Anda di halaman 1dari 5

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)

SECTIO CESAEREA (SC)

OLEH : HARRY CHANNIAGO SANDITYA

NIM 19.31.1498

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN NERS

STIKES CAHAYA BANGSA BANJARMASIN

TAHUN 2020
PERSALINAN DENGAN SECTIO CAESAREA

PERSALINAN DENGAN SECTIO CAESAREA


No Dokumen No Revisi Halaman 1-4
Standar Prosedur Operasional Tanggal Terbit Ditetapkan Oleh
Direktur RS

PENGERTIAN Sectio caesarea adalah suatu tindakan untuk melahirkan bayi per
abdominan dengan membuat sayatan pada dinding perut dan
rahim atas indikasi tertentu
TUJUAN Untuk memberikan acuan tindakan sectio caesarea sehingga
mendapatkan hasil tindakan yang optimal dengan morbiditas dan
motralitas ibu dan bayi serendah mungkin
KEBIJAKAN Surat Keputusan Direktur RS. tentang Operasi Sectio Caesarea.
1. Tindakan sectio caesarea dilakukan atas indikasi
tertentu dimana bila persalinan dilakukan pervaginam
akan meningkatkan risiko komplikasi pada ibu dan atau
bayinya.
2. Tindakan sectio caesarea dilakukan oleh seorang dokter
spesialis obstetri dan ginekologi .
Indikasi sectio caesarea adalah :
a. Disproporsi kepala – panggul.
b. Letak lintang yang tidak berhasil dikoreksi.
c. Letak sungsang dengan taksiran berat badan janin
>3500 gram.
d. Letak sungsang dengan ibu panggul sempit relatif.
e. Presentasi kaki.
f. Tumor yang menghalangi jalan lahir.
g. Hidrosefalus dengan jaringan otak yang masih baik.
h. Presentasi dahi.
i. Presentasi muka dengan dagu di belakang.
j. Panggul sempit absolut.
k. Tali pusat menumbung.
l. Plasenta previa totalis.
m. Plasenta previa dengan perdarahan banyak.
n. Plasenta previa lateralis yang menutupi lebih dari
setengah pembukaan serviks.
o. Riwayat seksio sesarea 2 kali.
p. Riwayat operasi pada daerah korpus uteri.
q. Tindakan ekstraksi vakum/ ekstraksi forseps gagal.
r. Plasenta previa lateralis / margiralis dengan plasenta
di SBR bagian belakang.
s. Eklampsia
t. Preeklampsia
u. Ketuban pecah dini
v. Gagal induksi
w. Giant baby
x. Fetal distress
y. Post-term
z. Kematian janin dalam kandungan
a. Gangguan pada ibu, meliputi: penyakit asma,
jantung, varises vagina, dan lain-lain.
PROSEDUR I. Mempersiapkan tim dan peralatan
1. Setelah ditetapkan adanya indikasi section ceaserea,
bidan ruang bersalin menghubungi dokter spesialis
anestesi dan perawat kamar operasi.
2. Dokter SpOG, anastesi dan anak mendiskusikan
keadaan pasien serta penyulit yang mungkin timbul
selama dan setelah operasi serta pilihan cara anestesi
3. Perawat kamar operasi menyiapkan peralatan
operasi
4. Perawat kamar bayi mempersiapkan peralatan
resusitasi
II. Persiapan pasien
1. Periksa pasien dan yakinkan kembali indikasi
section caeserea sudah tepat
2. Pasien dan keluarga diberikan penjelasan tentang
hal-hal yang akan dilakukan sera penyulit yang akan
timbul
3. Pasien dan keluarga menandatangani formulir
izin/persetujuan tindakan
4. Pasang infus jaga dan siapkan darah untuk
kemungkinan transfuse.
5. Pasang kateter
6. Ganti pakaian dengan pakaian khusus kamar operasi
III. Persiapan penolong
1. Penolong dan anastesi memakai baju khusus kamar
operasi lengkap dengan topi dan masker
2. Penolong memakai short plastic
3. Penolong dan asisten mencuci tangan sebelum
tindakan
4. Pakai jas operasi dan sarung tangan steril.
IV. Teknik Operasi
1. Pasien dalam keadaan telentang
2. Dokter spesialis anestesi/penata anastesi melakukan
tindakan anastesi
3. Sisihkan pakaian pasien
4. Lalukan tindakan aseptic dan antiseptic pada daerah
abdomen dan sekitarnya.
5. Buat sayatan memanjang pfannestiehl sepanjang 10
cm pada dinding perut pasien, selanjutnya buka
lapis demi lapis sampai menembus peritoneum.
6. Bila perlu, pasang kassa perut disekitar uterus untuk
melindungi usus
7. Identifikasi plika vesikouterina, sayat dengan
gunting dan lebarkan kekiri dan kekanan kea rah
pangkal lig.rotundum, sisihkan kebawah dan tahan
dengan retractor
8. Buat sayatan melintang pada bagian depan segmen
bawah Rahim, bagian ketengahnya ditembus dan
diperlebar kekiri dan kanan dengan gunting atau
secara tumpul.
9. Bila ketuban masih utuh, lakukan amniotomi
10. Lahirkan bayi sesuai dengan cara yang seharusnya
11. Lakukan pemotongan tali pusat dan serahkan bayi
pada asisten
12. Untuk selanjutnya perawatan bayi diserahkan pada
dokter spesialis anak dan kamar bayi
13. Suntikkan oksitosin 10 IU intramural dan minta
bantuan perawat untuk memasukkan 20 IU oksitosin
dalam cairan infus
14. Lahirkan plsenta dengan cara menarik tali pusat
15. Minta perawat untuk menyuntikkan ergometrin 0,2
m iv dan nilai kontraksi uterus.
16. Jepit ujung dan tepi luka dengan vaster klem.
17. Lakukan eksplorasi kedalam kavum uteri untuk
memastikan tidak ada bagian plasenta yang
tertinggal
18. Buat jahitan angka delapan untuk hemostasis pada
kedua ujung sayatan dengan benang chromic no.2
dan bagian tengah sayatan dijahit 2 lapis dengan
jahitan jelujur
19. Yakinkan tidak ada lagi perdarahan dari tempat
sayatan
20. Lakukan reperitonealisasi dengan aproksimasi plika
vesikouterina
21. Angkat kassa perut dan bersihkan rongga perut dari
sisa dan bekuan darah
22. Lakukan penutupan lapis demi lapis
23. Setelah luka operasi pada dinding perut dijahit,
tutup luka dengan kassa yang dibasahi betadine
24. Angkkat doek penutup
25. Bersihkan vagina dari sisa dan bekuan darah
26. Bersihkan dan rapikan pasien kembali
V. Pasca operasi
1. Masuukan semua alat bekas pakai dalam larutan
klorin 0,5% dan rendam selama 10 menit
2. Buang kassa bekas dan sisa darah dalam temoat
sampah medis
3. Cuci sarung tangan sebelum dilepas dalam larutan
klorin 0,5% dan lepaskan secara terbalik serta
rendam dlamlarutan klorin
4. Penolong dan asisten mencuci tangan setelah
tindakan
5. Nilai kontraksi uterus dan awasi perdarahan pasca
operasi
6. Periksa ulang tanda tanda vital
7. Buat laporan operasi dan masukkan dalam status
pasien, lengkapi dengan intruksi
selanjutnya’beritahu keluarga pasien bahwa operasi
telah selesai, sampaikan operasi serta hal-hal yang
perlu diperhatikan dala perawatan pasien pasca
operasi. Sampaikan juga resiko terhadap kehamilan
dan persalinan selanjutnya serta anjuran yang
berhubungan dengan hal tersebut.

UNIT TERKAIT 1. Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi


2. Dokter Anastesi
3. Dokter Anak
4. Perawat Kamar Operasi
5. Penata Anastesi
6. Perawat Ruang Perinatalogi
7. Perawat Ruang Kebidanan

Anda mungkin juga menyukai