“G”
DENGAN MASALAH KEPERAWATAN GANGGUAN INTEGRITAS KULIT
DI LINGKUNGAN DESA TANAK BEAK, KEC. NARMADA, LOMBOK BARAT
TANGGAL 04-07 OKTOBER 2020
DISUSUN OLEH:
ILHAM HAQIQI
I. PENGKAJIAN KEPERAWATAN
Tanggal Pengkajian : 04 Oktober 2020
Jam Pengkajian : 15.00 WITA
Tempat Pengkajian : Lingkungan Desa Tanak Beak, Kec. Narmada, Lombok Barat
A. Data Biografi
1. Pasien
Nama : Ny. G
Umur : 78 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Suku/Bangsa : Sasak/Indonesia
Agama : Islam
Status Perkawinan : Kawin
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Bahasa yang Digunkan : Sasak, Indonesia
Alamat : Tanak Beak, Kec. Narmada
2. Penanggung Jawab
Nama : Ny. N
Umur : 43 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Suku/Bangsa : Sasak/Indonesia
Agama : Islam
Status Perkawinan : Kawin
Pendidikan : Sarjana
Pekerjaan : Guru
Bahasa yang Digunkan : Sasak, Indonesia
Alamat : Tanak Beak, Kec. Narmada
Hubungan dengan Klien : Anak
B. Riwayat Kesehatan
1. Keluhan Utama
Pasien mengeluh kulit di bagian punggungnya memerah.
2. Keluhan Saat Dikaji
Pasien mengatakan kulit bagian punggungnya memerah sejak beberapa minggu
yang lalu dan disertai dengan rasa nyeri pada daerah kulit yang memerah
tersebut.
P: Nyeri dirasakan ketika posisi pasien dirubah dan daerah kulit yang memerah
tersebut tersentuh.
Q: Nyeri dirasakan seperti ditusuk-tusuk
R: Nyeri yang dirasakan di bagian kulit di punggung sebelah kiri.
S: Nyeri yang dirasakan berada pada skala 6 atau nyeri sedang dengan
menggunakan skala numerik (dari 0-10).
T: Nyeri yang dirasakan datang ketika daeah kulit yang kemerahan di
punggungnya tersentuh.
3. Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien mengatakan selalu berbaring di tempat tidur sudah sejak ± 3 bulan yang
lalu. Pasien mengatakan pernah dirawat di rumah sakit karena menderita
gangguan saraf pada daerah leher sejak beberapa tahun yang lalu, namun
gangguan sarafnya sudah membaik dan sekarang mengalami kelemahan yang
membuatnya selalu berbaring di tempat tidur. Pasien mengatakan posisi tidurnya
jarang dirubah sehingga punggungnya terasa nyeri. Pasien mengetahui
punggunggnya berwarna merah dan nyeri ketika sedang dilap oleh anaknya.
4. Riwayat Penyakit Dahulu
Klien mengatakan memiliki riwayat gangguan saraf.
5. Riwayat Penyakit Keluarga
Klien mengatakan di dalam keluarganya tidak ada yang memiliki riwayat
penyakit seperti darah tinggi, kencing manis, dan lainnya. Serta tidak memiliki
riwayat penyakit menular. Klien mengatakan pada keluarganya hanya pernah
sakit, pusing, demam, pilek dan batuk.
Genogram:
Keterangan:
: Laki-laki
: Perempuan
: Pasien
: Garis perkawinan
: Garis keturunan
: Tinggal serumah
D. Pemeriksaan Fisik
1. Pemeriksaan Status Generalis
a. Keadaan Umum : Sedang
b. Kesadaran : Compos Mentis
c. GCS : E4 V5 M4
d. Tanda-tanda Vital :
TD : 130/90 mmHg
N : 78 x/mnt
S : 36,4 º C
RR : 18 x/mnt
2. Pemeriksaan Head to Toes
a. Kepala dan Rambut
Inspeksi: rambut tampak berwarna putih, berminyak dan kusam, bentuk
kepala oval dan simetris.
Palpasi: tidak terdapat benjolan dan tidak ada nyeri tekan.
b. Wajah
Inspeksi: bentuk wajah simetris, tidak tampak adanya lesi, tidak tampak
adanya benjolan.
Palpasi: tidak terdapat benjolan dan tidak ada nyeri tekan.
c. Mata
Inspeksi: bentuk mata simetris, tidak tampak adanya lesi dan sekret.
Palpasi: tidak terdapat benjolan dan tidak ada nyeri tekan.
d. Hidung
Inspeksi: bentuk hidung simetris, tidak tampak adanya lesi, sekret dan
lendir, tidak tampak adanya polip dan tidak tampak adanya penapasan
cuping hidung.
Palpasi: tidak terdapat benjolan dan tidak ada nyeri tekan.
e. Mulut
Inspeksi: bentuk bibir simetris, mukosa bibir kering, tidak tampak adanya
stomatitis, tidak tampak adanya pembengkakan gusi dan gigi tampak
kekuningan.
f. Telinga
Inspeksi: bentuk telinga simetris, tidak tampak adanya lesi dan tidak tampak
adanya serumen.
Palpasi: tidak terdapat benjolan dan tidak ada nyeri tekan.
g. Leher
Inspeksi: warna kulit sekitar leher normal, tidak tampak adanya pembesaran
vena jugularis dan tidak tampak adanya lesi.
Palpasi: tidak terdapat pembesaran vena jugularis dan tidak terdapat nyeri
tekan.
h. Dada
Jantung:
Inspeksi: bentuk dada simetris, tampak pergerakan dinding dada simetris
dan tidak tampak adanya lesi.
Auskultasi: terdengar Bunyi Jantung I “Lub” tunggal dan Bunyi Jantung II
“Dub” tunggal.
Perkusi: terdengar suara pekak.
Palpasi: tidak terdapat benjolan.
Paru-paru:
Inspeksi: bentuk dada simetris, tampak pergerakan dinding dada simetris,
RR: 18 x/menit dan tidak tampak adanya lesi.
Auskultasi: terdengar suara vesikuler.
Perkusi: terdengar suara resonan.
Palpasi: tidak terdapat benjolan.
i. Abdomen
Inspeksi: bentuk perut simetris, tidak tampak adanya asites dan tidak
tampak adanya lesi.
Auskultasi: bising usus 20 x/menit.
Perkusi: terdengar suara timpani.
Palpasi: tidak terdapat benjolan dan tidak ada nyeri tekan.
j. Integumen
1) Kebersihan: kulit tampak keriput, kulit kurang bersih, dan kulit tampak
kemerahan di sekitar pungung.
2) Kehangatan: kulit pasien teraba hangat di bagian punggung.
3) Warna: warna kulit pasirn di sekitar punggung tampak kemerahan.
4) Turgor: elastis turgor kulit kembali ≤2 detik.
5) Kelembaban: kulit sedikit kering.
6) Kelainan pada kulit: akbat dari terlalu lama berbairng dan jarang
mengubah posisi, di bagian punggung pasien terdapat kulit berwarna
kemerahan dan pasien merasakan nyeri pada daerah kulit yang merah
tersebut ketika disentuh. Luas kulit yang berwarna kemerahan ± 12 cm,
tidak terdapat jaringan mati (nekrosis), tidak terdapat edeme di kulit
sekitar luka, kulit yang mengalami kemerahan teraba lunak dan hangat.
k. Genetalia
Inspeksi: tidak dilakukan pengakajian.
l. Ekstremitas
1) Ekstremitas Atas
Inspeksi: bentuk tangan simetris, pergerakan tampak normal, tidak
terdapat lesi, tidak tampak adanya edema dan tidak tampak adanya
benjolan.
Palpasi: CRT ≤2 detik, turgor kulit baik, tidak terdapat edema.
2) Ekstremitas Bawah
Inspeksi: bentuk kaki simetris, pergerakan lemah, tidak terdapat lesi,
tidak tampak adanya edema dan tidak tampak adanya benjolan.
Palpasi: CRT ≤2 detik, turgor kulit baik, tidak terdapat edema.
E. Terapi Obat
Terapi obat pada tanggal 04-07 Oktober 2020:
-
II. DIAGNOSA KEPERAWATAN
A. Analisa Data
Nama : Ny. G
Umur : 78 Tahun
No
Data/Symptom Etiologi Problem
.
1. Ds: Faktor tekanan, toleransi jaringan, (elastisitas Kerusakan Integritas Kulit
- Pasien mengeluh kulit di bagian kulit akibat usia) durasi dan besar tekanan.
punggungnya memerah.
Tekanan eksterna > tekanan.
- Pasien mengatakan kulit bagian
punggungnya memerah sejak Aliran darah ke jaringan menurun
Do :
- Pemeriksaan fisik Integumen:
Kebersihan: kulit tampak
keriput, kulit kurang bersih, dan
kulit tampak kemerahan di
sekitar pungung.
Kehangatan: kulit pasien teraba
hangat di bagian punggung.
Warna: warna kulit pasirn di
sekitar punggung tampak
kemerahan.
Turgor: elastis turgor kulit
kembali ≤2 detik.
Kelembaban: kulit sedikit
kering.
Kelainan pada kulit: akbat dari
terlalu lama berbairng dan
jarang mengubah posisi, di
bagian punggung pasien
terdapat kulit berwarna
kemerahan dan pasien
merasakan nyeri pada daerah
kulit yang merah tersebut ketika
disentuh. Luas kulit yang
berwarna kemerahan ± 12 cm,
tidak terdapat jaringan mati
(nekrosis), tidak terdapat edeme
di kulit sekitar luka, kulit yang
mengalami kemerahan teraba
lunak dan hangat.
2. Ds: Faktor tekanan, toleransi jaringan, (elastisitas Nyeri Akut
- Pasien mengatakan kulit bagian kulit akibat usia) durasi dan besar tekanan.
10).
Nyeri
- T: Nyeri yang dirasakan datang
ketika daeah kulit yang kemerahan Nyeri Akut
di punggungnya tersentuh.
- Pasien mengetahui punggunggnya
berwarna merah dan nyeri ketika
sedang dilap oleh anaknya.
Do:
- Pemeriksaan fisik Integumen:
Kelainan pada kulit: akbat dari
terlalu lama berbairng dan
jarang mengubah posisi, di
bagian punggung pasien
terdapat kulit berwarna
kemerahan dan pasien
merasakan nyeri pada daerah
kulit yang merah tersebut ketika
disentuh. Luas kulit yang
berwarna kemerahan ± 12 cm,
tidak terdapat jaringan mati
(nekrosis), tidak terdapat edeme
di kulit sekitar luka, kulit yang
mengalami kemerahan teraba
lunak dan hangat.
- Skala nyeri 6 dari 0-10.
- Pasien tampak meringis ketika
daerah kulit yang kemerahan
disentuh.
IV. IMPLEMENTASI
Nama : Ny. G
Umur : 78 Tahun
II 18.20 S:
WITA - Pasien mengatakan skala nyeri yang dirasakan 3 (nyeri ringan) dengan menggunakan
skala numerik (dari 0-10).
- Pasien mengatakan nyerinya akan berkurang ketika menggunakan tekhnik relaksasi
Benson.
- Pasien mengatakan mampu menerapkan tekhnik relaksasi Benson ketika nyerinya
datang.
- Pasien mengatakan merasa nyaman ketika nyerinya berkurang akibat melakukan tekhnik
relaksasi Benson.
O:
- Wajah pasien tampak tidak meringis ketika kulit bagian punggungnya disentuh.
- TTV:
TD : 130/80 mmHg
N : 80 x/mnt
S : 36,5 º C
RR : 20 x/mnt
A:
Masalah teratasi.
P:
Intervensi dilanjutkan oleh keluarga dan pasien:
- Gunakan tekhnik nonfarmakologis (tekhnik relaksasi Benson) untuk manajemen
nyeri.
- Tingkatkan istirahat.