Anda di halaman 1dari 3

PEMAKAIAN INFUS PUMP TERUMO

No. Dokumen No. Revisi Halaman


SOP/086/RSUD/2010 01 1/3

Disahkan oleh
Direktur
Standar Tanggal Terbit
Prosedur
1 Januari 2014
Operasional

Infusion pump adalah : alat penunjang kesehatan yang digunakan untuk


PENGERTIAN
membantu mengatur tetesan infus dan jumlah cairan yang dibutuhkan
secara akurat dalam jangka waktu tertentu.

TUJUAN 1. Memberikan jumlah cairan yang dibutuhkan oleh pasien secara tepat.
2. Tercapai kinerja efektif, efisien dan cepat dalam pemakaian infusion
pump.
PETUGAS Perawat

PROSES 1. Pastikanuntuk dikondisikanbahwa pasien sudah terpasang infus


dan tetasan infus berjalan lancar. Perhatikan drip chamber diisi
cairan 1/3dari drip chamber

2. Pasang infusion pump pada tiang infus dengan cara


mengencangkan pole clamp/sekrup yang berada di belakang
pump. Pastikan infusion pump terpasang dengan kuat.

3. Hubungkan kabel AC power supplyinfusion pump ke sumber listrik.

4. Stop cairan infus untuk sementara dengan cara memutar roller


clamp pada selang infus.

5. Buka pintu dan penjepit infus, kemudian masukkan selang infus


pada ruang detektor dengan posisi lurus dan pastikan selang tidak
kendor,kemudian pintu ditutup kembali.

6. Hubungkan drip sensor dengan memasukan plug pada bagian


belakang pump.

7. Pasangkan drip sensor pada drip chamber antara drip nozzle


(tempat keluarnya tetesan) dengan permukaan cairan.

8. Tekan tombol power untuk menghidupkan dan mematikan


infusion pump.
PEMAKAIAN INFUS PUMP TERUMO
No. Dokumen No. Revisi Halaman
SOP/086/RSUD/2010 01 2/3

PROSES 9. Set jumlah tetesan/milli sesuai dengan administrasi infusion set,


kemudian tekan tombol infusion set untuk memilih set tetesan.
10. Tekan tombol D RATE (delivery rate) sesuai dengan jumlah milli
setiap jam atau tetes setiap menit sesuai dengan yang dibutuhkan
dengan menekan tombol tanda panah satu keatas untuk menaikan satu
demi satu dan panah kebawah untuk menurunkan satu demi satu. Jika
ingin menaikan atau manurunkan dosis sepuluh sekaligus, maka tombol
yang ditekan adalah tombol tanda panah dua
11. Set D LIMIT (delivery rate) sesuai dengan jumlah volume cairan
(millli) yang dikehendaki dalam waktu tertentu dengan cara tekan
tombol SELECT dan pilih D LIMIT. Jika ingin menurunkan atau menaikan
volume satu demi satu maka tekan tombol tanda panah satu dan jika
menaikan atau menurunkan volume 100 maka tekan tombol tanda panah
dua.

12.Buka manual roller clamp pada selang infus

13.Tekan tombol START/STOP/SILENCE, cek displayed delivery rate,


delivery limit, setting volume tetesan dan selang infus.Alarm akan
berbunyi sesuai dengan kode dibawah ini :

 Completion :menunjukkan bahwa limit yang ditentukan sudah


habis ( cairan yang

diinginkan sudah tercapai ).

 Occlusion :bila ada sumbatan ( stolsel, klem infus tertutup,


selang/ jarum terlipat ).

 Open door :pintu terbuka atau tidak terkunci dengan baik.

 Air line :jika terdapat udara dalam selang.

 Empty :bila cairan yang tersedia habis.

 Low batt : baterai sudah lemah.

 Flow error : bila terjadi kesalahan setting infusion pump


PEMAKAIAN INFUS PUMP TERUMO
No. Dokumen No. Revisi Halaman
SOP/086/RSUD/2010 01 3/3

PROSES 16. Tombol - tombol pengoperasian :


 Select :untuk memindahkan D rate ke D limit atau
sebaliknya.
  ml Clear :untuk menghapus jumlah cairan yang sudah masuk.
 Infusion set :angka yang menunjukkan set infus yang digunakan.
 Start/stop :untuk memulai dan mengakhiri pemberian cairan
dengan infusion pump.
 Alarm silence :untuk mematikan alarm.
 Purge :untuk melakukan pengguyuran
 Power :untuk menghidupkan dan mematikan infusion pump.
 Charge : untuk mengetahui sumber tenaga yang digunakan.
Lakukan pemeliharaan infusion pump setiap selesai penggunaan,
dengan cara membersihkan dengan lap bersih dan lembab ( termasuk
bagian dalam dengan cotton bud ) kemudian lepaskan kabel dan
gulung, setelah selesai, masukkan dalam kantong plastik

DOKUMEN TERKAIT
 Departemen kesehatan RI, Dirjenyanmed.1991,Prosedur perawatan
dasar rumah sakit dan pendidikan
 Potter ,P.A, Perry,A,G, Fundamental of nursing, St. Louis, Mosby
Company
 Asuhan Dan Dokumentasi Keperawatan. Edisi 2 (terjemahan). PT EGC.
Jakarta.
 Engram, Barbara. (1998). Rencana Asuhan Keperawatan Medikal
Bedah. volume 2, (terjemahan). Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Jakarta.
 Long, Barbara C. (1996). Perawatan Medikal Bedah. Volume I.
(terjemahan). Yayasan Ikatan Alumni Pendidikan Keperawatan
Pajajaran. Bandung.
 Marylin E. Doenges. (2000). Rencana Asuhan Keperawatan: Pedoman
Untuk Perencanaan dan Pendokumentasian Perawatan Pasien Edisi 3.
Penerbit Buku Kedoketran EGC. Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai