Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN ANALISIS SINTESIS TINDAKAN

RAWAT LUKA PADA NY. S DENGAN POST OPERASI


SOFT TISSUE TUMOR GLUTEUS
DI RUANG AHMAD DAHLAN
RSU PKU MUHAMMADIYAH DELANGGU

Disusun oleh :

RAHAJENG RAHMAWATI
NIM : P27220019297

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


POLITEKNIK KESEHATAN SURAKARTA
TAHUN AKADEMIK 2019/2020
LAPORAN ANALISIS SINTESIS TINDAKAN
Analisis Sintesis Tindakan Rawat Luka Post Operasi Soft Tissue Tumor Gluteus
Di Ruang Ahmad Dahlan RSU PKU Muhammadiyah Delanggu

Hari : Selasa
Tanggal : 15 Januari 2019
Jam : 09:00 WIB

A. Keluhan Utama : Pasien mengatakan operasi Soft Tissue Tumor Gluteus pada
tanggal 12 Oktober 2019, luka tidak ada rembesan.
B. Diagnosa Medis : Soft Tissue Tumor Gluteus (Post Op H+3)
C. Diagnosa Keperawatan : Risiko infeksi b.d prosedur invasif (post operasi Soft
Tissue Tumor Gluteus H+3)
D. Data yang mendukung Diagnosa Keperawatan
DS : Pasien mengatakan operasi Soft Tissue Tumor Gluteus pada tanggal 12
Oktober 2019, luka post operasi terasa nyeri saat digunakan beraktivitas.
DO : Keadaan umum baik, GCS 456, tampak luka operasi tertutup kassa,
kassa tampak kering dan tidak ada rembesan. Leukosit 11,6 x 10 ^3/ uL,
neutrofil 84,70%, hemoglobin 13 g/dL, hematokrit 38%.
E. Dasar Pemikiran: Pasien dilakukan operasi Soft Tissue Tumor Gluteus pada
tanggal 12 Oktober 2019 dan sekarang merupakan hari ke-3 post operasi.
Setiap hari luka harus dilakukan inspeksi apakah muncul tannda-tanda infeksi
sepertti kalor, dolor, rubor, tumor dan funtio laesa serta ada rembesan. Pada
hari ke-3 post operasi luka harus dievaluasi dan dibersihkan dengan tujuan
untuk mencegah infeksi, mempercepat proses penyembuhan, dan
meningkatkan kenyamanan fisik.
F. Prinsip tindakan keperawatan (SOP)
Perawatan Luka Bersih adalah prosedur perawatan
PENGERTIAN yang dilakukan pada luka bersih (tanpa ada pus dan
necrose), termasuk didalamnya mengganti balutan.
Mncegah infeksi, mempercepat proses penyembuhan,
TUJUAN
dan meningkatkan kenyamanan fisik.
PROSEDUR Alat dan Bahan:
Steril
1. Pincet anatomi (1)
2. Pinchet chirurgie (1)
3. Gunting jaringan (1)
4. Kasa Steril (5)
5. Handscoon steril (1)
6. Mangkok / kom kecil (1)
Tidak steril
1. Handscoon bersih
2. Gunting pembalut
3. Hipafix
4. Bengkok (1)
5. Kantong plastik kuning
6. Alkohol 70 %
7. NaCl 0,9 %
Pelaksanaan :
1. Menjelaskan prosedur kepada pasien
2. Mencuci tangan
3. Mendekatkan alat didekat pasien
4. Tutup ruangan / tirai di sekitar tempat tidur.
5. Bantu pasien pada posisi nyaman.
6. Cuci tangan secara menyeluruh.
7. Gunakan sarung tangan bersih sekali pakai dan
lepaskan plester. Bila balutan lengket pada luka,
lepaskan dengan memberikan alkohol 70%.
8. Lepaskan plester dengan melepaskan ujung dan
menariknya dengan perlahan, sejajar pada kulit
dan mengarah pada balutan
9. Buang balutan kotor pada bengkok dan lepaskan
sarung tangan.
8. Buka bak instrumen, siapkan larutan NaCl 0,9
%
pada kom, siapkan hipafix atau offsite dan kassa
steril.
10. Kenakan sarung tangan steril
11.  Inspeksi luka, perhatikan kondisinya, warna,
ada rembesan atau tidak, ada puss atau tidak.
12. Bersihkan luka dengan larutan NaCl dan dengan
menggunakan pinset steril. Tekan menggunakan
kassa steril untuk memastikan ada tidaknya
puss. Gunakan satu kassa untuk setiap kali
usapan. Bersihkan dari area yang kurang
terkontaminasi ke area yang terkontaminasi.
Gunakan dalam tekanan progresif menjauh dari
insisi/tepi luka.
13. Gunakan kassa baru untuk mengeringkan
luka/insisi.
14. Menutup luka dengan kassa dan hipafix
15. Merapikan pakain pasien
16. Membersihkan alat-alat dan mengembalikan
pada tempatnya.
17. Melepaskan sarung tangan.
18. Perawat mencuci tangan.
1. Menutup kembali pakaian
2. MengembalikanpPasien ke posisi semula
EVALUASI
3. Cuci tangan
4. Mendokumentasikan
G. Analisis Tindakan
Pasien post operasi Soft Tissue Tumor Gluteus H+3

Terdapat luka pada gluteus tertutup kassa kering dan tidak ada rembesan, leukosit
11,6 x 10^3/ uL, neutrofil 84,70%, hemoglobin 13 g/dL, hematokrit 38%.

Risiko Infeksi

Dilakukan medikasi rawat luka

Tujuan untuk mencegah infeksi, mempercepat proses penyembuhan, dan


meningkatkan kenyamanan fisik.
H. Bahaya dilakukannya tindakan : apabila dalam proses proses medikasi atau
perawatan luka dilakukan menggunakan alat yang tidak steril, maka akan
memperburuk keadaan luka pasien, sehingga pasien beresiko terjadi infeksi
dan dampak lebih lanjut dapat menyebabkan syok sepsis pada pasien.
I. Tindakan keperawatan lain yang dilakukan
1. Mengukur TTV
2. Menganjurkan pasien untuk mobilisasi dan menjaga kebersihan
3. Mengajarkan distraksi nafas dalam saat nyeri
4. Menganjurkan diit tinggi protein
5. Menganjurkan istirahat yang cukup
J. Hasil yang di harapkan setelah dilakukan tindakan
S : Pasien mengatakan tadi takut saat luka akan dibersihkan, takut apabila
ada rembesan pada luka.
O : Keadaan umum baik, GCS 456. Luka operasi kering, tidak ada
rembesan, tidak berwarna kemerahan, dan tidak ada pus. Luka kemudian
ditutup menggunakan kassa kering lagi.
A : Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi untuk melakukan rawar luka saat kontrol dipoli
atau perawat.
K. Evaluasi diri
Perawatan luka sudah dilakukan sesuai prosedur.
L. Daftar pustaka / Referensi
Bulecheck et al. 2016. Nursing Intervention Classification (NIC), 6th
Edition. Elsevier Global Rights : United Kingdom
Poltekkes Kemenkes Malang. 2014. Standar Operasional Prosedur
Ketrampilan Dasar. Malang.

Mengetahui
Mahasiswa Pembimbing Klinik/CI

(Rahajeng Rahmawati) (.........................................)

Anda mungkin juga menyukai