DISUSUN OLEH
NIM : 621311005
KELAS ; PJKR 21 C
DOSEN PENGAMPU
Dr.Sanusi Hasibuan,M.Kes
2022-2023
A. Latar Belakang Masalah
Menjadi seorang guru wajib untuk mengenali bagaimana karakter-karakter siswa dan
siswi nya terlebih dahulu sebelum dimulainya pembelajaran, agar minat siswa terhadap
pembelajaran yang akan kita ajarkan bisa lebih meningkat. Pengertian guru profesional
adalah orang yang terlibat dalam pendidikan yang tugasnya tidak hanya sekedar mentransfer
ilmu dari guru kepada peserta didik akan tetapi lebih dari itu. Guru memiliki kualifikasi
pendidikan profesi yang memadai, memiliki kompetensi keilmuan sesuai dengan bidang yang
ditekuninya, memiliki kemampuan berkomunikasi yang baik dengan anak didiknya,
mempunyai jiwa kreatif dan produktif. Hal ini sejalan dengan pengertian guru propesional
menurut undang-undang Pasal 10 ayat (1) Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang
Guru dan Dosen mengamanatkan bahwa Guru harus memiliki kompetensi pedagogik,
kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional. Keempat
kompetensi bersifat holistik dan merupakan suatu kesatuan yang menjadi ciri Guru
profesional.
Mengenali karakteristik siswa sangat penting bagi guru-guru untuk melakukan proses
belajar dan mengajar yang baik, dengan mengenal karakteristik siswa guru menjadi lebih
gampang untuk menumbuhkan minat siswa dalam belajar. Banyak terjadi di sekolah sekolah
guru tidak melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kurikulum yg di tetapkan yaitu
kurikulum merdeka belajar, dimana siswa yg lebih aktif di banding dengan guru, guru hanya
sebagai fasilitator. Dalam melakukan pembelajaran bola volley materi passing atas dengan
memodifikasi alat atau bola yang akan di gunakan dalam pembelajaran.
Alasan penelitian ini di lakukan yaitu untuk menyadarkan guru-guru di sekolah tentang
pentingnya memodifikasi alat untuk berlangsungnya pembelajaran yang maksimal dalam
materi passing atas, pemerintah Indonesia terutama pada aspek pendidikan mengadakan
perubahan kurikulum Merdeka Belajar, dimana model yg di gunakan yaitu Problem Based
Learning (PBL) dan Projec Based Learning (PJBL). Dengam model pembelajaran ini siswa
di minta untuk menyelesaikan masalah dalam materi pembelajaran yg sudah di berikan oleh
guru (PBL), sedangkan (PJBL) pembelajaran dimana siswa dapat membuat suatu project atau
produk dalam pembelajaran.
IDENTIVIKASI MASALAHNYA
RUMUSAN MASALAH
LANDASAN TEORI
A. Teori Penjas
Menurut SK Menpora nomor 053A/MENPORA/1994 “Pendidikan jasmani
adalah suatu proses pendidikan yang dilakukan secara sadar dan sistematis
melalui berbagai kegiatan jasmani dalam rangka memperoleh kemampuan dan
keterampilan jasmani, pertumbuhan fisik, kecerdasan dan pembentukan watak”
Pendidikan Jasmani bertujuan untuk mengembangkan aspek kebugaran jasmani,
keterampilan gerak, keterampilan berfikir kritis, keterampilan sosial, penalaran,
stabilitas emosional, tindakan moral, pola hidup sehat dan pengenalan lingkungan
bersih melalui aktivitas jasmani yang direncanakan secara sistematis (CDC, 2000;
Disman, 1990; Pate dan Trost, 1998)
B. Teori Volly
Permainan bola voli adalah suatu jenis olah raga permainan. Permainan ini
dimainkan oleh dua regu yang saling berhadapan yang masing-masing regu terdiri
dari enam pemain, setiap regu berusaha untuk dapat memukul dan menjatuhkan
bola ke dalam lapangan melewati di atas jaring atau net dan mencegah pihak
lawan dapat memukul dan menjatuhkan bola ke dalam lapangannya (Aip
Syarifuddin dan Muhadi, 1991: 183). Menurut Nuril Ahmadi (2007: 20)
permainan bola voli merupakan permainan yang kompleks yang tidak mudah
dilakukan oeh setiap orang. Sebab, dalam permainan voli dibutuhkan koordinasi
gerak yang benar-benar bisa diandalkan untuk melakukan semua gerakan yang
ada dalam permainan bola voli. Salah satu faktor penting yang mendukung dalam
permainan bola voli adalah kondisi fisik seorang pemain.
Menurut Nugraha (2010 : 21) “bola voli adalah cabang olahraga permainan
yang di mainkan oleh dua grup berlawanan masing-masing grup memiliki enam
orang pemain”. Bolavoli adalah permainan yang dimainkan oleh dua tim, yang
masingmasing tim berjumlah 6 orang pemain, dimainkan dengan menggunakan
satu bola yang dipantulkan dari satu pemain ke pemain lain dengan cara passing
yang diakhiri dengan smes menuju ke area lawan. Dan untuk kedua tim
dipisahkan oleh net dengan ketinggian yang berbeda baik untuk putra dengan putri
(PR PBVSI 2016:2).
Menurut PBVSI (2004) “bola voli merupakan permainan yang dimainkan oleh
dua tim yang dipisahkan oleh sebuah net, permainan menggunakan tangan dengan
cara dipantulkan”. Sedangkan tujuan dari permainan bola voli yakni melewatkan
bola dari atas net agar dapat jatuh menyentuh dasar (lantai) wilayah lapangan
lawan serta untuk mencegah bola yang sama dari lawan. Setiap tim dapat
memainkan tiga pantulan untuk mengembalikan bola di luar perkenaan blok.
Memantulkan bola merupakan salah satu karakteristik permainan bola voli yang
dilakukan maksimal tiga kali, setelah itu bola harus segera diseberangkan ke
wilayah lawan. Seluruh permainan melibatkan keterampilan dalam mengolah bola
dengan kedua tangan. Selain itu, menurut Viera&Ferguson (2000: 2) “adapun
prinsip dasar dalam permainan bola voli yakni memukul bola ke arah bidang
lapangan musuh sedemikian rupa agar lawan tidak dapat mengemabalikan bola”.
Pada dasarnya, permainan bola voli memiliki tujuan yang beragam, dimulai dari
hal yang bersifat hiburan (sportainment), kemudian berkembang ke tujuan untuk
berprestasi. Dalam mencapai berbagai tujuan tersebut, dibutuhkan teknik dan
taktik yang mumpuni. Semua itu dapat dicapai melalui program latihan atau
sistem pertandingan yang terencana dan berkelanjutan.
C. Teori Pembelajaran
Pitchard (2009) menyatakan bahwa teori pembelajaran adalah sebuah proses
perubahan perilaku sebagai hasil dari pengalaman atau percobaan. Schunk (2012)
menyatakan bahwa teori pembelajaran adalah proses mengumpulkan serta
memodifikasi pengetahuan, keterampilan, strategi, kepercayaan, sikap dan
perilaku. Mulai dari pengetahuan dan keterampilan yang berbentuk kognitif,
linguistik, sosial, dan lain sebagainya. Proses pembelajaran dipengaruhi oleh
berbagai macam faktor dan prinsip yang diterapkan pada konteks pendidikan.
Teori pembelajaran behavioristik menjelaskan proses belajar sebagai peristiwa
yang observable atau dapat diamati (Schunk, 2012). Perbedaan satu teori
pembelajaran dengan teori lainnya dapat dilihat dari bagaimana teori tersebut
mengatasi masalah yang krusial. Sebagian teori lebih fokus pada bagaimana
proses pembelajaran terjadi. Lalu, sebagian teorinya, lebih fokus terhadap peran
memori, peran motivasi, serta peran regulasi diri pada siswa.
Albert Bandura merupakan salah satu tokoh psikologi terkenal yang merintis
teori pembelajaran sosial kognitif (Schunk, 2012). Sosial kognitif adalah teori
yang menekankan bahwa seseorang belajar dari lingkungan sosial di sekitarnya.
Berdasarkan teori Bandura, fungsi manusia dilihat sebagai sekumpulan interaksi
yang meliputi faktor personal, perilaku, dan peristiwa-peristiwa di lingkungan
sekitar.
Menurut Robinson (1989: 14) (passing) merupakan teknik dasar yang paling
penting dalam permainan bolavoli. (passing) adalah operan bola kepada teman
seregunya untuk dimainkan dalam lapangan sendiri. Untuk (passing) atas baik
untuk umpan maupun (passing) biasa, kaki-kaki pemain harus mengangkang
dengan kaki kanan agak sedikit lebih ke depan dari pada kaki kiri, lutut pemain
harus agak ditekuk, dengan berat badan diarahkan kebola kaki. Setelah
memperkirakan posisi siap untuk memainkan bola, pemain akan melengkungkan
kedua tangan di atas dahi berbentuk bola yang dibentuk dengan ibu jari dan jari
telunjuk. Pergelangan tangan dimiringkan ke belakang, dan jari-jari direntangkan
dan dikendurkan empat sampai delapan inci dari dahi seolah-olah sedang
memegang sebuah bolavoli. Pemain menyentuh bola di atas dahi dengan
menggunakan jari-jarinya, Kemudian pemain mengangkat kedua bahu ke arah
sasaran sebelum menerima bola untuk membantu meyakinkan bahwa bola akan
mengarah ke sasaran yang dimaksud.
E. Metode Pembelajaran
Metode ceramah
Metode diskusi
Metode experiment
Metode kerja kelompok
Metode berbasis proyek