut; 
• Manajer sedikit sekali usahanya untuk memikirkan orang – orang yang bekerjasama dengannya, dan produksi yang
seharusnya dihasilkan oleh organisasinya .
• Manajer mempunyai rasa tanggung jawab yang tinggi untuk memikirkan baik produksi maupun orang – orang yang
bekerja dengannya.
• Gaya kepemimpinan dari manajer ini ialah mempunyai rasa tanggung jawab yang tinggi untuk selalu memikirkan
orang – orang yang bekerja dalam organisasinya.
• Manajer semacam ini hanya mau memikirkan tentang usaha peningkatan efisiensi pelaksanaan kerja.
 
GAYA YANG EFEKTIF
ada empat gaya yang efektif ini. Empat gaya itu diantara lain;
• Eksekutif
• Pecinta pengembangan (developer).
• Otokratis yang baik (Benevolent autocrat).
• Birokrat.  

GAYA TIDAK EFEKTIF


• ada empat gaya kepemimpinan yang tergolong tidak efektif. Empat gaya itu dijelaskan sebagai berikut;
• Pecinta kompromi (Compromiser).
• Missionari.
• Otokrat.
• Lari dari tugas (Deserter).  
Konsep Kekuasaan
Pengertian Kekuasaan
• Kekuasaan merupakan kemampuan memengaruhi pihak
lain untuk berpikir dan berperilaku sesuai dengan
kehendak yang memengaruhi (Ramlan Surbakti,1992).
Kekuasaan seringkali di pengaruhi oleh politik, karena
pada realitanya kekuasaan itu akan mendominasi dari
pihak satu ke pihak lainnya yang lebih berkuasa. Dengan
demikian kekuasaan juga dapat diartikan kemampuan
untuk mengendalikan tingkahlaku orang lain, baik secara
langsung maupun tidak untuk mencapai tujuan yang
diharapkan oleh orang yang bersangkutan (penguasa).
Adapun bentuk-bentuk kekuasaan menurut
French dan Raven (1968)
Referent
Coercive
power
Power
(kekuasaan
(Paksaan)
rujukan)

Expert
Insentif
(pakar
power
atau
(imbalan)
keahlian)

Legitimate
power (sah
/ resmi)
Karakter Kekuasaan

Karakter kekuasaan, menurut Fairholm (dalam Basri, 2011) adalah:


• Kekuasaan bersifat sengaja, karena meliputi kehendak, bukan sekadar tindakan
acak;
• Kekuasaan adalah alat (instrumen), ia adalah alat guna mencapai tujuan;
• Kekuasaan bersifat terbatas, ia diukur dan diperbandingkan di aneka situasi atau
dideteksi kemunculannya;
• Kekuasaan melibatkan kebergantungan, terdapat kebebasan atau faktor
kebergantungan-ketidakbergantungan yang melekat pada penggunaan
kekuasaan.
• Kekuasaan adalah gagasan bertindak, ia bersifat samar dan tidak selalu dimiliki;
• Kekuasaan ditentukan dalam istilah hasil, hasil menentukan kekuasaan yang kita
miliki;
• Kekuasaan bersifat situasional, taktik kekuasaan tertentu efektif di suatu
hubungan tertentu, bukan seluruh hubungan; dan
• Kekuasaan didasarkan pada oposisi atau perbedaan, partai harus berbeda
sebelum mereka bisa menggunakan kekuasaannya.
Jenis-jenis kekuasaan

Reward Power

Legitimate Power

Coercive Power

Referent power

Expert Power

Anda mungkin juga menyukai