Anda di halaman 1dari 16

KEPEMIMPINAN

No SUB POKOK BAHASAN (√)


DOSEN : Viniyati Maftuchah. SE,MM 1. Pengertian
Kepemimpinan
2. Tipologi Kepemimpinan
3. Gaya Kepemimpinan
4. Fungsi & Sifat
Kepemimpinan
5. Batasan Kepemimpinan
6. Teori Kepemimpinan
7. Masa Depan Teori
Kepemimpinan

No KETERANGAN NILAI
STIE MUHAMMADIYAH JAKARTA 1 Kelengkapan
2019/2020 Flowchart
Pengertian Kepemimpinan
Kepemimpinan menurut para ahli sebagai berikut :

• Robbins ( 2003 : 314) , memberikan definisi pengertian kepemimpinan sebagai kemampuan


memengaruhi suatu kelompok menuju pada pencapaian tertentu.
• Greenberg dan Baron (2003 : 471), memberikan definisi kepemimpinan sebagai proses dimana
satu individu memengaruhi anggota kelompok lain menuju pencapaian tujuan kelompok atau
organisasional yang didefinisikan.
• Ivancevch, Konopaske, dan Matteson ( 2008 : 413), Kepemimpinan adalah sebagai proses
memengaruhi orang lain untuk memfasilitasi pencapaian tujuan relevan suatu organisasi
• Hughes, Ginnett, curphy (2009 : 4), Kepemimpinan adalah suatu fenomena yang kompleks
melibatkan leaders, followers, dan situation
• YukI (2010 : 26), Kepemimpinan adalah suatu proses memengaruhi orang lain untuk memahami
dan menyetujui tentang apa yang perlu dilakukan dan bagaimana melakukannya, dan proses
memfasilitasi individu dan usaha kolektif untuk menyelesaikan sasaran bersama.
• McShane dan Von Gilnow (2010 : 360), Kepemimpinan adalah tentang memengaruhi,
memotivasi dan memungkinkan orang lain memberikan kontribusi pada efektivitas dan
keberhasilan organisasi dimana mereka menjadi anggota.
• Kreitner dan Kinicki (2010 : 467), Kepemimpinan adalah sebagai proses di mana seorang
individual memengaruhi sekelompok individual untuk mencapai tujuan bersama.
• Newstorm (2011 : 171), Kepemimpinan adalah suatu proses memengaruhi dan mendukung
orang lain untuk bekerja secara antusias untuk mencapai tujuan.
• Robbins dan Judge (2011 : 410), Kepemimpinan adalah sebagai kemampuan memengaruhi
suatu kelompok menjuju pada pencapaian visi atau serangkai tujuan, di mana sumber dari dari
pengaruh tersebut mungkin formal, seperti diberikan oleh jenjang manajerial dalam organisasi.
Tipologi Kepemimpinan
Tipe
Otoriter

Tipe Tipe
Kooperatif Demokratis

Tipe Tipe
Kharismatik Liberal

Tipe
Populis
• Tipe Otoriter adalah tipe pemimpin yang berbagai kegiatan yang akan
dilakukan dan penetapan keputusan ditentukan sendiri oleh pemimpin semata
– mata tidak meberi kesempatan kepada bawahan.
• Tipe Demokratis adalah tipe pemimpin yang berbagai kegiatan yang akan
dilakukan dan penetapan keputusan ditentukan bersama antara pemimpin
dengan bawahan.
• Tipe Liberal adalah tipe pemimpin yang berbagai kegiatan dan penetapan
keputusan lebih banyak di serahkan kepada bawahan.
• Tipe Populis adalah tipe pemimpin yang mampu membangun rasa solidaritas
pada bawahan atau pengikutnya.
• Tipe Kharismatik adalah tipe pemimpin yang memiliki nilai ciri khas
kepribadian yang istimewa atau wibawa yang tinggi sehingga banyak dikagumi
dan mempunyai pengaruh yang besar terhadap bawahan atau pengikutnya.
• Tipe Kooperatif adalah tipe pemimpin yang memiliki jiwa pancasila, yang
memiliki wibawa dan daya untuk membawa serta memimpin masyarakat
lingkungannya dalam kesadaran kehidupan dan kehidupan kemasyarakatan dan
kenegaraan berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
Gaya Kepemimpinan

Gaya
Kepemimpinan
Kontinum

Gaya
Gaya Tidak Gaya
Managerial
Efektif Kepemimpinan
Grid

Gaya Yang
Efektif
1. GAYA KEPEMIMPINAN KONTINUM
Gaya ini termasuk klasik. Orang pertama kali mengenalkan ialah Robbert Tanenbaum
dan Warren Schmidt. Ada dua pengaruh yang ekstern. Pertama, bidang pengaruh
pimpinan dan kedua, bidang pengaruh kebebasan bawahan. Ada tujuh model gaya
pembuatan keputusan yang dilakukan pemimpin yaitu sebagai berikut;
• Pemimpin membuat keputusan kemudian mengumumkan kepada bawahannya.
• Pemimpin menjual keputusan.
• Pemimpin memberikan pemikiran – pemikiran atau ide – ide dan mengundang
pertanyaan – pertanyaan.
• Pemimpin memberikan keputusan yang bersifat sementara yang kemungkinan
dapat diubah.
• Pemimpin memberikan persoalan, meminta saran – saran, dan membuat
keputusan.
• Pemimpin merumuskan batas – batasnya, dan meminta kelompok bawahan untuk
membuat keputusan.
• Pemimpin mengizinkan bawahan melakukan fungsi – fungsinya dalam batas – batas
yang telah dirumuskan oleh pimpinan.
GAYA MANAGERIAL GRID
Dalam pendekatan managerial grid ini, manajer berhubungan dengan 2 hal, yakni produksi disatu pihak dan orang
orang dipihak lain. Menurut Black dan Mouton, ada 4 gaya kepemimpinan yang dikelompokan sebagai gaya yang
ekstern yaitu sebagai berikut; 
• Manajer sedikit sekali usahanya untuk memikirkan orang – orang yang bekerjasama dengannya, dan produksi yang
seharusnya dihasilkan oleh organisasinya .
• Manajer mempunyai rasa tanggung jawab yang tinggi untuk memikirkan baik produksi maupun orang – orang yang
bekerja dengannya.
• Gaya kepemimpinan dari manajer ini ialah mempunyai rasa tanggung jawab yang tinggi untuk selalu memikirkan
orang – orang yang bekerja dalam organisasinya.
• Manajer semacam ini hanya mau memikirkan tentang usaha peningkatan efisiensi pelaksanaan kerja.
 
GAYA YANG EFEKTIF
ada empat gaya yang efektif ini. Empat gaya itu diantara lain;
• Eksekutif
• Pecinta pengembangan (developer).
• Otokratis yang baik (Benevolent autocrat).
• Birokrat.  

GAYA TIDAK EFEKTIF


• ada empat gaya kepemimpinan yang tergolong tidak efektif. Empat gaya itu dijelaskan sebagai berikut;
• Pecinta kompromi (Compromiser).
• Missionari.
• Otokrat.
• Lari dari tugas (Deserter).  
Fungsi & Sifat Kepemimpinan
Fungs
Sifat
i
Menciptakan Visi
Sifat
Mengembangkan Budaya Kepribadian
Organisasi

Menciptakan Sinergi

Menciptakan Perubahan

Memotivasi Para Pengikut

Memberdayakan Pengikut

Mewakili System Sosial

Manajer Konflik
Kepemimpinan mempunyai fungsi tertentu yang berbeda satu system social dengan
sitem social lainnya.
1. Menciptakan visi
Visi adalah apa yang diimpikan. Visi yang menarik pemimpin dan pengikut untuk
bergerak kearah masa depan. Visi yang memotivasi dan mendorong serta mengenergi
mereka bergerak untuk menciptakan perubahan. Suatu tujuan disebut visi jika
memenuhi persyaratan berikut :
• Hasil abstraksi.
• Visi relative tetap.
• Visi dilukiskan oleh kalimat pendek,Filosofis.
• Visi memberi aspirasi dan motivasi.  
2. Mengembangkan budaya organisasi
Budaya organisasi adalah norma, nilai, asumsi, filsafat organisasi, dan sebagainya yang
dikembangkan oleh pemimpin organisasi dan diajarkan kepada para anggota baru dan
diterapkan dalam perilaku organisasi mereka.
3. Menciptakan sinergi
Tugas penting seorang pemimpin adalah mempersatukan para pengikut, dan
menggerakan mereka untuk mencapai tujuan organisasi. Setiap anggota organisasi yang
berada di unit – unit organisasi yang mempunyai fungsi – fungsi yang berbeda, wajib
memberikan
4. Menciptakan perubahan
Ada sejumlah hal yang perlu diperhatikan pemimpin dalam menciptakan perubahan:
• Ketidak pastian perubahan.
• Resistensi perubahan.
• Manajemen perubahan.
5. Memotivasi para pengikut
Secara umum asal – usul motivasi para pengikut berasal dari dalam diri motivasi intrinsic dan dari
luar diri pengikut motivasi ekstrinsik. Motivasi intrinsic adalah motivasi yang berasal dari dalam
diri para pengikut sendiri. Motivasi ekstrinsik merupakan motivasi yang bersumber dari luar diri
para pengikutnya.
6. Memberdayakan pengikut
Pemberdayaan merupakan salah satu aspek pengembangan organisasi yang menyangkut
pengembangan sumber daya manusia. Memberdayakan artinya, membuat mampu,
membolehkan atau mengizinkan boleh baik inisiatif sendiri atau orang lain.
7. Mewakili system social
Seorang pemimpin mewakili system social/organisasi pada perusahaan yang dipimpinnya. Ia
bertindak sebagai, tokoh, symbol, dan wajah tokoh social yang dipimpinnya. Dalam memimpin
system social, pemimpin melaksanakan sejumlah peran atau kepemimpinan atau manajerialnya.
8. Manajer konflik
Dalam kaitan konflik, pemimpin berfungsi sebagai manajer konflik yang berperan menyelesaikan
konflik yang terjadi dalam organisasi.
Yukl (2010 : 43) memberikan penjelasan bahwa sifat
menunjukan atribut individual termasuk aspek
kepribadian, tabiat, kebutuhan motif nilai – nilai.
Sifat kepribadian:
• Energy level and stress tolerance (tingkat energy tinggi
dan toleransi terhadap stress)
• Self-confidence (kepercayaan diri)
• Internal locus of control orientation
• Emotional maturity (kedewasaan emosional)
• Socialized power motivation
• Need for affilation
• Moderately high achievement orientation
• Low need for affilation
Batasan Kepemimpinan

Tiga implikasi penting


dari batas
kepemimpinan,
antara lain (Kasan,
2004: 135):

2. Kepemimpinan 3. Di samping secara sah


mencakup distribusi mampu memberikan
1. Kepemimpinan kekuasaan yang tidak bawahan atau
melibatkan bawahan sama di antara pengikutnya perintah atau
atau pengikut lainnya. pemimpin dan anggota pengarahan pemimpin
kelompok. juga dapat memengaruhi
bawahannya.
Teori Kepemimpinan

Teori-teori kepemimpinan
dapat dikelompokkan menjadi
enam teori, yaitu:

3.Teori situasi 4.Teori 5.Teori


1. Teori orang- 2. Teori 6.Teori
personal. interaksi humanistic pertukaran.
orang terkemuka. lingkungan.
harapan. .
a. Teori Kelompok Orang-Orang Terkemuka, Teori ini disusun berdasarkan
cara induktif dengan mempelajari sifat-sifat yang menonjol dari pimpinan
atas keberhasılan tugas yang dijalankan, terutama kemampuan untuk
memimpin.
b. Teori Lingkungan, Teori ini menganggap bahwa kepemimpinan didapatkan
terutama karena faktor lingkungan sosial yang merupakan tantangan untuk
dapat diatasi.
c. Teori Situasi Personal, Teori ini menganggap individu memiliki
kemampuan- kemampuan tertentu seperti kemampuan, sikap dan tingkah
laku yang dapat mengoperasikan aktivitasnya berdasarkan kondisi saat itu.
d. Teori Interaksi Harapan, Teori ini dikemukakan berdasarkan tiga variable,
yaitu : aktivitas, interaksi, dan sentiment.
e. Teori Humanistik, Teori ini menyatakan bahwa fungsi kepemimpinan
adalah mengatur kebebasan individu untuk dapat merealisasikan motivasi
rakyatnya agar dapat bersama-sama mencapai tujuan.
f. Teori Pertukaran, Teori ini menganggap bahwa interaksi sosial akan
menghasilkan bentuk perubahan-perubahan dimana para pengikutnya akan
berpartisipasi aktif.
Masa Depan Teori Kepemimpinan
o Kepemimpinan Transformasional
Kepemimpinan transformasional dibangun dari dua kata, yaitu kepemimpinan (leadership)
dan transformasional (transformational). Kepemimpinan merupakan setiap tindakan yang
dilakukan oleh seseorang untuk mengoordinasikan, mengarahkan, dan memengaruhi orang lain
dalam memilih dan mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Istilah transformasi berasal dari kata
"to transform". yang bermakna mentransformasikan atau mengubah sesuatu menjadi bentuk
lain yang berbeda, misalnya mentransformasikan visi menjadi realita, atau engubah sesuatu
yang potensial menjadi aktual.
 Avolio et al., (2004) menyatakan, bahwa kepemimpinan transformasional dapat dipahami
sebagai kepemimpinan yang melibatkan perubahan dalam organisasi.
 O'leary (2001) menyatakan, bahwa kepemimpinan transformasional sebagai kepemimpinan
yang digunakan oleh seorang manajer bila ia ingin suatu kelompok melebarkan batas dan
memiliki kinerja melampaui status quo atau mencapai serangkaian sasaran organisasi baru
sepenuhnya.
 Yukl (2010) menyatakan, bahwa kepemimpinan transformasional adalah kepemimpinan
yang memengaruhi pegawai sehingga pegawai merasakan kepercayaan, kebanggaan,
loyalitas, dan rasa hormat terhadap pimpinan, serta termotivasi untuk melakukan lebih dari
apa yang diharapkan.
 Hughes et al., (2012) menyatakan, bahwa kepemimpinan transformasional memiliki visi,
keahlian retorika, dan pengelolaan kesan yang baik dan menggunakannya untuk
mengembangkan ikatan emosional yang kuat dengan pengikutnya.
Tantangan terhadap teori kepemimpinan
• Tantangan pemimpin adalah mengunakan gaya kepemimpinan yang paling
memenuhi kebutuhan motivasi pengikut. Dan dengan memilih perilaku yang
melengkapi apa yang hilang di latar belakang pekerjaan. Untuk itu dilakukan
peningkatan pemberian informasi atau imbalan di dalam lingkungan kerja.
Elemen yang diperlukan oleh pengikut diberikan agar tujuan tercapai.
Pemimpin memotivasi pengikut untuk membuat jalur ke tujuan dengan jelas
dan mudah melalui pelatihan, pengarahan, serta membantu menyingkirkan
hambatan dan penghalang pencapaian tujuan, dan membuat pekerjaan itu
sendiri menjadi lebih memuaskan secara pribadi.
• Dan juga harus mempunyai seorang pemimpin yang cerdas maka akan
mampu membawa organisasi atau orang-orang yang dipimpinnya berhasil
mengatasi segala tantangan dan perubahan yang ada. Pemimpin yang cerdas
adalah pemimpin yang mampu menggunakan semua kecerdasan otaknya
yaitu mampu menggunakan IQ, EQ, dan SQ-nya.

Anda mungkin juga menyukai