Perawatan Luka Post Sectio Cesaera 2. Nama Kliem : Ny S 3. Diagnosa Medis : G2P1A1 Post SC 4. Diagnosa Keoerawatan : Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan prosedur invasive: adanya luka post operasi 5. Justifkasi tindakan : Perawatan pasien dengan Sectio Caesarea (SC) merupakan masalah yang rawan karena banyaknya komplikasi yang didapatkan baik pada ibu dan janin seperti aspirasi metabolisme pulmonary, infeksi pada luka, infeksi saluran kemih, cedera bladder atau bowel dan komplikasi akibat anastesi diantaranya adalah perubahan pola nafas, brakikardi maupun kelemahan fisik. Perawatan post operasi adalah perawatan yang dilakukan oleh tenaga kesehatan setelah tindakan operasi sebagai tindak lanjut. Sedangkan luka operasi adalah luka yang disebabkan oleh tindakan operasi. Biasanya luka tipe ini lebih kecil, hanya berupa sayatan dan sudah dilakukan penjahitan jaringan sehingga biasanya luka tidak dalam kondisi terbuka. Untuk kondisi ini luka berada pada kondisi luka bersih sehingga yang harus ditekankan adalah perawatan luka selanjutnya, juga harus mempertahankan kebersihan/ sterilitasnya karena itu adalah hal yang penting yang harus diperhatikan agar luka segera sembuh. Prosedur perawatan luka pada pasien post op bertujuan meningkatkan proses penyembuhan jaringan dan juga untuk mencegah infeksi. 6. Prinsip – prinsip tindakan dan rasional Alat dan bahan: a. Set perawatan luka dalam bak instrument steril, terdiri dari 1 buah pinset chirurgis. 2 buah anatomis, gunting hatting up , kassa steril, kapas lidi, kassa deppers, dan gunting nekrotomi b. Sarung tangan steril c. Masker d. Korentang dan tempatnya e. Plester f. Betadine g. Alcohol 70% h. Larutan NaCl i. Perlak dan alas j. Bengkok k. Kantong sampah/ plastic Prosedur pelaksanaan Fase orientasi a. Memberi salam b. Memperkenalkan diri c. Menjelaskan tujan tindakan d. Menjelaskan langkah prosedur e. Menanyakan kesiapan pasien Fase kerja a. Mencuci tangan b. Mengatur posisi pasien hingga luka terlihat jelas c. Memasang perlak dan pengalas d. Membuka peralatan e. Mendekatkan bengkok f. Membuka balutan/plester dengan alcohol g. Membuka balutan h. Membersihkan sekitar balutan dan sisa plester i. Memakai sarung tangan j. Menekan sekitar luka untuk mengetahui ada tidaknya pus k. Membersihkan luka dengan cairan NaCl/aquabidest steril dengan memperhatikan prinsip steril l. Mengeringkan luka dengan kassa steril m. Melakukan oles obat topical terapi/dressing yang sesuai kondisi luka n. Menutup luka o. Melepas sarung tangan p. Mencuci tangan Fase terminasi a. Mengevaluasi tindakan b. Menyampaikan rencana tindak lanjut c. Berpamitan 7. Bahaya – bahaya yang mungkin terjadi akibat tindakan tersebut dan cara pencegahanya : Perawatan luka operasi memiliki dampak yang signifikan dan sangat membahyakan apabila tidak dilakukan sesuai tekhnik steril dan SOP. Yaitu dapat memicu adanya infeksi luka operasi (ILO). Jurnal: Hubungan antara faktor teknik perawatan luka dengan infeksi luka operasi di RSUD Kanjuruhan Kepanjen Malang , hasilnya menunjukkan bahwa dari 20 responden, pada kelompok responden dengan tekhnik perawatan luka kategori baik, sebagian besar tidak mengalami infeksi. Kelompok responden dengan tekhnik perawatan luka kategori cukup sebagian besar mengalami infeksi. Sedangkan hasil uji Chi- Square untuk menganalisa hubungan dan korelasi antara faktor tekhnik perawatan luka dengan infeksi luka operasi (ILO) diperoleh hasil yang signifikan diantara keduanya. 8. Tujuan tindakan tersebut dilakukan : a. Membersihkan luka post SC b. Mencegah terjadinya infeksi c. Menjaga luka tetap bersih dan steril 9. Hasil yang di dapat dan makna nya : S: klien merasa lebih nyaman O: luka tampak lebih bersih dan tertutup verban, tidak ditemukan tanda-tanda infeksi seperti pus, kemerahan, rasa terbakar dan adanya lesi A: Masalah teratasi P: intervensi dilanjutkan Anjurkan pasien menjaga kondisi luka agar tetap baik dan cepat sembuh yakni dengan membatasi aktivitas yang berlebihan, meningkatkan intake nutrisi TKTP, dan bila menemui tanda-tanda infeksi segera berkonsultasi kepada dokter dan perawat atau petugas kesehatan lainnya. 10. Identifikasi tindakan keperawatan lainnya yang dapat di lakukan untuk menatasi masalah /diagnose tersebut ( mandiri dan koloborasi ) : a. Obs TTV b. Monitor tanda dan gejala infeksi (karakteristik, warna, ukuran, cairan dan bau luka) c. Cuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan keperawatan d. Bersihkan luka dengan normal saline e. Rawat luka dengan konsep steril f. Ajarkan klien dan keluarga untuk perawatan luka di ruamh g. Berikan penjelasan kepada klien dan keluarga mengenai tanda dan gejala infeksi h. Ajarkan klien dan keluarga cara mencegah infeksi i. Anjurkan pasien untuk meningkatkan asupan cairan dan nutrisi j. Kolaborasi pemberian antibiotic