Penyakit sistemik yang telah dialami pasien selama bertahun-tahun akan mempengaruhi
kualitas hidup pasien. Pasien dengan penyakit sistemik akan memberikan respon-respon
emosional akibat sakit kronis yang telah dideritanya. Respon ini meliputi pengingkaran, depresi,
dan kecemasan. Kecemasan atau ansietas dalam praktik kedokteran gigi merupakan suatu
fenomena yang sangat umum dirasakan pasien yang akan mendapatkan perawatan gigi. Ketika
pasien gigi memiliki penyakit sistemik yang kronis maka respon ini akan meningkat.
Individu dengan penyakit kronis membutuhkan pemecahan masalah yang spesifik terkait
penyakit dan perubahan yang dialami dengan tujuan pemulihan dan kelangsungan hidup jangka
panjang. Pasien juga akan memiliki dampak pada interaksi sosial, termasuk pada keluarga yang
bersangkutan. Penting untuk adanya peran dan dukungan positif dari keluarga pasien dengan
penyakit kronis.
Ansietas merupakan respon alami tubuh ketika menghadapi situasi stress. Ditandai dengan
munculnya gejala yang tidak menyenangkan, sensasi cemas, takut dan terkadang panik akan suatu
bencana yang mengancam dan tidak terelakkan yang dapat atau tidak berhubungan dengan
rangsangan eksternal. Kecemasan dan rasa takut adalah dua hal yang berbeda, karakteristik rasa
takut yaitu adanya objek dan dapat diidentifikasi serta dapat dijelaskan oleh individu. Sedangkan
kecemasan adalah respon emosi tanpa objek yang spesifik dialami dan dikomunikasikan secara
interpersonal.
Kecemasan adalah kebingungan, kekhawatiran yang akan terjadi dengan penyebab yang
tidak jelas dan dihubungkan dengan perasaan tidak menentu dan tidak berdaya. Derajat ansietas
yang lebih tinggi dapat menyulitkan dokter gigi dalam melakukan tindakan. Hal ini lebih sering
tampak pada pasien anak, dimana akan muncul perasaan cemas sehingga memiliki kecurigaan
yang tinggi, dan sulit membuat anak percaya pada informasi yang disampaikan, sekalipun tidak
terdapat kebohongan pada informasi tersebut. Anak yang sedang cemas memiliki kecenderungan
untuk berpikir bahwa seseorang yang ditakutinya sedang berbohong, sehingga biasanya anak akan
menolak dan tidak percaya pada informasi yang diberikan. Oleh karena itu perlu pendekatan
dengan metode yang spesifik terhadap pasien, sehingga dapat terjalin kerja sama yang baik selama
perawatan. Penyebab utama kecemasan dalam praktik kedokteran gigi adalah pengalaman yang
buruk ketika memperoleh perawatan gigi, rasa sakit, malu dan pengalaman perawatan gigi yang
menakutkan menjadi penyebab ansietas.
DAFTAR PUSTAKA
Hidayati, Amir. 2016. Penanganan Ansietas pada Praktik Kedokteran Gigi. Jurnal B-Dent, Vol 3,
No. 1: 39- 45
Karisma Sukmayati Suarya, Luh Made, dkk. 2016. Psikologi Kesehatan. Universitas Udayana.
https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_pendidikan_1_dir/305b3d834afe1217b78fbae725163108.pd
f
McMaster, Robert and Garisto, Gabriella A. 2012. Practical consideration for treating the
anxious dental patient. https://www.oralhealthgroup.com/features/practical-considerations-for-
treating-the-anxious-dental-patient/