Dosen Fasilitator:
Ns. Bayu Saputra, M.Kep
Disusun Oleh:
Riski Ananda Mikrat 21031062
Lisda Mawati Baene 21031063
Nassya Nabila Abdi 21031065
Andre Eka Saputra 21031066
Nikmatus Sya’adah 21031067
Linda Amelia 21031068
Mifta Rilli Adzkia 21031069
Della Fatika 21031070
Hikmatul Aulia 21031071
Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat Allah SWT karena curahan rahmat serta
karunianyalah kami pada akhirnya sampai pada tahap menyelesaikan makalah Keperawatan
Kritis dengan judul makalah “Peran Dan Fungsi Advokasi Pada Kasus Kritis”. Kami sekaligus
pula menyampaikan rasa terimakasih yang sebanyak-banyaknya untuk Bapak Ns. Bayu
Saputra,M.Kep selaku dosen mata kuliah Keperawatan Kritis yang telah menyerahkan
kepercayaan kepada kami guna menyelesaikan makalah ini Kami juga sadar bahwa pada
makalah ini ditemukan banyak kekurangan serta jauh dari kesempurnaan. Kami berharap
makalah ini bisa dimengerti oleh setiap pihak terutama untuk para pembaca. Penulis memohon
maaf yang sebesar-besarnya jika ada kekurangan yang tidak berkenan di hati.
Kelompok 3
DAFTAR ISI
A. Latar Belakang
Perawat adalah sebagai salah satu aset penting bagi sebuah rumah sakit. Perawat
menjadi garda terdepan rumah sakit yang berhubungan langsung dengan pasien dalam
waktu 24 jam. Kualitas asuhan sebagaimana seharusnya. Dituntut penuh dalam peran
penting perawat Salah satunya peran perawat sebagai advokat pasien dimana seorang
perawat membutuhkan perlindungan dari perawat dari setiap tindakan medis yang
diberikan kepada pasien dalam proses kolaborasi dengan tenaga kesehatan lainnya
(Afidah & Madya, 2013). Sebagai contoh peran perawat pada tindakan pemasangan
ventilator peran perawat pada situasi ini adalah bagaimana perawat memberikan
penjelasan secara detail tentang tindakan yang diberikan dan peran sebagai advokat
dalam pemberian informed consent sebagai persetujuan pasien dengan tindakan yang
diberikan dan pasien atau keluarga sudah memahami secara jelas tindakan yang akan
dilakukan (Kandar, et al, 2015).
B. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Untuk mengetahui peran dan fungsi perawat
2. Untuk mengetahui tujuan peran perawat sebagai advokasi
3. Untuk mengetahui jenis-jenis peran dan fungsi perawat
4. Untuk mengetahui landasan hukum penerapan peran advokasi perawat
5. Untuk mengetahui definis peran advokasi perawat
6. Untuk mengetahui penerapan peran advokasi perawat dalam kasus keperawatan kritis
BAB II
PEMBAHASAN
5. Sebagai kolaborator, perawat bekerja sama dengan tim kesehatan lain dan keluarga dalam
menentukan rencana maupun pelaksanaan asuhan keperawatan guna memenuhi kesehatan
pasien.
6. Sebagai pembaharu, perawat mengadakan inovasi dalam cara berpikir, bersikap, bertingkah
laku dan meningkatkan keterampilan pasien atau keluarga agar menjadi sehat.
7. Sebagai pengelola, perawat menata kegiatan dalam upaya mencapai tujuan yang diharapkan
yaitu terpenuhinya kepuasan dasar dan kepuasan perawat melakukan tugasnya.
Dalam menjalan kan perannya, perawat akan melaksanakan berbagai fungsi diantaranya:
a. Fungsi Independent
Merupakan fungsi mandiri dan tidak tergantung pada orang lain, dimana perawat dalam
melaksanakan tugasnya dilakukan secara sendiri dengan keputusan sendiri dalam melakukan
tindakan dalam rangka memenuhi kebutuhan dasar manusia seperti pemenuhan kebutuhan
fisiologis (pemenuhan kebutuhan oksigenasi, pemenuhan kebutuhan cairan dan elektrolit,
pemenuhan kebutuhan nutrisi, pemenuhan kebutuhan aktifitas dan lain-lain), pemenuhan
kebutuhan keamanan dan kenyamanan, pemenuhan cinta mencintai, pemenuhan kebutuhan harga
diri dan aktualisasi diri.
b. Fungsi Dependen
Merupakan fungsi perawat dalam melaksanakan kegiatan atas pesan atau instruksidari
perawat lain. Sehingga sebagian tindakan pelimpahan tugas yang di berikan. Hal ini biasanya
dilakukan oleh perawat spesialis kepada perawat umum atau dari perawat primer ke perawat
pelaksana.
c. Fungsi Interdependen
Fungsi ini dilakukan dalam kelompok tim yang bersifat saling ketergantungan di antara
tim satu dengan yang lainnya. Fungsi ini dapat terjadi apabila bentuk pelayanan membutuhkan
kerja sama tim dalam. pemberian pelayanan seperti dalam memberikan asuhan keperawatan pada
penderita yang kompleks. Keadaan ini tidak dapat diatasi dengan tim perawat saja melainkan
juga dari dokter ataupun yang lainnya.
5. Bekerja dengan profesi kesehatan yang lainnya dan menjadi penengah antar profesi kesehatan
6. Melihat klien sebagai manusia, mendorong mereka unyuk mengidentifikasi kekuatannya untuk
meningkatan kesehatan dan kemampuan klien berhubungan. dengan orang lain.
4.1 Kesimpulan
Advokasi merupakan salah satu peran perawat dan menjadi dasar yang penting
dalam membrikan asuhan keperawatan kepada pasien. Peran perawat sebagai advokat
pasien menuntut perawat untuk dapat mengidentifikasi dan mengetahui nilai-nilai dan
kepercayaan yang dimilikinya tentang peran advokat, peran dan hak-hak pasien, perilaku
profesional, dan hubungan pasien-keluarga-dokter. Di samping itu, pengalaman dan
pendidikan yang cukup sangat diperlukan untuk memiliki kompetensi klinik yang
diperlukan sebagai syarat untuk menjadi advokat pasien
4.2 Saran
kitabchi AE, Fisher JN, Murphy MB, et al. Advokad nursing. In: Kahn CR, Weir GC, editors,
Joslin's diabetes mellitus. 13th ed. Philadelphia: Lea & Febriger; 1994, p 738-70; and
Kithabchi AE, Murphy MB.
Moorhead, S., Jhonson, M., Maas, M., & Swanson, L. (2008). Nursing Outcomes
Classsification (NOC) (5th ed.). United states of America: Mosby Elsevier.
Nanda International. (2018). Diagnosa Keperawatan: definisi dan klasifikasi 2018-2020 (11th
ed.). Jakarta: EGC
Rinawati P. Chanif C. (2020) Peningkatan efektifitas pola nafas pada pasien ketoasidosis
diabetic . Vol 1 No 1.
Cindy N. Widayati N, dkk, (2020) Peran perawat sebagai edikator terhadap persepsi sakit pada
pasien diabetes mellitus tipe 2 dikabupaten jember.Vol.6 No.1.