Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kepemimpinan merupakan salah satu topik yang selalu menarik untuk


dikaji dan diteliti, karena paling banyak diamati sekaligus fenomena yang
paling sedikit dipahami. Fenomena kepemimpinan di negara Indonesia
juga telah membuktikan bagaimana kepemimpinan telah berpengaruh
sangat besar terhadap kehidupan berpolitik dan bernegara. Dalam
dunia bisnis, kepemimpinan berpengaruh sangat kuat terhadap
jalannya organisasi dan kelangsungan hidupnya. Pemimpin memiliki
peran sentral dalam perilaku kelompok, karena pemimpin antisipatif
terhadap perubahan, peluang yang ada, memotivasi semua pengikut
untuk tingkat yang lebih tinggi serta tingkat produktivitas; tingkat, yang
memperbaiki kinerja buruk dan pemimpin harus bisa memberikan
bimbingan menuju ke pencapaian dalam tujuan suatu organisasi.

Pada era globalisasi dan pasar bebas hanya perusahaan yang


mampu melakukan perbaikan terus-menerus (continuous
improvement) dalam pembentukan keunggulan kompetitif yang mampu
untuk berkembang. Organisasi sekarang harus dilandasi oleh
keluwesan, tim kerja yang baik, kepercayaan, dan penyebaran informasi
yang memadai. Kepemimpinan sebagai salah satu penentu arah dan
tujuan organisasi harus mampu menyikapi perkembangan zaman ini.
Pemimpin yang tidak dapat mengantisipasi dunia yang sedang berubah
ini, atau setidaknya tidak memberikan respon, besar kemungkinan akan
memasukkan organisasinya dalam situasi stagnasi dan akhirnya
mengalami keruntuhan.
Penerapann inovasi adalah suatu proses yang membuat karyawan
menjadi mampu dan komitmen untuk menerapkan prilaku inovasi
tertentu (Michaelis, et al, 2009). Penerapan inovasi sangat penting bagi
organisasi karena berhasil atau tidaknya penerapan inovasi tersebut
akan berdampak terhadap berhasil atau tidaknya manajer mengelola
perilaku karyawan dalam organisasi yang sedang mengalami
perubahan. Penerapan inovasi sangat dipengaruhi oleh perilaku

Pemimpin Karismatik Terhadap Perubahan Organisasi 1


penerapan inovasi (innovation implementation behavior). Berhasil atau
tidak perilaku ini akan mempengaruhi tujuan tertentu yang sedang
dicapai oleh organisasi. Misalnya, suatu organisasi yang sedang
melakukan perubahan akan membutuhkan perilaku inovasi baru.
Agar hasil perubahan dapat dicapai maka diperlukan prilaku
penerapan inovasi.

Setiap organisasi memerlukan perubahan karena secara ilmiahpun


organisasi lahir, tumbuh, kembang dan menurun. Dalam proses tersebut
organisasi kadang-kadang hanya sampai pada tingkat tumbuh (growth)
kemudian mati. Peran manajemen sangat penting pada proses tersebut
agar organisasi berkembang mengikuti daur hidup organsasi. Salah satu
faktor dari tingkat individu adalah perilaku implementasi inovasi dimana
inovasi di kalangan individu merupakan faktor kunci keberhasilan
ditingkat individu pada organisasi yang sedang mengalami perubahan.

Perubahan dalam bentuk struktur terjadi di dinas instansi kota Serang


yaitu pengabungan dua dinas menjadi satu dimana dinas pemuda
olahraga dan dinas pariwisata dan kebudayaan menjadi dinas pemuda
olahraga pariwisata dan kebudayaan kota Serang (DISPORAPARBUD).
Hasil perubahan bisa dalam bentuk kinerja organisasi dan data dari
DISPORAPABUD menunjukan bahwa terjadinya penurunan kinerja dimana
jumlah kegiatan yang di laksanakan tidak sesuai dengan rencana.
Penelitian tentang perilaku penerapan inovasi dalam konteks manajemen
perubahan belum banyak dilakukan. Michaelis et al (2009)
melakukan penelitian tentang perilaku penerapan inovasi dalam konteks
perubahan.

Perilaku penerapan inovasi berkaitan erat dengan proses mengubah


dimana suatu organisasi diberikan kerangka kerja untuk mempelajari
dampak dari perubahan strategi yang digunakan oleh pelaksana dan
perilaku yang ditunjukan oleh penerima perubahan (Kanter et al,1992
dalam Michaelis et al, 2009). Menurut Klein dan Knight (2005 dalam
Michaelis dkk : 2009) menyatakan factor-faktor yang mempengaruhi
perilaku penerapan inovasi antara lain, sebagai berikut : Kebijakan dan
praktik penerapan inovasi, Iklim tim atau organisasi untuk penerapan

Pemimpin Karismatik Terhadap Perubahan Organisasi 2


inovasi, Dukungan manajemen untuk penerapan inovasi, Sumber daya
keuangan, Orientasi pembelajaran, dan Kesabaran manajerial.

Kepemimpinan karismatik didefenisikan sebagai kemampuan seorang


pimpinan yang mempunyai pengaruh atas keyakinan, nilai-nilai, perilaku
dan kinerja orang lain melalui perilaku sendiri. Untuk mendapatkan
kepercayaan dari bawahan seorang atasan harus kompeten terhadap
pekerjaannya, bisa diandalkan oleh bawahannya, terbuka dan peduli
pada bawahannya (Nyhan, 2000). Komitmen untuk perubahan sebagai
keinginan untuk memberikan dukungan bagi perubahan didasarkan
pada keyakinan manfaat yang terkandung di dalamnya (Herscovith and
Mayer , 2002). Kepercayaan pada pimpinan juga sebagai kesediaan
terhadap orang lain, didasarkan pada keyakinan sebelumnya bahwa
orang lain dapat dipercaya dan merupakan suatu sikap kepercayaan
karyawan terhadap kepemimpinan oraganisasi yang menunjukkan
kesediaan untuk kemampuan pimpinan (Korsgaard et al, 2002).

1.2 Rumusan Masalah


1. Apakah peranan kepemimpinan dalam sebuah organisasi?
2. Bagaimana pengaruh kepemimpinan karismatik terhadap komitmen
untuk Perubahan?
3. Bagaimana pengaruh kepemimpinan karismatik terhadap perilaku
penerapan inovasi?

1.3 Tujuan Pembahasan


1. Mengetahui peranan kepemimpinan dalam sebuah organisasi
2. Megetahui pengaruh kepemimpinan karismatik terhadap komitmen
untuk perubahan.
3. Mengetahui pengaruh kepemimpinan karismatik terhadap prilaku
penerapan inovasi.

Pemimpin Karismatik Terhadap Perubahan Organisasi 3


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Kepemimpinan

Suatu organisasi yang berhasil dalam mencapai tujuannya serta


mampu memenuhi tanggung jawab sosialnya akan sangat tergantung
pada pemimpinnya Apabila pemimpin mampu melaksanakan fungsi-
fungsinya dengan baik, maka sangat mungkin organisasi tersebut akan
dapat mencapai sasaran dan tujuannya. Sebab itu organisasi
membutuhkan pemimpin yang efektif, yang mempunyai
kemampuan mengarahkan bawahannya ke arah pencapaian tujuannya.

Kepemimpinan menurut kamus Besar Bahasa Indonesia (2002:874)


adalah cara memimpin suatu organisasi, meliputi proses mempengaruhi
dalam menentukan tujuan organisasi, memotivasi perilaku pengikut
untuk mencapai tujuan mempengaruhi untuk memperbaiki kelompok
dan budayanya.

Tjutju Yuniarsih dan Suwatno (2008 : 165) menyatakan Kepemimpina


adalah kemampuan dan kekuatan sesorang untuk mempengaruhi orang
lain agar ma dan mampu mengikuti kehendaknya, dan memberikan
inspirasi kepada pihak lai untuk merancang sesuatu agar lebih
bermakna.

2.2 Gaya Kepemimpinan karismatik

Karismatik bersal dari bahasa yunani yang artinnya


charismatn = karismatik = karisma = gifts = Pemberian Tuhan.
Kepemimpinan adalah kemampuan dan kekuatan yang diberikan oleh
Tuhan kepada seseorang untuk mempengaruhi orang lain agar
mau dan mengikut kehendaknya (kehendak Tuhan).
Dengan katalain gaya kepemimpinan karismatik adalah: Kemampuan
dan kekuatan yang diberikan Tuhan kepada seseorang untuk
mempengaruhi orang lain.

Pemimpin Karismatik Terhadap Perubahan Organisasi 4


2.3 Ciri-ciri Kepemimpinan Karismatik
Kepemimpinan karismatik memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
1. Percaya diri yang luar biasa,
2. Mempunyai visi, dan mampu mengungkapkan visi secara
gamblang
3. Perilaku yang diluar aturan/tidak konvensional
4. Mempunyai keterampilan komunikasi yang hebat
5. Bersedia membuat pengorbanan diri, mengambil resiko pribadi

Sedangkan ciri dari perilaku pengikut pemimpin karismatik adalah


sebagai berikut :
1. Sangat menghormati dan menghargai pemimpin
2. Loyal dan setia pada pemimpin
3. Mencintai pemimpin
4. Berpengharapan pada kinerja tinggi
5. Kepatuhan

2.4 Unsur-unsur situasi karismatik


Berikut ini adalah unsur-unsur situasi karismatik :
1. Adanya krisis
2. Membutuhkan perubahan
3. Peluang menyampaikan tujuan idelogis
4. Ketersediaan simbol-simbol dramatis
5. Kesempatan menjelaskan peran pengikut dalam menangani krisis

2.5 Tahap-tahap Kepemimpinan Karismatik


Kepemimpinan yang karismatik salah satu kunci keberhasilan dalam
kegiatan keorganisasian. Kepemimpinan yang karismatik sesuai yang
telah di jelaskan di atas para pemimpin yang karismatik mempunyai daya
tarik tersendiri sehingga dapat membuat para bawahannya untuk
mengikutinya. Tegasnya seorang pemimpin yang kharismatik adalah
seseorang yang dikagumi oleh banyak pengikut, meskipun para pengikut
tersebut tidak selalu dapat menjelaskan secara konkrit mengapa orang
tersebut dikagumi.
House (1977) mengusulkan sebuah teori untuk menjelaskan
kepemimpinan karismatik dalam hal sekumpulan usulan yang dapat yang
melibatkan proses yang dapat diamati bukannya cerita rakyat dan mistik.
Berikut ini merupakan proses kepemimpinan karismatik :
Tahap 1 : Pemimpin secara rutin menilai lingkungan,
menyesuaikan dan merumuskan sebuah visi tentang apa
yang harus dilakukan.
Tahap 2 : Pemimpin menyampaikan visinya kepada para
pendukung dengan menggunakan cara apapun

Pemimpin Karismatik Terhadap Perubahan Organisasi 5


Tahap 3 : Pemimpin membangun kepercayaan melalui keahlian
teknis, pengambilan resiko pribadi pengorbanan diri dan
perilaku yang tidak konvensional
Tahap 4 : Pemimpin sikan cara visi melalui rancangan tugas dan
taktik yang
konvensional

2.6 Indikator Karisma


Indikator dari karisma menurut Teori awal oleh House (1977), seorang
pemimpin yang karismatik memiliki pengaruh yang dalam dan tidak biasa
pada pengikut.
1. Para pengikut merasa bahwa keyakinan pemimpin adalahbenar,
2. Mereka bersedia mematuhi pemimpin,
3. Mereka merasakan kasih sayang terhadap pemimpin,
4. Secara emosional mereka terlibat dalam misi kelompok atau
organisasi,
5. Mereka memiliki sasaran kinerja yang tiggi, dan mereka yakin
bahwa mereka dapat berkontribusi terhadap keberhasilan dari misi
itu.

2.7 Komponen Perilaku Dari Pemimpin Berkarisma Dan Tidak


Berkarisma

Komponen Pemimpin Pemimpin Tidak


Berkarisma Berkarisma
Hubungan dengan Berlawanan dengan Mempertahankan
status quo status quo status quo
Sasaran masa yang Visi yang diangap Sasaran tidak terlalu
akan datang sempurna berbeda berbeda dari status
dari status quo quo
Keahlian
Menggunakan cara
Menggunakan cara
non konvensional
Kepekaan dalam kerangka
Tinggi untuk
lingkungan perintah yang ada
mengubah status Rendah
Dasar kekuasaan
quo
Kekuasaan individu
Kekuasaan individu
Artikulasi
dan posisi
rasa hormat dan
Lemah
kagum
Kuat terhadap masa
yang akan datang
dan motivasi

Pemimpin Karismatik Terhadap Perubahan Organisasi 6


memimpin

2.8 Karismatik Positif dan Negatif


Karismatik Positif Dan Negatif, kebanyakan pemimpin karismatik memiliki
pengaruh positif dan negatif pada pengikut, karismatik negatif memiliki
orientasi kekuasaan secara pribadi.
1. Mereka menekankan identifikasi pribadi daripada internalisasi.
2. Mereka lebih menanamkan kesetiaan kepada diri mereka sendiri
daripada idealisme.
3. Mereka dapat menggunakan daya tarik ideologis, tetapi hanya
sebagai cara untuk memperoleh kekuasaan, kemudian diabaikan atau
diubah secara sembarangan sesuai dengan sasaran pribadi pemimpin
itu.
4. Mereka berusaha untuk mendominasi dan menaklukkan pengikut
dengan membuat mereka tetap lemah dan bergantung pada
pemimpin.
5. Otoritas untuk membuat keputusan penting dipusatkan pada
pemimpin, penghargaan dan hukuman digunakan untuk memelihara
sebuah citra pemimpin yang tidak dapat berbuat kesalahan atau
untuk membesar-besarkan ancaman eksternal kepada organisasi.
6. Keputuasan dari para pemimpin ini mencermnkan perhatian yang
lebih besar akan pemujaan diri dan memelihara kekuasaan daripada
bagi kesejahteraan pengikut.

Karismatik positif memiliki orientasi kekuasaan sosial.


1. Para pemimpin ini menekankan internalisasi dari nilai -nilai bukannya
identifikasi pribadi.
2. Mereka tidak berusaha untuk menanamkan kesetiaan kepada diri
mereka sendiri, tetapi lebih pada ideologi.
3. Otoritas didelegasikan hingga batas yang cukup besar, informasi
dibagikan secara terbuka, didorongnya partisipasi dalam keputusan
4. Penghargaan digunakan untuk menguatkan perilaku yang konsisten
dengan misi dan sasaran dari organisasi.
5. Hasilnya adalah kepemimpinan mereka akan makin menguntungkan
bagi pengikut

2.9 Sisi gelap pemimpin karismatik


Pemimpin karismatik juga memiliki sisi gelap, berikut ini sisi gelap
pemimpin karismatik :
1. Keinginan penerimaan oleh pemimpin menghambat kecaman dari
2. Pemujaan oleh pengikut menciptakan khayalan akan tidak dapat
3. Keyakinan dan optimisme berlebihan membutakan pemimpin dari
4. Proyek berisiko yang terlalu besar akan besar kemungkinan

Pemimpin Karismatik Terhadap Perubahan Organisasi 7


5. Penolakan akan masalah dan kegagalan mengurangi
6. Mengambil pujian sepenuhnya atas keberhasilan akan
7. Perilaku impulsif yang tidak konvensional juga menciptakan
8. Ketergantungan pada pemimpin akan menciptakan krisis
kepemimpinan

BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Peranan Kepemimpinan Dalam Sebuah Organisasi

Berbagai pendapat dan definisi kepemimpinan muncul, sesuai dengan


dari segi apa orang memandang segi kepemimpinan tersebut.
Kepemimpinan dapat diartikan sebagai sifat-sifat, perilaku pribadi,
pengaruh terhadap orang lain, pola-pola interaksi, hubungan kerja sama
antar peran, kedudukan dari suatu jabatan administrative, dan presepsi
lain-lain tentang legitimasi pengaruh (Wahjosumijo, 1999). Menurut
Richad Hull (1999:135), Kepemipinan adalah kemapuan mempengaruhi
pendapat, sikap dan perilaku orang lain. Hal ini berarti bahwa setiap
orang mampu mengatur dan mempengaruhi orang lain untuk mencapai
tujuan bersama dan dapat berfungsi sebagai pemimpin. Kepemimpinan
(leadership) merupakan proses yang harus ada dan perlu diadakan dalam

Pemimpin Karismatik Terhadap Perubahan Organisasi 8


kehidupan manusia selaku makhluk sosial. Manusia tidak dapat hidup
bermasyarakat sesuai kodratnya bila mereka melepaskan diri dari
ketergantungannya pada orang lain. Hidup bermasyarakat memerlukan
pemimpin dan kepemimpinan. Kepemimpinan dapat menentukan arah
atau tujuan yang dikehendaki, dan dengan cara bagaimana arah atau
tujuan tersebut dapat dicapai.

Kepemimpinan seseorang berperan berbagai pengerak dalam proses


kerja sama antara manusia dalam organisasi termasuk sekolah. Untuk
lebih jelas di bawah ini akan diuraikan mengenai pengertian tentang
kepemimpinan. Menurut Paul Heresay dan Keneth H. Blanchard yand
dikutip oleh Pandji Anoragan dalam bukunya Perilaku Keorganisasian,
pemimpin adalah orang yang dapat mempengaruhi kegiatan individu
atau kelompok dalam usaha untuk mencapai tujuan dalam situasi
tertentu (Pandji Anoraga, 1995:186). Menurut Martin J. Gannon,
sebagaimana dikutip oleh Pandji Anoraga, pemimpin adalah seorang
atasan yang mempengaruhi perilaku bawahannya Sedangkan menurut
Kartini Kartono (1998:84), pemimpin adalah pribadi yang memiliki
kecakapan khusus dengan atau tanpa pengangkatan resmi dapat
mempengaruhi kelompok yang dipimpinnya, untuk melakukan usaha
bersama mengarah pada pencapaian saran-saran tertentu.

Dari definisi di atas jelas bahwa, seorang pemimpin adalah orang yang
memiliki posisi tertentu dalam hirarki organisasi. Ia harus membuat
perencanaan, pengorganisasian dan pengawasan serta keputusan efektif.
Pemimpin selalu melibatkan orang lain, Oleh karena itu dapat dikatakan
bahwa dimana ada pemimpin maka disana ada pengikut yang harus
dapat mempengaruhi bawahannya untuk mencapai tujuan. Jadi
kepemimpinan itu akan terjadi dalam situasi tertentu seseorang
mempengaruhi perilaku orang lain. Kepemimpinan seseorang berperan
sebagai penggerak dalam proses kerja sama antar manusia dalam
organisasi termasuk sekolah. Berdasarkan pemikiran ini, maka harus
dibedakan antara kepemimpinan dan manajemen. R.D. Agarwal
sebagaimana dikutip Pandji Anoraga (1995:186)mengatakan bahwa
kepemimpinan adalah seni mempengaruhi orang lain untuk
mengarahkan kemauan mereka. Kemampuan dan usaha untuk

Pemimpin Karismatik Terhadap Perubahan Organisasi 9


mencapai tujuan pemimpin. Kepemimpinan menurut Hall digambarkan
seperti suatu pemecahan yang sangat mudah terhadap gejala masalah
dalam berorganisasi. Dengan kata lain tujuan kepemimpinan adalah
mempengaruhi organisasi lain, dalam hal ini karyawan atau bawahan
untuk mencapai misi perusahaan/organisasi.
Kemampauan untuk mempengaruhi orang lain merupakan inti dari
kepemimpinan sedang untuk mempengaruhi orang lain, pemimpin perlu
mengetahui beberapa strategi antara lain : (a) Menggunakan fakta dan
data untuk mengemukakan dan alasan yang logis, (b) Besikap
bersahabat dan mendukung upaya yang ada dalam perusahaan, (c)
Memobilisasi atau mengaktifkan orng lain untuk melaksanakan pekerjaan,
(d) melakukan negosiasi, (e) Menggunakan pendekatan langsung dan
kalau terpaksa menggunakan kedudukan lebih tinggi dalam organisasi,
dan (f) memberikan sanksi dan hukuman terhadap perilaku yang
menyimpang. Sehubungan dengan yang telah diuraikan di atas jelas
bahwa, kemampuan meminpin dan ketaatan pada pemimpin lebih
banyak didasarkan pada gaya kepemimpinan yang ditunjukkan kepada
pemimpin itu sendiri.

3.2 Kepemimpinan Karismatik Terhadap Komitmen untuk


Perubahan

Kepemimpinan karismatik sangat diperlukan dalam manajemen


perubahan karena kepemimpinan karismatik merupakan suatu interaksi
antar anggota kelompok , dimana pemimpin merupakan agen perubahan
dan merupakan orang yang perilakunya akan lebih mempengaruhi orang
lain dari pada orang lain mempengaruhi mereka (Noordjanah dan
Handoko, 2006). Dampak kepemimpinan karismatik adalah bawahan
merasa dihargai dan termotivasi yang pada akhirnya apapun diinginkan
oleh pimpinan akan dijalankan oleh bawahannya termasuk

dorongan untuk berubah. Penelitian sebelumnya yang meneliti tentang


pengaruh kepimpinan karismatik dan komtimen untuk berubaha adalah
Michaelis, et al (2009) dan menyimpulkan bahwa adanya signifikan antar
kepemimpinan karismatik dengan komitmen untuk perubahan, dapat
dijelaskan bahwa kepemimpinan kharismatik memiliki kemampuan yang
cukup baik dalam membentuk komitmen pegawai untuk melakukan

Pemimpin Karismatik Terhadap Perubahan Organisasi 10


perubahan, dengan kata lain gaya kepemimpinan kharismatik yang
dimiliki pimpinan dalam memimpin bawahan dan organisasi dalam
melakukan perubahan organisasi kearah yang lebih baik dapat
mempengaruhi peningkatan komitmen pegawai dalam mendukung
perubahan yang akan dilakukan organisasi. Hal ini sesuai dengan
penelitian yang dilakukan Michaelis,et all, 2009 dimana adanya
pengaruh positif signifikan antara kepemimpinan karismatik
terhadap komitmen untuk perubahan.

3.3 kepemimpinan karismatik terhadap perilaku penerapan


inovasi

Menurut Fiol et al (1999) menyatakan bahwa, Konsep kepemimpinan


karismatik menjelaskan bahwa pemimpin yang efektif berdasarkan
ideology normative memberikan solusi inovatif. Penelitian tentang
pengaruh kepemimpinan karismatik dan Perilaku Penerapan Inovasi
telah dilakukan oleh Michaelis,et al (2009) dimana menyimpulkan
adanya pengaruh signifikan antar kepemimpinan karismatik dengan
perilaku penerapan inovasi. Temuan hipotesis ini menunjukan bahwa
kepemiminan kharismatik memiliki peranan dalam membantu dan
mendukung kegiatan pelaksanaan tugas dan penyelesaian pekerjaan
pegawai dalam meningkatkan perilaku penerapan inovasi dalam
setiap pekerjaannya. Dengan kata lain kepemimpinan kharismatik
mampu mendorong pegawai untuk berperan dalam penerapan perilaku
inovasi dalam usaha perubahan yang akan dilakukan oleh organisasi.
Sesuai dengan temuan yang dilakukan Michaelis,et,all, 2009.

Pemimpin Karismatik Terhadap Perubahan Organisasi 11


BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Kepemimpinan sangat berpengaruh dalam proses penyelenggaraan
organisasi, agar pengaruh yang timbul dapat meningkatkan kinerja
personil secara optimal. Maka pemimpin harus memiliki wawasan dan
kemampuan dalam melaksanakan gaya kepemimpinan. Kepemimpinan
yang karismatik dapat menunjang visi misi yang telah ada berjalan
dengan lebih baik karena keahliannya.

4.2 Saran

Menurut penulis alangkah baiknya para calon calon pemimpin yang akan
datang di bekali dengan training training yang berupa masalah masalah
yang nantinya akan di hadapi dalam dunia kerja. Kita melakukan hal itu
dengan harapan nantinya saat para calon tersebut sudah terjun ke dunia
kerja maka jika baik tidak maupun saat dihadapkan dengan masalah
dapat mencetuskan ide atau inovasi yang nantinya dapat membantu
permasalahannya. Bukan hanya mencetuskan saja tetapi dapat
merealisasikannya.

DAFTAR PUSTAKA

Ivancevich, dkk. 2007. Perilaku dan Manajemen Organisasi. Jakarta :


Erlangga.

Gary, Jay. 2005. Visionary Leadership in World Futures. (Online),


(http://www.sedl.org/change/leadership/history.html), diakses 16
Juni 2015

12 | P a g e
Kartini, Kartono. 1998. Pemimpin dan Kepemimpinan: Apakah Pemimpin
Abnormal itu? Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Michaelis Bjirn, Ralf Stegmaier & karlheinz Sonntag, (2009).
Affective Commitment to Change and Innovation
Implementation Behavior: The Role of Charismatic Leadership and
Employees Trust in Top Management. Ruprecht-Karls- University,
Heidelberg, Germany

Noordjannah, Siti, & Handoko, T.H, (2002), Hubungan Kepemimpinan


Karismatik dengan Respek, Kepercayaan, Kepuasan, Identitas
Kelompok, Kinerja Kelompok, dan Pemberdayaan Para Pengikut,
Program Studi Ilmu Manajemen, Sekolah Pascasarjana Universitas
Gadjah Mada, Yogyakarta.

S.H, YW. Sunindhia dan Dra Ninik Widianti. 1988. Kepemimpinan Dalam
Masyarakat Modern, Jakarta: PT. Bina Aksara.
Thoha, Miftah. 1983. Kepemimpinan Dalam Manajemen. Jakarta: Rajawali
Pers.

Yukl. 2005. Kepemimpinan dalam Organisasi. Jakarta : Index

13 | P a g e
14 | P a g e

Anda mungkin juga menyukai