Anda di halaman 1dari 20

TUGAS SPESIALIT DAN TERMINOLOGI

(Gastrulintestinal)

Disusun oleh akfar 3b :

ISNA WILDASEPTANIA AKF18039

M. ALPIAN WANANDI AKF18042

SABILATUN NISA AKF18061

SOFYAN ADI PRADANA AKF18062

KEMENTRIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI


AKADEMI FARMASI PUTRA INDONESIA MALANG
2019
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahaim
Alhamdulillahirobbil’alamin, puji syukur khadirat Allah SWT. yang telah
memberikan rahmat, hidayah, serta inayah-nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “Gastruintensinal” tepat pada waktunya.
Lantunan sholawat serta salam selalu tercurah limpahkan kepada Nabi
Muhammad saw. sebagaimana panutan yang telah menuntun kita semua dari
zaman jahiliyah menuju zaman yang terang benderang dengan adannya Addinul
Islam.
Tak lupa penulis mengucapkan terimakasih kepada Bpk Danang. Selaku
dosen pengajar mata kuliah SPESIALIT DAN TERMINOLOGI yang telah
memberikan arahan dan bimbingan dalam pembuatan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak luput dari
kesalahan dan kekurangan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan
saran yang bersifat membangun guna peningkatan dalam penyusunan dan
penulisan makalah berikutnya.

MALANG, 09 DESEMBER 2019

Penulis

ii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL.......................................................................................................i
KATA PENGANTAR ......................................................................................................ii
DAFTAR ISI......................................................................................................................1

BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................1

1.1 Latar Belakang.............................................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah........................................................................................................1

1.3 Tujuan..........................................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN....................................................................................................3

2.1 Pengertian...................................................................................................................15

2.2 Gejala Tukak Lambung..............................................................................................15

2.3 Terapi Pada Tukak Lambung.....................................................................................15

BAB III PENUTUP..........................................................................................................16

3.1 Kesimpulan................................................................................................................19

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................17

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Lambung merupakan bagian dari saluran cerna setelah esofagus dan sebelum
duodenum. Tukak (ulkus) dapat terjadi pada mukosa, submukosa, dan kadang-
kadang sampai lapisan muskularis dari traktus gastrointestinal berhubungan
dengan asam lambung yang cukup mengandung HCl. Termasuk tukak yang
terdapat pada bagian bawah esofagus, lambung, dan duodenum bagian atas.

Tukak lambung dapat disebabkan oleh zat yang dapat menginduksi sekresi
asam lambung, misalnya histamin dan anti inflamasi nonsteroid. Kerja berat,
stress berat, tidak tenang, atau kurang tidur juga menyebabkan asam lambung
yang tinggi. Sering terlambat makan, kebiasaan minum obat yang bersifat asam
saat perut kosong, minum minuman beralkohol dan menghisap rokok berlebihan
juga dapat menjadi penyebab tukak lambung. Demikian pula dengan infeksi
bakteri Helicobacter pylori  yang dapat menyerang lapisan submukosa lambung.

Tukak lambung atau lebih populer dengan penyakit maag, banyak terdapat
pada masyarakat di dunia, pada semua umur. Tukak lambung lebih sering terjadi
pada pria daripada wanita di mana insidensi pria : wanita adalah 35 : 1 dan lebih
sering terjadi pada usia lebih dari 50 tahun .

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan tukak lambung ?


2. Apa gejala tukak lambung ?
3. Pengobatan seperti apa yang bisa mengobati penyakit tukak lambung

1
1.3 Tujuan

1. Untuk mendeskripsikan pengertian mengenai tukak lambung.


2. Untuk mendeskripsikan gejala dan penyebab tukak lambung.
3. Untuk mendeskripsikan pengobatan tukak lambung

1.4 Manfaat
1. Untuk mengetahui pengertian tukak lambung.
2. Untuk mengetahui gejala dan penyebab tukak lambung.
3. Untuk mengetahui pengobatan tukak lambung.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian tukak lambung

Lambung merupakan suatu tabung elastis, yang lebar dan lunak dengan isi
kosong ca 1,5 l. Sesudah makan, lambung dapat diperbesar sampai 30 cm
panjangnya dengan volume 3-4 liter. Dindingnya terdiri dari 3 lapisan otot, yang
dari dalam diselubungi oleh selaputlendir dan dari luar oleh selaput-perut. Otot-
otot ini mengakibatkan gerakan peristaltic yang meremas makanan menjadi bubur.
Lambung dibagi dalam tiga bagian, yakni bagian atas (fundus), bagian tengah
(corpus), dan bagian bawah (antrum) yang meliputi pelepasan lambung (pylorus).
Selain otot penutup pylorus (cardia) juga terdapat otot melingkar lain, yakni
sfingter kerongkongan-lambung. Sfingter tersebut bekerja sebagai katup dan
berfungsi menyalurkan makanan ke hanya satu jurusan, yaitu kea rah usus.
Dinding lambung terdiri dari 3 lapis, dengan lapis yang luar bersifat membujur,
yang tengah sirkuler, dan yang paling dalam otot polos lurik, dengan sel-sel yang
berfungsi sebagai berikut.

1) Sel-sel utama (chief cells) di mukosa fundus mensekresi pepsinogen

2) Sel-sel parietal terdapat di dinding mukosa fundus dan corpus yang


memproduksi HCl dan intrinsic factor

3) Sel-sel G terdapat di mukosa antrum dan mengeluarkan gastrin. Di


lokasi ini terdapat pula sel-sel mucus yang mensekresi lendir.

Fungsi lambung adalah sebagai penampung makanan dan di tempat inilah


makanan dicampur secara intensif dengan getah lambung. Selain itu, lambung
juga mensekresi gastrin dan intrinsic factor dan absorpsi (minimal) dari bahan
makanan tertentu. Tukak lambung dan usus sering menghinggapi orang-orang
berusia antara 20 dan 50 tahun, dan empat kali lebih banyak pada pria daripada
wanita. Rata-rata 90% dari semua tukak lambung diakibatkan oleh infeksi kuman
H. pylori, dibandingkan dengan 100% dari tukak usus. Gejala klasik ialah rasa
pedih di epigastrium yang timbul 2-3 jam setelah makan dan hilang bila makan

3
makanan yang tidak merangsang, rasa sakit tengah malam (’nightpain’), rasa
kembung, mual, muntah dan mules.

Tukak peptik adalah penyakit akibat gangguan pada saluran gastrointestinal


atas yg disebabkan sekresi asam dan pepsin yang berlebihan oleh mukosa
lambung . Tukak peptik merupakan keadaan terputusnya kontinuitas mukosa yang
meluas di bawah epitel atau kerusakan pada jaringan mukosa, sub mukosa hingga
lapisan otot dari suatu daerah saluran cerna yang langsung berhubungan dengan
cairan lambung asam atau pepsin (Alfiawati, 2015). Sel parieteal mengeluarkan
asam lambung HCl, sel peptik atau zimogen mengeluarkan pepsinogen yang oleh
HCl dirubah menjadi pepsin dimana HCl dan pepsin adalah faktor agresif
terutama pepsin dengan pH .

Menurut Nuryati (2017) Berdasarkan urutan kepentingannya, faktor-faktor


ulcerogen, yang menstimulasi terjadinya tukak lambung adalah sebagai berikut:

 Infeksi Helicobacter pylori dengan peradangan dan kerusakan sel

 Mekanisme penutupan sphincter pylorus tidak bekerja dengan


sempurna sehingga terjadi refluks dari isi duodenum alkalis.mukosa
lambung dikikis oleh garam-garam empedu dan lysolesitin (dengan
kerja detergens). Akibatnya timbul luka-luka mikro,sehingga getah
lambung dapat meresap ke jaringan-jaringan dalam 

 Gangguan motilitas lambung, khususnya terhambatnya peristaltik dan


pengosongan lambung 

 Turunnya daya-tangkis mukosa, yang dalam keadaan sehat sangat


tahan terhadap sifat agresif HCl-pepsin. Keutuhan dan daya-regenerasi
sel-sel mukosa dapat diperlemah oleh antara lain sekresi HCl
berlebihan dan obat-obat (NSAIDs, kortison) 

 Hipersekresi asam. Bila produksi HCl terlalu tinggi, dinding lambung


dirangsang secara kontinu, dan akhirnya dapat terjadi gastritis dan
tukakganas. Hipersekresi bisa merupakan efek samping dari suatu
tukak di duodenum,agak jarang disebabkan oleh suatu tumor di

4
pankreas pembentukan gastrin, yang menstimulasi produksi asam.
Tumor tersebut disebut gastrinom atau Sindrom Zollinger-Ellison

 Stress, ketegangan psikis dan emosional juga berperan aktif 

 Melalui produksi kortisol berlebihan.

2.2 Gejala Tukak Lambung

Gejala permulaan berupa perasaan terbakar dan perih dilambung 15-60


menit setelah makan. Tinja berwarna hitam dan penderita akan kehilangan darah.
Merasa letih dan timbulnya anemia, perasaan kembung dan mual akibat lambung
kosong.

2.3 Pengobatan Pada Tukak Lambung

Pengobatan yang dapat dilakukan ada 2 yaitu, pengobatan Non


farmakologi dan Farmakologi.

a) Pengobatan Non Farmakologi

Terapi yang dapat dilakukan oleh penderita secara umum adalah sebagi
berikut :

1. Makan secara teratur.

2. Harus menghindari makanan yang dapt menstimulasi produk asam


lambung meningkat.

3. Berhenti merokok.

4. Menghindari stress.

5. Isyirahat yang cukup.

b) Pengobatan Farmakologi

Pada terapi secara farmakologi penggolongan untuk obat tukak lambung


dibagi menjadi beberapa yaitu :

5
A. Antasida

Antasida terdiri dari senyawa magnesium, aluminium dan bismut,


hidrotalasit, kalsium karbonat, Na bikarbonat. Antasida (zat pengikat asam)
merupakan basa lemah yang digunakan untuk mengikat secara kimiawi dan
menetralisasi asam lambung. Efeknya adalah peningkatan pH, yang
mengakibatkan berkurangnya kerja proteolitis dari pepsin (optimal pada pH
2). Diatas pH 4, aktivitas pepsin menjadi minimal.

Penggunaannya bermacam-macam, selain pada tukak lambung-usus, juga


pada indigesti dan rasa “terbakar”, pada reflux oesophagitis ringan, dan pada
gastritis. Obat ini mampu mengurangi rasa nyeri di lambung dengan cepat
(dalam beberapa menit). Efeknya bertahan 20-60 menit bila diminum pada
perut kosong dan sampai 3 jam bila diminum 1 jam sesudah makan.

Makanan dengan daya mengikat asam (susu) sama efektifnya terhadap


nyeri. Peninggian pH. Garam-garam magnesium dan Na-bikarbonat
menaikkan pH isi lambung sampai 6-8, CaCO3 sampai pH 5-6 dan garam2
aluminiumhidroksida sampai maksimal pH 4-5. Pada situasi kehamilan dan
laktasi di mana wanita hamil dan menyusui sering kali dihinggapi gangguan
refluks dan rasa “terbakar asam”,

Antasida dengan aluminiumhidroksida dan magnesium hidroksida boleh


diberikan selama kehamilan dan laktasi. Senyawa magnesium dan aluminium
dengan sifat netralisasi baik tanpa diserap usus merupakan pilihan pertama
pengobatan. Karena garam magnesium bersifat mencahar, maka biasanya
dikombinasikan dengan senyawa aluminium (atau kalsium karbonat) yang
justru bersifat obstipasi.

Persenyawaan molekuler dari Mg dan Al adalah hidrotalsit yang juga


sangat efektif. Natrium bikarbonat dan kalsium karbonat bekerja kuat dan
pesat, tetapi dapat diserap usus dengan menimbulkan alkalosis. Adanya alkali
berlebihan di dalam darah dan jaringan menimbulkan gejala mual,
muntah,anoreksia, nyeri kepala, dan gangguan perilaku.

6
Semula penggunaanya tidak dianjurkan karena terbentuknya banyak CO2
pada reaksi dengan asam lambung, yang dikira justru mengakibatkan
hipersekresi asam lambung (rebound effect). Tetapi studi-studi baru (1996)
tidak membenarkan perkiraan tersebut

Contoh obat :

 Bentuk : Tablet, sirup

 Nama Paten : antasida doen, promag

 Nama Generik : Al-hidroksida , Mg-hidroksida

 Kandungan dan Dosis : Al-hidroksida 200mg, Mg-hidroksida 200mg

Tablet Kunyah :
a. Dewasa: sehari 3-4 x 1-2 tablet:
1
b. Anak 6-12 tahun: sehari 3-4 x -1 tablet
2
Sirup:
a. Dewasa : sehari 2-3 x 1sendok teh (5mL)
1
b. Anak 6-12 tahun: 3 x sendok teh (5mL)
2

B. Zat Penghambat Sekresi Asam

Zat ini dapat dibagi dalam beberapa kelompok menurut mekanisme


kerjanya, sebagai berikut :

1) H2-blockers (simetidin, ranitidine, famotidin, roxatidin). Obat-obat ini


menempati reseptor histamine-H2 secara selektif di permukaan sel-sel
parietal, sehingga sekresi asam lambung dan pepsin sangat dikurangi.
Antihistaminika (Hl) lainnya tidak memiliki khasiat ini.

Kehamilan dan laktasi. Simetidin, ranitidine, dan nizatadin (Naxidine)


dapat melintasi plasenta dan mencapai air susu, sehingga tidak boleh
digunakan oleh wanita hamil, tidak pula oleh ibu-ibu yang menyusui. Dari
famotidin dan roksatidin belum terdapat cukup data.

7
Contoh obat :

 Bentuk : Tablet

 Nama Paten : cimetidine, ranitidine, famotidine

 Nama Generik : simetidine, ranitidin, famotidine

 Kandungan dan Dosis :

1. Simetidin 200mg

Dosis :

 Tukak Lambung : 800mg x 1 sebelum tidur atau 4x 300mg pada saat


makan dan seblum tidur selama 6-8 minggu

2. Ranitidine 200-150mg

Dosis :

 Tukak Lambung : sehari 2x 150mg (pagi dan malam) selama 2 minggu

 Terapi pemeliharaan : sehari sebelum tidur 150mg

3. Famotidin 20mg-40mg

Dosis :
a. Dewasa: 40 mg, 1 kali sehari menjelang tidur atau 20 mg, 2 kali
sehari, selama 4-8 minggu. Dosis untuk pencegahan 20 mg, 1 kali
sehari, yang dikonsumsi sebelum tidur.
b. Anak usia 1 tahun-remaja 16 tahun: 0,5 mg/kgBB, 1 kali sehari
menjelang tidur, atau dibagi menjadi 2 kali pemberian.

2) Penghambat pompa-proton (PPP) . Obat-obat ini mengurangi sekresi


asam (yang normal dan yang dibuat) dengan jalan menghambat enzim
H+/K+ATPase secara selektif dalam sel-sel parietal, dan kerjanya panjang
akibat kumulasi di sel-sel tersebut. Kadar penghambatan asam tergantung dari
dosis dan pada umumnya lebih kuat daripada perintangan oleh H2-blockers.
Pada situasi Kehamilan dan laktasi, penggunaan obat ini selama kehamilan
dan laktasi belum tersedia cukup data.

8
Contoh obat :

 Bentuk : Tablet

 Nama Paten : Omeprazole, Lansoprazole, Pariet, Pantoprazole.

 Nama Generik : Omeprazole, Lansoprazole, Rabeprazole, Pantoprazole.

 Kandungan dan Dosis :

1. Omeprazole

 Tukak lambung dan ulkus duodenum


a. Dewasa: 20-40 mg, sekali sehari,  selama 4 minggu untuk ulkus
duodenum, atau 8 minggu untuk tukak lambung. Dosis
pemeliharaan adalah 10-20 mg/hari. Obat diminum pada pagi hari.
b. Lansia: Penyesuaian dosis tidak diperlukan.
2. Lansoprazole
 Tukak lambung dan ulkus duodenum

a. Dewasa: 30 mg, 1 kali sehari pada pagi hari, hingga 4 minggu


(untuk ulkus duodenum), atau hingga 8 minggu (untuk tukak
lambung). Dosis pemeliharaan adalah 15 mg/hari.
b. Lansia: Dosis penyesuaian tidak diperlukan

 Pencegahan tukak lambung karena efek samping OAINS

a. Dewasa: 30 mg, 1 kali sehari pada pagi hari, selama 4-8 minggu.
b. Lansia: Penyesuaian dosis tidak diperlukan.

3. Rabeprazole

 Tukak lambung dan ulkus duodenum

a. Dewasa: 20 mg, 1 kali sehari pada pagi hari, selama 4-8 minggu
(untuk ulkus duodenum), atau 6-12 minggu (untuk tukak lambung).
b. Lansia: Penyesuaian dosis tidak diperlukan.

9
4. Pantoprazole

 Tukak lambung dan ulkus duodenum

a. Dewasa: 40 mg, 1 kali sehari pada pagi hari, selama 2-4 minggu
(untuk ulkus duodenum), atau 4-8 minggu (untuk tukak lambung).
b. Lansia: Penyesuaian dosis tidak diperlukan.

C. Antikolinergika

Pirenzepin dan fentonium. Untuk menghambat sekresi asam lambung


dengan menghambat aktifitas nervus vagus, yang mengakibatkan penurunan
motilitas gastrointestinal (efek antispasmodik). Obat-obat ini menghambat
kegiatan muskarin dari asetilkolin, yang dalam saluran cerna berefek
menekan sekresi getah lambung dan motilitasnya (peristaltik).

Disamping itu, obat ini juga menimbulkan efek antikolinergika lain,


seperti mulut kering, pandang kabur, pupil dilatasi, sukar berkemih, pusing,
bingung, impotensi, gangguan fungsi jantung, mata, ginjal, dan otot polos.
Lagi pula belum pernah dibuktikan secara ilmiah mengenai efektivitasnya
pada terapi tukak, maka itu kini jarang digunakan lagi. Obat-obat yang lebih
baru dari fentonium dan pirenzepim bekerja jauh lebih selektif, yakni khusus
terhadap perintangan sekresi asam tanpa efek samping

Contoh obat :

 Bentuk : Tablet

 Nama Paten : Gastrozepin, Ulcesium

 Nama Generik : Pirenzepin, Fentonium

 Kandungan dan Dosis :

1. Pirenzepin

 Tablet : 2-3 dd 50-100 mg a.c.

 i.m/i.v. : 2-3 dd 10 mg selama 4-8 minggu.

10
2. Fentonium

 Tablet : 3-4 dd 20 mg (bromide) a.c.

D. Analogon prostaglandin-E1

Misoprostol menghambat secara langsung selsel parietal. Berbagai


Analogon prostaglandin sintesis ternyata memiliki sifat protektif dan
mengurangi sekresi asam lambung. Sedangkan pula melindungi mukosa
dengan jalan stimulasi produksi mucus dan bikarbonat, sehingga ditambahkan
pada terapi NSAIDs. Kontaindikasi: Misoprostol dapat menyebabkan
kontraksi uterus sehingga tidak boleh diberikan pada wanita hamil.

Contoh obat :

 Bentuk : Tablet

 Nama Paten : Cytotec,

 Nama Generik : Misoprostol

 Kandungan dan Dosis :

1. Cytotec

Dosis :

 Mengobati tukak lambung dan duodenum serta tukak akibat penggunaan


obat OAINS: dosis dewasa 800 mcg per hari dibagi dalam 2-4 dosis
selama paling sedikit 4 minggu meskipun gejalanya sudah mereda
sebelum rentang waktu itu. Dosis tambahan mungkin diberikan jika
terjadi tukak kambuhan.

 Pencegahan tukak akibat penggunaan obat OAINS: dosis dewasa 200


mcg 2-4 kali sehari, jika tidak ditoleransi dengan baik oleh tubuh dosis
dapat diturunkan menjadi 100 mcg 4 kali sehari.

11
2. Misoprostol

Dosis :

 Tukak lambung, tukak usus halus: 0,4 mg 2 kali sehari atau 0,2 mg 4


kali sehari. Penggunaan obat bisa berlangsung selama 4-8 minggu.

 Mencegah tukak akibat obat antiinflamasi nonsteroid: 0,2 mg 2-4 kali


sehari

E. Zat-zat pelindung ulcus (mucosaprotectiva)

Sukralfat, Al-hidroksida, dan bismuth koloidal yang menutup tukak


dengan suatu lapisan pelindung terhadap serangan asam-pepsin. Bismutsitrat
juga berdaya bakteriostatis terhadap H.pylori.

Contoh obat :

 Bentuk : Tablet

 Nama Paten : ulsafate, ulsicral

 Nama Generik : Sukralfat

 Kandungan dan Dosis :

Dosis: Sehari 3-4 x 2tab

F. Antibiotika

Antara lain amoksilin, tetrasiklin, klaritromisin, metronidazol, dan


tinidazol. Obat ini digunakan dalam kombinasi sebagai triple atau quadruple
therapy untuk membasmi H. pylori dan untuk mencapai penyembuhan
lengkap tukak lambung/usus.

Contoh obat :

 Bentuk : Tablet, sirup

 Nama Paten : amoxicillin, amoxsan

 Nama Generik : amoxicillin

12
 Kandungan dan Dosis :

Dosis :

a. Dewasa dan anak 12 tahun: sehari 3x 500mg

b. Anak 7-12 tahun : sehari 3-1 x sedok teh atau 1/2 sendok teh sirup
forte.

G. Obat penguat motilitas

Metoklopramida, cisaprida, dan domperidon. Obat ini juga dinamakan


prokinetika atau propulsive dan berdaya antiemetik serta antagonis dopamine.
Gerakan peristaltic lambung dan usus duabelasjari dihambat oleh neurotransmitter
dopamine. Efek ini ditiadakan oleh antagonisantagonis tersebut dengan jalan
menduduki reseptor DA yang banyak terdapat di saluran cerna dan otak. Blockade
dari reseptor itu di otak menimbulkan gangguan ekstrapiramidal.

Cisaprida dan domperidon tidak dapat melintasi barrier darah-otak, sehingga


aktivitasnya terbatas pada saluran cerna. Penggunaan antiemitika tersebut pada
gangguan lambung adalah karena pengaruh memperkuat motilitas lambung yang
diperkirakan terganggu. Dengan demikian, pengaliran kembali (refluks) empedu
dan enzim-enzim pencernaan dari duodenum ke jurusan lambung tercegah. Tukak
tidak dirangsang lebih lanjut dan dapat sembuh dengan lebih cepat.

Contoh obat :

 Bentuk : Tablet

 Nama Paten : Motilium, Primperan

 Nama Generik : Domperidon, Metoklopramida

 Kandungan dan Dosis :

1. Domperidon

 Tablet : 3-4 dd 10-20 mg a.c.; anak-anak 3-4 dd 0,3 mg/kg;


 Rectal : Anak-anak 0-2 tahun 2-4 dd 10 mg;

13
 i.m./i.v. : 0,1-0,2 mg per kg berat badan dengan reaksi maks. 1 mg/kg
sehari.
2. Metoklopramida
 Tablet : 3-4 dd 5-10 mg, anak-anak maksimal 0,5 mg/kg/sehari.
 Rektal : 2-3 dd 20 mg.

H. Obat penenang

Meprobamat, diazepam, dan lain-lain. Sudah lam diketahui bahwa stress


emosional membuat penyakit tukak lambung bertambah parah,sedangkan pada
waktu serangan akut biasanya timbul kegelisahan dan kecemasan pada penderita.
Guna mengatasi hal-hal tersebut, penderita sering kali diterapi dengan antasida
diseratai tambahan obat penenang, misalnya meprobamat, oksazepam, atau
benzodiazepine lain.

Contoh obat :

 Bentuk : Tablet, ampul

 Nama Paten : valisanbe, valium

 Nama Generik : Diazepam

 Kandungan dan Dosis :

Dosis :

a. Anak-6tahun : sehari 3x 1-2mg

b. 6-14tahun : 3x 2-4mg

c. Dewasa : sehari 3x 2-5mg

d. Dosis diperbesar (dewasa) : 3x 10mg

14
I. Obat pembantu

Asam alginate, succus, dan dimethicon. Kadang-kadang pada formulasi


antasida ditambahkan pula suatu adsorbens, yang dapat menyerap secara fisis
pada permukaannya zat-zat aktif dari getah lambung, atau zat-zat pelindung yang
menutupi mukosa dengan suatu lapisan hidrofob. Kegunaan zatzat tambahan ini
tidak selalu dapat dibuktikan dengan pasti.

Contoh obat :

 Bentuk : Tablet

 Nama Paten : Gelusil

 Nama Generik : Asam alginate

 Kandungan dan Dosis :

1. Asam alginate

 Dosis: 4 dd 0,5-1 g dalam sediaan antasida (garam-garam Na- dan Mg)


pada borok lokal (garam-Ca).

2. Dimeticon

 Dosis: 3 dd 40-80 mg dikunyah pada waktu makan.

15
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Tukak lambung dapat disebabkan oleh zat yang dapat menginduksi sekresi
asam lambung, misalnya histamin dan anti inflamasi nonsteroid. Kerja berat,
stress berat, tidak tenang, atau kurang tidur juga menyebabkan asam lambung
yang tinggi. Sering terlambat makan, kebiasaan minum obat yang bersifat asam
saat perut kosong, minum minuman beralkohol dan menghisap rokok berlebihan
juga dapat menjadi penyebab tukak lambung. Demikian pula dengan infeksi
bakteri Helicobacter pylori yang dapat menyerang lapisan submukosa lambung.

Tukak lambung dapat diatasi dengan beberapa terapi. Yaitu terapi non
farmakologi dan terapi farmakologi. Terapi non farmakologi dapat dilakukan
dengan cara mengubah gaya hidup. Gaya hidup yang lebih sehat dapat mencegah
penyakit tukak lambung, diantaranya seperti menghindari makanan yang dapat
menaikkan asam lambung, berhenti merokok, dll. Untuk terapi farmakologinya
dapat dilakukan dengan menkonsumsi obat. Obat yang dapat dikonsumsi untuk
mengatasi tukak lambung dibagi dalam beberapa golongan yaitu sebagai berikut :

1. Antasida
2. Zat Penghambat Sekresi Asam
3. Antikolinergika
4. Analogon prostaglandin-E1
5. Antibiotic

16
DAFTAR PUSTAKA

Alfiawati, Nur. 2015. Tukak Lambung. Diakes dari


http://eprints.ums.ac.id/35214/2/BAB%201.pdf, pada 09 desember 2019.

Kasim, Fauzi. 2017. ISO Indonesia Volume 51. PT. Kalola Printing. Jakarta

Nuryati. 2017. Farmakologi. Kemenkes

Tjay Hoan, Tan & Rahardja Kirana. 2015. Obat-obat Penting Volume-VII. PT.
Gramedia. Jakarta

Anda mungkin juga menyukai