Anda di halaman 1dari 8

NAMA : I GED DARMA SATRIA UTAMA

PRODI : PROFESI NERS

ALAMAT : JLN. ANGSOKA II NO 25 KR SERAYA MATARAM

RANGKUMAN PKKMB : Selasa, 11 Agustus 2020

1. Pemateri I : Pak Yunan Jiwintarum, S. Si., M. Kes (WADIR II)


Materi : Pengelolaan Administrasi, Keuangan dan Kepegawaian di Poltekkes
Mataram
A. Struktur Organisai Poltekkes Mataram (Kelas III), yaitu dikepalai oleh
Direktur dimana Direktur dibantu oleh Wakil Direktur (Wadir) I, II, dan III
B. Jurusan di Poltekkes Mataram terdiri dari 4 jurusan yaitu jurusan
Keperawatan, Jurusan Kebidanan, Jurusan Gizi dan Jurusan Analis Kesehatan.
Dimana setiap jurusan terdapat program studi masing-masing jurusan. Jurusan
Keperawatan Mataram terdapat 3 Prodi, yaitu Prodi D3, D4 dan Profesi Ners,
sedangkan Keperawatan Bima ada 2 Prodi yaitu, D3 dan D4 Keperawatan
Bima. Untuk Jurusan Kebidanan terdapat 2 Prodi yaitu D3 dan D4 Kebidanan.
Untuk Jurusan Gizi terdapat 2 Prodi yaitu Prodi D3 dan D4 Gizi. Dan untuk
Jurusan Analis Kesehatan terdapat 2 Prodi yaitu D3 dan D4 Analis Kesehatan.
C. Bagian Administrasi (ADAK) mengelola pengurusan KRS, Akademik, Ijazah,
Sertifikat-sertifikat, dll.
D. Sedangkan untuk keuangan dikelola oleh bagian ADUM.
E. Jumlah seluruh tenaga pendidik di Poltekkes Mataram sebanyak 101 dengan
kualifikasi pendidikan S3 sebanyak 4 orang dan pendidikan S2 sebnyak 97
orang. Dimana dosen laki-laki sebanyak 39 orang dan dosen perempuan
sebanyak 62 orang. Untuk dosen kebidanan sebanyak 24 orang, dosen
keperawatan sebnayak 37 orang, dosen Gizi sebanyak 18 orang, dan untuk
jurusan Analis Kesehatan sebanyak 22 orang. Untuk tenaga kontrak sebnyak
76 orang dan untuk PNS sebanyak 69 orang.
F. Data mahasiswa Poltekkes Mataram periode ganjil 2020/2021: total
mahasiswa sebanyak 1.525 orang dengan D3 Kep. Mataram sebanyak 177, D4
Kep. Mataram sebanyak 151 orang, D3 Kep. Bima sebanyak 109 orang, D4
Kep. Bima sebanyak 46 orang, D3 Kebidanan sebanyak 189 orang, D4
Kebidanan sebanyak 70 orang, D3 Gizi sebanyak 109 orang, D4 Gizi
sebanyak 249 orang, D3 Analis sebanyak 166 orang dan D4 Analis sebanyak
259 orang.
G. Untuk jenis dan tarif PNBP diatur sesui dengan PP No. 64 Tahun 2019
2. Pemateri II : Pak H. Cembun, A.Per.Pen., MPH (WADIR 3)
Materi : Pengelolaan Kemahasiswaan dan Tata Tertib Pendidikan Poltekkes
Mataram
a Registrasi Mahasiswa
a) Registrasi Administratif : Membayar uang SPP
b) Registrasi Akademik : KRS (Kartu Rencana Studi)
b Penyelenggaraan PKKMB
 Sanksi
1. Melanggar ketentuan/perintah dikenakan sanksi sesuai
ketentuan panitia
2. Tidak ikut PKKMB
3. Tidak punya sertifikat PKKMB
c Pengelolaan Kemahasiswaan
 Kegiatan Kemahasiswaan
1. Kurikuler
2. Ko-kurikuler (kegiatan melengkapi kurikuler, misal: pelatihan
BTCLS, pelatihan penanggulangan bencana)
3. Ekstra kurikuler (mengembangkan keperibadian dan wawasan)
a) Penalaran dan Keilmuan (misal: mengikuti seminar,
debat bahasa, lomba karya ilmiah)
b) Minat dan bakat (misal: kegiatan olahraga, seni,
pramuka)
c) Kesejahteraan mahasiswa (misal: kegiatan kesehatan,
kerohanian, beasiswa, koperasi mahasiswa)
d) Pengabdian masyarakat (Dalam bentuk penyuluhan,
pelayanan kesehatan)
e) Organisasi mahasiswa (BLM, BEM, HMJ, HiMa
Prodi/HMPS)
f) Penyiapan karir (Job Fair, hubungan alumni)
 Organisasi Mahasiswa
1. Kode etik
2. Kegiatan
3. Tata tertib organisasi
4. Pembina
5. Musyawarah dan pelantikan
6. Fasilitas mahasiswa
7. Struktur organisasi
 Layanan Mahasiswa
a. Bimbingan akademik (PA)
b. Konseling
c. Cuti akademik
 Cuti yang diajukan mahasiswa
 Cuti yang diberikan oleh pendidikan
a. Lama studi
b. Peraturan dan tata tertib
c. Kesejahteraan mahasiswa
d. Perpindahan mahasiswa
 Perpindahan dalam satu kota
 Terjadi alasan mengikuti orang tua
 Minimal berada pada semester II / maksimal semester
IV untuk D3 dan semester VI untuk D4
 Dapat izin dari institusi asal
 Mengikuti test penempatan
e. Scorsing
f. Pemutusan studi (DO)
d. Penggunaan Pakaian Seragam
3. Pemateri III : Pak Sumardan, Ak. Msi, CPA (Aust.), CA (BPK)
Materi : Anti Korupsi - Audit Kinerja dan Korupsi Tanggung Jawab Siapa?
A. “Korupsi” pejabat, kita menyebut korup apabila seorang pegawai negeri menerima
pemberian yang disodorkan oleh seorang swasta dengan maksud mempengaruhinya
agar memberikan perhatian istimewa pada kepentingan-kepentingan si pemberi.
B. Pemerasan, yakni permintaan pemberian-pemberian atau hadiah seperti itu dalam
pelaksanaan tugas-tugas publik.
C. Tiga tipe fenomena yang tercakup dalam istilah korupsi:
a. Penyuapan (bribery)
b. Pemerasan (extortion)
c. Nepotisme (nepotism)
D. Undang-Undang Anti Korupsi
 Undang-undang Nomor 31 Tahun 1999
 Undang-undang Nomor 28 Tahun 1999
 Undang-undang Nomor 11 Tahun 1980
E. Jenis Pemeriksaan BPK
1. Pemeriksaan keuangan
2. Pemeriksaan kinerja
3. Pemeriksaan dengan tujuan tertentu
F. Pendekatan BPK
1. Audit keuangan dan PDTT bisa mengidentifikasi kecurangan
2. Tim audit meneruskan kasus-kasus tertentu ke AUI
G. Tindakan Entitas untuk Mengurangi Kecurangan
1. Yang mengendalikan keuangan entitas bukan BPK, tapi manajemen
entitas
2. Apa tanda adanya tindakan entitas untuk mengurangi kecurangan?
3. Tanggung jawab manajemen belum terdefinisi secara jelas
4. Audit eksternal merupakan lini pertahanan kedua
5. BPK bisa mengaudit tindakan entitas untuk mengurangi kecurangan
H. Pengelolaan Manajemen atas Program dan Layanannya
Aktivitas umum pemerintah:
1. Regulasi
2. Pembayaran hibah
3. Pengadaan
4. Rekrutmen
5. Penerapan SOP
6. Komunikasi
7. Perencanaan

4. Pemateri IV : Pak Fudin

MATERI IV : Kesadaran Lingkungan Hidup dan Kesiagaan Bencana


Narasumber : (BPBD): Mahfuddin Noor, S. Sos

A. Karakteristik Ancaman Bencana


a. Kota mataram rawan bencana
1. Gempa Bumi (pertemuan lempeng tektonik IndoAustralia dan Eurasia di samudera
Hindia, patahan lokal aktif sesar naik busur belakang flores).
2. Banjir/Genangan
3. Angin kencang/puting beliung
4. Rob/naiknya air laut
5. Kebakaran.
b. Persoalan:
1. Terbatasnya informasi dan peta rawan bencana untuk masing-masing jenis bencana.
2. Kurangnya literasi dan pemahaman masyarakat dalam menghadapi bencana.
3. Tugas kebencanaan masih dibebankan sepenuhnya kepada BPBD karena belum
terbangunnya sinergi dan integrasi program dari stakeholder terkait.
4. Belum optimal pelibatan dan peran aktif masyarakat dalam penanggulangan dampak
bencana.
MATERI V : Sosialisasi Saka Bakti Husada
Narasumber : (SBH): Ida Ayu Kartini T

 SBH diresmikan pada tanggal 17 Juli 1985 dengn dilantiknya Pimpinan Saka Bakti
Husada Tingkat Nasional oleh Kwartir Gerakan Pramuka. Kemudian dicanangkan
oleh Menkes RI pada tanggal 12 November 1985 pada Hari Kesehatan Nasional di
Magelang.
 Gerakan Pramuka mempunyai tugas pokok membina generasi muda Indonesia agar
menjadi kader pembangunan bermoral Pancasila, yang kuat dan sehat jasmani dan
rohaninya.
 yang boleh ikut menjadi anggota Saka:
1) Peserta Didik
 Pramuka Penegak/Pandega
 Pramuka Penggalang usia 14-15 Tahun
 Pemuda usia 16-25 Tahun
2) Pembina
 Pamong saka
 Instruktur Saka
 Pimpinan Saka
 Dimana Saka didirikan:
1) pada tingkat Ranting (Kecamatan)
2) pada tingkat Cabang (Kab/Kota)
3) Pada satu wilayah tertentu.
4) Pada satuperguruan tinggi tertentu (Poltek/Universitas/Institut)
 8 Macam Saka
1) Saka Taruna Bumi (Pertahanan)
2) Saka Bahari (Kelautan)
3) Saka Dirgantara (Kedirgantaraan)
4) Saka Bhayangkara (Kepolisian)
5) Saka Bakti Husada (Kesehatan)
6) Saka Kencana (Keluarga Berencana)
7) Saka Wana Bakti (Kehutanan)
8) Saka Wira Kartika (Matra Darat)
 Satuan SBH
Suatu wadah pengembangan minat, pengetahuan dan keterampilan di bidang
kesehatan bagi generasi muda.
 Latar Belakang
1) Keberhasilan pembangunan kesehatan
2) Peranan generasi muda
 Tujuan SBH
1) Mewujudkan kader bangsa di bidang kesehatan
2) Memberi wadah pendidikan dan pembinaan bai para Pramuka
 Sasaran SBH
1) Anggota Pramuka yang mengikuti kegiatan SBH memiliki keterampilan dan
pengalaman dalam bidsng kesehatan.
2) Mampu memberikan pengetahuan dan keterampilan tentang kesehatna kepada para
anggota Pramuka.
3) Memiliki sikap dan perilaku hidup sehat serta menjadi contoh bagi teman sebaya.
 Visi SBH:
Wahana dalam memupuk, mengembangkan, memina, dan mengarahkan minat serta
bakat generasi muda dalam bidang kesehatan melalui kepramukaan untuk mendukung
pencapaian Indonesia sehat.
 Misi SBH:
1) Berperan aktif melalui gerakan kepramukaan dalam meningkatkan kesehatan
generasi muda.
2) Berperan aktif melalui gerakan kepramukaan dalam meningkatkan kesehatan
perseorangan kelompok.
 Strategi SBH:
1) Mengembangkan kegiatan berbasis masalah kesehatan setempat
2) Menyesuaikan pelaksanaan kegiatan dengan minat.
3) Menumbuhkan semangat
4) Menggalang kemitraaan
 Materi SBH
1) Krida Bina Lingkungan Sehat
a) SKK Penyehatan Perumahan
b) SKK Penyehatan Makanan & Minuman
c) SKK Pengamanan Pestisida
d) SKK Pengawasan Kualitas Air
e) SKK Penyehatan Air
2) Krida Bina Keluarga Sehat
a) SKK Kesehatan Ibu
b) SKK Kesehatan Anak
c) SKK Kesehatan Remaja
d) SKK Kesehatan Usia Lanjut
e) SKK Kesehatan Gigi dan Mulut
f) SKK Kesehatan Jiwa
3) Krida Penanggulangan Penyakit
a) SKK Penanggulangan Penyakit Malaria
b) SKK Penanggulangan Penyakit Demam Berdarah
c) SKK Penanggulangan Penyakt Anjing Gila
d) SKK Penanggulangan Penyakit Diare
e) SKK Penanggulangan Penyakit TB Paru
f) SKK Penanggulangan Penyakit Kecacingan
g) SKK Imunisasi
h) SKK Gawat Darurat
i) SKK HIV/AIDS
4) Krida Bina Gizi
a) SKK Perencanaan Menu
b) SKK Dapur Umum Makanan/Darurat
c) SKK UPGK dalam Posyandu (Kadarzi)
d) SKK Penyuluh Gizi
e) SKK Mengenal Keadaan Gizi
5) Krida Bina Obat
a) SKK Pemahaman Obat
b) SKK taman Obat Keluarga (TOGA)
c) SKK Pencegahan dan Penyalahgunaan Zat Adiktif
d) SKK Bahan Berbahaya Bagi Kesehatan
e) SKK Pembinaan Kosmetik
6) Krida PHBS
a) SKK PHBS di Rumah Tangga
b) SKK PHBS di Sekolah
c) SKK PHBS di Tempat Kerja
d) SKK PHBS di Tempat-Tempat Umum
e) SKK PHBS di Institusi Kesehatan
5. MATERI VI : Wawasan Kesadaran Bela Negara/Pembinaan (Direktorat)
Narasumber : (TNI): Letkol Infantri Budi Rahmawan

 Poltekkes Mataram berdiri pada tanggal 16 April 2001 yang diresmikan oleh Menteri
Kesehatan dengan surat keputusan Menteri Kesehatan No. 298/Menkes-Kersos
tanggal 16 April 2001 dengan Jurusan Gizi.
 Prestasi Poltekkes Mataram
1) Juara III Inovasi “Portabel Incubator And Microcentrifuge” Tahun 2008
2) Penghargaan 10 besar dari Menkes Tenaga Kependidikan Poltekkes Berprestasi
Tingkat Kemenkes RI
3) Penghargaan “Manuskrip Proyek Pengembangan Institusi Terbaik” Tahun 2018.
 Negara: SDM/Rakyat, Wilayah, Pemerintah yang berdaulat, Pengakuan Internasional
 Strategi Negara > Tujuan Nasional: Melindungi bangsa dan tumpah darah,
memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, ikut
melaksanakan ketertiban dunia.
 Cita-cita nasional: Merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur.
 Ancaman sat ini:
1) Non militer
2) Hibrida
a) Ideologi
 Individualisme
 Materialisme
 Terorisme
 Radikalisme
b) Politik
 Pemaksaan nilai global
 Demokrasi
 Separatisme
c) Ekonomi
 Inflasi
 Kartel
 Embargo
d) Sosial budaya
 Obat terlarang
 Perdagangan manusia
 KKN
e) Keselamatan Umum
 Bencana alam
 Kerusuhan sosial
 Konflik horizontal
f) Teknologi
 Kejahatan siber
 Dampak negatif TIK
 Penyebaran virus
g) Legislasi
 Upaya asing kuasai KUM RI
 Moralita aparatur penegak hukum
 Independensi Kum Nasional
3) Militer
a) Agresi
b) Non agresi
 Ancaman penyakit menular baru dunia
1) Covid-19
2) MERS COV
3) H1N1
4) H7N9
 Ancaman merupakan tugas seluruh rakyat terutama mahasiswa.
 Generasi penerus masa depan merupakan garda bangsa untuk keselamatan bangsa dan
negara.
 Kehidupan kampus keras dan berat, tempat untuk menyesuikan diri, diri terhadap
kawan dan terhadap tatanilai yang berlaku
 Adaptasi kebiasaan baru agar tidak terpapar Covid-19:
1) Perubahan prilaku
2) PHBS
3) Disiplin protokol kesehatan
 4 tahapan
1) Tahu
2) Paham
3) Melakukan
4) Gotong royong
 Tugas TNI, Polri, Mahasiswa: beritahu masyarakat agar mereka paham tentang
Covid-19, melakukan kebiasaan protokol kesehatan dan gotong royong lainnya.

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai