Anda di halaman 1dari 11

REFLEKTIF JURNAL

ORAL HEALT CARE PADA PASIEN


DENGAN VENTILASI MEKANIK
DI ICU RSUD KOTA MATARAM
Nama kelompok:
1. Aprina Miftasari
2. I Gede Darma Satria Utama
3. Muhammad Syam Addiyat Qodri
4. Reni Rahmawati
5. Rizki Amalia
6. Seniwati
7. Sultiha Hair
8. Yuliati Rokhmah
1. Differences/Doubt

Mengapa oral hyegiene di ruang ICU RSUD Kota Mataram hanya dilakuk
an 1 x sehari?
2.Description
Saat sedang melakukan praktik Keperawatan Gadar Kritis di ruang ICU RSUD Kota Mat
aram pada tanggal 24 Maret 2021 kami melakukan pemeriksaan fisik oral pada pasien da
n didapatkan data sebagai berikut :

Ny. N:
Ny. A :
Mukosa bibir
Tn. L : Mukosa bibir
tampak kering,
Mukosa bibir tampak kering,
gigi tampak
tampak kering, gigi tampak
kotor, lidah
gigi tampak kotor, lidah
tampak kotor
kotor, lidah tampak kotor
dan ada bau
tampak kotor. dan ada bau
mulut saat
mulut saat
berbicara.
berbicara.
Dari data di atas kami dapat menyimpulkan bahwa pasien di Ruang ICU
mengalami masalah oral hyegiene. Oleh karena itu kelompok kami berp
ikir apakah intervensi yang dapat kami lakukan untuk mengatasi masala
h oral hyegiene tersebut ?
3. Dissection (Dianalisis)

• Saat kami mendapatkan masalah oral hyegiene pada pasien di ICU, k


ami memutuskan untuk memberikan intervensi keperawatan, dimana
salah satu tugas perawat adalah memberikan oral hyegiene care (OH
C).
• Tindakan oral hygiene care ini dapat dilakukan oleh pasien yang
sadar secara mandiri atau dengan bantuan perawat. Untuk pasien
yang tidak mampu mempertahankan kebersihan mulut dan gigi
secara mandiri harus dipantau sepenuhnya oleh perawat.

• Tindakan OHC dapat dilakukan dengan menggunakan beberapa bahan cairan


dianataranya chlorhexidine, povidone iodine dan normal salin (NaCl 0,9%) dengan
masing – masing bahan memikili kelebihan dan kekurangan masing-masing.
 
4. Discover

Oral hygiene adalah tindakan yang ditujukan untuk menjaga kontinuitas bibir, lidah da
n mukosa mulut, mencegah infeksi dan melembabkan membran mulut dan bibir. Sedangka
n menurut Hidayat dan Uliyah (2005), oral hygiene merupakan tindakan keperawatan yang
dilakukan pada pasien yang dihospitalisasi. Tindakan ini dapat dilakukan oleh pasien yang
sadar secara mandiri atau dengan bantuan perawat. Untuk pasien yang tidak mampu memp
ertahankan kebersihan mulut dan gigi secara mandiri harus dipantau sepenuhnya olehperaw
at. Oral hygiene dapat membantu mengatasi masalah kerusakan membrane mukosa oral sel
ama dirawat di rumah sakit
1. chlorhexidine 0,12%

Menurut penelitian Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Jakarta Fakultas Kedokteran dan Dosen Fakultas Ilmu
Keperawatan Univ. Muhammadiyah Tahun 2018 menyatakan bahwa tindakan oral hygiene menggunakan chlorhexi
dine 0,12% yang efektif dilakukan tiap 12 jam karena dapat mengurangi halitosis

KEUNTUNGAN KERUGIAN

1. Chlorhexidine dikenal sangat baik dalam 1. Ada beberapa efek samping yang dapat terjadi dari penggunaan
mencegah terbentuknya plak pada gigi. chlorhexidine yaitu munculnya noda pada gigi, mulut dan mukosa
Dasar yang kuat untuk mencegah pipi setelah 2 minggu pemakaian. Selain itu berkumur dengan
terbentuknya plak adalah terjadinya ikatan menggunakan chlorhexidine juga dapat menimbulkan iritasi pada
antara chlorhexidine dengan molekul-
molekul permukaan gigi antara lain mukosa mulut, sensasi terbakar dan perubahan persepsi rasa (Singh,
polisakarida, protein, glikoprotein, saliva, 添加标题
2010). Dalam satu kasus pernah dilaporkan bahwa chlorhexidine
pelikel, mukosa serta permukaan dapat menyebabkan suatu reaksi alergi pada kulit, yaitu urtikaia.
hidroksiapatit. Akibat adanya ikatan-ikatan Reaksi ini muncul pada pasien setelah berkumur dengan
tersebut maka pembentukan plak chlorhexidine (Singh, 2010).
dihambat. Hal ini juga dipengaruhi oleh Efek samping yang juga dapat diimbulkan oleh chlorhexidine
konsentrasi dari medikasi, pH, temperatur, dalam jangka aktu yang lama, diantaranya :Taste alteration, Staining
lamanya waktu kontak larutan dengan / pewarnaan, pada gigi, lidah dan restorasi, Iritasi mukosa ,
struktur rongga mulut Deskuamasi mukosa, Contact dermatitis
PhotosensitivityTransient parotitis (Singh, 2010
2. Natrium Clorida
o Haris et al (2008) menyebutkan bahwa chlorhexidine 0,2 dan iodine tidak boleh diberikan dalam jangka waktu
yang lama karena dapat mengganggu flora normal dimulut dan menyebabkan mulut kering serta mudah teririta
si. Hal ini berbeda dengan penggunaan normal saline,Normal saline merupakan cairan fisiologis yang sesuai de
ngan cairan tubuh.
o Normal saline tidak mengubah pH saliva, sehingga buffer alami mulut akan terjaga. Larutan normal saline
tidak bersifat iritatif, sehingga fisiologi mulut tetap terjaga. Dengan demikian pertahanan mulut akan
meringankan dan resiko terkena infeksi mulut akan berkurang (Firouzian, & Khezri. 2014. McGuire, 2013)
KEUNTUNGAN KERUGIAN
2. Natrium clorida mampu menghambat pertumbuhan 2. larutan Nacl 0,9% kemampuan baktriostatik yang
bakteri dengan cara menurunkan aktivitas air, dan terkandung di dalamnya kurang mampu bekerja secara
merusak membrane sel (san, Chien & shu 2011). maksimal, dan di butuhkan konsentrasi yang lebih
Kandungan klorida dalam NaCL memiliki kemampuan tinggi untuk mampu mebunuh kolonisasi
sebagai bakterotatik yaitu menghambat pertumbuhan staphylococcus aureus(Firouzian, Khezri, 2014).
bakteri(Brewer 2000). Senyawa klorin berkerja
memengaruhi fungsi membran sel, terutama transport
nutrien ektraseluler dan karbohidrat serta asam
amino. Percobaan yang telah dilakukan berkumur
dengan mengunakan larutan garam atau natrium
clorida 0,9% mampu menurunkan jumlah bakteri
sebanyak 35% pada suatu populasi (Silitonga, Jamilah,
dan suryanto, 2013).
3. Povidone iodine
KEUNTUNGAN KERUGIAN

3. Povidone iodine mampu membunuh 3. iritasi, reaksi terhadap fibrolas kulit, paru-paru,
mikoorganisme seperti bakteri, jamur, virus, keratonosit, serta osteoblas, kulit terbakar dn
protozoa, dan spora bakteri pada permukaan. perubahan arna kulit (Singh, 2010)
Aktifitas antiseptic povidone iodine dikarenakan
kemampuan oksidasi kuat dari iodine bebas
terhadap asam amino, mukleotida dan ikaan
ganda, dan juga lemak bebas tidak jenuh. Hal ini
menyebabkan povidone iodine mampu merusak
protein dan DNA mikroba. Kemampan povidone
iodine dalam hal inflamasi adala menghambat
interleukin-1 beta dan interleukin -8 (Singh, 2010).
5. Decisiion (Ditetapkan rencana ke depan)

Jadi kami menyarankan untuk tindakan oral hyegiene tetap dilakukan 2 kali sehari
menggunakan bahan NaCl. Karena NaCl tidak memiliki efek samping.
Terimakasih

PPT 模板下载: www.1ppt.com/moban/ 行业 PPT 模板: www.1ppt.com/hangye/


节日 PPT 模板: www.1ppt.com/jieri/ PPT 素材下载: www.1ppt.com/sucai/
PPT 背景图片: www.1ppt.com/beijing/ PPT 图表下载: www.1ppt.com/tubiao/
优秀 PPT 下载: www.1ppt.com/xiazai/ PPT 教程: www.1ppt.com/powerpoint/
Word 教程: www.1ppt.com/word/ Excel 教程: www.1ppt.com/excel/
资料下载: www.1ppt.com/ziliao/ PPT 课件下载: www.1ppt.com/kejian/
范文下载: www.1ppt.com/fanwen/ 试卷下载: www.1ppt.com/shiti/
教案下载: www.1ppt.com/jiaoan/ PPT 论坛: www.1ppt.cn

Anda mungkin juga menyukai