Anda di halaman 1dari 2

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

INFUS PUMP

Dibuat Oleh : Direvisi Oleh : Tanggal Revisi :


Tim Keperawatan Ns. Rahmawati Dian Nurani, M.Kep. 07 Februari 2022
Medikal Bedah

STANDAR Tanggal DITETAPKAN OLEH :


OPERASIONAL Pembuatan : AKADEMI KEPERAWATAN BUNDA DELIMA
PROSEDUR 1 September 2015 BANDAR LAMPUNG.

Pengertian Suatu alat untuk mengatur jumlah cairan / obat yang masukkan kedalam
sirkulasi darah pasien secara langsung melalui vena. Nama lain Inffusion
Pump adalah alat infus
Tujuan 1. Untuk menjaga pemberian cairan parenteral sesuai kebutuhan klien.
2. Mencegah kelebihan volume cairan yang diberikan.

Hal-hal yang perlu 1. Jangan ada emboli pada selang infus


diperhatikan 2. Jangan lupa pengunci selang infus harus dibuka penuh
3. Jangan lupa menutup pintu infus pump
4. Indikator pengukur jenis infus harus sesuai dengan set infus yang terpasang
5. Drip sensor harus terpasang dengan baik

Fase Pre Interaksi 1. Mengecek catatan medis


2. Siapakan alat
a. Infuse pump dan tiang penyangga
b. Cairan infus
c. Infus set sesuai dengan kebutuhan alat infuse pump

Fase Intraksi - Mengucapakan salam terapeutik


- Melakukan evaluasi/validasi
- Melakukan kontrak (waktu,tempat dan topik)
- Menerangkan tujuan dan prosedur tindakan
- Menjaga privasi

Fase Kerja 1. Bawa alat-alat ke dekat klien.


2. Siapkan cairan infus dan infuse set dan gantungkan di tiang pengangga
infuse pump.
3. Pasangkan bagian selang pada infus set pada infuse pump, pastikan tidak
ada udara pada selang.
4. Pasang drip sensor pada tempat tetesan infus set.
5. Nyalakan infuse pump.
6. Atur infus set pada infuse pump (15 dr/cc, 19 dr/cc, 20 dr/cc, 60 dr/cc)
sesuai infuse set yang digunakan
7. Atur jumlah cairan yang akan diberikan pada klien tiap jam
8.   Tekan start untuk memulai pemberian cairan.
9. Jika ada hal yang kurang tepat, alat akan memberikan peringatan dengan
suara dan lampu yang menyala merah pada tulisan :
- Air (Ada gelembung udara di selang infus)
- Occlusion (Klem pengatur tetesan tertutup, sumbatan pada abocath)
- Flow err (Drip sensor tidak terpasang, selang infus terlipat)
- Empty (Infus habis, sensor drip terpasang terlalu ke atas pada tabung
infus)
- Door (Pintu terbuka)
- Completion.(Jumlah D. Limet yang sudah di set sudah selesai)
10.   Evaluasi respon klien terhadap pemberian cairan.

Fase Terminasi - Mengevaluasi respon klien


- Memberikan reinforcement positif
- Merencakanan tindak lanjut
- Melakukan kontrak yang akan datang (waktu, tempat dan topik)
- Mencuci tangan
- Melakukan dokumentasi tindakan dan respon klien

Referensi Brunner & Suddarth, (2013). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah
Edisi 8 volume 2. Jakarta EGC
Carpenito, L. J. (2009). Diagnosa Keperawatan: Aplikasi pada Praktek
Klinik, Edisi 9. Jakarta: EGC
Doenges, M. E., Moorhouse, M. F., & Geissler, A., C,(2014). Rencana
Asuhan Keperawatan pedoman untuk Perencanaan Keperawatan
Pasien.Edisi:3.Jakarta:EGC
Grace, P., & Baerly,N. (2007). At A Glance Ilmu Bedah. Edisi 3. Jakarta :
Erlangga.
Herdman, T. H., & Kamitsuru, S.(2015).Diagnosis Keperawatan Definisi
& Klasifikasi 2015-2017.Edisi:10.Jakarta:EGC

Contoh Kasus 1. Ny. E dirawat dan dipasang infus 20 tetes/ menit dengan faktor tetesan 15.
berapa jumlah cairan yang harus masuk/ jamnya?

Rumus :
Jumlah Cairan = Order tetesan infus x jam (dalam menit)
Faktor Tetesan Infus
= 20 tetes x 60 menit
15
= 1200 = 80cc/ jam
15

2. Tn. A memerlukan rehidrasi 600ml dalam 4 jam, maka berapa tetesan per
menit yang diperlukan?
Gtt = Jumlah Cairan x Drip faktor
Cairan infus per jam x 60 menit
= 600 x 20
4 x 60
= 600 = 50 tetes/ menit
12

50 tetes x 60 = 150 cc/ jam


20

Dosen Ns. Rahmawati Dian Nurani, M. Kep.

Anda mungkin juga menyukai