Anda di halaman 1dari 3

REFLEKTIF JURNAL

1. DIFFERENT
Apakah pemberian terapi cairan NaCl hangat dapat meningkatkan suhu tubuh pasien
postoperasi yang dirawat di ruang pemulihan?
2. DESCRIPTION
Pada saat kami berpraktik di ruang IBS selama 5 hari, kami melakukan observasi setiap
tindakan mulai dari Pre Operasi, Intra Operasi dan Post Operasi. Ketika melakukan observasi kami
menemukan pasien post operasi sebagian besar mengeluh kedinginan. Di ruang recovery room pasien
hanya mengunakan kain yang di bawa pasien. Apabila pasien merasa kedinginan, pasien hanya
menggunakan selimut yang di siapkan oleh keluarga. Di ruangan Recovery Room tidak ada
penanganan hipotermi yang di berikan.
3. DISSECTION
Pasca operasi merupakan periode yang rawan dalam menghadapi komplikasi pasca operasi.
Selama periode ini pasien berada diruang pemulihan dan dilakukan observasi terhadap fungsi
sirkulasi, respirasi, dan kesadaran. Pada periode ini tubuh pasien mengalami pemulihan dari akibat
anestesi yang menurunkan metabolisme dan suhu tubuh.
Hipotermia merupakan komplikasi umum yang serius dari pembedahan dan anestesi.
Hipotermia dapat mengakibatkan berbagai komplikasi lainnya seperti penundaan waktu pulih sadar,
infeksi luka bedah, ketidakstabilan hemodinamika, dapat meningkatkan durasi perawatan dan
menggigil.
Terjadinya menggigil bisa sesaat setelah tindakan tindakan anestesi, dipertengahan
jalannya operasi maupun di ruang pemulihan. Pencegahan hipotermi pasca bedah perlu
dilakukan untuk menghindari dampak yang ditimbulkannya.
Terdapat beberapa tindakan keperawatan untuk mencegah hipotermi dengan memberikan
penghangatan secara eksternal aktif maupun pasif dan penghangatan secara internal. Tindakan
penghangatan secara eksternal aktif di antaranya pemberian selimut elektrik dan heater. Sedangkan
secara eksternal pasif dengan penggunaan selimut katun. Penghangatan secara internal antara lain
dengan memberikan cairan infus hangat dan airway humidification.
4. DISCOVER
Pasien yang menjalani prosedur pebedahan dilaporkan mengalami menggigil yang
dihubungkan dengan penggunaan anestesi spinal (Roy, Girard and Drolet, 2004). Anestesi
spinal memicu vasodilatasi yang memfasilitasi pusat tubuh untuk meredistribusi panas ke
perifer serta memicu ambang menggigil (Sessler and Jose, 1990; Yousef, Elsayed and Care,
2013). Lebih jelasnya, distribusi panas ke perifer itu sendirilah yang memainkan peran utama
dalam penurunan suhu tubuh. Sebagai kompensasi, aktivitas otot dipacu untuk mendapatkan
panas melalui proses menggigil dan mempertahankan homeostasis (keseimbangan)
(Campbell et al., 2015). Menggigil berpotensi memberikan dampak buruk pada pasien
termasuk peningkatan konsumsi oksigen dan hipoksemia, memperparah nyeri operasi, serta
menghambat proses observasi pasien (Witte and Sessler, 2002). Selain itu, menggigil juga
dianggap sebagai masalah klinis yang penting untuk mendapat perhatian, terutama karena
mempengaruhi kenyamanan pasien dan meningkatkan kebutuhuan metabolic yang dapat
menyebabkan masalah dan komplikasi pada kardiovaskular (Campbell et al., 2015).
Hipotermia adalah suatu gangguan medis yang terjadi didalam tubuh dimana terjadi
penurunan temperatur suhu tubuh secara tidak wajar yang disebabkan karena tubuh tidak mampu lagi
memproduksi panas untuk mengimbangi dan menggantikan panas tubuh yang hilang dengan cepat
karena adanya tekanan buruk dari luar, yaitu udara dingin (Tanto,2014).
Penggunaan cairan hangat untuk mencegah dan menangani kejadian menggigil telah
terbukti secara ilmiah keefektifannya (Shaw et al., 2017). Studi menjelaskan bahwa
pemberian cairan intravena hangat dapat mencegah terjadinya hipotermia sehingga menggigil
tidak terjadi (Cobb et al., 2016). Terkait hal tersebut, The National Institute for Health and
Clinical Excellence (NICE) dalam panduannya menyebutkan bahwa cairan intravena harus
dihangatkan hingga suhu 37 C untuk mencegah hipotermia dan menggigil selama intra
0

operasi (The National Institute for Health and Clinical Excellence, 2007). Setelah ditelaah
lebih mendalam, panduan untuk penggunaan cairan intravena hangat belum dilaksanakan
pada pasien setelah pembedahan.
Pencegahan hipotermi pasca bedah perlu dilakukan untuk menghindari dampak yang
ditimbulkannya. MenurutBrunner & Sudarth(2002) yang dikutip oleh Sugianto (2013), kejadian
hipotermi akan mengaktifkan mekanisme menggigil sehingga meningkatkan metabolisme,
aktivitas otot diatas tingkat normal untuk memproduksi panas, juga meningkatkan 2-3 kali lipat
konsumsi oksigen dan produksi CO 2. Kemudian Dobson(1994) dalam Sugianto (2013),
menambahakan bahwa hal tersebut dapat menyebabkan hipoksia dan hiperkapnea, peningkatan
curah jantung, denyut nadi dan tekanan darah, penurunan saturasi oksigen darah, asidosis karena
metabolisme anaerobic dari otot yang kekurangan oksigen dan ketidaknyamanan pasien.
Perawatan pasien post operasi merupakan salah satu faktor yang menentukan dalam
proses perawatan pasien yang menjalani pembedahan, hal ini disebabkan karena secara
bermakna dapat menurunkan komplikasi dan angka kematian pasca operasi (Mahalia, 2012)
5. DECISION
Mahasiswa menyarakan kepada kepala ruangan untuk:
1. Terapi cairan hangat pada pasien post operasi di ruang Recovery Room
2. Menyediakan alat penghangat cairan (heater)

Refrensi:

Awwaliyah S, Rachman MZ, Ernawati N. 2020. PENGARUH PEMBERIAN INFUS HANGAT


TERHADAP STABILITAS SUHU TUBUH PADA PASIEN POST OPERASI GENERAL
ANESTESI DI RECOVERY ROOM RSU KARSA HUSADA BATU. Jurnal Keperawatan
Terapan (e-Journal) 6: 36-42. http://jurnal.unimus.ac.id/index.php/jur_bid/.
Diakses Pada Tanggal 20 Desember 2020 Pada pukul 16:00 WITA.

Cahyawati FE. 2019. Pengaruh Cairan Intravena Hangat Terhadap Derajat Menggigil Pasien
Post Sectio Caesarea Di RS PKU Muhammadiyah Gamping. Jurnal Kebidanan 8: 86-
93 https://ejournal.medistra.ac.id/index.php/JKF/article/view/527. Diakses Pada
Tanggal 20 Desember 2020 Pada pukul 16:10 WITA.

Nayoko N. 2017. PERBANDINGAN EFEKTIFITAS PEMBERIAN CAIRAN INFUS HANGAT TERHADAP


KEJADIAN MENGGIGIL PADA PASIEN SECTIO CAESARIA DI KAMAR OPERASI. Jurnal
KeperawatanMuhammadiyah1.http://journal.umsurabaya.ac.id/index.php/JKM/article/vi
ew/NYK/275.Diakses Pada Tanggal 20 Desember 2020 Pada pukul 16:00 WITA.

Anda mungkin juga menyukai