Disusun oleh :
SRIYANINGSIH
202114140
B. Etiologi
Etiologi post partum menurut Oktarina (2016) sebagai berikut :
1. Teori Penurunan Kadar Hormon Progesteron
Pada akhir kehamilan terjadi penurunan kadar progesteron yang
mengakibatkan peningkatan kontraksi uterus karena sintesa
prostaglandin di chorioamnion.
2. Teori Rangsangan Estrogen
Estrogen menyebabkan iritability miometrium, estrogen memungkinkan
sintesa prostaglandin pada decidua dan selaput ketuban sehingga
menyebabkan kontraksi uterus (miometrium).
3. Teori Reseptor Oksitosin dan Kontraksi Braxton Hiks
Kontraksi persalinan tidak terjadi secara mendadak, tetapi berlangsung
lama dengan persiapan semakin meningkatnya reseptor oksitosin.
Oksitosin adalah hormon yang dikeluarkan oleh kelenjar hipofisis parst
posterior. Distribusi reseptor oksitosin, dominan pada fundus dan korpus
uteri, ia makin berkurang jumlahnya di segmen bawah rahim dan praktis
tidak banyak dijumpai pada serviks uteri.
4. Teori Ketegangan
Rahim yang menjadi besar dan meregang menyebabkan iskemia otot –
otot rahim, sehingga menganggu sirkulasi utero plasenter.
5. Teori Fetal Membran
Meningkatnya hormon estrogen menyebabkan terjadinya esterified yang
menghasilkan arachnoid acid, arachnoid acid bekerja untuk
pembentukan prostaglandin yang mengakibatkan kontraksi miometrium.
6. Teori Plasenta Sudah Tua
Pada umur kehamilan 40 minggu mengakibatkan sirkulasi pada plasenta
menurun segera terjadi degenerasi trofoblast maka akan terjadi
penurunan produksi hormon.
7. Teori Tekanan Serviks
Fetus yang berpresentasi baik dapat merangsang akhiran syaraf sehingga
serviks menjadi lunak dan terjadi dilatasi internum yang mengakibatkan
SAR (Segemen Atas Rahim) dan SBR (Segemen Bawah Rahim) bekerja
berlawanan sehingga terjadi kontraksi dan retraksi.
C. Manifestasi klinis
Manifestasi klinis post partum menurut Oktarina (2016) sebagai berikut :
1. Sistem Reroduksi
Uterus ditandai dengan kembalinya uterus ke kondisi normal setelah
hamil. Keluarnya lochea, komposisi jaringan endometrial, darah dan
limfe.
Tahapan :
a) Rubra (merah): 1-3 hari
b) Sanguinolenta : warna merah kekuningan, berisi darah dan lendir
terjadi pada hari ke 3-7
c) Lochea serosa : berwarna kuning dan cairan ini tidak berdarah
lagi pada hari ke 7-14 pasca persalinan
d) Lochea alba :cairan putih yang terjadinya pada hari setelah 2
mingg pasca persalinan
e) Lochea purulenta : terjadi karena infeks, keluar cairan seperti
nanah berbau busuk
f) Lochiotosis : lochea tidak lancar keluarnya
2. Siklus Menstruasi
Siklus menstruasi akan mengalami perubahan saat ibu mulai menyusui.
3. Serviks
Setelah lahir serviks akan mengalami edema, bentuk distensi untuk
beberapa hari, struktur interna akan kembali setelah 2 minggu.
4. Vagina
Nampak berugae kembali 3 minggu.
5. Perinium
Akan terdapat robekan jika di lakukan episiotomy yang akan terjadi
masa penyembuhan selama 2 minggu.
6. Payudara
Payudara akan membesar karena vaskularisasi dan engorgemen
(bengkak karena peningkatan prilaktin).
D. Pathway
F. Penatalaksanaan
1. Mobilisasi
Ibu nifas dianjurkan untuk melakukan mobilisasi dini setelah 2 jam post
partum.perawatan mobilisasi ini memiliki keuntungan untuk
melancarkan pengeluaran lochea, mengurangi infeksi perineum,
melancarkan fungsi gastrointestinal dan perkemihan serta meningkatkan
kelancaran perdarahan darah sehingga mempercepat fungsi ASI dan
pengeluaran sisa metabolisme.
2. Diet makanan
Makanan harus bermutu, bergizi dan cukup kalori. Sebaiknya ibu nifas
mengkonsumsi makanan yang mengandung protein, banyak cairan,
sayur-sayuran dan buah-buahan.
3. Miksi
Ibu nifas mengalami kesulitan BAK, dikarenakan sphingter urethra
tertekan oleh kepala janin dan spasme oleh iritasi muskulus sphingter ani
selama persalinan, jika kandung kemih ibu post partum penuh dan
mengalami kesulitan untuk BAK, maka dapat dilakukan kateterisasi.
4. Defekasi
BAB harus dilakukan 3-4 hari pasca persalinan. Jika mengalami
kesulitan dapat diberikan obat lactat per oral atau per rektal.
5. Perawatan payudara
Perawatan payudara hendaknya dilakukan sejak wanita hamil supaya
puting susu lemas, tidak keras dan tidak kering sebagai persiapan
menyusui bayinya
6. Laktasi
G. Pemeriksaan penunjang
1. Keadaan umum : TTV, selera makan, keluhan
2. Sekres yang keluar atau lochea
3. Laboratorium
4. Ultra sosografi untuk melihat sisa plasenta
B. DATA UMUMKESEHTAN
1. Statusobstetrikus
a. Nifas hari ke 1
b. Tipe persalinan : Spontan
c. Lama Persalinan :
Kala I 6 Jam
Kala II 5 Menit
Kala III 5 Menit
Kala IV 30 menit
2. Riwayat Kehamilan, persalinan, nifas yang lalu:
AnakKe Kehamilan Persalinan Komplikasi Nifas Anak
NO. TAHUN Umur penyulit Jenis penolong Penyuli laserasi infeksi perdarahan Jenis BB PB
Kehamilan t
1 2013 37 minggu - Spontan bidan - - - - P 3.200 47cm
g
IMUNO-SEROLOGI Negatif
HbsAg Non Reaktif
Anti HIV ½ Negatif
(RAPID)
Syphilis
2. Terapi
Nama obat Dosis
Amoxilin 3x500 mg/ 8 jam
Asam mefenamat 3x500 mg/ 8 jam
Methylergo metin 3x1 tab/ 8 jam
Diabion 2x1 tab/ 12 jam
Onawa 1x1 tab/ 24 jam
D. DATA TAMBAHAN
Setelah melahirkan pasien mengeluh sakit dan nyeri saat bergerak pada luka
jahitan daerah perineum. Pasien mengatakan nyeri seperti tajam , skala nyeri
5. Pasien mengatakan nyeri terasa hilang timbul. Pasien tampak menahan
nyeri.Terdapat luka jahitan pada daerah perineum sepanjang ± 2 cm dan
pasien mengatakan ASI keluar sedikit-sedikit
A. ANALISA DATA
Nama klien : Ny. S
Ruang/bangsal : 3B/Merpati
Diagnosa medis : Post partum spontan G2P1A0
E:
4. Anjurkan
teknik
relaksasi nafas
dalam
5. Edukasi ganti
pembalut jika
penuh
K:
6. Kolaborasi
pemberian
analgetik
Asam
mefenamat
3x500 mg/8
jam
2. 12/1 Menyusui tidak Setelah dilakukan Edukasi Menyusui 1. Mengetahui
2/20 efektif tindakan 1 x 24 jam (I.12393) seberapa
21 berhubungan diharapkan status O : jauh
08.1 dengan menyusui meningkat 1. Identifikasi keinginan
0 Ketidakadekua dengan KH: tujuan atau ibu dalam
tan suplai ASI Status Menyusui keinginan pemberian
(D.0029) (L.03029) ibu untuk ASI
3. Tetesan/pancaran proses eksklusif
ASI meningkat menyusui. pada bayi
4. Suplai ASI T : 2. Meningkatk
adekuat 2. Dukung ibu an
meningkat meningkatk kepercayan
an diri ibu agar
kepercayaa tetap
n diri dalam tenang,
menyusui rileks dan
E: sabar dalam
3. Ajarkan pemberian
perawatan ASI
payudara eksklusif
(mis. 3. Memperlan
Memerah car
ASI, pijat pengeluara
payudara n ASI dan
(breast care) membantu
dan pijat produksi
oksitosin. ASI
4. Edukasi ibu 4. Agar
untuk sering merangsang
menyusui pengeluarn
5. Edukasi ibu ya ASI
untuk 5. Memenuhi
makan kebutuhan
dengan nutrisi ibu
nutrisi yang
cukup
K:-
C. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Nama klien : Ny.S
Ruang/bangsal: 3B/Merpati
Diagnosa medis: Post partum spontan G2P1A0
D. EVALUASI
Nama klien : Ny. S
Ruang/bangsal: 3B/Merpati
Diagnosa medis: Post partum spontan G2P1A0