Anda di halaman 1dari 6

RESUME EVALUASI TINDAKAN PERAWATAN LUKA PADA TN.

Y
DENGAN TUMOR BIBIR DI RUANG TERATAI 2
RSUD KABUPATEN KARANGANYAR

Tanggal/Jam Pengkajian : 22 November 2018 (09:45)


Diagnosa Medis : Tumor Bibir
Nomor Registrasi : 000191685
A. Keluhan Utama
Klien mengatakan nyeri pada luka setelah operasi pada bagian perut kiri
bawah.
B. Diagnosa Medis
Post op tumor bibir hari ke 2
C. Diagnosis Keperawatan
1. Nyeri akut berhubungan dengan agen injuri fisik
2. Resiko infeksi beruhubungan dengan prosedur invasif
D. Data yang mendukung diagnosa keperawatan
DS :
Klien mengatakan nyeri pada luka setelah operasi pengangkatan tumor
didaerah bibir dengan skala nyeri 4, nyeri seperti ditusuk-tusuk jarum,
nyeri yang dirasakan hilang timbul dan akan timbul kembali jika klien
sering membuka mulut, tetapi jika klien diam nyeri akan sedikit berkurang.
DO :
- Ekspresi wajah klien tampak meringis
- Terdapat luka post operasi pada daerah bibir hari ke 2
- Panjang luka ±3cm dengan 2 jahitan
- Balutan tampak kotor
- TTV : TD : 110/75 MmHg N : 74x/menit
R : 15X/Menit S : 36,5 C
Leukosit : 7,78 10
E. Dasar Pemikiran
Hernia inguinalis adalah kondisi prostrusi (penonjolan) organ intestinal
masuk ke rongga melalui defek atau bagian dinding yang tipis atau lemah
dari cincin inguinalis (Erikson dalam Muttaqin, 2013).
Pentalaksanaan medis hernia diantaranya yaitu dengan tindakan
operasi diantaranya yaitu operasi herniotomi, tindakan tersebut dilakukan
untuk membuka dan memotong kantong hernia serta Mengembalikan isi
hernia ke cavum abdominalis (Muttaqin, 2013).
Pembedahan merupakan penyebab utama terbentuknya bekas luka.
Tindakan medis ini umumnya dilakukan atas pertimbangan kebutuhan
medis dan karenanya tidak dapat dihindari, namun operasi ini seringkali
meninggalkan bekas luka yang terlihat jelas. Atas alasan inilah, sangat
penting untuk merawat bekas lukanya secara profesional agar terhindar
dari resiko infeksi (http://www.maderma-world.com).
F. Prinsip Tindakan Keperawatan
Prinsip :
1. Steril
2. Tindakan dilakukan secara tepat dan benar
Standar Operasional prosedur yang dilakukan :
Fase pra interaksi;
1. Beri salam
2. Jelaskan tujuan prosedur tindakan
3. Kontrak waktu dengan pasien
4. Siapkan alat dan pasien
- Persiapan alat
a. Pinset anatomis
b. Pinset sirurgis
c. Kom kecil
d. Arteri klem
e. Gunting
f. Kassa
g. Handscone steril
h. Alkohol
i. Perlak
j. Bengkok
k. Gunting balutan
l. Pinset anatomis on steril
m. Sofra-tulle
n. Plester
- Persiapan pasien
a. Posisikan pasien dengan posisi yang nyaman
b. Membuka pakaian jika luka tertutup oleh pakaian yang
dikenakan pasien.

Fase kerja:
1. Mencuci tangan
2. Memakai sarung tangan.
3. Plester dan balutan lama dibuka dengan pinset anatomi yang on steril
atau hand scoen jika lukanya kotor. Biarkan luka bagian dalam tetap
tertutup kassa.
4. Buka set balutan steril, gunakan satu handscoen steril pada tangan
kanan.
5. Siapkan peralatan yang akan dipakai: Alkohol dituang ke dalam kom
steril.
6. Setelah peralatan siap gunakan handscoon pada tangan sebelah kiri.
7. Kassa penutup luka bagian dalam dilepas menggunakan pinset steril.
8. Luka dibersihkan dengan kassa yang sudah dibasahi dengan alkohol.
9. Kassa yang sudah dipakai dibuang ke bengkok
10. Pisahkan pinset yang telah dipakai.
11. Luka ditutup dengan sofra-tulle dan kassa steril lalu diplester,
usahakan serat kassa jangan melekat pada luka.
12. Alat-alat dirapikan kembali.
Fase terminasi
1. Rapihkan pasien
2. Rapihkan alat
3. Cuci tangan
4. Dokumentasi

G. Analisa tindakan

Hernia Inguinalis Lateralis

Pembedahan (Hernia Reposisi)


Perlukaan sistem integumen pada lokasi pembedahan

Luka post pembedahan

Resiko Infeksi

Mencegah terjadinya Percepatan penyembuhan


infeksi luka

Perawatan Luka

H. Bahaya dilakukannya tindakan


Apabila dalam proses melakukan perawatan luka tidak memerhatikan
kebersihan/kesterilan alat yang digunakan maka akan meningkatkan
terjadinya kemungkinan resiko infeksi dan memperpanjang waktu
penyembuhan pada pasien.
I. Tindakan Keperawatan lain yang dilakukan
Melakukan teknik distraksi dan relaksasi untuk mengalihkan sensasi nyeri
selama proses tindakan perawatan luka.
J. Hasil yang didapatkan setelah dilakukan tindakan
S : Klien mengatakan merasa nyaman setelah dilakukan perawatan luka
O : - Klien tampak rileks
- Luka dan balutan tampak bersih
- Tidak terdapat tanda-tanda infeksi pada luka operasi seperti kalor,
dolor, rubor, tumor dan fungsio laesa.
- TTV : TD : 110/75 X/Menit N : 74 x/menit
R : 15 X/Menit S : 36, 5 C
A : Masalah resiko infeksi teratasi (telah dilakukan perawatan luka)
P : Anjurkan klien untuk melakukan perawatan luka dan melakukan
kontrol rutin sesuai jadwal yang ditetapkan.
K. Evaluasi diri
Evaluasi diri setelah melakukan tindakan perawatan luka, yaitu sebagian
besar tindakan berjalan sesuai dengan Standar Prosedur Operasional
yang ada.
L. Daftar Pustaka/Referensi
Asmadi. 2008. Tehnik Prosedural Keperawatan: Konsep Aplikasi Kebutuhan
Dasar.Pasien. Jakarta : Salemba Medika.
Hidayat, A. A. 2008. Pengantar Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta:
Salemba Medika.
Muttaqin, Arif dan Sari Kumala. 2013. Gangguan Gastrointestinal Aplikasi
Asuhan Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.
Nurarif, Amin Huda dan Hardhi Kusuma. 2015. Aplikasi Asuhan
Keperawatan Berdasarkan Diagnosa Medis dan Nanda NIC-NOC
Edisi Revisi. Yogyakarta: Mediaction.
Rawirohardjo,S., 2008. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka
Sarwono Prawirohardjo.Profi Kesehatan 2008.
Yanita, Tetra, Dwi & Endri. (2008). Panduan Skills Lab Ketrampilan Dasar
Dalam Keperawatan: Yogyakarta.
Artikel Luka pembedahan : http://www.maderma-
world.com/ind/service/scar/glossary/surgery/index.jsp diakses pada
tanggal 26-11-2018 (19:12)

Mengetahui
Mahasiswa Praktikan, Pembimbing Klinik/CI

(………………………..) (……………………….)

Anda mungkin juga menyukai