Anda di halaman 1dari 6

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)

“MELAKUKAN SUCTION”

Disusun Oleh :
ASPAR
NIM:14420192173

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
T.A 2020
SOP MELAKUKAN SUCTION

Pengertian
Suatu cara untuk mengeluarkan secret dari saluran nafas dengan menggunakan suction
kateter yang dimasukkan melalui hidung atau rongga mulut kedalam pharyng atau trachea.
Penghisapan lendir digunakan bila klien mampu batuk secara efektif teapi tidak mampu
membersihkan sekret dengan mengeluarkan atau menelan. Tindakan penghisapan lendir juga
tepat pada klien yang kurang responsif atau, yang mmerlukan pembuangan sekret oral.

Tujuan
1. Untuk memelihara saluran nafas tetap bersih.
2. Untuk mengeluarkan sekret dari pasien yang tidak mampu mengeluarkan sendiri.
3. Diharapkan suplay oksigen terpenuhi dengan jalan nafas yang adekuat

Indikasi
1. Pasien yang pita suaranya tidak dapat tertutup.
2. Pasien yang koma.
3. Pasien yang tidak bias batuk karena kelumpuhan dari otot pernafasan.
4. Bayi atau anak dibawah umur 2 tahun.
5. Pasien yang secretnya sangat banyak dan kental, dimana dia sendiri sulit untuk
mengeluarkannya.

Kontraindikasi
1. Pasien dengan stridor.
2. Pasien dengan kekurangan cairan cerebro spinal.
3. Pulmonary oedem.
4. Post pneumonectomy, ophagotomy yang baru

Prosedur Kerja
Persiapan Alat dan Bahan
1. Penghisap pertebel atau yang terpasang di dinding deengan selang penghubung
       2.   Kateter steril 12-16 Fr
       3.   Air steril atau normal saline
       4.   Sarung tangan steril
       5.   Pelumas larut air
       6.   Handuk mandi atau selimut yang melindungi klien atau baju klien
       7.   Masker wajah dan kasa steril
       8.   Pinset anatomis
       9.   Cairan desenfektan untuk mencuci kateter steril
       10. Spatel

Pelaksanaan
Tahap Prainteraksi
1. Mengecek program terapi
2. Mencuci tangan
3. Menyiapkan alat

Tahap Orientasi
1. Memberikan salam dan sapa nama pasien
2. Menjelaskan tujuan dan prosedur pelaksanaan
3. Menanyakan persetujuan/kesiapan pasien

Tahap Kerja
No Tindakan Prosedur Rasional
1 Siapkan peralatan di samping tempat tidur Memungkinkan kelancaran dalam
pelaksanaan prosedur tanpa gangguan
2 Cuci tangan dan pakai sarung tangan Mengurangi transmisi
mikroorganisme
3 Jelaskan pada klien bagaimana prosedur
akan membantu membersihkan jalan nafas
dan mnghilangkan beberapa masalah
pernapasannya. Jelaskan bahwa batuk,
bersin, atau menelan adalah normal.
4 Posisikan klien dengan tepat: Refleks gag mencegah aspirasi isi
- bila sadar dengan refleks gag berfungsi gastrointestinal. Posisi ke satu sisi
baringkan 5klien pada posisi semi Fowler’s atau hiperektensi lehermeningkatkan
dengan kepala m6iring ke satu sisi untuk insersi perlahan kateter kedalam
penghisapan oral. Baringkan klien pada orofaring atau nasofaring secara
posisi Fowler’s dengan leher ekstensi berurutan.
untuk penghisapan nasal
-Bila sadar-baringkan klien pada posisi Mencegah lidah klien menghadap
lateral menghadap pada anda untuk jalan nafas, meningkatkan drainase
penghisapan oral atau nasal. sekret pulmonal, dan mencegah
aspirasiisi gastrointestinal.
5 Tempatkan handuk pada bantal atau Mencegah linen tempat tidur atau baju
dibawah dagu klien tidur basah akibat dari sekret. Handuk
dapat di buang, mengurangi
penyebaran bakteri.
6 Pilih tekanan dan tipe unit penghisap yang Menjamin tekanan negatif yang aman
tepat. Untuk semua unit penghisap adalah sesuai dengan usia klien. Tekanan
120-150mm Hg pada orang dewasa, 100- negatif yang berlebihan dapat
120mm Hg. Pada anak-anak, atau 60- mencetuskan cedera muklosa
100mm Hg pada bayi.
7 Tuangkan air steril atau normal salin Diperlukan untuk melumasi kateter
kedalam wadah yang steril. guna mengurangi friksi dan
meningkatkan pasase lembut
8 Kenakan sarung tangan steril pada tangan Mempertahankan asepsis saat kateter
dominan anda. dimasukan kedalam mulut atau
hidung klien.
9 Gunakan tangan yang telah menggunakan Mempertahankan sterilisasi
sarung tangan, sambungkan katerter ke
mesin penghisap
10 Perkirakan jarak antara daun telinga klien Jarak ini menjamin bahwa kateter
dan ujung hidung dan letakan ibu jari dan penghisap akan tetap pada region
jari telunjuk dari tangan yang telah faringeal. Insersi kateter pada titik ini
menggunakan sarung tangan. menempatkan katetert di trakea
11 Basahi ujung kateter dengan larutan steril. Pembasahan ujung kateter
Pasang penghisap dengan ujungnya terletak mengurangi friksi dan memudahkan
dalam larutan. pemasangan. Pemasangan.Penghisap
pada kateter berada dalam larutan
seteril menjamin bahwa peralatan
penghisap berfungsi sebelum kateter
di masukan.
12 Penghisap. Mengindari turbinasi nasal oleh
- Orofaringeal dengan perlahan kateter dan masuk lebih mudah
masukan kateter ke dalam satu sisi kedalam nasofaring.
mulut klaen dan arahkan ke
orofaring.Jangan lakukan
penghisapan selama pemasangan.
- nasofaringeal-dengan perlahan Resiko trauma pada mukosa oral dan
masukan kateter kesalah satu nasal selama pemasangan kateter
lubang hidung. Arahkan kearah dikurangi.
medial sepanjang dasar rongga
hidung. Jangan dorong paksa
kateter. Bila lubang hidung yang
satu tidak paten, coba hidung yang
lain. Jangan lakukan penghisapan
selama pemasangan.
13 Sumbat port penghisap dengan ibujari Sumbatan pada port pnghisap
anda. Dengan perlahan rotasi kateter saat mengaktifkan tekanan penghisap.
anda menariknya. Keseluruhan proses Penghisap dilakukan secara intermiten
prosedur tidak boleh dari 15 detik. saat kateter di tarik. Rotasi mngangkat
sekret dari permukaan jalan nafas dan
mncegah trauma dari tekanan
penghisap pada satu area.
CATATAN: penghisapan juga
mumbuang udara. Suplay oksigen
klien dapat sangat berkurang bila
prosedur berlangsung lebih dari 15
detik.
14 bilas kateter dengan larutan steril dengan Membuang sekret dari kateter
meletakannya dalam larutan dan lakukan melumasinya untukpenghisapan
penghisapan. brikutnya.
15 Bila klien tidak mengalami distres Memunkinkan kesempatan klien
pernapasan, biarkan ia istirahat selama 20 – untuk meningkatkan masukan
30 detik sebelum memasukan ulang oksigennya
kateter.
16 Bil klien mampu, minta ia untuk bernapas Meningkatkan mobillitas sekret ke
dalam dan batuk diantara penghisapan jalan napas atas, tempat sekret dapat
diangkat dengan kateter. Bila klien
mampu untuk batuk secara produktif,
penghisapan selanjutnya tidak
diperlukan sepanjang jalan nafas
bersih pada auskultasi.
17 bila diperlukan penghisapan ulang, ulangi Apabila nadi dan pernapasan sudah
langkah 11 – 13. normal. Dewasa normal nadi: 80-
120/menit dan pernapasan:18-25
/menit
18 Hisap sekret pada mulut atau di bawah  Mempertahankan aseptis steril. Mulut
lidah setelah pnghisapan orofaring atau harus dihisap setelah area steril telah
nasofaring. di  hisap secara keseluruhan.
19 Buang kateter dengan membungkusnya Mengurangi penyebaran bakteri dari
dalam tangan anda yang menggunakan kateter penghisap
sarung dan lepaskan sarung untuk
membungkus kateter.
20 Siapkan peralatan untuk penghisapan Memberikan kesiapan akses untuk
berikutnya. peralatan penghisap, khusunya bila
klien mengalami distres pernapasan
21 Cuci tangan Agar tidak kena infeksi
22 Catat pada catatan perawat jumlah, Mendokumentasikan bahwa prosedur
konsistensi, warna dan bau sekret, serta telah dilaksanakan.
respon klien terhadap prosedur.

Tahap Terminasi
1. Melakukan evaluasi tindakan
2. Berpamitan dengan pasien/keluarga
3. Membereskan alat
4. Mencuci tangan
5. Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan

Anda mungkin juga menyukai