Anda di halaman 1dari 33

PERAN ORANG TUA DAN MINAT SISWA DALAM

MENGIKUTI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER BOLAVOLI

DI SMA NEGERI 2 TUNGKAL JAYA

PROPOSAL PENELITIAN

DISUSUN OLEH :
ANDY RIFALDO
NIM : 2020151049

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG
TAHUN AJARAN 2023
1. Latar Belakang

Olahraga merupakan kegiatan yang terbukabagi semua orang sesuai

dengan kemampuan,kesenangan dan kesempatan,tanpamembedakan hak,status,

dan derajat di masyarakat, olahraga dilakukan oleh berbagai unsur dari lapisan

masyarakat seperti menteri, pegawai rendahan, pengusaha, buruh, angkatan

senjata,bahkan dikalangan orang cacat sekalipun. Olahraga masuk ke setiap

lapisan masyarakat dan melembaga sebagai pranata sosial dan berkembang

sebagai bagian dari budaya manusia. Olahraga dilakukan dan menarik bagi semua

tanpa memandang jenis ras, kepercayaan, politik, dan geografi

(Rosdiani,2012:62).

Pendidikan jasmani olahraga dan kedua kesehatan merupakan bagian

integral dari pendidikan secara keseluruhan, bertujuan untuk mengembangkan

aspek kebugaran jasmani, ketrampilan gerak, ketrampilan berpikir kritis,

penalaran, tindakan moral dan aspek pola hidup sehat dan pengenalan lingkungan

bersih me.lalui aktivitas jasmani,olahraga dan kesehatan terpilih yang

direncanakan secara sistematis. Untuk mencapai tujuan pendidikan jasmani

tersebut, dibutuhkan kegiatan sekolah, yang salah satunya adalah kegiatan

ekstrakurikuler.

Kegiatan ekstrakurikuler adalah program yangmana alokasinya tidak

ditetapkan dalam kurikulum. Jelasnya bahwa kegiatan ekstrakurikuler merupakan

perangkat operasional (supplement and complements) kurikulum, yang perlu

disusun dan dituangkan dalam rencana kerja tahunan atau kalender pendidikan

2
satuan pendidikan (Peraturan Menteri Pendidikan Kebudayaan Republik

Indonesia Nomor 81A Tahun 2013).

Untuk mencapai tujuan olahraga dan untuk mengembangkan bakat dan

minat siswa pihak sekolah harus menyelenggarakan kegiatan ekstrakurikuler.

Kegiatan ekstrakurikuler merupakan kegiatan yang diselenggarakan diluar jadwal

pelajaran yang tercantum dalam struktur program sesuai dengan keadaan dan

kebutuhan sekolah. Kegiatan ekstrakurikuler memiliki tujuan untuk memperluas

pengetahuan siswa mengenai hubungan antara berbagai mata pelajaran,

menyalurkan bakat dan minat melalu kegiatan ekstrakurikuler serta melengkapi

upaya pembinaan manusia seutuhnya. Jadi sekolah merupakan tempat dimana

siswa dapat mengembangkan bakat dan minatnya melalui kegiatan ekstrakurikuler

(Prabowo,2013:2).

Kegiatan ekstrakurikuler dilaksanakan pada tingkat sekolah dasar,

menengah atas, dan perguruan tinggi. Pada tingkat SMP dan SMA, kegiatan

ekstrakurikuler sangat berkembang dan bertambah jenisnya. Tidak hanya kegiatan

lainnya seperti pramuka tetapi meliputi kegiatan-kegiatan seperti Usaha

Kesehatan Sekolah (UKS), kegiatan seni, patrol keamanan sekolah dan kegiatan

olahraga lainnya. Para siswa umumnya tidak hanya ikut satu kegiatan

ekstrakurikuler melainkan lebih dari satu kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan

ekstrakurikuler dikoordinasikan oleh pihak sekolah dan dibimbing langsung oleh

guru maupun tenaga yang dikelola sekolah.

3
Peranan orang tua sangat diperlukan dalam kegiatan ekstrakurikuler bola

voli, Dukungan orang tua juga dapat disebabkan karena menurunnya ekonomi

keluarga yang ikut juga berperanan penting terhadap kondisi perkembangan anak-

anak,bahwa dengan adanya tingkat perekonomian yang cukup, lingkungan

material yang dihadapi anak di dalam keluarganya itu lebih luas, bahkan mereka

mendapatkan kesempatan yang lebih luas untuk mengembangkan berbagai macam

kecakapan yang ia dapat kembangkan apabila alat-alatnya tersedia.

Orang tua merupakan orang yang pertama dan utama yang bertanggung

jawab terhadap kelangsungan hidup dan pendidikan anaknya ( Hasbullah,

2011:39). Sebagai orang tua harus dapat membantu dan mendukung terhadap

segala usaha yang dilakukan oleh anaknya serta dapat memberikan pendidikan

informal guna bertujuan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan anak

tersebut.

Bentuk dan isi serta cara-cara pendidikan di dalam keluarga akan selalu

memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pada watak, budi pekerti, dan

memiliki kepribadian tiap-tiap manusia. Pendidikan yang diterima dalam keluarga

inilah yang akan dicontoh oleh anak sebagai dasar yang digunakan untuk

mengikuti kegiatan selanjutnya disekolah.

Ada bukti yang kuat dari hasil penelitian yang menyatakan bahwa

keluarga, baik keluaraga besar maupun keluarga kecil secara kualitatif

menunjukkan bahwa pengalaman-pengalaman perkembangan. Anak-anak yang

mayoritas dari keluarga kecil dapat menerima lebih banyak perhatian daripada

anak-anak dari keluarga besar. Menurut Friedman (2010:57),ibu yang masih muda

4
cenderung untuk lebih tidak bisa merasakan atau mengenali kebutuhan anaknya

dan juga lebih egosentris dibandingkan ibu-ibu yang lebih tua.

SMA Negeri 2 Tungkal Jaya memiliki kegiatan ekstrakurikuler bolavoli,

futsal, catur. Selain itu, SMA Negeri 2 Tungkal Jaya memiliki 2 lapangan voli, 1

lapangan futsal, ruangan catur. Sarana dan prasarana bolavoli cukup baik.

Berdasarkan hasil observasi yang peneliti lakukan di SMA N 2 Tungkal Jaya

bahwa kegiatan ekstrakurikuler bolavoli diikuti oleh siswa laki-laki dan

perempuan. Dari 456 siswa laki-laki dan perempuan di SMA Negeri 2 Tungkal

Jaya hanya 23 orang laki-laki dan perempuan yang mengikuti ekstrakurikuler

bolavoli, sedangkan sisanya 433 orang tidak mengikuti kegiatan ekstrakurikuler

bola voli.

Minat terdapat dari siswa itu sendiri dan kegiatan serta tujuan minat

tersebut hanya siswa sendiri yang mengetahui. Selain itu, minat siswa harus

didukung oleh semua orang terkait akan kegiatan ekstrakurikuler bolavoli.

Kemampuan bolavoli yang baik keinginan siswa untuk bermain bolavoli,serta

didukung penuh oleh orangtua.

Pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler di SMA Negeri 2 Tungkal Jaya,

terdapat beberapa siswa yang tidak menggunakan perlengkapan bolavoli seperti

belum tersedianya sepatu dan seragam khusus untuk bermain bolavoli.

5
2.Fokus dan Subfokus Penelitian

2.1Fokus Penelitian

Fokus penelitian ini adalah peranan orang tua dan minat siswa dalam

mengikuti kegiatan ekstrakurikuler bolavoli di SMA Negeri 2 Tungkal Jaya.

2.2Subfokus Penelitian

Subfokus penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Orang tua yang dimaksud adalah orang tua siswa yang mengikuti kegiatan

ekstrakurikuler bolavoli di SMA Negeri 2 Tungkal Jaya

2.Sekolah yang dimaksud adalah sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 2

Tungkal Jaya Tahun Pelajaran 2022/2023.

3.Penelitian ini merupakan penelitian dengan menggunakan metode kualitatif

dengan pengumpulan data, observasi, wawancara, dan dokumentasi.

3.Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah penelitian ini adalah sebagai berikut.

a.Bagaimanakah peranan orang tua dalam mendukung kegiatan ekstrakurikuler

bolavoli di SMA Negeri 1 Tungkal Jaya?

b.Bagaimanakah minat siswa dalam mengikuti kegiatan ekstrakurikuler bolavoli

di SMA Negeri 2 Tungkal Jaya?

4.Tujuan Penelitian

Adapaun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut.

a.Untuk mengetahui bagaimana peranan orang tua dalam mendukung kegiatan

ekstrakurikuler bolavoli di SMA Negeri 2 Tungkal Jaya.

6
b.Untuk mengetahui bagaimana minat siswandalam mengikuti kegiatan

ekstrakurikuler bolavoli di SMA Negeri 2 Tungkal Jaya.

5.Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini sangat diharapkan dapat mengetahui bagi berbagai

pihak berikut ini.

1. Siswa

Hasil penelitian inidiharapkan dapat bermanfaat dan meningkatkan

motivasi dan minat siswa terhadap kegiatan ekstrakurikuler bolavoli.

2. Guru Ekstrakurikuler

Hasil penelitian yang didapatkan menjadi salah satu sebagai pengetahuan

tentang peranan orang tua dan minat siswa dalam mengikuti kegiatan

ekstrakurikuler bolavoli yang ada disekolah.

3. Sekolah

Hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan perencanaan

pengembangan prestasi olahraga pada cabang bolavoli.

4. Peneliti

Hasil penelitian ini dapatkan meningkatkan pengetahuan dan

meningkatkan motivasi,serta kemampuan melaksanakan penelitian.

6. Landasan Teori

Peranan orang tua merupakan dukungan dari keluarga suatu bentuk

hubungan interpersonal yang melindungi seseorang dari efek stress yang buruk

(Kaplan dan Sadock, 2012:147). Dukungan orang tua merupakan sikap, tindakan

penerimaan orang tua terhadap anggota keluarganya, berupa suatu dukungan

7
informasional, dukungan penelitian, dukungan instrumental dan dukungan

emosional. Dukungan orng tua adalah suatu bentuk hubungan interpersonal yang

meliputi sikap, tindakan dan penerimaan terhadap anggota keluarga, sehingga

anggota keluarga merasa ada yang memperhatikan (Friedman,2010).

Menurut Friedman (2010), adaempat tipe dukungan keluarga yaitu sebagai

berikut.

a. Dukungan Emosional

Keluarga sebagai tempat yang aman dan damai untuk beristirahat dan juga

menenagkan pikiran. Setiap orang pasti membutuhkan bantuan dari keluarga.

Individu yang menghadapi persoalan atau masalah akan merasa terbantu kalau ada

keluarga yang mau mendengarkan dan memperhatikan masalah yang dihadapi.

b. Dukungan Penilaian

Keluarga bertindak sebagai penengah dalam pemecahan masalahdan juga

sebagai fasilitator dalam pemecahan masalah yang sedang dihadapi. Dukungan

dan perhatian dari keluarga merupakan bentuk penghargaan positif yang diberikan

kepada individu.

c. Dukungan Instrumental

Keluarga merupakan sebuah sumber pertolongan dalam hal pengawasan,

kebutuhan individu. Keluarga mencarikan solusi yang dapat membantu individu

dalam melakukan kegiatan.

8
d. Dukungan Informasional

Keluarga berfungsi sebagai penyebar dan pemberi informasi. Disini

diharapkan bantuan informasi yang disediakan keluarga dapat digunakan oleh

individu dalam mengatasi persoalan-persoalan yang dihadapi.

6.2 Minat

6.2.1 Pengertian Minat

Menurut Slameto (2010:180), Minat sebagai suatu rasa lebih suka dan rasa

keterikatan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Minat pada

dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan

sesuatu di luar diri. Semakin kuat atau dekat hubungan tersebut, semakin besar

minat.

Secara bahasa minat berarti kecenderungan hati yang tinggi terhadap

sesuatu. Minat merupakan sifat yang relatif menetap pada diri seseorang. Minat

besar sekali pengaruhnya terhadap kegiatan seseorang sebab dengan minat ia akan

melakukan sesuatu yang diminatinya.Sebaliknya tanpa minat seseorang tidak

mungkin melakukan sesuatu. Sedangkan pengertian minat secara istilah telah

banyak di kemukakan oleh para ahli, diantaranya yang dikemukakan oleh Hilgard

yang dikutip oleh Slameto menyatakan ‘’ interest is persisting tendency to pay

attention to end enjoy some activity and content.‘’ Sadirman A.M. (2006:75)

berpendapat bahwa ’’minat diartikan sebagai suatu kondisi yang terjadi apabila

seseorang melihat ciri-ciri atau arti sementara situasi yang dihubungkan dengan

keinginan-keinginan atau kebutuhan-kebutuhan sendiri.

9
Slameto (2010:180) menyatakan bahwa mengembangkan minat terhadap

sesuatu pada dasarnya adalah membantu siswa melihat bagaimana hubungan

antara materi yang diharapkan untuk mempelajarinya dengan dirinya sendiri

secara individu. Proses ini berarti menunjukkan pada siswa bagaimana

pengetahuan atau kecakapan tertentu mempengaruhi dirinya, melayani tujuannya

memuaskan kebutuhan-kebutuhannya.

Menurut Purwanto (2010:75), beberapa kondisi yang mempengaruhi minat

antara lain sebagai berikut.

1. Status Ekonomi

Apabila status ekonomi membaik,maka orang cenderung memperluas

minat mereka untuk mencakup hal yang semula belum mampu mereka

laksanakan. Sebaliknya kalau status ekonomi mengalami kemunduran karena

tanggungjawab keluarga atau usaha yang kurang maju, maka orang cenderung

untuk mempersempit minat mereka.

2. Pendidikan

Semakin tinggi dan semakin formal tingkat pendidikan yang dimiliki

seseorang maka semakin besar pula kegiatan yang bersifat intelek yang dilakukan.

Seperti yang dikutip oleh Notoatmojo dan Purwanto (2010:75) mengatakan bahwa

“Jika ada seseorang yang mempunyai pengetahuan yang baik , maka ia mencari

pelayanan yang lebih kompeten atau lebih aman baginya.”Kurangnya

pengetahuan masyarakat pengetahuan masyarakat mengenai pelayanan kesehatan

akan mempengaruhi pemanfaatan fasilitas pelayanan yang ada sehingga

berpengaruh pada kondisi kesehatan mereka.

10
3. Tempat Tinggal

Dimana orang tinggal banyak dipengaruhi oleh keinginan yang biasa

mereka penuhi pada kehidupan sebelumnya masih dapat dilakukan atau tidak.

Dengan adanya minat merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi rasa

lebih suka dan rasa keterikatan pada suatu hal atau aktivitas,tanpa ada yang

menyuruh. Dengan adanya minat, adanya rasa motivasi akan timbul dan

mengakibatkan rasa ingin sesuatu.

6.2.2 Unsur-Unsur Minat dan Fungsi Minat dalam Belajar

Menurut (Slameto,2010:180) ada beberapa unsur-unsur minat dan

fungsi minat dalam belajar antara lain sebagai berikut.

a. Perhatian

Menurut Suryabrata(2006:65) perhatian adalah banyak sedikitnya

kesadaran yang menyertai sesuatu aktivitas yang dilakukan.Perhatian adalah

pemusatan tenaga atau kekuatan jiwa tertentu kepada suatu objek, atau

pendayagunaan kesadaran untuk menyertai suatu aktivitas.Aktivitas yang disertai

dengan perhatian intensif akan lebih sukses dan prestasinya pun akan lebih tinggi.

b. Perasaan

Menurut Suryasubrata (2006:76) perasaan didefinisikan “sebagai gejala

psikis yang bersifat subjektif yang umumnya berhubungan dengan gejal-gejala

mengenal dan dialami dalam kualitas senang atau tidak dalam berbagai taraf.

Perasaan umunya bersangkutan dengan fungsi mengenal artinya perasaan dapat

timbul karena mengamati, mengangga, mengingat, atau memikirkan sesuatu.

11
c. Motif

Motif dapat diartikan sebagai daya penggerak dari dalam dan di dalam

subyek untuk melakukan kreativitas tertentu demi mencapai suatu tujuan.

Menurut Suryasubrata (2006:77) Motif adalah keadaan dalam pribadi orangyang

mendorong individu untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu guna mencari

suatu tujuan.

6.3. Ekstrakurikuler

6.3.1 Pengertian Ekstrakurikuler

Menurut suryasubrata (2015:287) kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan

tambahan, diluar struktur progam yang pada umumnya merupakan kegiatan

pilihan. Kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan yang dilakukan diluar jam

pelajan tatap muka, dilaksanakan di sekolah atau diluar sekolah agar lebih

memperkaya danmemperluas wawasan pengetahuan dan kemampuan yang telah

dipelajari dari berbagai mata pelajaran dalam kurikulum. Kegiatan ekstrakurikuler

ditujukan agar siswa dapat mengembangkan kepribadian, bakat, dan

kemampuannya di berbagai bidang diluar bidang akademik. Kegiatan ini diadakan

kegiatan diluar jam pelajaran sekolah (Saujan,2013:2).

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia

Nomor 81.A Tahun 2013 menjelaskan bahwa ekstrakurikuler adalah kegiatan

pendidikan yang dilakukan oleh peserta didik di luar jam belajar kurikulum

standar sekolah dengan tujuan untuk mengembangkan kepribadian, bakat, minat,

dan kemampuan peserta didik yang lebih luas atau di luar minat yang

dikembangkan oleh kurikulum.

12
6.3.2 Visi dan Misi Ekstrakurikuler

Peratuan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia

Nomor 81.A Tahun 2013 menjelaskan bahwa visi kegiatan ekstrakurikuler pada

satuan pendidikan adalah berkembangnya potensi, bakat, minat, kemampuan,

kepribadian, dan kemandirian peserta didik secara optimal melalui kegiatan-

kegiatan di luar kegiatan intrakurikuler, sedangkan misi kegiatan ekstrakurikuler

pada satuan pendidikanadalah sebagai berikut.

a. Menyediakan sejumlah kegiatan yang dapat dipilh dan diikuti sesuai dengan

kebutuhan, potensi, bakat, dan minat peserta didik.

b. Menyelenggarakan sejumlah kegiatan yang memberikan kesempatan kepada

peserta didik untuk dapat mengekspresikan dan mengaktualisasikan diri

secara optimal melalui kegiatan mandiri dan atau berkelompok.

6.3.3 Tujuan Ekstrakurikuler

Kegiatan ekstrakurikuler yang merupakan seperangkat pengalaman

memiliki nilai-nilai manfaat bagi pembentukan kepribadian siswa. Menurut

Suryosubroto (2015:287) tujuandari pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler

disekolah adalah sebagai berikut.

a. Kegiatan ekstrakurikuler harus dapat meningkatkan kemampuan siswa

beraspek kognitif, efektif, dan psikomotor.

b. Mengembangkan bakat dan minat siswa dalam upaya pembinaan pribadi

menuju pembinaan manusia seutuhnya yang positif.

c. Dapat mengetahui, mengenal serta membedakan hubungan antara satu

pelajaran dengan mata pelajaran lainnya.

13
Menurut Peraturan Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia

Nomor 81.A Tahun 2013,tujuan pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler pada satuan

pendidikan adalah sebagai berikut.

a.Kegiatan ekstrakurikuler harus dapat meningkatkan kemampuan kognitif,

afektif, dan psikiomotor peserta didik.

b.Kegiatan ekstrakurikuler harus dapat mengembangkan bakat dan minat peserta

didik dalam upaya pembinaan pribadi menuju pembinaan manusia seutuhnya.

6.3.4 Prinsip Kegiatan Ekstrakurikuler

Dengan pedoman pada tujuan dan maksud kegiatan ekstrakurikuler di sekolah

dapat ditetapkan prinsip-prinsip program ekstrakurikuler. Menurut Suryosubroto

(2015:291) prinsip program ekstrakurikuler adalah sebagai berikut.

a.Semua murid, guru, dan personel administrasi hendaknya ikut serta dalam usaha

meningkatkan program.

b.Kerja sama dalam tim adalah fundamental.

c.Pembatasan-pembatasan untuk partisipasi hendaknya dihindarkan.

d.Prosesnya adalah lebih penting daripada hasil.

e.Program hendaknya cukup komprehensif dan seimbang dapat memenuhi

kebutuhan dan minat semua siswa.

f.Program hendaknya memperhitungkan kebutuhan khusus sekolah.

g.Program harus dinilai berdasarkan sumbangannya pada nilai-nilai pendidikan di

sekolah dan efisiensi pelaksanaannya.

14
h.Kegiatan ini hendaknya menyediakan sumber-sumber motivasi yang kaya bagi

pengajaran kelas, sebaliknya pengajaran kelas hendaknya juga menyediakan

sumber motivasi yang kaya bagi murid.

i.Kegiatan ekstrakurikuler ini hendaknya dipandangsebagai integral dari

keseluruhan program pendidikan disekolah, tidak sekedar tambahan atau

sebagai kegiatan yang berdiri sendiri.

6.3.5 Mekanisme Kegiatan Ekstrakurikuler

Adapun mekanisme kegiatan ekstrakurikuler adalah sebagai berikut.

a.Pengembangan Program dan kegiatan

Menurut Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik

Indonesia Nomor 81.A Tahun 2013, ke ekstrakurikuler dalam kurikulum2013

dikelompokkan berdasarkan kaitan kegiatan tersenut dengan kurikulum wajib dan

esktrakurikuler pilihan.

1.Ekstrakurikuler Wajib

Ekstrakurikuler wajib merupakan program ekstrakurikuler yang harus

diikuti oleh seluruh peserta didik, terkecuali peserta didik dengan kondisi tertentu

yang tidak memungkinkan untuk mengikuti kegiatan esktrakurikuler tersebut.

Dalam kurikulum 2013, kepramukaan ditetapkan sebagai kegiatan

ekstrakurikuler wajib dari sekolah dasar (SD/MI) hingga sekolah menengah atas.

Pelaksanaannya dapat bekerja sama dengan organisasi Kepramukaan

setempat/terdekat.

15
2.Ekstrakurikuler pilihan

Ekstrakurikuler pilihan merupakan kegiatan yang antara lain OSIS, UKS,

dan PMR. Berkenaan dengan hal tersebut, satuan pendidikan (kepala sekolah,

guru,dan tenaga kependidikan) perlu secara aktif mengidentifikasi kebutuhan dan

minat peserta didik yang selanjutnya dikembangkan ke dalam kegiatan

ekstrakurikuler yang bermanfaat posistif bagi peserta didik.

b.Pelaksanaan Kegiatan Ekstrakurikuler

Menurut Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik

Indonesia Nomor 81.A Tahun 2013, ekstrakurikuler wajib (kecuali bagi yang

terkendala), dan dapat mengikuti suatu program ekstrakurikuler pilihan baik

yang terkait maupun yang tidak terkait dengan suatu mata pelajaran di satuan

pendidikan tempatnya belajar.Penjadwalan waktu kegiatan ekstrakurikuler sudah

harus dirancang pada awal tahun atau semester dan dibawah bimbingan kepala

sekolah atau wakil kepala sekolah bidang kurikulum dan peserta didik. Waktu

kegiatan ekstrakurikuler harus ditentukan sehingga tidak mengganggu kegiatan

belajar mengajar disekolah.

16
6.4 Bolavoli `

Permainan bola voli telah dikenal sejak abad pertengahan, terutama di

Romawi. Kemudian dari italia permainan ini diperkenalkan di Jerman pada tahun

1893 dengan nama “Faustball”, dua tahun kemudian pada tahun 1895 William

G.Morgan direktur YMCA (Young Men Christian Association ) dikota Holyoke,

Negara bagian Massachusetts, amerika serikat mencoba permainan semacamnya

yang di beri nama mignonette. Dasar yang digunakan permainan mignonette

adalah memukul-mukul bola hilir mudik di udara, maka permainan mignonette ini

kemudian di ubah menjadi pemainan bolavoli. Permainan ini cepat meluas, karena

digemari oleh masyarakat. (sutrisno,2010:7).

Kemudian permainan bolavoli ini menyebar luas ke seluruh dunia. Pada

tahun 1974 pertama kali bolavoli di pertandingkan di pulau polandia dengan

peserta yang cukup banyak. Maka pada tahun 1984 di dirikan International

Volleyball Federation (IVBF) yang waktu itu beranggotkan 15 negara dan

berkedudukan di Pariz.

Permainan bolavoli masuk ke Indonesia pada waktu penjajahan Belanda

(sesudah tahun 1928). Perkembangan permainan bola voli di Indonesia sangat

pesat. Hal ini terbukti pada Pekan Olahraga Nasional (PON) ke-2 tahun 1952 di

Jakarta. Sampai sekarang permainan bolavoli termasuk salah satu cabang olahraga

yang resmi di pertandingkan.

Pada tahun 1955 tepatnya tanggal 22 januari di dirikan Organisasi yang

bernama Persatuan Bola voli Seluruh Indonesia (PBVSI) dengan ketua

W.J.Latumenten. Setelah adanya induk organisasi bolavoli ini, maka pada tanggal

17
28 sinaampai 30 mei 1955 di adakan kongres dan kejuaraan nasional yang

pertama di Jakarta.

Dengan melihat perkembangan permainan bolavoli sangat pesat, namun

permainan bolavoli mengalami kesulitan di dalam memperkenalkan pada

anak-anak didik. Kesulitan ini terletak pada gerakan dasar permainan bolavoli.

1.Ukuran Lapangan Bolavoli

Lapangan permainan bolavoli berbentuk persegi panjang dengan ukuran

panjang 18 m dan lebar 9 m, semua garis batas lapangan, garis tengah, garis

daerah serang adalah 3 m (daerah depan). Garis batas itu diberi tanda batas

dengan menggunakan tali, kayu, cat/kapur, kertas yang lebarnya tidak lebih dari 5

cm. Lapangan permainan bolavoli terbagi menjadi dua bagian sama besar yang

masing-masing luasnya 9 x 9 meter. Di tengah lapangan dibatasi garis tengah

yang membagi lapangan menjadi dua bagian sama besar. Masing-masing

lapangan terdiri dari atas daeah serang dan daerah pertahanan.

Gambar 1 ukuran lapangan bola voli

( sumber : PBVSI )

18
2.Daerah Servis

Daerah servis adalah daerah selebar 9 meter di belakang setiap garis

akhir.Daerah ini di batasi oleh dua garis pendek 15 cm yang di buat 20 cm di

belakang garis akhir,sebagai kepanjangan dari garis akhir, sebagai kepanjangan

dari garis samping. Kedua garis pendek tersebut sudah masuk di dalam batas

daerah servis.

3.Jaring ( Net )

Jaring untuk permainan bolavoli berukuran tidak lebih dari 9,50 meter dan

lebar tidak lebih dari 1,00 meter dengan kotak-kotak atau mata jarring berukuran

10 x 10 cm, tinggi net untuk putra 2,43 meter dan untuk putri 2,24 meter, tepian

atas terdapat pita putih selebar 5 cm.

Gambar 2 Net bolavoli

( Sumber : PBVSI )

19
4. Bola

Keliling bola 64-67 cm dan beratnya 260 – 280 grm, tekanan di dalam bola

harus 0,39 – 0,325 kg/cm2 ( 4,26 -4,61 psi ) ( 294,3 -318,82 mbar/hpa.

Gambar 3 Bolavoli

( sumber : PBVSI)

5. Pemain

Jumlah pemain dalam lapangan permainan sebanyak 6 orang setiap tim dan

di tambah 8 orang sebagai pemain cadangan dan 2 pemain libero. Satu tim

maksimal 14 pemain, satu coach, satu asisten coach, satu trainer, dan satu dokter

medis, kecuali libero, satu dari pemain adalah kapten tim,dia harus diberi tanda

dalam scoresheet.

Teknik dikatakan baik apabila dari segi anatomis/fisiologi mekanik dan

mental terpenuhi secara benar persyaratannya. Apabila diterapkan pencapaian

prestasi maksimal untuk menganalisa gerakan teknik, umumnya para guru atau

pelatih akan dapat mengoreksi dan memperbaiki.

20
1. Teknik Penguasaan Bola

Seseorang harus mengerti dan benar-benar dapat menguasai teknik

penguasaan bola dengan baik. Dengan menguasai teknik penguasaan bola dan

latihan yang continue diharapkan nantinya dapat bermain bolavoli secara baik dan

benar.

2. Passing Bawah

Passing bawah dipergunakan oleh para pemain jika bola datangnya rendah,

baik untuk dioperkan kepada teman satu tim nya maupun di kembalikan ke

lapangan lawan melewati atas jarring atau net.

3. Passing Atas

Gerakan passing atas di gunakan apabila bola datangnya di atas atau

melambung. Dengan demikian dapat disimupulkan bahwa untuk menerima bola

servis lebih baik dan tepat menggunakan passing bawah dibandingkan dengan

passing atas, karena kebanyakan bola service datangnya rendah dan berada di

depan dada.

4. Servis Bawah

Servis bawah merupakan servis yang dilakukan dengan tangan bawah,

siku di luruskan dan ayunan tangan dari belakang ke depan melalui samping

badan, salah satunya tangan memegang bola dan bola dilambungkan baru di

pukul. Servis ini sangat popular dan sering di lakukan oleh pemain pemula.

21
5. Servis Atas

Servis atas banyak variasinya, bola dapat di lambungkan dengan satu

tangan atau dua tangan, tinggi lambungan bola tergantung dari maksud pukulan

dan kesenangan pribadi pemain. Namun pada prinsipnya harus diusahakan agar

bola dilambungkan sedemikian rupa tingginy,sehingga seluruh rangkaian gerakan

memukul menjadi satu gerakan yang tidak terputus-putus.

6. Servis Lompat

Servis lompat dilakukan dengan bola dilambungkan dengan satu atau dua

tangan. Begitu bola dilambungkan diikuti dengan melompat dan diusahakan bola

berada di atas depan kepala. Bila bola telah berada di atas depan kepala maka

segeralah tangan kanan dipukulkan pada bola secepatnya.

7. Smash (spike)

Pada teknik smash inilah letak seninya permainan bolavoli, apabila pemain

hendak memenangkan pertandingan maka mau tidak mau mereka harus

menguasai teknik smash.Pemain yang pandai melakukan smash atau dengan

istilah smasher harus memiliki kelincahan, daya letak, timing yang tepat dan

mempunyai kemampuan memukul bola yang sempurna. Pemain bolavoli akan

dapat melakukan berbagai variasi smash apabila pemain tersebut menguasai

teknik dasar secara baik dan benar.

8. Membendung ( Blocking)

Blocking bertujuan untuk menutupi atau membendung bola dari serangan

tim lawan ,dengan cara menjulurkan ke dua tangan keatas net dengan ketinggian

yang lebih tinggi dari tepian atau bibir net. Selama melakukan blocking perhatian

22
harus terus menerus kepada bola, posisi smasher terhadap bola dan pandangan

mata dari pada smasher. Untuk menyesuaikan terhadap arah datangnya smash,

maka perlu mengadakan langkah atau step ke samping kiri atau kanan dengan

maksud agar setiap saat dapat melompat ke atas untuk melakukan blocking.

6.2 Kajian Terdahulu yang Relevan

Berbagai penelitian terdahulu pernah meneliti tentang peranan orangtua

dan minat siswa dalam mengikuti kegiatan ekstrakurikuler yaitu sebagai berikut.

1. Penelitian Khorio ( 2018 ) dengan judul Dukungan Orang Tua Terhadap

Program Kegiatan Ekstrakurikuler Di Lembaga Kb – Tk Palm Kids Permata

Jingga Kota Malang. Hasil penelitian menyatakan bahwa adanya dukungan

dari orang tua peserta didik yaitu bahwa : 1) dukungan orang tua dalam bentuk

pemikiran/moril, 2) dukungan orang tua dalam bentuk tenaga, dan 3) dukungan

orang tua dalam bentuk pembiayaan/modal. Ketiga dukungan ini harus berjalan

seimbang guna berjalannya program sekolah. Dan anak yang mengikuti

kegiatan ekstrakurikuler pada tahun ini mengalami peningkatan hingga

mencapai 68,74%.

2. Penelitian Pangestu ( 2021 ) dengan judul Minat dan Motivasi Berprestasi

Siswa dalam Mengikuti Kegiatan Ekstrakurikuler Bolavoli. Hasil penelitian

menyatakan bahwa ( 1 ) minat siswa dalam mengikuti kegiatan ekstrakurikuler

bolavoli di SMP Negeri se-kecamatan Sukasada Kabupaten Buleleng berjalan

tahun pelajaran 2019/2020 yaitu 10 orang (14,9) mempunyai minat sangat

tinggi, 16 orang ( 23,9% ) tinggi, 22 orang (32,8%) sedang, 19 orang (28,4)

rendah, 0 orang (0%) sangat rendah. (2) Motivasi berprestasi dalam mengikuti

23
kegiatan ekstrakurikuler bolavoli di SMP Negeri se-kecamatan Sukasada

Kabupaten Buleleng tahun ajaran 2019/2020 yaitu 11 orang (16,4%) masu

kategori sangat tinggi, 14 orang (20,9%) tinggi, 23 orang (34,3%)sedang,

19 orang (28,4%) rendah, 0 orang ( 0% ) sangat rendah.

3. Penelitian Yaslindo (2019 ) dengan judul Partisipasi Orang tua dalam

Menunjang Kegiatan Ekstrakurikuler di SMP Negeri 30 Solok Selatan. Hasil

penelitian menyatakan bahwa partisipasi orang tua dalam menunjang kegiatan

ekstrakurikuler di SMP Negeri 30 Solok Selatan Kecamatan Sangir Jujuan

Kabupaten Solok Selatan, kalau kita lihat sesuai dengan keseluruhan

pernyataan angket, ternyata 33,33% orang tua sangat setuju dan 16,67% setuju,

10,17% Ragu-ragu, 22,50% kurang setuju, dan 17,33% orang tua sangat tidak

setuju dalam dalam menunjang kegiatan ekstrakurikuler di SMP Negeri 30

Solok Selatan Kecamatan Sangir Jujuan Kabupaten Solok Selatan. Namun

kalau kita lihat secara keseluruhan, maka partisipasi orang tua dalam

menunjang kegiatan ekstrakurikuler di sekolah di kategorikan cukup dengan

rata-rata presentase tingkat capaian sebesar 65,23%.

4. Penelitian Ngatiyah ( 2015 ) dengan judul peran Orang Tua Terhadap

Kegiatan Ekstrakurikuler pramuka di SD Negeri 3 Kalipetir, Kecamatan

Pengasih, Kabupaten Kulon Progo. Berdasarkan hasil penelitian maka dapat

disimpulkan bahwa peran orang tua terhadap kegiatan ekstrakurikuler

pramuka di Sekolah Dasar Negeri 3 Kalipetir, pengasih, Kulon Progo berada

pada kategori “sangat rendah” sebesar10,42% ( 10 orang ), kategori “ rendah”

sebesar 20,83% ( 20 ), kategori “ sedang” sebesar 22,92% ( 22 orang ), kategori

24
“ tinggi” sebesar 45,83% ( 44 orang ),” sangat tinggi) sebesar 0% ( 0 orang).

Berdasarkan nilai rata-rata, yaitu 24,55, peran orang tua terhadap kegiatan

ekstrakurikuler pramuka di Sekolah Dasar Negeri 3 Kalipetir, pengasih, Kulon

Progo masuk dalam kategori “ sedang “.

6.3 Kerangka Berpikir

Dukungan keluarga adalah suatu bentuk hubungan interpersonal yang

meliputi sikap, tindakan, dan penerimaan terhadap anggota keluarga, sehingga

anggot keluarga merasa ada memperhatikan. Sebagai orang tua harus dapat

membantu dan mendukung terhadap segala usaha yang dilakukan oleh anaknya

serta dapat memberikan pendidikan informal guna membantu pertumbuhan dan

perkembangan anak tersebut serta untuk mengikuti atau melanjutkan pendidikan

pada program pendidikan formal di sekolah.

Selain itu, minat juga sangat dibutuhkan untuk mendukung berbagai

kegiatan. Termasuk dalam kegiatan ekstrakurikuler bolavoli. Tanpa adanya minat

untuk mengikuti kegiatan ekstrakurikuler, maka kegiatan tersebut tidak berjalan

dengan baik. Oleh sebab itu, perlunya diteliti mengenai peranan orang tua dan

minat siswa dalam mengikuti kegiatan ekstrakurikuler bolavoli di SMA Negeri 2

Tungkal Jaya.

25
Adapun kerangka berpikir dalam penelitian ini dapat di lihat pada bagan di bawah

ini

SMA NEGERI 2 TUNGKAL JAYA

Kegiatan Ekstrakurikuler

Keikutsertaan Siswa

Dukungan orang tua Minat Siswa

Analisis Data

Kesimpulan

Gambar 4 kerangka berpikir

26
7. Metodologi Penelitian

7.1 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian di laksanakan di SMA Negeri 2 Tungkal Jaya yang terletak

di jalan Desa Sumber Harum Kecamatan Tungkal Jaya Kabupaten Musi

Banyuasin.Waktu Penelitian direncanakan pada bulan Juni 2023.

7.2 Objek/ Informan Penelitian

Objek penelitian merupakan permasalahan yang diteliti, Menurut

Sugiyono ( 2017 : 38 ) objek penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai

dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan

oleh peneliti untuk di pelajari dan kemudian di tarik kesimpulannya.

Objek atau informan penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan data

penelitian. Adapun objek penelitian ini adalah orang tua, siswa, dan Pembina

ekstrakurikuler bolavoli di SMA Negeri 2 Tungkal Jaya.

7.3 Metode Penelitian

Menurut Sugiyono ( 2017 : 2 ) metode penelitian merupakan cara ilmiah

untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Metode penelitian

terdiri dari metode kualitatif, kuantitatif, dan pengembangan ( R dan D ).

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif

kualitatif yang bertujuan untuk mendeskriptifkan peranan orang tua dan minat

siswa dalam mengikuti kegiatan ekstrakurikuler bolavoli di SMA Negeri 2

Tungkal Jaya.

27
7.4 Data dan Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data dalam bentuk

kualitatif. Sumber data dalam penelitian ini adalah data primer yaitu data yang

langsung diperoleh dari orang tua, kepala sekolah, dan Pembina ekstrakurikuler

bolavoli yang bertujuan untuk peranan orang tua dan minat siswa dalam

mengikuti kegiatan ekstrakurikuler bolavoli di SMA Negeri 2 Tungkal Jaya.

7.5 Teknik Pengumpulan Data

Menurut Sugiyono ( 2017 : 224 ) teknik pengumpulan data merupakan

langkah yang paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari

penelitian adalah mendapatkan data. Adapaun teknik pengumupulan dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut.

7.5.1 Observasi

Menurut Arikunto ( 2014 : 32 ), observasi adalah suatu cara pengumpulan

data dengan mengadakan pengamatan langsung terhadap suatu objek dengan suatu

priode tertentu dan mengadakan pencatatan secara sistematis tentang hal-hal yang

di alami.

7.5.2 Wawancara

Menurut Sugiyono (2017 : 231) teknik wawancara merupakan pertemuan

dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab,sehingga dapat

dikontruksikan makna dalam suatu topik tertentu.

Teknik pengumpulan data wawancara dalam penelitian dilakukan dengan

cara menanyakan kepada orang tua, kepala sekolah, danpembinaan

28
ekstrakurikuler bolavoli menngenai peranan orang tua dan minat siswa dalam

mengikuti kegiatan ekstrakurikuler bolavoli di SMA Negeri 2 Tungkal Jaya.

7.5.3 Dokumentasi

Menurut Margono ( 2018 : 181 ) cara mengumpulkan teknik dokumentasi

adalah dengan cara mengumpulkan data melalui peninggalan tertulis. Teknik

dokumentasi digunakan untuk mencari sumber informasi yang ada kaitannya

dengan penelitian yang berupa dokumen foto, letak, bentuk kondisi bangunan

sekolah, dan data siswa.

Dalam penelitian ini, dokumentasi yang digunakan meliputi foto

penelitian, program ekstrakurikuler bolavoli, dan sarana dan prasarana

ekstrakurikuler bolavoli di SMA Negeri 2 Tungkal Jaya.

7.6 Teknik Keabsahan Data

Dalam memenuhi keabsahan data penelitian ini dilakukan triangulasi data

dengan sumber. Patton dalam Moleong ( 2018: 29 ) menjelaskan bahwa

triangulasi data dengan sumber membandingkan dan mengecek balik derajat

kepercayaan suatu informasi yang dipeoleh melalui waktu dan alat yang berbeda

dalam penelitian kualitatif.

Dengan demikian, dalam penelitian ini triangulasi data dengan sumber

yang dimaksud adalah membandingkan hasil wawancara, dokumen, dan observasi

( pengamatan) yang berkaitan dengan peranan orang tua dan minat siswa dalam

mengikuti kegiatan ekstrakurikuler bolavoli di SMA Negeri 2 Tungkal Jaya.

29
7.7 Teknik Analisis Data

Miles dan Huberman dalam sugiyono ( 2017 : 246 ) mengungkapkan

bahwa dalam mengolah data kualitatif dilakukan melalui tahap reduksi, penyajian

data, dan penarikan kesimpulan. Adapun langkah-langkah yang dilakukan untuk

menganalisis data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Reduksi Data ( data reduction )

Diartikan sebagai proses pemilihan, pemusatan perhatian pada

penyederhanaan data “ kasar” yang muncul dalam catatan tertulis dilapangan.

Proses ini berlangsung terus menerus selama penelitian. Reduksi data merupakan

suatu bentuk analisis yang bertujuan untuk menajamkan, menggolongkan,

mengarahkan, membuang yang tidak perlu dan mengorganisasikan data.

Reduksi data yang dimaksud adalah data kasar atau mentah dari hasil

wawancara yang telah peneliti lakukan. Data tersebut dicatat sesuai dengan hasil

wawancara sebenarnya.

2. Penyajian Data

Diartikan sebagai sekumpulan informasi tersusun yang memberikan

kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan. Dengan

penyajian data, peneliti akan dapat memahami apa yang sedang terjadi dan apa

yang dilakukan berdasarkan pemahaman tentang penyajian data.

Penyajian data dalam hal ini adalah hasil wawancara yang telah dilakukan

disajikan dalam bentuk deskripsi maupun dalam bentuk tabulasi. Dalam penelitian

ini, data disajikan sesuai aspek evaluasi yang diteliti yang meliputi : konteks,

input, proses implementasi, dan hasil produk.

30
3. Penarikan Kesimpulan

Kesimpulan yang diambil akan ditangani secara longgar dan tetap terbuka

sehingga kesimpulan yang semula belum jelas, kemudian akan meningkat menjadi

lebih rinci dan mengakar dengan kokoh. Kesimpulan ini juga diverifikasi selama

penelitian berlangsung dengan maksud menguji kebenaran, kekokohan dan

kecocokannya yang merupakan validitasnya.

Setelah data disajikan, kemudian dilakukan evaluasi atau analisis untuk

menarik kesimpulan dari hasil penelitian yang bertujuan untuk mengetahui

peranan orang tua dan minat siswa dalam mengikuti kegiatan ekstrakurikuler

bolavoli di SMA Negeri 2 Tungkal Jaya.

31
DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi, 2017. Prosedur penelitian Suatu Pendekatan Praktek.


Jakarta: Rineka Cipta
Friedman, M.2010. Buku Ajar Keperawatan keluarga : Riset, Teori, dan Praktek.
Edisi ke- 5. Jakarta : EGC.
Hasbullah. 2011. Dasar-dasar Ilmu Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers
Hikayat, Kabul. 2010. Pengaruh Metode Latihan Dan Kesegaran Jasmani Awal
Terhadap Peningkatan Kesegaran Jasmani : Studi Eksperimen pada
Perwira Siswa Pria Secapaad. S2 thesis, Universitas Pendidikan
Indonesia.
Kaplan dan Sadock, Grebb JA. 2012. Sinopsis Psikiatri Ilmu Pengetahuan
Perilaku.Psikiatri Klinis. Tangerang: Binarupa.
Khoiro. 2018. Dukungan Orang Tua terhadap Program Kegiatan
Ekstrakurikuler di Lembaga Kb-Tk Palm Kids Permata Jingga Kota
Malang. Jurnal Jurusan Pendidikan Luar Sekolah – Fakultas Ilmu
Pendidikan UM, 2018.
Margono, S. 2018. Metodologi Penelitian Pendidikan.Jakarta: PT Rineka Cipta.
Moleong, L, J. 2018.Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosda
Karya.
Muhajir. 2014. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan. Jakarta:
Departemen Pendidikan Nasional.
Ngatiyah. 2015. Peran Orang Tua Terhadap Kegiatan Ekstrakurikuler Pramuka
di SD Negeri 3 Kalipetir, Kecamatan Pengasih, Kabupaten Kulon Progo.
Thesis, Fakultas Ilmu Keolahragaan.
Pangestu.2021. Minat dan Motivasi Berprestasi Siswa dalam Mengikuti Kegiatan
Ekstrakurikuler Bolavoli. Indonesia Journal Of Sport and Tourism, Vol 3,
No 2 ( 2021 )
Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 81. A
Tahun 2013.

32
Perbowo, Dias Anggardi.2013. Minat Siswa dalam Mengikuti Ekstrakurikuler
Futsal Studi pada Siswa Peserta Ekstrakurikuler Futsal di SMP Negeri 2
Buduran. Skripsi tidak diterbitkan. Fakultas Ilmu Keolahragaan,
Universitas Negeri Surabaya.Purwanto. 2012. Psikologi Umum.
Jakarta:Rineka Cipta.
Rosdiani. 2012. Dinamika Olahraga dan Pengembangan Nilai. Bandung:
Alfabeta.
Saujan.2013.Ekstrakurikuler. http://handpage.blogspot.com/p/ekstrakurikuler.
Sugiyono. 2017. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif R dan D). Bandung: Alfabeta.
Suryosubroto,2009. Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta.
Sutrisno, 2010. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan. Jakarta:
Kementrian Pendidikan Nasional
Yaslindo. 2019. Partisipasi Orang tua Dalam Menunjangn Kegiatan
Ekstrakurikuler di SMP Negeri 30 Solok Selatan. Vol 4 No 2 ( 2019 ):
Jurnal MensSana.

33

Anda mungkin juga menyukai