Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN KEGIATAN PENYULUHAN

GIZI KASUS MARASMUS

Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk PKL Gizi Klinik

Disusun oleh:

Ayu Melinda
6511417005

PROGRAM STUDI GIZI S1


JURUSAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2020
ACARA PENYULUHAN GIZI BURUK (MARASMUS)

Pokok Bahasan : Asuhan Gizi Untuk Anak Marasmus

Sasaran : Masyarakat Umum Terutama Orang Tua Yang Memiliki Anak Gizi
Buruk (Marasmus)
Target : Dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai kebutuhan gizi
harian anak yang seharusnya, dapat memperbaiki status gizi anak gizi
buruk secara bertahap melalui penyuluhan dan asuhan gizi yang tepat
untuk anak.
Waktu : 10 (Menit/Jam)
Hari/Tanggal : Rabu, 16 Desember 2020
Tempat : Rumah masing-masing melalui aplikasi Instagram

a. Latar Belakang

Malnutrisi yaitu suatu kondisi dimana penderita mengalami penurunan berat

badan lebih dari 10% dari berat badan sebelumnya dalam 3 bulan terkhir. Kriteria lain

yang digunakan adalah apabila saat pengukuran berat badan kurang dari 90% berat

badan ideal berdasarkan tinggi badan (Rani, 2011). Malnutrisi jenis marasmus adalah

suatu bentuk malgizi protein dan energi karena kelaparan, dan semua unsur diet

kurang (Sodikin, 2011) Di Indonesia masalah malnutrisi atau gizi buruk masih

menjadi salah satu masalah kesehatan masyarakat yang utama. Menurut Riskesdas

tahun 2013 tercatat sekitar 4,6 juta diantara 23 juta anak di Indonesia mengalami gizi

buruk dan kurang (Riskesdas, 2013). Berdasarkan Profil Kesehatan Provinsi Jawa

Tengah mencatat jumlah balita yang mengalami gizi buruk pada tahun 2012 berjumlah
3.514, telah menurun 0,18% dibandingkan tahun 2009 yang berjumlah 5.249 (Dinkes

Prov Jateng, 2012). Masalah utama yang sering terjadi pada anak penderita marasmus

adalah penciutan otot dan hilangnya lemak subkutis, mereka mengalami penurunan

berat badan, perkembangan otak menjadi lambat, dan apabila berkepanjangan dapat

menyebabkan gagal tumbuh (Rudolph, 2014). Komplikasi yang mungkin terjadi pada

marasmus yaitu penurunan sistem imun, depresi, kekuatan otot menurun termasuk

kekuatan otot-otot pernapasan, serta penurunan fungsi jantung (Rani, 2011).

WHO menyebutkan bahwa banyak faktor dapat menyebabkan gizi buruk,

yang sebagian besar berhubungan dengan pola makan yang buruk, infeksi berat dan

berulang terutama pada populasi yang kurang mampu. Diet yang tidak memadai, dan

penyakit infeksi terkait erat dengan standar umum hidup, kondisi lingkungan,

kemampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan, perumahan dan

perawatan kesehatan (WHO, 2012).

Banyak faktor yang mempengaruhi terjadinya gizi buruk, diantaranya adalah

status sosial ekonomi, ketidaktahuan ibu tentang pemberian gizi yang baik untuk

anak, dan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) (Kusriadi, 2010). Infeksi dan

kekurangan gizi selalu berhubungan erat. Infeksi pada anak-anak yang malnutrisi

sebagian besar disebabkan kerusakan fungsi kekebalan tubuh, produksi kekebalan

tubuh yang terbatas dan atau kapasitas fungsional berkurang dari semua komponen

seluler dari sistem kekebalan tubuh pada penderita malnutrisi (RodriquesL, 2011).
b. Tujuan Instruksional Umum (TIU)

 Pada akhir proses penyuluhan, masyarakat terutama orangtua mampu

memahami pentingnya menjaga kesehatan dengan memperhatikan kebutuhan

nutrisi dan asupan harian yang tepat untuk anak sesuai dengan usianya.

c. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)

 Masyarakat mengetahui dan memahami tentang pola makan, jenis makanan,

bentuk makanan, serta frekuensi makan yang baik dan tepat untuk anak sesuai

dengan usia dan kebutuhan yang seharusnya.

 Membantu memecahkan masalah gizinya yaitu untuk meningkatkan dan

mempertahankan status gizi normal anak.

d. Garis Besar Materi

Materi yang disampaikan yaitu terkait dengan penjelasan mengenai gizi buruk,

marasmus, ciri dan tanda-tanda anak gizi buruk marasmus, cara mencegah anak

terkena penyakit gizi buruk, tahapan penangan asuhan gizi buruk.

e. Metode

 Ceramah

f. Media

 PPT, gambar, Instagram

g. Pengorganisasian

 Penyampai materi penyuluhan : Ayu Melinda


h. Rincian kegiatan.

Kegiatan Penyuluh Kegiatan Audience


Pembukaan Mengucapkan salam Menjawab salam

Perkenalan Memperhatikan

Menjelaskan tujuan
Penyampain 10 menit Penyampaian materi Memperhatikan dan

Materi mendengarkan
 Definisi marasmus

 Ciri dan tanda anak marasmus

 Cara mencegah anak terkena

marasmus

 Tahapan asuhan gizi untuk

anak yang terkena marasmus


Sesi diskusi 10 menit Tanya jawab melalui Instagram. Audience disilahkan

mengisi kolom

pertanyaan kemudian

dijawab dan

didiskusikan

bersama.
Penutup Mengucapkan salam penutup menjawab salam

dan mengucapkan terima kasih

I. Materi (terlampir)
1) Gizi buruk, marasmus

2) Ciri-ciri anak gizi buruk marasmus

3) Cara untuk mencegah penyakit gizi buruk marasmus

4) Penjelasan mengenai tahapan asuhan gizi anak gizi buruk : stabilisasi,

transisi,dan rehabilitasi.

J. Hasil

1) Peningkatan kemampuan masyarakat terutama orangtua dalam mengenal

masalah fase pertumbuhan dan status gizi anak

2) Masyarakat/ orangtua mulai dapat mengaplikasikan pola makan harian sesuai

dengan kebutuhan anak.

3) Anak yang gizi buruk mulai memiliki progres perbaikan status gizi secara

bertahap hingga mencapai status gizi normal.

K. Evaluasi

1) Evaluasi struktur : penyuluhan dilakukan melalui Instagram

2) Evaluasi proses : antusias audience cukup tinggi, terlihat dari banyaknya

Pertanyaan.

3) Evaluasi hasil : masyarakat terutama orangtua memahami bahwa

penting

sekali untuk mengetahui bagaimana kebutuhan nutrisi

anak yang seharusnya sesuai dengan usianya, sehingga


anak dapat terhindar dari gizi buruk/ marasmus.

Adapun jika sudah terlihat tanda-tanda malnutrisi

orangtua dapat langsung memberikan tindakan

membawa anak kerumah sakit agar kondisi anak tidak

semakin memburuk.

L. Daftar Pustaka

DinkesProvJateng. 2012. Buku Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah. Diakses:

20 Mei 2015. www.dinkesjatengprov.go.id

Kariasi, S.Kp. Ni Made Sumawarti, S.Kp. Jakarta: EGC.

Rani, A Aziz. Buku Ajar Gastroenterologi. Jakarta: InternaPublishing

Rudolph, Abraham M. 2014. Buku Ajar Peiatri Rudolp. Jakarta: EGC

Sodikin. 2011. Asuhan Keperawatan Anak: Gangguan Sistem Gastrointestinal

dan Hepatobilier. Jakarta: Selemba Medika

Sodikin. 2012. Kerawatan Anak Gangguan Pencernaan. Jakarta: EGC

M. Lampiran

Anda mungkin juga menyukai