Anda di halaman 1dari 5

TUGAS KEPEMIPINAN

Oleh:
Yunitasari
20420043

PROGRAM STUDI MAGISTER KESEHATAN S2


UNIVERSITAS MALAHAYATI
BANDAR LAMPUNG
2021
KASUS 1 : HARTOYO SEBAGAI MANAJER
Drs. Hartoyo telah menjadi manajer tingkat menengah dalam departemen produksi suatu
perusahaan kurang lebih 6 bulan. Hartoyo bekerja pada perusahaan setelah dia pensiun dari
tentar. Semangat kerja departemennya rendah sejak dia bergabung dalam perusahaan.
Beberapa dari karyawan menunjukkan sikap tidak puas dan agresif.
Pada jam istirahat makan siang, Hartoyo bertanya kepada Drs. Abdul Hakim, AK, manajer
departemen keuangan, apakah dia mengetahui tentang semangat kerja yang rendah dalam
departemen produksi. Abdul Halim menjawab bahwa dia telah mendengar secara informal
melalui komunikasi “grapevine”, bahwa para karyawan Hartoyo merasa tidak senang dengan
pengambilan semua keputusan yang dibuat sendiri olehnya. Dia (Hartoyo) menyatakan,
“dalam tentara, saya membuat semua keputusan untuk bagian saya, dan semua bawahan
mengharapkan saya untuk berbuat seperti itu.”

Pertanyaan kasus :
1. Gaya kepemimpinan macam apa yang digunakan oleh Hartoyo? Bagaimana
keuntungan dan kelemahannya? Bandingkan motivasi bawahan Hartoyo sekarang dan
dulu sewaktu di tentara.
2. Konsekuensinya apa, bila Hartoyo tidak dapat merubah gaya kepemimpinannya? Apa
saran saudara bagi perusahaan, untuk merubah keadaan?

Jawaban :
1. Gaya kepemimpinan yang digunakan oleh Drs. Haryoto adalah otoriter.
Keuntungan dari kepemimpinan gaya otoriter adalah keputusan dapat diambil dengan
cepat dan tidak ada bantahan dari bawahan, mudah dilakukan pengawasan serta tidak
segan untuk menegur jika bawahan melakukan kesalahan karena pemimpin otoriter
memiliki sifat yang tegas.
Kelemahan dari kepemimpinan otoriter kreativitas bawahan minim karena tidak
memiliki kesempatan untuk mengajukan pendapat, suasana yang kaku karena sifat
keras dari pemimpin serta sering terjadi permusuhan, keluhan dan rawan terjadi
perpindahan karena bawahan merasa tidak nyaman. Bawahan akan merasa tertekan
apabila terjadi perbedaan pendapat, karena pendapat pemimpin mutlak harus dipatuhi
sehingga perbedaan pendapat dari bawahan akan dianggap sebagai pembangkangan.
Motivasi kerja karyawan/bawahan yang sekarang menurut saya rendah karena
karyawan/bawahan menunjukkan sikap tidak puas dan agresif serta merasa tidak
senang dengan pengambilan keputusan yang dibuat sendiri oleh Drs. Haryoto sebagai
pemimpin, sedangkan motivasi kerja saat di tentara tinggi, karena memang gaya
kepemimpinannya sesuai dengan situasi saat itu.

2. Konsekuensi yang bisa terjadi jika masih menerapkan gaya pimpinan tersebut di
bawahan yang sekarang akan menyebabkan motivasi kerja yang rendah, yang mana
akan mempengaruhi semangat karyawan untuk menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan
target yang telah ditetaptkan dan kinerja yang dimiliki karyawan terlihat sering terjadi
keterlambatan dalam penyelesaian pekerjaan serta dapat menimbulkan permusuhan dan
keluhan-keluahan dari karyawan yang merasa tidak nyaman, sampai bisa
mengakibatkan karyawan pindah.
Saran bagi perusahaan, karena karyawan/bawahan juga sebagai manusia, memerlukan
dorongan, motivasi serta hubungan yang harmonis dari pimpinan. Bawahanpun ingin
didengar dan dipertimbangkan pendapat serta ide-ide yang mereka berikan. Tentunya
situasi yang berbeda membutuhkan gaya kepemimpinan yang berbeda pula. Gunakan
model untuk menilai situasi kemudian pilih gaya kepemimpinan yang sesuai dengan
situasi tersebut.
KASUS 2
Bank Seruni Indonesia adalah bank terbesar di Yogyakarta. Bank ini mempunyai empat cabang
yang tersebar di empat kabupaten di DIY. Selama beberapa bulan manajemen telah dan sedang
mempertimbangkan suatu perubahan prosedur-prosedur evaluasi latihan. Suatu perubahan
yang akan mempengaruhi baik departemen personalia maupun para manajer cabang. Rencana
tersebut telah didiskusikan dengan semua orang yang akan dikenai, dan sebagian dari
mereka menentang perubahan itu. Penyelia latihan, Atika Nurhadi, adalah salah seorang
penentang yang paling keras.
Setelah diskusi dengan para pengelola bank lainnya, wakil direktur bidang personalia,
Ramona Dangdut, memutuskan untuk mengimplementasikan perubahan. Dia membentuk dan
menyeleksi para anggota satuan tugas khusus untuk mengimplmentasikan perubahan dan
memilih Atika sebagai kepala satuan kerja tersebut. Ketika Ramona meminta kesediaan Atika,
dia menerima jabatan itu kemudian berkata : “Bapak tahu bahwa saya menentang perubahan
ini. Mengapa bapak memilih saya sebagai pimpinan?”.
Ramona menimpali : “Ya, saya mngetahui ketidaksetujuan saudara. Kami memilih
saudari karena kami menganggap bahwa bila ada berbagai kekurangan dalam usulan
perubahan, saudari akan menemukannya. Dan kami percaya bahwa saudari dapat
membetulkannya.”
Pertanyaan:
1. Mengapa seorang manajer seperti Ramona memilih pemimpin oposisi untuk
mengimplementasikan perubahan? Apakah saudara setuju dengan tindakkan Ramona
tersebut? Mengapa?
2. Berapa besar derajat kesuksesan Ramona dalam pelaksanaan perubahan menurut
perkiraan saudara? Apa alasan saudara berpendapat demikian?

Jawaban :
1. Kenapa seorang manajer seperti Ramona memilih pemimpin oposisi yaitu Atika
Nurhadi untuk mengimplementasikan perubahan, sudah disebutkan bahwa manajer
menganggap bahwa bila ada berbagai kekurangan dalam usulan perubahan tersebut,
Atika akan menemukannya dan dipercaya bisa membetulkannya. Karena Atika tidak
setuju dengan usulan tersebut tentunya atika bisa melihat kekurangan dari ususlan
tersebut dengan demikian atika pasi akan melakukan perbaikan atas perubahan yang
menurutnya masih ada kekurangan/kurang baik. Hal ini akan menimbulkan perubahan
yang lebih baik dan lebih diterima oleh pegawai lain baik yang setuju mau menentang
usulan perubahan sebelumnya.
Saya setuju dengan tindakan/keputusan yang diambil oleh Ramona karena tentunya ada
alasan kenapa Atika menentang usulan perubahan tersebut, mungkin atika melihat
adanya kekurangan dari usulan tersebut sehingga belum bisa di impementasikan.

2. Menurut saya derajat kesuksean Ramona adalah sekitar 80% karena dari tindakannya
yang telah menunjuk Atika sebagai kepala satuan kerja tersebut. Ramona merupakan
pemimpin yang ingin perusahaan maupun karyawan/bawahannya solid dan bersatu
mencapai perubahan yang lebih baik. Ramona tidak menyerah walaupun banyak yang
menentangnya.Ramona juga bersikap bijaksana karena telah mencoba mengajak orang-
orang yang tidak setuju melakukan perubahan tersebut untuk membantu merealisasikan
perubahan tersebut.

Anda mungkin juga menyukai